A. Komponen aktif
1. Transistor
Transistor adalah sebuah komponen elektronika aktif yang
memiliki 3 kaki yakni basis,emotor dan colector.
Gambar transistor
Transistor NPN
Symbol transistor
Symbol transistor NPN
Simbol transistor PNP
Fungsi transistor
1. Fungsi transistor sebagai saklar
Fungsi transistor yang pertama adalah sebagai saklar
elektronik. Berbeda dengan prinsip kerja saklar sederhana dan
saklar elektromekanik pada relay, saklar elektronik pada transistor
dikontrol secara elektrik yang dapat dikondisikan tanpa adanya
komponen mekanik yang bekerja. Oleh karena itulah saklar dengan
komponen transistor disebut dengan saklar elektronik.
Saklar elektronik yang menggunakan transistor memiliki
beberapa kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik biasa
atau elektromekanik. Yakni kemampuan kecepatan tinggi dalam
proses kondisi ON ataupun OFF. Selain itu saklar dengan
komponen transistor tidak memiliki “aus” seperti halnya terjadi
pada saklar mekanik yang seiring berjalannya waktu, sehingga
saklar dengan transistor memiliki umur yang jauh lebih panjang.
Kegunaan transistor lainnya sebagai saklar adalah terdapat pada
rangkaian driver motor stepper atau semua rangkaian driver yang
menggunakan sistem pulsa sebagai kontrolnya. sistem driver motor
dengan sistem pulsa dapat diibaratkan sebuat saklar yang di on dan di
off secara terus menerus, hanya dengan kecepatan tinggi. Semakin
tinggi kecepatan pulsa tersebut maka motor yang digerakan akan
semakin cepat pula.
2. Fungsi transistor sebagai Penguat (amplifier)
Fungsi lain dari transistor yang paling umum adalah
sebagai penguat atau amplifier. Apakah itu penguat audio, penguat
radio frekuensi (RF), penguat arus, dan lain sebagainya dapat
dilakukan dengan komponen transistor.
Pada pengaplikasian fungsi transistor sebagai penguat, ada
beberapa konfigurasi rangkaian yang digunakan, antara lain
pengikut basis (common basis), pengikut kolektor (common
collector), dan pengikut emitor (common emitor). Yang mana
secara detailnya akan dijelaskan pada artikel tersendiri.
Sebuah penguat transistor pada dasarnya terdiri dari dua
parameter yang dikuatkan, yakni penguatan arus dan penguatan
sinyal. Pada rangkaian amplifier audio, jenis sinyal yang dikuatkan
adalah sinyal AC dengan frekuensi 20-20kHz. Sedangkan contoh
kegunaan transistor pada penguatan arus adalah terjadi pada
rangkaian power supply atau catu daya.
3. Fungsi transistor sebagai gerbang logika
Gerbang logika merupakan rangkaian paling dasae dari
sebuah rangkaian digital. Sebuah IC yang terdapat pada beberapa
komponen komputer seperti pada RAM, CPU, dan peripheral yang
terdapat didalamnya sebagian besar adalah terdiri dari jutaan
gerbang logika. Rangkaian gerbang logika ini pada dasarnya dibuat
dengan menggunakan transistor. Sehingga peran transistor pada
rangkaian gerbang logika tidak dapat dipisahkan.
Ada beberapa konfigurasi gerbang logika yang ada para
teknik digital, antara lain gerbang AND, gerbang NAND, gerbang
NOR, gerbang, OR, gerbang NOT dan lain sebagaiya. Berikut ini
adalah contoh fungsi transistor pada rangkaian gerbang logika
NAND.
2. Dioda
Gambar dan symbol diode
Fungsi dioda
a. Untuk alat sensor panas, misalnya dalam amplifier.
b. Sebagai sekering(saklar) atau pengaman.
c. Untuk rangkaian clamper dapat memberikan tambahan partikel
DC untuk sinyal AC.
d. Untuk menstabilkan tegangan pada voltage regulator
e. Untuk penyearah
f. Untuk indikator
g. Untuk alat menggandakan tegangan.
h. Untuk alat sensor cahaya, biasanya menggunakan dioda photo.
3. IC (integrated circuit)
Gambar dan symbol IC
Fungsi IC
IC dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yakni IC linier dan IC
digital. Berikut adalah beberapa fungsi dari IC linier dan IC digital.
a. Fungsi IC Linier
Penguat Daya (Amplifier)
Penguat Operasional (Op Amp)
Penguat Sinyal (Signal Amplifier)
Penguat Sinyal Mikro (Microwave Amplifier)
Penguat RF dan IF
Multiplier
Voltage Comparator
Regulator Tegangan (Voltage Regulator)
Penerima Frekuensi Radio
b. Fungsi IC Digital
Gerbang Logika
Flip Flop
Timer
Counter
Clock
Multiplexer
Memory
Calculator
Mikrokontrol
Mikroprosesor
Cara mengecek baik buruknya IC digunakan
Symbol
Fungsi LED
a. Fungsi Lampu LED
LED (Light Emitting Diode) merupakan sejenis lampu
yang akhir-akhir ini muncul dalam kehidupan kita. LED dulu
umumnya digunakan pada gadget seperti ponsel atau PDA serta
komputer. Sebagai pesaing lampu bohlam dan neon, saat ini
aplikasinya mulai meluas dan bahkan bisa kita temukan pada korek
api yang kita gunakan, lampu emergency dan sebagainya. Led
sebagai model lampu masa depan dianggap dapat menekan
pemanasan global karena efisiensinya.
Lampu LED sekarang sudah digunakan untuk:
penerangan untuk rumah
penerangan untuk jalan
lalu lintas
advertising
interior/eksterior gedung
b. LED sebagai Sumber Cahaya Masa Depan
Sumber cahaya dari waktu ke waktu semakin berkembang,
mulai dari penemuan lampu pijar oleh Edison dan dalam waktu
yang hampir bersamaan ditemukan juga lampu fluorescence (TL)
dan merkuri. Saat ini ada beberapa jenis lampu yang digunakan
manusia untuk berbagai keperluan, yaitu lampu pijar, TL, LED,
Merkuri, Halogen, Sodium dan sebagainya. Namun masih ada
kekurangan pada lampu generasi pertama sehingga lampu terus
dikembangkan agar bisa menghasilkan cahaya yang terang,
memberikan warna yang bagus, hemat energi, portable (mudah
dibawa) dan lain sebagainya. Yang paling menarik dari beberapa
jenis lampu adalah LED.
c. LED Sebagai Dioda Semikonduktor
Light Emitting Diode (LED) merupakan jenis dioda
semikonduktor yang dapat mengeluarkan energi cahaya ketika
diberikan tegangan.
Semikonduktor merupakan material yang dapat
menghantarkan arus listrik, meskipun tidak sebaik konduktor
listrik. Semikonduktor umumnya dibuat dari konduktor lemah yang
diberi ‘pengotor’ berupa material lain. Dalam LED digunakan
konduktor dengan gabungan unsur logam aluminium-gallium-
arsenit (AlGaAs). Konduktor AlGaAs murni tidak memiliki
pasangan elektron bebas sehingga tidak dapat mengalirkan arus
listrik. Oleh karena itu dilakukan proses doping dengan
menambahkan elektron bebas untuk mengganggu keseimbangan
konduktor tersebut, sehingga material yang ada menjadi semakin
konduktif.
d. LED sebagai sumber cahaya
Lampu pijar lebih murah tapi juga kurang efisien dibanding
LED. Lampu TL lebih efisien daripada lampu pijar, tapi butuh
tempat besar, mudah pecah dan membutuhkan starter atau
rangkaian ballast yang terkadang terdengar suara dengungnya.
LED mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan
dengan lampu pijar konvensional. LED tidak memiliki filamen
yang terbakar, sehingga usia pakai LED jauh lebih panjang
daripada lampu pijar, LED tidak memerlukan gas untuk
menghasilkan cahaya. Selain itu bentuk dari LED yang sederhana,
kecil dan kompak memudahkan penempatannya. Dalam hal
efisiensi, LED juga memiliki keunggulan. Pada lampu pijar
konvensional, proses produksi cahaya menghasilkan panas yang
tinggi karena filamen lampu harus dipanaskan. LED hanya sedikit
menghasilkan panas, sehingga porsi terbesar dari energi listrik
yang ada digunakan untuk menghasilkan cahaya dan membuatnya
jauh lebih efisien.
RGB (Red Green Blue) LED atau LED yang bisa
mengeluarkan warna yang dipancarkan lebih dari satu warna
sehingga memungkinkan aplikasi LED yang semakin luas,
khususnya menambah keindahan dalam dunia desain interior dan
eksterior.
Dalam terminologi teknik pencahayaan, LED dapat
dikatakan memiliki tingkat efisiensi luminus (cahaya) atau efikasi
yang tinggi, karena perbandingan banyaknya energi cahaya yang
dikeluarkan LED dengan besarnya daya listrik yang
dikonsumsinya cukup tinggi jika dibandingkan dengan lampu pijar
konvensional.
Salah satu contoh produk dari LED adalah LedVision yang
dikeluarkan oleh Philips sebagai traffic light (lampu lalu lintas)
yang tersusun dari ribuan LED yang dipasangkan pada lampu lalu
lintas dengan umur (life time) mencapai 100.000 jam atau sekitar
10 tahun lebih sehingga efektif dalam mengurangi biaya
perawatan.LedVision beroperasi pada tegangan rendah dan arus
yang lebih kecil sehingga bisa menghemat sampai 90% energi
listrik yang dikonsumsi oleh lampu pijar (yang sekarang banyak
digunakan) dan umurnya 10 kali lebih panjang.
LED dengan cahaya monokromatiknya memiliki
keunggulan kekuatan yang besar lebih dari cahaya putih ketika
warna yang spesifik diperlukan. tidak seperti cahaya putih
tradisional, LED tidak membutuhkan lapisan atau diffuser yang
banyak mengabsorpsi cahaya yang dikeluarkan. cahaya LED
mempunyai sifat warna tertentu, dan tersedia pada range warna
yang lebar. salah satunya yang baru-baru ini warnanya
diperkenalkan adalah emerald green (bluish green, panjang
gelombangnya kira-kira 500nm) yang cocok dengan persyaratan
sebagai sinyal lalu lintas dan cahaya navigasi. Cahaya LED kuning
adalah pilihan bagus karena mata manusia sensitif pada cahaya
kuning (kira-kira yang dipancarkan 500lm/watt).
Kelebihan LED dari lampu yang ada sekarang (lampu pijar,
TL,dll) yaitu dalam hal efisiensi energi dan umur yang panjang
menjadikan LED sangat berpotensi untuk dijadikan sumber
pencahayaan pengganti lampu di masa depan. Kemajuan teknologi
mungkin akan mengurangi biaya sehingga LED bisa menjadi idola
sebagai lampu dimasa depan.
B. Komponen pasif
1. Resistor gelang
Fungsi
Fungsi resistor gelang adalah sebagai penghambat arus listrik.
2. Potensiometer
Gambar dan symbol
Fungsi
Fungsi dari potensiometer adalah untuk mengukur besar
kecilnya suatu hambatan.
Cara menguji potensiometer
Mengarahkan saklar jangkah ukur pada posisi ohm
Dalam kondisi ini dapat dilakukan pemilihan skala
dengan saklarjangkah sesuai kebutuhan seperti x1 ,x10
atau xkΩ. Posisi ohm x1, biasanya untuk mengukur
resistor dengan nilai 1Ω (ohm) hingga 1000 ohm(1kΩ).
posisi ohm hingga x10, biasanya untuk mengukur
resistor dengan nilai 100 hingga 10.000 ohm. Sedangkan
posisi ohm ×kΩ biasanya untuk mengukur resistor
dengan nilai 1000 hingga 10.000.000 ohm.
Menancapkan pangkal kabel colok merah pada terminal
hitam pada terminal kabel colok negative yang tersedia
pada multitester.
Melakukan kalibrasi dengan cara menghubungkan
ujung-ujung kabel colok hitam dan merah. Kemudian
memperhatikan papan skala, apabila jarum tidak
menunjuk tepat pada nilai 0 ohm, maka pengatur nol
ohm diatur dengan cara memutar hingga tepat pada nilai
0 ohm.
Fungsi LDR
Fungsi LDR adalah sebagai sensor cahaya
Cara menguji LDR
Mengarahkan saklar jangkah ukur pada posisi ohm
Dalam kondisi ini dapat dilakukan pemilihan skala
dengan saklarjangkah sesuai kebutuhan seperti x1 ,x10
atau xkΩ. Posisi ohm x1, biasanya untuk mengukur
resistor dengan nilai 1Ω (ohm) hingga 1000 ohm(1kΩ).
posisi ohm hingga x1 ohm hingga 1.000 ohm (1kΩ).
posisi ohm x10 biasanya untuk mengukur resistor
dengan nilai 100 hingga 10.000 ohm(10kΩ). sedangkan
posisi ohm xkΩ biasanya unyuk mengukur resistor
dengan nilai 1.000 hingga 1.000.000.
Menerapkan kolaborasi dengan cara menghubungkan
colok merah, pada terminal kabel colok positif dan
bangkal kabel colok hitam pada terminal kabel colok
negatif yang tersedia pada multitester.
Melakukan kolaborasi dengan cara menghubungkan
ujung-ujung kabel colok hitam dan merah. Kemudian
memperhatikan papan skala, apabila jarum tidak
menunjuk tepat pada nilai 0 Ohm, maka pengatur nol
Ohm atau knop adjust diatur dengan cara memutarnya
hingga tepat pada nilai 0 Ohm.
Melepaskan hubungan kedua colok sehingga jarum
kembali kekiri dan alat siap digunakan untuk melakukan
pengujian atau pengukuran.
Menempelkan masing-masing ujung colok pada kaki
resistor bila resistor baik, maka jarum akan mengapa
menunjukkan nilai tertentu. Jika alat ukur tidak
mengarah pada nilai tertentu, maka resistor tersebut
rusak atau alat ukur tidak mampu baca, Sehingga perlu
diubah posisi Ohmnya. Nilai yang ditunjukkan oleh
jarum penunjuk merupakan nilai tahanan resistor yang
sedang diuji atau diukur. Bila LDR terkena cahaya maka
nilai konsistansinya akan mengecil.
4. Kapasitor elektrolit
Gambar dan symbol
Fungsi
Kapasitor elektrolit berfungsi untuk meratakan arus sehingga
sering dipakai pada rangkaian penyearah arus.
Cara menguji kapasitor elektrolit
Mengarahkan saklar jangkah pada posisi ohm
Menangcapkan pangkal kabel colok merah pada terminal
kabel colok positif dan pangkal kabel colok hitam pada
terminal kabel colok negative yang tersedia pada
multitester.
Melakukan kalibrasi dengan cara menghubungkan
ujung-ujung colok hitam dan merah. Kemudian
memperhatikan papan skala, apabila jarum tidak
menunjuk tepat pada nilai 0 ohm, maka pengatur nol
ohm di atur dengan cara memutarnya hingga tepat pada
nilai 0 ohm.
Menghubungkan kedua kaki kapasitor, agar muatan
listrik yang sudah ada bisa terbuang terlebih dahulu.
Menghubungkan colok hitam pada kaki positif kapasitor
dan colok merah pada kaki negatif kapasitor,apabila
jarum meter bergerak dan kembali lagi, maka kapasitor
dinyatakan baik. Jika jarum meter bergerak dan tidak
kembali, maka kapasitor dinyatakan bocor. Bila jarum
bergerak dan kembali tapi tidak penuh, maka kapasitor
aus, sedang jika jarum tidak bergerak sama sekali berarti
kapasitor tersebut sudah putus.
5. Kapasitor trimmer
Gambar dan symbol
Fungsi
Kapasitor trimmer berfungsi sebagai pemilih gelombang agar
tepat sesuai dengan pilhan.
Cara menguji kapasitor trimmer
Mengarahkan saklar jangka pada posisi ohm
Dalam kondisi ini dapat dilakukan pemilihan skala
dengan saklar jangkah sesuai kebutuhan seperti x1, x10,
atau xkΩ.
Menancapkan pangkal kabel colok merah pada terminal
kabel colok positif dan pangkal kabel colok hitam pada
terminal kabel colok negatif yang tersedia pada
multitester.
Melakukan kalibrasi dengan cara menghubungkan
ujung-ujung colok hitam dan merah. Kemudian
memperhatikan papan skala, apabila jarum tidak
menunjuk tepat pada nilai 0 ohm, pengatur nol ohm atau
knop adjust diatur dengan cara memutarnya hingga tepat
pada nilai 0 ohm agar pengukuran valid.
Menghubungkan colok hitam dan colok merah pada
masing-masing terminal atau tep kapasitor variabel.
Fungsi
Kapasitor solid tantanium berfungsi untuk meratakan arus.
Cara menguji kapasitor solid tantanium
Mengarahkan saklar jangkah pada posisi ohm.
Dalam kondisi ini dapat dilakukan pemilihan skala
dengan saklar jangkah sesuai kebutuhan seperti x1,x10,
atau kΩ.
Penancapkan pangkal kabel colok merah pada terminal
kabel colok positif dan pangkal kabel colok hitam pada
terminal kabel colok negatif yang tersedia pada
multitester.
Melakukan kalibrasi dengan cara menghubungkan
ujung-ujung colok hitam dan merah. Kemudian
memperhatikan papan skala, apabila jarum tidak
menunjuk tepat pada nilai 0 ohm, maka pengatur 0 ohm
atau knop adjust diatur dengan cara memutarnya hingga
tepat pada nilai 0 ohm.
Menghubungkan kedua kaki kapasitor agar muatan
listrik yang sudah ada bisa terbuang terlebih dahulu.
Menghubungkan colok hitam pada kaki positif kapasitor
dan colok merah pada kaki negatif kapasitor
Apabila jarum meter bergerak dan kembali lagi, maka
kapasitor dinyatakan baik. Jika jarum meter bergerak
dan tidak kembali maka kapasitor dinyatakan bocor.
7. PTC (Positive temperature coeficient)
Gambar dan symbol
Fungsi
Fungsi sari PTC ( positive temperature coeficient) thermistor
adalah sebagai pengaman pelay
cara menguji PTC
Mengarahkan seklar jangkah ukur pada posisi Ohm
Dalam kondisi ini dapat dilakukan pemilihan skala
dengan saklar jangkah sesuai kebutuhan seperti X1. X10
atau X vs Ω. Posisi Ohm X1, biasanya untuk mengukur
resistor dengan nilai 2 Ohm hingga 1000 Ohm ( 1kΩ).
Posisi ohm hingga X10, biasanya untuk mengukur
resistor dengan nilai 100 hingga 10.000 ohm (10kΩ).
Sedangkan posisi ohm XKΩ biasanya untuk mengukur
resistor dengan nilai 100 hingga 1000.000 ohm (1MΩ).
Menancapkan pangkal kabel colok merah pada terminal
hitam pada terminal kabel colok negatif yang tersedia
pada multitester.
Melakukan kalibrasi dengan cara menghubungkan
ujung-ujung kabel colok hitam dan merah, kemudian
memperhatikan papan skala, apabila jarum tidak
menunjuk tepat pada nilai 0 ohm, maka pengatur nol
ohm atau kros adjust diatur dengan cara memutar hingga
tepat pada nilai 0 ohm
Melepaskan hubungan kedua colok sehingga jarum
kembali kekiri dan alat siap digunakan untuk melakukan
pengujian dan pengukuran.
Menempelkan masing-masing ujung colok pada kaki
resistor bila resistor baik, maka jarum akan bergerak
menunjukkan nilai tertentu. Jika alat ukur tidak
menunjukkan pada nilai tertentu, maka resistor tersebut
rusak atau alat ukur tidak mampu, sehingga perlu di
ubah posisi ohmnya. Nilai yang ditunjukkan oleh jarum
penunjuk merupakan nilai tahanan yang sedang diuji dan
diukur nilai resistansi thermistor PTC akan naik
sebanding dengan suhu tinggi disekitarnya.
Fungsi
Fungsi dari NTC (Negative temperature coefficient) adalah
sebagai pengaman relay
Cara menguji NTC (Negative temperature coefficient)
thermistor
Mengarahkan seklar jangka ukur pada posisi ohm
Menancapkan pangkal kabel colok merah pada terminal
kabel colok hitam pada terminal colok negatif yang
tersedia pada multitester.
Melakukan kalibrasi dengan cara menghubungkan
ujung- ujung kabel colo hitam dan merah, kemudian
memperhatikan papan skala, apabila jarum tidak
menunjuk tepat pada nilai 0 ohm, maka pengatur nol
ohm atau knop adjust diukur dengan cara memutarnya
hingga tepat pada nilai 0 ohm.
Melepaskan hubungan kedua colok sehingga jarum
kembali ke kiri atau alat siap digunakan untuk
melakukan pengujian dam pengukuran.
Menempelkan masing- masing ujung colok pada kaki
thermisto PTC. Bila thermistor PTC baik, maka jarum
akan menunjukkan nilai tertentu. Jika alat ukur tidak
menunjuk pada nilai tertentu, maka thermistor PTC
tersebut rusak atau alat ukur tidak mampu baca,
sehingga perlu diubah posisi ohmnya. Nilai yang
ditunjukkan oleh jarum penunjuk merupakan nilai
tahanan thermistor PTC yang sedang diuji atau diukur.
Nilai resistansinya thermistor PTC akan naik sebanding
dengan suhu tinggi disekitarnya.
9. Transpormator output
Gambar dan symbol
Fungsi
Transpormator output berfungsi menyesuaikan impedansi
masukan dan keluaran pada rangkaian penguat frekuensi.
Cara menguji transpormator output
Mengarahkan saklar jangkah pada posisi ohm, misalnya
pada posisi x1.
Menempelkan colok hitam dan merah pada masing-
masing tep atau terminal transformator imput dan output.
Apabila sewaktu menghubungkan bagian primer dan
bagian sekunder jarum penunjuk bergerak, maka
transformator tersebut baik. Namun bila sewaktu di uji
salah satu tep transformator, baik primer maupun
sekunder tidak bergerak, maka transformator tersebut
dinyatakan rusak.
Fungsi
Fungsi VDR adalah pada rangkaian digunakan sebagai
penstabil tegangan (stabilizer), baik pada rangkaian penstabil
tegangan rendah maupun tegangan tinggi.
Cara menguji VDR
Mengarahkan saklar jangkah ukur pada posisi ohm.
Dalam kondisi ini dapat dilakukan pemilihan skala
dengan saklar jangkah sesuai kebutuhan seperti x1,x10
atau xk Ω.posisi ohm x1, biasanya untuk mengukur
resistor dengan nilai 1 ohm hingga 1000 ohm (1kΩ).
posisi ohm hingga x10, biasanya untuk mengukur
resistor dengan nilai 100 hingga 10.00 ohm( 10kΩ).
sedangkan posisi ohm xkΩ biasanya untuk mengukur
resistor dengan nilai 1000 hingga 1.000.000 ohm.
Menangcapkan pangkal kabel kabel colok merah pada
terminal hitam pada terminal kabel colok negative yang
tersedia pada multitester.
Melakukan kalibrasi dengan cara menghubungkan
ujung-ujung kabelcolok hitam dan merah. Kemudian
memperhatikan papan skala, apabila jarum tidak
menunjuk tepat pada nilai 0 ohm, maka pengatur nol
ohm atau knop adjustdiatur dengan cara memutarnya
hingga tepat pada nilai 0 ohm.
Melepaskan hubungan kedua colok sehingga jarum
kembali kekiri dan alat siap digunakan untuk melakukan
pengujian atau pengukuran.
Menempelkan masing-masing ujung colok pada kaki
resistor.
Bila resistor baik, maka jarum akan bergerak
menunjukkan nilai tertentu,jika alat ukur resistor tersebut
tidak menunjuk pada angka atau nilai tertentu, maka
resistor tersebut rusak atau alat ukur tidak mampu
membaca, sehingga perlu di ubah posisi ohmnya. Nilai
yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk,merupakan nilai
tahanan resistor yang sedang di uji atau di uku
12. Trimmer potensio
Gambar dan simbol
Fungsi
Fungsi dari trimmer potensio adalah sebagai penstabilisasi arus
dan tegangan.
Cara menguji trimmer potensio
Melakukan kalibrasi dengan cara menghubungkan
ujung-ujung kabel colok hitam dan merah, kemudian
memperhatikan papan skala, apabila jarum tidak
menunjuk tepat pada nilai 0 ohm, maka pengatur nol
ohm atau knop adjust skala dengan cara memutar hingga
tepat pada nilai 0 ohm.
Melepaskan hubungan kedua colok sehingga jarum
kembali kekiri dan alat siap digunakan untuk melakukan
pengujian dan pengukuran
Menempelkan masing-masing ujung colok pada kaki
resistor.Bila resistor baik, maka jarum akan bergerak
menunjukkan nilai tertentu. Jika alat ukur tidak
menunjuk pada nilai tertentu, maka resistor tersebut
rusak atau alat ukur tidak mampu baca, sehingga perlu
ubah posisi ohmnya. Nilai yang ditunjukkan oleh jarum
penunjuk merupakan nilai tahanan resistor yang sedang
diuji dan diukur
C. Komponen penunjang
1. Saklar
Gambar dan symbol saklar
Fungsi saklar
berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik.
Cara mengecek saklar
Untuk saklar tiga kaki tanpa lampu indikator berarti jika
saklar diarahkan kekiri, maka yang terhubung adalah bagian
kiri, begitu juga sebaliknya. Untuk mengeceknya,pertama
tempelkan salah satu probe (boleh merah/ hitam) ke kaki yang
tengah.Kemudian probe satunya ke kaki kiri
Selanjutnya arahkan ke kiri, maka jarum harus bergerak ke 0.
Jika tidak berarti saklar putus (rusak).Selanjutnya arahkan saklar
kekanan, maka jarum tidak boleh bergerak, jika gerak berarti
saklar sudah short (rusak).Selenjutnya adalah untuk saklar
DPDT doubel pin. Artinya ada 3 kaki atas dan bawah, seperti
gambar diatas. Untuk mengeceknya juga sama sebenarnya
seperti diatas. Ibaratnya kita mengukur 2 saklar sekaligus.
2. Relay
Gambar dan symbol relay
Fungsi
berfungsi sebagai saklar elektromagnetik yang akan bekerja
ketika kumparan dialiri listrik. Relay juga berfungsi sebagai
pengaman agar saklar dimobil(saklar klakson, lampu, dan
lainnya) bisa awet dan terhindar dari kondisi terbakar akibat
kelebihan arus listrik
Cara mengecek
a. relay 3 kaki
adalah relay yg mempunyai 3 terminal yaitu 30,86, dan 87
30 sebagai sumber arus dan kemagnetan
86 sebagai kemagnetan
87 sebagai beban
cara mengecek
30 dengan 86 dihubungkan seharusnya ada suara tek atau di
cek dengan mutitester 30dengan 87 ada hubungn
b. relay 4 kaki
adalah relay yg mempunyai 4 terminal yaitu 30,85,86, dan
87
30 untuk sumber arus
85 dan 86 sebagai pembuat magnet
87 sebagai beban
cara mengeceknya
85 dan 86 dialiri arus
seharusnya ada bunyi tek atau terminal 30 dan 87 jika di cek
dngn multitester ada hubungan
c. relay 5 kaki
adalah relay yg mempunyai 5 terminal yaitu 30,85,86,87, dan
87a
30 untuk sumber arus
85 dan 86 sebagai pembuat magnet
87 dan 87a sebagai beban
cara mengecek
cek dengan multitester seharusnya terminal 30 dan 87a ada
hubungan dan 30 dengan 87 tidak ada
dan jika 85 dan 86 dialiri arus seharusnya ada suara tek atau
terminal 30 dan 87 ada hubungan dan 30 dengan 87atidak ada
hubungan.
3. Baterai
Gambar dan symbol
Fungsi baterai
Mengubah energi kimia menjadi energy listrik.
Cara menguji baterai
Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
Mengarahkan saklar jangkah pada posisi ohm
Menempelkan ujung colok merah pada kutub dan ujung
colok hitam pada kutub negative
Penunjukan angka oleh jarum multimeter menunjukka
tegangan baterai
4. Sekring
Gambar dan symbol
Fungsi
melindungi perangkat dan manusia dari bahaya yang
ditimbulkan arus kerusakan listrik
Cara mengisi sekring:
Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam
pengukuran
Mengarahkan saklar jangkah pada posisi ohm
Menempelkan masing-masing ujung colok pada terminal
sekring. Bila sekring baik maka nilai yang ditunjukkan
pada display multimeter adalah 0 ohm sedangkan jika
nilai yang ditunjukkan pada display multimeter yaitu tak
hingga, maka sekring dinyatakan telah putus atau
terbakar.