Anda di halaman 1dari 47

Penggolongan Mahluk Halus

Secara umum orang-orang awam maupun paranormal dan praktisi supranatural menyebut nama
jenis mahluk halus berdasarkan penampakan sosoknya, misalnya semua sosok hitam besar berbulu
di sekujur tubuhnya disebut gondoruwo. Atau yang bersosok ular disebut siluman. Atau yang
bersosok perempuan berjubah putih panjang sampai ke tanah disebut kuntilanak. Tetapi seringkali
penyebutan jenisnya berdasarkan sosok-sosok tersebut tidak selalu tepat, karena banyak mahluk
halus yang sosoknya serupa, tetapi sebenarnya dari jenis yang berbeda.

Begitu juga terjadi di dunia manusia, misalnya manusia mengelompokkan jenis binatang berdasarkan
anatomi tubuhnya, misalnya singa, harimau, phanter, macan tutul, macan kumbang, dsb,
dikelompokkan sebagai jenis "kucing besar", walaupun perwatakan mereka sama sekali tidak mirip
dengan kucing. Yang wataknya bisa dikategorikan mirip dengan kucing mungkin hanya hewan-hewan
seperti cheetah, kucing hutan dan kucing gunung.

Berdasarkan hemat penulis, seringkali sikap berpikir dan generalisasi pengelompokkan mahluk halus
berdasarkan penampakan sosok wujudnya, selain tidak selalu tepat, juga dapat menjadi kendala
yang jika terjadi masalah dengan suatu mahluk halus tertentu menyebabkan penanganannya
menjadi sulit, bahkan keliru.

Ada beberapa kriteria dasar pengertian yang Penulis gunakan dalam menilai mahluk halus untuk
membedakan jenis-jenisnya, karakternya dan tentang pengaruh keberadaannya masing-masing
terhadap manusia. Selain harus sudah familiar dengan keberadaan mahluk halus, juga diperlukan
suatu kemampuan kebatinan - spiritual khusus untuk dapat melakukan pembedaan ini ketika kita
menemukan sesosok mahluk halus tertentu, sehingga apa yang Penulis tuliskan di halaman ini
mungkin akan berbeda sekali dengan pengertian orang-orang lain pada umumnya.

Penulis membuat penggolongan besar mahluk halus bukan sekedar berdasarkan penampakkan
sosok wujudnya saja seperti yang sudah diungkapkan dalam tulisan : Hakekat Wujud dan Watak
Mahluk Halus, tetapi juga berdasarkan pandangan dari sisi asal-usulnya, sifat energinya, sifat
pengaruh energinya dan 'rasa' energinya, dan penilaian atas karakter dan perwatakannya yang
merupakan bagian yang mendasar dari sisi kepribadian suatu mahluk halus yang semuanya itu akan
membedakan jenisnya antara sesosok mahluk halus dengan mahluk halus lainnya, walaupun sosok
wujudnya mirip.

Untuk belajar mendeteksi keberadaan mahluk halus, mencaritahu sifat perwatakannya, tujuan dan
pengaruh keberadaannya, dapat dibaca dalam tulisan : Olah Rasa dan Kebatinan dan Ilmu Tayuh /
Menayuh Keris.

Berdasarkan kriteria penilaian di atas, terhadap masing-masing jenis mahluk halus dilakukan
penggolongan yang akan membedakannya antara satu jenis dengan jenis lainnya, sehingga jenis
kuntilanak, gondoruwo, peri, sukma / arwah, dsb, akan berbeda dengan jenis bangsa jin dan berbeda
juga dengan jenis dewa dan buto. Sehingga walaupun sosok wujud penampakan bangsa jin banyak
yang mirip dengan sosok dan wujud mahluk halus lainnya, tetapi rasa dan sifat energinya berbeda,
kekuatan dan karakternya juga berbeda, sehingga bisa diketahui bahwa walaupun sosok
penampakannya sama, tapi sebenarnya mereka tidak sama, berbeda jenisnya.
Penulis melakukan pembedaan mahluk halus dengan penggolongan sbb :

1. Penggolongan mahluk halus berdasarkan asal-usulnya.

2. Penggolongan mahluk halus berdasarkan "rasa" energinya.

3. Penggolongan mahluk halus berdasarkan sifat energinya.

4. Penggolongan mahluk halus berdasarkan sifat pengaruh energinya.

5. Penggolongan mahluk halus berdasarkan sifat perwatakannya.

Semua penggolongan itu menggunakan kriteria dasar yang kita sendiri akan bisa juga
mempelajarinya dan kriterianya didasarkan juga dari sisi pengaruhnya masing-masing terhadap
manusia.

1. Penggolongan mahluk halus berdasarkan asal-usulnya

Berdasarkan asal-usulnya, semua mahluk halus dibagi dalam 2 kelompok pokok :

Pertama : Makhluk halus yang aslinya adalah roh / sukma manusia.

Kedua : Makhluk halus yang asli tercipta sebagai makhluk halus.

Yang termasuk dalam kategori pertama, yaitu makhluk halus yang aslinya adalah roh / sukma
manusia, adalah arwah manusia, roh manusia yang moksa, roh sedulur papat, roh manusia yang
merogoh sukma, roh dari manusia yang "diculik" masuk ke alam gaib, pocong, dan bangsa siluman.

Bangsa siluman disini asal-usul aslinya adalah roh / sukma manusia, yang karena sesuatu sebab,
mungkin juga karena kutukan, setelah kematiannya kemudian wujud sukma arwahnya berubah
menjadi sosok lain yang tidak sama lagi dengan sosoknya dulu ketika masih hidup, atau mungkin
karena kekuatan ilmunya, kemudian sifat energinya berubah menjadi seperti bangsa jin, yang tidak
lagi sama dengan sifat energi sukma manusia pada umumnya (baca : Bangsa Siluman).

Yang termasuk dalam kategori kedua, yaitu makhluk halus yang asli tercipta sebagai makhluk halus,
adalah jenis-jenis mahluk halus lain yang sejak awal memang sudah tercipta sebagai mahluk halus,
yang aslinya tidak berasal dari manusia yang dulu pernah hidup, seperti bangsa kuntilanak,
gondoruwo, jin, buto, bidadari, dsb.

Pembedaan asal-usul sesosok mahluk halus apakah aslinya berasal dari sukma manusia ataukah
sebenarnya merupakan jenis mahluk halus yang lain adalah pembedaan yang bersifat sangat
mendasar dan penting (sekaligus juga sensitif), karena terkait dengan rahasia kehidupan manusia
yang sudah meninggal dan rahasia kehidupan manusia di alam roh.

Banyak tabir rahasia yang tidak terungkap mengenai kehidupan manusia sesudah kematiannya.
Sekalipun sebenarnya banyak manusia yang bisa mengetahuinya, namun seringkali justru manusia
sendiri yang menutup-nutupinya, ditambah lagi adanya pandangan yang dengan sengaja
membelokkan pemahaman manusia dan menjadikannya tabu untuk dibicarakan, menyebabkan
rahasia ini menjadi semakin tersamar, yang kemudian justru memunculkan banyak cerita mitos dan
tahayul, pengkultusan dan syirik, yang tidak jelas kebenarannya. Padahal sebenarnya inilah hakiki
dari semua kepercayaan kepada Tuhan.

Kesalah-pemahaman dan salah penafsiran tentang rahasia itu telah banyak menyebabkan manusia
yang telah berada di alam roh merasa bingung mendapati kondisi yang tidak pernah terbayangkan
semasa hidupnya dan sama sekali berbeda dari apa yang pernah diketahuinya. Adanya kekeliruan
pemahaman dan salah penafsiran telah membelokkan manusia dari pemahaman yang benar,
padahal nantinya semua manusia juga akan membuktikan sendiri kebenarannya, karena semua
manusia juga nantinya akan berpindah ke alam roh, yang itu juga menyebabkan manusia yang masih
hidup, sekalipun dirinya tekun beribadah dan merasa beriman, tidak akan pernah siap menerima
kematiannya dan tidak tahu nantinya akan kemana.

Secara spiritual sesosok mahluk halus sukma manusia / arwah bisa ditelusuri hubungannya dengan
seseorang (perihal garis keturunan seseorang dengan leluhurnya), sedangkan mahluk halus dari jenis
lain secara umum tidak ada kaitan keturunan dengan manusia.

Dalam tulisan Kesaktian Mahluk Halus Penulis sudah menuliskan sifat energi mahluk halus yang
membedakan roh / sukma manusia dengan jenis mahluk halus lain. Dari perbedaan sifat energinya
itu akan menjadi semakin jelas apakah sesosok halus yang ditemui oleh manusia sebenarnya adalah
bangsa jin, kuntilanak, dhanyang, walaupun ia mengaku-aku atau menampakkan diri sebagai sesosok
sukma manusia yang sudah meninggal. Mengenai kehidupan manusia yang sudah berada di alam
roh, Penulis sudah menuliskannya dalam tulisan berjudul Roh Manusia / Sukma / Arwah.

Upaya penggolongan-penggolongan yang lain di bawah ini akan semakin memperjelas perbedaan
asal-usul sesosok mahluk halus apakah aslinya berasal dari sukma manusia ataukah sebenarnya
merupakan jenis mahluk halus lain yang aslinya bukan sukma manusia.

2. Penggolongan mahluk halus berdasarkan "rasa" energinya

Penggolongan mahluk halus berdasarkan rasa energinya ini dimaksudkan untuk kita mendeteksi
keberadaan mereka dari keberadaan energi mereka, dengan cara merabanya dengan tangan atau
mendeteksi menggunakan kepekaan rasa batin, dan juga untuk merasakan hawa / suasana yang
ditimbulkan oleh adanya mereka, misalnya suasana teduh atau panas, angker atau wingit, damai
atau menakutkan, dsb.

Dalam cara merasakan keberadaan sesosok mahluk halus dengan merasakan kehadiran energinya ini
akan lebih baik bila kita sebelumnya menyalurkan energi kita ke tangan, sehingga sentuhan atau
benturan energi yang terjadi akan lebih dapat dirasakan. Untuk belajar mempertajam kepekaan rasa
pada tangan kita atau dengan menggunakan kepekaan rasa batin dapat dibaca di tulisan berjudul
: Olah Rasa dan Kebatinan.

Mahluk halus, selain sukma manusia, seperti jin atau gondoruwo, keberadaan energinya lebih
terasa, lebih besar, tebal dan padat, diibaratkan seperti rasa ketika kita menggerakkan tangan di
dalam air, lebih padat terasa. Hawanya ada yang terasa hangat, ada yang panas menyengat, ada juga
yang dingin seperti uap es.
Makhluk halus yang merupakan roh / sukma manusia, keberadaan energinya, bila diraba dengan
tangan, energinya sangat halus, hampir tidak terasa. Bisa diibaratkan kita menggenggam atau
menangkap asap dengan tangan kosong, halus, hampir tak terasa. Bila terasa biasanya hanya seperti
gerakan angin saja. Hawanya biasanya terasa hangat, tetapi ada juga yang dingin.

Bangsa siluman yang asal-usulnya adalah sukma manusia, bila yang berubah hanya wujudnya saja,
maka sifat energinya masih sama dengan sukma manusia yang lain. Bila yang berubah adalah sifat
energinya, maka bila keberadaan energinya kita rasakan dengan telapak tangan, maka rasanya tidak
lagi seperti asap atau gerakan angin seperti umumnya sukma manusia, tetapi sama seperti bila kita
merasakan keberadaan energi jin atau dedemit, yaitu lebih padat, lebih terasa, ibaratnya seperti
menggerakkan tangan di dalam air.

Kita perlu mengenal sifat dan rasa energi masing-masing jenis mahluk halus. Masing-masing jenis
mahluk halus memancarkan suatu rasa energi tertentu sesuai sifat energinya dan sesuai
perwatakannya masing-masing. Misalnya, jenis kuntilanak atau gondoruwo memancarkan rasa
energi sendiri-sendiri dan mempunyai kekuatan dan kepadatan energi sendiri-sendiri yang berbeda
dengan jenis mahluk halus lainnya. Sehingga kalau ada bangsa jin yang sosoknya serupa dengan
kuntilanak atau gondoruwo, kita akan bisa mengenali dengan rasa bahwa itu sebenarnya adalah
bangsa jin, bukan kuntilanak atau gondoruwo, karena rasa energinya berbeda.

Semua kuntilanak atau gondoruwo kekuatannya dan sifat energinya sama sesuai jenisnya masing-
masing. Jika ada sesosok halus lain, walaupun sosok wujudnya mirip, tetapi jika kepadatan energi
dan kekuatannya berbeda, maka bisa dipastikan bahwa itu sebenarnya bukanlah jenis kuntilanak
atau gondoruwo, walaupun sosoknya mirip.

Misalnya ada bangsa jin perempuan yang berpakaian putih panjang sampai ke tanah, ada juga yang
pakaiannya berwarna merah, biru, dsb. Walaupun sosok wujudnya mirip kuntilanak, tetapi itu adalah
bangsa jin, dan tidak bisa diusir dengan daun kelor seperti halnya kuntilanak.

Misalnya juga ada bangsa jin yang berbulu hitam lebat di seluruh tubuhnya. Walaupun sosok
wujudnya mirip gondoruwo, tetapi itu adalah bangsa jin, dan tidak bisa diusir dengan daun kelor
seperti halnya gondoruwo.

Roh / sukma manusia biasanya energinya halus, tetapi tajam, sehingga kalau ada jenis bangsa jin,
atau kuntilanak atau dhanyang yang menyamar sebagai sukma seseorang yang sudah meninggal,
kita akan bisa mengetahui bahwa itu adalah tipuan, karena energi mereka lebih padat / tebal tidak
seperti energi sukma manusia yang tipis halus tajam.

Dalam melihat gaib mungkin akan lebih baik kalau kita meminta sosok halusnya untuk duduk atau
berdiri di hadapan kita atau di samping kita untuk berkomunikasi, sehingga akan lebih jelas tampilan
sosoknya dan lebih terasa hawa energinya, bukan hanya berupa gambaran sosoknya saja yang bisa
mudah menipu kita.

Energi suatu roh halus apakah terasa hangat, panas atau dingin, biasanya melambangkan juga
perwatakannya.
Secara umum, hawa energi mahluk halus akan terasa hangat pada tangan kita.

Bila hawanya terasa panas, ini menggambarkan perwatakannya yang keras dan menonjolkan
kewibawaan, sebagiannya juga emosional dan mudah marah. Sebaiknya kita berhati-hati bila berada
di lingkungan gaib yang berhawa panas.

Bila hawanya terasa sejuk, ini menggambarkan perwatakannya yang bisa menahan diri, tidak mudah
marah.

Bila hawanya terasa dingin seperti uap es, ini menggambarkan sosok gaibnya tidak mengedepankan
emosinya, banyak yang lebih mengedepankan naluri / instingnya.

Hawa panas di atas tidak selalu menggambarkan perwatakan sosok gaib yang galak / ganas, tetapi
lebih menggambarkan perwatakannya yang keras dan menonjolkan kewibawaan, tetapi sebagiannya
memang juga emosional dan mudah marah.

Hawa dingin di atas juga bukan berarti menggambarkan perwatakan sosok gaib yang kalem / teduh,
tetapi lebih menggambarkan perwatakannya yang tidak mengedepankan emosi, banyak yang lebih
mengedepankan naluri / instingnya.

Banyak sosok gaib yang hawa energinya dingin seperti uap es, tetapi jauh lebih galak dan ganas dan
jauh lebih berbahaya daripada yang hawanya panas. Contohnya adalah sosok-sosok gaib yang
seperti macan kumbang (macan hitam), yang seperti ular, dan yang seperti ular naga jawa (berbadan
dan berkepala seperti naga, tetapi tidak berkaki). Sosok-sosok halus itu biasanya jauh lebih ganas
dan berbahaya daripada yang hawanya panas. Biasanya tidak emosional. Dari rasa / hawa energinya
tidak terasa kondisi psikologisnya karena mereka lebih mengedepankan naluri / instingnya yang
sewaktu-waktu dapat menyerang tanpa ada sebab / alasan yang jelas.

Jadi dalam rangka mengenal kepribadian sesosok mahluk halus, selain hawanya, kita juga harus tahu
dengan tepat sosok wujudnya, karena sosok wujudnya itu juga menggambarkan bentuk
kepribadiannya. Tetapi jangan hanya berpegang pada penglihatan kita atas sosok wujudnya saja,
karena kita akan mudah keliru. Kita harus juga bisa menilai dari hawa energinya.

Dari rasa energinya kita juga bisa membedakan apakah sesosok mahluk halus itu adalah arwah
manusia ataukah roh lain seperti jin, dsb. Tetapi ini hanyalah patokan awal saja, tidak bisa dijadikan
patokan mutlak, karena ada juga mahluk halus lain yang rasa energinya halus mirip seperti sukma
manusia.

Masing-masing jenis mahluk halus mempunyai sifat dan kepadatan energi sendiri-sendiri. Misalnya
roh sukma manusia keberadaan energinya terasa halus seperti hembusan angin saja. Jenis
kuntilanak juga terasa halus, tetapi energinya lebih terasa dibanding sukma manusia. Keberadaan
energi jenis gondoruwo lebih padat terasa daripada jenis kuntilanak dan menimbulkan rasa yang
tidak baik untuk kesehatan manusia, seperti rasa udara / cuaca yang menyebabkan sakit panas
dalam, nggreges-nggreges, dan keberadaannya di sekitar tempat tinggal manusia dapat
menyebabkan manusia menjadi mudah sakit-sakitan, terutama anak-anak dan bayi.
Rasa keberadaan energi mahluk halus jenis buto mirip seperti rasa keberadaan energi gondoruwo,
tetapi kadarnya jauh lebih padat dan bertekanan. Para mahluk halus, sekalipun tidak dapat melihat
wujudnya yang buto, setelah mereka merasakan adanya kehadiran buto dari rasa energinya, mereka
akan segera menyingkir menyelamatkan diri, karena energinya sangat kuat dan terasa penuh dengan
sifat adigang-adigung sok kuasa penuh hawa kekerasan.

Rasa keberadaan energi bangsa jin sangat bervariasi, lebih banyak dipengaruhi oleh perwatakannya
yang keras atau lembut dan tingkat kesaktiannya. Yang perwatakannya keras / emosional
keberadaan energinya akan lebih terasa daripada yang perwatakannya kalem / lembut. Semakin
tinggi kesaktiannya pancaran energinya lebih besar dan lebih kuat, tetapi energinya itu semakin
halus dan semakin sulit dirasakan (semakin sulit dideteksi). Semakin tinggi kesaktiannya
penampakan wujudnya juga semakin sulit dilihat (dimensi gaibnya semakin tinggi), sehingga secara
umum bangsa jin yang kesaktiannya tinggi sulit sekali sosok wujudnya terlihat oleh manusia, bahkan
keberadaannya terdeteksi saja tidak, sehingga jarang sekali ada manusia yang bisa melihat mereka,
tetapi banyak orang yang sok tahu dan memunculkan dogma dan pengkultusan yang tidak benar,
yang tidak sesuai kesejatiannya.

Mahluk halus bangsa dewa sangat sulit dirasakan kehadiran energinya, sangat halus, dan sangat sulit
dilihat, bahkan para mahluk halus sendiri pun banyak yang tidak bisa melihat bangsa dewa, bahkan
tidak menyadari keberadaan para dewa, walaupun ada dewa hadir di dekat mereka.

Secara alami aura energi masing-masing mahluk halus akan terpancar pada jarak tertentu sesuai
kekuatan energinya. Pancaran energi ini akan dirasakan manusia sebagai penyebab rasa merinding
takut, tetapi bagi yang pernah olah rasa atau melatih kebatinan tertentu pancaran energi mahluk
halus dapat dirasakan berupa rasa sesak di dada pada jarak yang lebih jauh sebelum muncul rasa
merinding.

Rasa merinding itu juga bisa dibedakan. Jika rasa itu berasal dari adanya sesosok bangsa jin biasanya
rasa merindingnya terasa berat dan rasanya seperti "mencengkeram" dan ada juga yang sampai
menyebabkan orang lemas ketakutan. Tetapi jika rasa itu berasal dari adanya sesosok sukma
manusia biasanya rasa merindingnya hanya terasa tajam menusuk.

Secara alami pada umumnya jati diri dan keberadaan mahluk halus tidak ingin diketahui oleh
manusia. Sosok-sosok halus yang menimbulkan rasa merinding itu adalah karena mereka dengan
sengaja menunjukkan keberadaannya kepada manusia untuk maksud tertentu. Kalau tidak begitu
maka keberadaan mereka tidak akan menimbulkan rasa merinding, mungkin terasakan saja tidak.

Biasanya semakin tinggi kekuatan gaib mahluk halus, walaupun pancaran energinya besar, tetapi
pancaran energinya semakin halus dan semakin sulit dirasakan oleh manusia (juga semakin sulit
dilihat) dan keberadaan sosok itu juga tidak menimbulkan rasa merinding, sehingga keberadaan
mahluk halus yang kesaktiannya tinggi akan sangat sulit dideteksi keberadaannya oleh manusia.
Kadangkala sesama mahluk halus pun tidak bisa melihat mahluk halus lain yang kekuatannya jauh di
atasnya, tetapi masih bisa merasakan kehadiran energinya, sehingga bila mereka merasakan
kehadiran energinya, maka mereka akan berhati-hati dan menyingkir.
Cara merasakan keberadaan sesosok halus dengan cara merasakan kehadiran energinya ini dapat
dilakukan dengan merasakan getaran / setruman energinya di telapak tangan kita, akan lebih baik
bila kita sebelumnya menyalurkan energi kita ke tangan, sehingga sentuhan atau benturan energi
yang terjadi akan lebih dapat dirasakan. Untuk belajar mempertajam kepekaan rasa pada tangan kita
dapat dibaca di : Olah Rasa dan Kebatinan.

Selain belajar mempertajam kepekaan rasa di tangan kita, tulisan di atas juga memberikan tuntunan
untuk kita belajar mempertajam kepekaan rasa batin, sehingga walaupun keberadaan sesosok
mahluk halus tidak terasakan kehadiran energinya, dan tidak dapat dilihat dengan kemampuan
melihat gaib, tetapi kita bisa mendeteksi keberadaannya dengan adanya rasa berat di dada pada
jarak yang lebih jauh sebelum muncul rasa merinding.

Secara alami semua mahluk halus akan memancarkan suatu hawa / aura energi dari tempat
keberadaannya masing-masing yang sesuai dengan sifat psikologis dan perwatakan mahluk
halusnya. Bila kita sudah cukup peka rasa dan batin, kita akan dapat mengenali dari hawa / aura
energinya itu apakah sesosok mahluk halus itu bersikap bersahabat atau tidak, sedang marah atau
tidak, sedang sedih atau tidak, apakah sifat wataknya menonjolkan kesaktian dan kegagahan, apakah
sifat energinya baik atau tidak untuk manusia, apakah keberadaannya berbahaya untuk kita, apakah
ada rasa jahat ataukah tidak, dsb.

Dan masing-masing rasa energi mahluk halus itu berbeda, rasa energinya berbeda antara sukma
manusia, bangsa jin, kuntilanak, gondoruwo, buto, dsb, dan juga berbeda rasanya bila energi itu
berasal dari adanya mustika dan pusaka di alam gaib bila ada keberadaannya di dekat kita, sehingga
tanpa harus lebih dulu melihat sosok wujudnya, dari pengenalan rasa itu kita bisa mengenali sosok
halus jenis apa yang ada di suatu tempat. Rasa energi itu akan terasa ketika kita datang / berada di
suatu tempat sebagai rasa gaib dari suasana alam di tempat tersebut, sesudah itu barulah digunakan
kemampuan melihat gaib untuk menegaskan sosok wujudnya seperti apa.

3. Penggolongan mahluk halus berdasarkan sifat energinya

Para mahluk halus dapat membuat suatu bentukan energi, yang dapat dijadikan perisai energi
pagaran diri untuk perlindungan dan bertahan dari serangan mahluk halus lain, atau menyalurkan
energinya untuk menyerang, atau untuk merubah penampilan wujudnya, atau untuk banyak tujuan
yang lain.

Kemampuan para mahluk halus dalam membuat bentukan energi itu akan membedakan jenisnya
bahwa mereka bukanlah roh manusia, karena roh manusia tidak dapat melakukan itu.

Secara umum dipahami bahwa sifat fisik mahluk halus adalah bersifat energi. Perbedaan sifat fisik
energi ini akan membedakan antara mahluk halus yang adalah sukma manusia dengan mahluk halus
lain yang bukan sukma manusia, walaupun menampakkan suatu sosok yang serupa. Sudah dituliskan
dalam tulisan Hakekat Wujud dan Watak Mahluk Halus bahwa sosok wujud mahluk halus tidaklah
menggambarkan kesaktiannya. Kesaktian mahluk halus harus secara khusus diukur masing-masing
kekuatan energinya berikut perbedaan sifat dan kemampuan energi mahluk halus yang itu akan
membedakan apakah sesosok mahluk halus adalah sukma manusia atau bukan, selengkapnya dapat
dibaca di : Kesaktian Mahluk Halus.
Selain yang sengaja disalurkan keluar tubuh, aura energi dari keberadaan sesosok mahluk halus juga
akan terpancar dalam jarak tertentu yang akan dirasakan oleh manusia sebagai bersifat baik atau
tidak baik, bersifat positif atau negatif, menyebabkan rasa tertekan di dada, atau menimbulkan rasa
merinding. Jika si mahluk halus dengan sengaja membuat merinding manusia, bila asalnya dari jenis
sukma manusia, maka rasa merindingnya hanya akan terasa tajam saja, tetapi jika asalnya dari jenis
mahluk halus lain, selain merindingnya terasa tajam, juga akan memberikan rasa berat di dada
(karena adanya tekanan energi mereka).

4. Penggolongan mahluk halus berdasarkan sifat pengaruh energinya

Penggolongan ini didasarkan pada pengaruh energi masing-masing mahluk halus terhadap
manusia.

1. Golongan Berenergi Positif.

Adalah golongan mahluk halus yang energinya selaras dengan energi tubuh dan psikologis manusia.

Jika mereka hidup berdekatan dengan manusia, manusia tidak akan mengalami gangguan kesehatan
tubuh ataupun psikologis. Kedekatan mahluk halus tersebut dengan manusia mungkin malah dapat
dirasakan menambah energi dan semangat hidup manusia. Tetapi walaupun begitu, bila mahluk
halus tersebut "menempel" di tubuh manusia, biasanya si manusia akan merasakan sakit pegal-pegal
di tubuhnya atau merasakan pusing ringan, karena tidak tahan dengan keberadaan / beban
energinya.

Jadi selama mahluk halus tersebut tidak menempel di tubuh manusia, manusia dan sang mahluk
halus dapat hidup berdampingan.

2. Golongan Berenergi Negatif.

Adalah golongan mahluk halus yang energinya tidak selaras dengan energi tubuh dan psikologis
manusia (energinya bersifat negatif bagi manusia).

Walaupun hanya berdekatan dengannya, manusia dapat mengalami gangguan kesehatan tubuh
ataupun psikologis. Pengaruh energinya bisa menjadikan manusia mudah sakit-sakitan, atau
memunculkan banyak sakit-penyakit atau menjadikan mudah marah dan bertengkar. Apalagi bila
mahluk halus tersebut menempel atau berdiam di tubuh manusia, biasanya akan menjadikan si
manusia mengalami sakit cukup berat atau mengalami sakit kepala berat.

Jadi manusia dan mahluk halus tersebut tidak dapat hidup berdampingan, apalagi kalau mahluk
halus tersebut sampai menempel / bersemayam di dalam tubuh manusia.

Secara alami sesosok mahluk halus (juga manusia) tubuhnya akan memancarkan hawa energi
tertentu sampai jarak tertentu. Pancaran energi itu bisa dirasakan pengaruhnya oleh manusia
apakah bersifat positif ataukah negatif.

Sebagai contoh, sudah biasa bila sebuah rumah atau di sekitarnya ada berpenghuni mahluk halus.
Bila para mahluk halus tersebut energinya bersifat positif, maka manusia yang berdiam di rumah itu
akan baik-baik saja. Bahkan mungkin ada mahluk halus yang pancaran energinya menjadikan
manusia bersemangat dalam bekerja, menjadikan orang senang untuk datang berkunjung (dan
menambah jumlah pengunjung warung / toko), mendatangkan suasana teduh, ceria, tenteram, dsb.

Dalam batasan ini dianggap bahwa pengaruh energi keberadaan mereka itu bersifat positif bagi
manusia dan manusia tidak perlu merasa takut atau terganggu dengan keberadaan mereka. Dan
juga tidak perlu sampai mendatangkan orang pinter untuk melakukan pembersihan gaib, karena
justru nantinya malah bisa merubah keseimbangan alam yang ada, atau dikemudian hari malah
mengundang datangnya mahluk halus lain, yang mungkin ada yang bersifat negatif, untuk tinggal
disitu.

Tetapi bila di antara para mahluk halus tersebut ada yang berenergi negatif, walaupun mahluk
tersebut tidak berniat dan tidak berbuat mengganggu ataupun menyerang, pancaran energi dari
keberadaannya dapat berpengaruh negatif bagi manusia di rumah itu.

Contohnya adalah mahluk halus jenis dedemit gondoruwo, jenis bangsa jin yang sosok wujudnya
berbulu hitam tinggi besar, dan yang sosok wujudnya berbulu putih, berwajah menyeramkan,
matanya mendelik keluar dan kuku-kukunya panjang. Pengaruh negatif energinya terhadap manusia
adalah bisa menjadikan manusia sakit atau mudah sakit-sakitan, dari sakit kulit gatal-gatal, mudah
masuk angin, pegal-pegal, mulas-mencret, sakit kepala sampai tumor/ kanker atau penyakit lain
yang sampai menyebabkan kematian, bisa juga menyebabkan keguguran dan kematian anak di
dalam kandungan.

Pengaruh negatif energinya bisa juga berpengaruh terhadap psikologis manusia, misalnya yang hawa
energinya panas dapat menyebabkan manusia mudah marah dan bertengkar, tidak betah tinggal di
rumah, malas bekerja, orang malas datang berkunjung, warung / toko sepi pengunjung, dsb.

Dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa sakit-penyakit kulit, sakit perut mulas-mencret,
meriang, kepala pusing, kanker / tumor, kanker otak, kanker rahim, kista rahim, kerusakan ginjal,
liver, keguguran dan kematian anak di dalam kandungan, dsb, tidak semuanya awalnya semata-mata
bersifat medis, dan kondisi manusia mudah marah dan bertengkar, tidak betah tinggal di rumah,
malas bekerja, orang malas datang berkunjung, warung / toko sepi pengunjung, dsb, tidak semuanya
bersifat psikologis asli manusia, karena sumber penyebab terjadinya bisa juga adalah akibat dari
pengaruh energi keberadaan sesosok mahluk halus, bisa sebagai efek dari keberadaan mahluk halus
berenergi negatif di sekitar tempat tinggal si manusia, atau kepemilikan jimat dan benda gaib yang
tidak baik isi gaibnya.

Efek negatif energinya terhadap kesehatan itu akan terus ada selama mahluk halusnya masih berada
disitu. Sekalipun sakit-penyakitnya sudah diobati, atau sudah pernah disembuhkan, nantinya akan
kambuh lagi, atau bisa juga ganti menjadi sakit yang lain.

Bila seseorang telah beberapa kali mengalami kejadian keguguran kehamilan, atau bayi meninggal di
dalam kandungan, atau sering sakit-sakitan (terutama anak-anak), atau sakit-penyakit lain seperti
disebut di atas, selain orangnya memeriksakan dirinya secara medis, perlu juga diperiksa
kemungkinan adanya keberadaan mahluk halus berenergi negatif di lingkungan tempatnya tinggal
untuk dideteksi apakah mahluk halus itu yang menjadi sumber penyebab sakitnya.
Sakit manusia yang disebabkan oleh adanya mahluk halus di dalam tubuh manusia (ketempelan /
kesambet / disantet), selain dapat diketahui dengan cara penglihatan gaib, juga dapat diketahui bila
diraba / dipijat / diurut pada bagian yang sakit akan terasa ada hawa yang berbeda, atau ada rasa
setruman listrik tipis, yang berbeda dengan bagian tubuhnya yang lain (bila tangan orang yang
meraba cukup peka). Untuk melatih / belajar cara mendeteksinya silakan diikuti tulisan berjudul :
Olah Rasa dan Kebatinan. Contoh pengaruh perbuatan atau keberadaan sesosok mahluk halus
terhadap manusia bisa dibaca di : Pengaruh Gaib thd Manusia.

Penggolongan mahluk halus dari pengaruh energinya terhadap manusia, berpengaruh positif
ataukah negatif, dapat dijadikan patokan untuk melakukan pembersihan gaib, yang dibersihkan
hanyalah yang bersifat negatif saja terhadap manusia (baca : Pembersihan Gaib).

Pengertian tentang mahluk halus berenergi negatif di atas termasuk juga berasal dari khodam jimat /
benda gaib / pusaka dan khodam ilmu / pendamping yang berenergi negatif dan yang energinya
berhawa panas. Atau yang semula normal, tetapi karena ada sugesti dari si manusia untuk
kewibawaan / penundukkan, atau sugesti untuk keselamatan / penjagaan gaib yang sifatnya agresif,
maka kemudian khodam-khodamnya juga akan terpengaruh mengikuti isi sugestinya menjadi galak
dan berhawa panas, yang akibatnya dapat membuat suasana tidak nyaman dalam pergaulan /
hubungan sosial, membuat pembeli enggan datang, membuat orangnya dijauhi, atau mengganggu
jalan kerejekian dan hubungan kerja. Apalagi kalau orangnya juga sok berwibawa, perilakunya tidak
bersahabat, atau temperamental mudah emosi.

Contoh lainnya yang keberadaannya bersifat negatif terhadap kesehatan manusia adalah jenis halus
sukma manusia (arwah) yang tinggal bersemayam di tubuh manusia yang masih hidup, di dalam
badannya atau di dalam kepalanya (ketempatan mahluk halus). Jika sukma manusia itu berdiam di
dalam kepala, biasanya akan sering membuat orangnya kepalanya pusing, dan jika tinggal di dalam
badan bisa membuat banyak organ dalam tubuh manusia yang ditempatinya rusak berat karena
kebebanan energinya.

Ada sejenis bangsa jin yang sosoknya berbulu hitam tinggi besar yang sering sekali menjadi khodam
ilmu / pendamping seseorang, atau menjadi penghuni benda-benda gaib dan jimat, perabotan, atau
tinggal di rumah manusia. Penulis tidak menggolongkan jenis ini sebagai bergolongan putih atau
hitam, tetapi sosok halus jenis ini berenergi negatif yang pengaruh energinya itu dapat
memunculkan sakit-penyakit di tubuh manusia, apalagi jika ada sosok jenis ini yang tinggal
bersemayam di dalam tubuh manusia yang dapat menyebabkan si manusia sampai mengalami
gangguan kejiwaan.

Jenis bangsa jin hitam tinggi besar itu juga sebagian besar berintelijensi rendah yang sering dalam
usahanya mencari tempat tinggal mereka masuk bersemayam di dalam tubuh manusia. Akibatnya,
selain si manusia dapat mengalami gangguan kesehatan dan pikirannya, juga banyak yang sampai
mengalami gangguan jiwa (gila). Tentang ini Penulis sudah menuliskan fenomenanya dalam halaman
berjudul Pengaruh Gaib thd Manusia.

Keberadaan mahluk halus tersebut di dalam tubuh atau di dekat manusia mungkin tidak
berpengaruh negatif untuk yang sengaja dipasang sebagai khodam ilmu / pendamping, atau khodam
benda gaib, karena mahluk halus itu sebelumnya sudah menyelaraskan dahulu energinya dengan
energi si manusia.
Tetapi jika jenis itu datang sendiri kepada manusia atau datang sendiri masuk menjadi "isi" benda
gaib kita, kemungkinan besar ia masih dalam kondisi aslinya yang memancarkan energi negatif,
sehingga si manusia tetap beresiko mendapatkan pengaruh negatif energinya terhadap kesehatan
dan psikologisnya dan beresiko suatu saat khodam tersebut masuk bersemayam di dalam tubuhnya.

Jika sosok jin hitam itu menjadi khodam ilmu / pendamping manusia, keberadaannya itu dapat
menjadi khodam bagi si manusia, tetapi sebagian besar nantinya akan menyulitkan dalam proses
kematian si manusia.

Jika sosok jin hitam itu tinggal bersemayam di dalam badan manusia, keberadaannya itu dapat
menjadi khodam kekuatan bagi si manusia, tetapi nantinya pasti akan menyulitkan dalam proses
kematian si manusia.

Dalam kondisi aslinya memang sosok jin hitam besar itu berenergi negatif. Jenis itu bisa dengan
mudah diusir hanya dengan mengoleskan minyak jafaron ke bendanya. Tetapi jika anda sudah
mempunyai benda-benda gaib yang khodamnya adalah bangsa jin hitam tinggi besar tersebut,
sebaiknya dicoba dulu bendanya / khodamnya diwiridkan amalan gaib yang sesuai dengan tuah yang
anda inginkan, misalnya diwiridkan amalan gaib untuk tuah kekuatan badan, pengasihan, penglaris
dagangan, dsb (amalan gaibnya bisa dicari di internet). Mudah-mudahan sesudah tersugesti
mengikuti isi amalan gaibnya sosok hitam itu akan berubah karakter energinya, tidak lagi berenergi
negatif seperti aslinya dan nantinya intelijensi mereka menjadi lebih baik sehingga tidak akan
memberatkan dalam proses kematian manusia.

Tips lain. Jika anda mempunyai benda berkhodam semisal batu akik yang isinya bangsa jin berbulu
hitam tinggi besar tersebut, jika benda itu bertuah biasanya tuah utamanya adalah untuk kekuatan
badan, dengan isi khodam jenis itu biasanya batu anda itu, jika dipakai, tuahnya kuat dan terasa,
bagus sebagai jimat, jadi mungkin bisa dipertimbangkan untuk tidak diusir.

Cobalah dengan cara sambat persuasif atau dengan cara-cara tayuhan seperti dicontohkan dalam
tulisan berjudul Ilmu Tayuh Keris khodam batunya itu diperintahkan supaya merubah energinya
menjadi positif dan selalu positif, supaya tidak lagi berenergi negatif dan tidak perlu lagi anda usir
dengan jafaron.

Dengan cara-cara itu usahakan supaya khodamnya benar-benar berubah menjadi berenergi positif
dan selalu dipantau apakah benar kondisinya selalu positif dan ditayuh juga apakah jika batunya
dioleskan minyak jafaron khodamnya itu masih akan pergi. Kalau masih berenergi negatif maka
khodamnya akan pergi jika batunya dioleskan minyak jafaron, tetapi jika sudah benar-benar berubah
menjadi positif dan selalu positif, khodamnya tidak akan pergi oleh minyak jafaron. Coba juga anda
rasakan apakah rasa energi negatifnya atau rasa mengganggu ketika memakai cincin itu masih ada
terasa.

Lebih baik lagi kalau dengan cara-cara persuasif itu anda bisa juga mengsugesti khodam jin berbulu
hitam itu untuk merubah wujudnya secara permanen menjadi bersosok seperti manusia, sehingga
intelijensinya pun akan menjadi lebih baik, karena ia akan menjiwai kondisi wujudnya yang sudah
seperti manusia, tidak lagi seperti sebelumnya yang seperti orang utan. Sampaikan juga jika nanti ia
mempunyai pasangan dan anak, pasangan dan anaknya itu pun supaya berubah wujud juga menjadi
seperti manusia.

Jin berbulu hitam itu aslinya memang berenergi negatif, entah dia baik ataukah jahat.

Kita bisa memerintahkannya untuk memperbaiki kondisi energinya menjadi positif, tapi itu tidak
langgeng, sewaktu-waktu bisa kembali lagi negatif seperti aslinya.

Lebih baik kalau dia, pasangannya dan anak-anaknya kita perintahkan merubah wujud menjadi
seperti manusia.

Sesudah berubah kemudian disuruh juga supaya mereka merubah energinya supaya positif sesuai
dengan wujudnya dan psikologisnya yang sudah seperti manusia. Dengan begitu perubahannya akan
bersifat langgeng.

Sebaiknya berubahnya energinya menjadi positif sampai benar-benar mereka tidak terpengaruh lagi
oleh minyak jafaron, karena kalau masih terpengaruh minyak jafaron berarti energi positifnya tidak
100% positif, masih ada negatifnya.

Kalau benar kondisinya sudah positif dan selalu positif, maka khodamnya itu tidak perlu lagi anda
usir dengan minyak jafaron. Batunya dioleskan dengan minyak jafaron pun sekarang khodamnya
tidak akan pergi, bahkan minyak jafaron itu sekarang bisa menjadi sesajinya.

Masukan-masukan di atas adalah untuk orang-orang yang memiliki sosok jin hitam besar tersebut
sebagai khodam benda gaibnya, bukan untuk orang-orang yang di dalam badannya sudah
ketempatan jenis halus tersebut dan bukan untuk orang-orang yang memiliki jenis halus itu sebagai
khodam ilmu / pendamping. Untuk orang-orang itu sebaiknya mereka melakukan pembersihan gaib.

Cara merubah negatif menjadi positif di atas bisa juga dilakukan terhadap khodam pendamping jenis
itu, tetapi Penulis tidak merekomendasikan itu. Untuk khodam pendamping sebaiknya anda memiliki
yang intelijensinya lebih baik daripada jenis itu.

Sosok jin hitam tinggi besar itu dan sosok-sosok halus lain yang berenergi negatif, jika dianggap
mengganggu, atau ingin diusir, keberadaannya dapat dibersihkan / diusir / akan pergi jika kita
mengoleskan minyak jafaron pada benda-benda kita atau ke tubuh kita jika kita ketempatan mahluk
tersebut, atau kita mandi dengan campuran minyak jafaron. Mereka juga akan pergi setelah terkena
asap bakaran minyak jafaron. Tatacara pembersihannya silakan dibaca dalam tulisan
berjudul Pembersihan Gaib 2.

Penggolongan positif dan negatif dalam tulisan ini adalah berdasarkan pengaruh energi dari sesosok
mahluk halus terhadap manusia. Tetapi ada orang lain yang menyebutkan suatu mahluk halus
bersifat positif atau negatif dari sifat mahluk halusnya apakah bertendensi menyerang manusia
ataukah tidak. Perbedaan dalam menggolongkan sifat mahluk halus ini, yang berbeda dasar
pengertiannya walaupun menggunakan istilah yang sama positif dan negatif, cukuplah untuk
menjadi tambahan pengetahuan bagi kita.
5. Penggolongan mahluk halus berdasarkan sifat perwatakannya

Penggolongan ini didasarkan pada sifat perwatakan masing-masing mahluk halus dan pengaruhnya
terhadap manusia (juga pengaruhnya terhadap mahluk halus lain).

1. Golongan Putih.

Adalah golongan mahluk halus yang perwatakannya tidak berkecenderungan jahat terhadap
manusia. Bukan berarti mereka tidak berbahaya dan tidak akan mencelakakan / menyerang
manusia, tetapi tidak berkecenderungan bersikap jahat dan tidak bertendensi menyerang /
menyakiti manusia. Walaupun begitu, manusia tetap harus berhati-hati dan waspada, karena dapat
saja suatu saat mereka menyerang / menyakiti manusia, tetapi selama tidak ada perbuatan manusia
yang salah, manusia dan mahluk halus tersebut dapat hidup berdampingan.

2. Golongan Hitam.

Adalah golongan mahluk halus yang perwatakannya berkecenderungan jahat terhadap manusia.
Sifat jahatnya ini bisa dalam bentuk perbuatannya yang sengaja menyakiti dan membuat manusia
sakit, membuat manusia celaka, bahkan sengaja membunuh manusia, bisa juga perbuatannya yang
sengaja menipu / menyesatkan manusia. Jadi, manusia harus berhati-hati dan waspada, karena
dapat saja mereka mengganggu, mencelakakan atau menyesatkan manusia, walaupun tidak ada
perbuatan si manusia yang menyalahi mereka. Manusia dan mahluk halus tersebut tidak dapat
hidup berdampingan.

3. Golongan Abu-Abu.

Di tengah-tengah antara golongan hitam dan putih, ada mahluk halus yang aura kejiwaannya
berwarna abu-abu. Biasanya mereka adalah mahluk halus kelas rendah yang terpengaruh oleh yang
golongan hitam. Biasanya mereka suka usil, menakut-nakuti, mengganggu dan mencelakakan
manusia, dan suka dengan sengaja bersikap merendahkan manusia dan menipu / menyesatkan
manusia. Manusia dan mereka tidak dapat hidup berdampingan.

4. Golongan Yang Harus Diwaspadai.

Ada golongan mahluk halus yang secara perwatakannya tidak digolongkan sebagai putih, hitam, atau
abu-abu, tetapi harus diwaspadai dan dihindari.

Jenis-jenis ini dinilai dari sifat karakternya yang berbeda dari jenis mahluk halus lainnya yang umum,
sehingga keberadaan mereka bisa mendatangkan bahaya bagi manusia, sehingga harus diwaspadai.

Contohnya adalah mahluk halus yang sulit dibaca jalan pikirannya dan lebih sering menggunakan
insting atau nalurinya dalam bertindak, seperti yang sosoknya berwujud ular, gondoruwo, banaspati
dan buto. Jenis-jenis ini bisa menyerang tanpa alasan yang jelas, apalagi kalau kaget atau merasa
terancam.
Juga ada jenis bangsa jin yang sosoknya tinggi besar dan berbulu hitam di seluruh tubuhnya seperti
gondoruwo. Jenis ini tidak mempunyai sikap berpikir seperti manusia, intelijensinya rendah, lebih
banyak bertindak berdasarkan insting dan perasaannya. Dalam usahanya mencari tempat tinggal
banyak mahluk halus jenis ini menjadikan tubuh manusia sebagai tempatnya tinggal yang sering
sekali akibatnya menjadikan si manusia mengalami kelainan atau gangguan jiwa (gila).

Ada juga sosok-sosok halus tertentu yang harus diwaspadai karena perilakunya yang tidak
bersahabat terhadap manusia (juga tidak bersahabat terhadap mahluk halus lain).

Jenis halus lain yang harus diwaspadai adalah mahluk halus dari jenis sukma / arwah manusia yang
tinggal di dalam benda-benda gaib atau benda-benda antik / kuno dan yang tinggal / bersemayam di
dalam tubuh manusia yang masih hidup, di dalam badan atau di dalam kepalanya.

Mengenai perbuatan-perbuatan mahluk halus dan efek perbuatan mereka terhadap manusia sudah
Penulis tuliskan dalam halaman berjudul Pengaruh Gaib thd Manusia.

Kecenderungan jahat atau tidaknya sesosok mahluk halus tidak perlu ditunggu sampai benar mereka
berbuat jahat, karena dapat dilihat dari aura kejiwaannya. Bila aura kejiwaannya berwarna putih
bersih berarti dia berwatak baik, tidak berkecenderungan jahat, sebaliknya bila aura kejiwaannya
berwarna hitam seperti asap knalpot bus / truk, berarti sifat dasar wataknya jahat.

Pengertian tentang mahluk halus golongan hitam di atas tidak terbatas pada kondisi dan sifat-sifat
asli mahluk halusnya yang golongan hitam. Dalam pengertian ini, semua jenis mahluk halus, selain
yang berasal dari jenis sukma manusia (arwah / pocong / siluman) juga akan berubah menjadi
golongan hitam / abu-abu jika mereka mengeluarkan rasa jahat / marah atau sering melakukan
perbuatan jahat. Contohnya adalah mahluk halus gol.putih yang sering diperintahkan untuk
menyakiti seseorang (khodam teluh / santet) atau jika kita kesambet. Dalam keadaan itu mereka
akan berubah menjadi golongan hitam / abu-abu.

Sebenarnya banyak sekali fenomena perbuatan gaib yang tidak semuanya bisa kita sebutkan satu
per satu kejadiannya, baik yang dilakukan oleh gol.putih maupun gol.hitam, atau abu-abu, entah
perbuatannya ditujukan langsung kepada manusia ataupun menggunakan manusia sebagai
perantaraan perbuatan mereka, entah si manusia menyadarinya ataukah tidak. Jika kita mengetahui
/ menyadarinya, maka kita harus berwaspada terhadap tujuan dari perbuatan gaibnya itu dan efek
resikonya, jangan sampai perbuatannya itu dilandasi oleh tujuan yang negatif / jahat dan efeknya
merugikan kita.

Penulis mengelompokkan mahluk halus dari sisi perwatakan mereka bukan hanya gol.putih dan
hitam / abu-abu saja, tetapi ada juga yang tidak digolongkan sebagai hitam atau putih, tetapi adalah
golongan mahluk halus yang harus diwaspadai.

Yang dari gol.putih bukan berarti mereka adalah dari golongan yang pasti baik dan bukan juga
berarti tidak akan mencelakakan / merugikan manusia, tetapi penekanannya adalah bahwa mereka
sehari-harinya, baik berada di sekitar manusia ataukah tidak, tidak berkecenderungan jahat
terhadap manusia, sedangkan yang gol.hitam dan abu-abu sehari-harinya sudah berpikiran jahat /
jahil / iseng terhadap manusia, banyak efek / potensi negatifnya bagi manusia. Juga ada
pengelompokan golongan mahluk halus yang harus diwaspadai, karena memang perbuatan mereka
seringkali sebelumnya tidak terduga dan bisa merugikan / mencelakakan manusia.

Jadi terhadap suatu perbuatan mahluk halus atau keberadaannya, bila kita mengetahui /
menyadarinya, entah golongan putih ataukah dari golongan yang lain, kita tetap harus waspada,
terutama adalah pada potensi efek pengaruh dan resikonya terhadap kita.

Golongan Mahluk Halus Yang Harus Diwaspadai

Selain yang dari perwatakannya digolongkan putih, hitam atau abu-abu, ada mahluk halus yang dari
sisi perwatakannya tidak digolongkan putih atau hitam, tetapi harus diwaspadai dan dihindari. Jenis-
jenis ini dinilai dari sifat karakternya yang berbeda dari jenis mahluk halus lainnya yang umum,
keberadaan mereka berpotensi negatif bagi manusia, bisa mendatangkan bahaya sehingga harus
diwaspadai dan dihindari.

Misalnya mahluk halus yang sosoknya berwujud ular, atau jenis gondoruwo, banaspati dan buto.
Jenis-jenis itu sulit dibaca jalan pikirannya, dan lebih sering menggunakan insting atau naluri dalam
bertindak. Jenis-jenis itu bisa menyerang setiap saat tanpa alasan yang jelas, apalagi kalau kaget atau
merasa terancam.

Banyak bangsa jin yang sosok wujudnya ular. Ada yang besar, ada juga yang kecil. Ini berarti sosok
mahluk tersebut menggambarkan watak ular yang sulit ditebak jalan pikirannya, dan lebih banyak
menggunakan insting / naluri dalam bertindak, bisa menyerang tanpa sebab yang jelas. Dan sudah
pasti berintelijensi rendah. Jika menyerang manusia, mereka tidak memperhitungkan akibat
perbuatannya pada manusia itu, apakah akan menjadikannya sakit atau mati. Sebagian mahluk halus
berwujud ular ini ada yang suka bertempat tinggal / bersemayam / membuat sarang di dalam badan
manusia.

Aura kejiwaan sosok-sosok ular tersebut kebanyakan berwarna putih, artinya secara psikologis
mereka tidak berkecenderungan berlaku jahat kepada manusia maupun kepada mahluk halus lain.
Tetapi karena mereka lebih sering menggunakan insting atau nalurinya dalam bertindak, jenis ini
harus diwaspadai, karena mereka bisa menyerang kapan saja tanpa alasan yang jelas, apalagi kalau
kaget atau merasa terancam. Artinya, pada saat mereka menyerang itu mereka tidak bermaksud
berbuat jahat, hanya nalurinya saja yang membuat mereka melakukan itu. Karena itu jika mereka
ada di sekitar kita, maka keberadaannya harus diwaspadai dan harus dihindari.

Mahluk halus bersosok ular ini sering sekali menyerang manusia, membuat sakit manusia
(kesambet), karena tanpa sadarnya si manusia sudah menendang / menginjak si ular yang posisinya
memang di bawah seperti ular sungguhan di dunia manusia.

Ada juga jenis mahluk halus yang sebenarnya menurut pikirannya sendiri tidak bermaksud jahat
terhadap manusia, tetapi perilakunya begitu, dan aura perwatakannya memang juga abu-abu,
misalnya jenis Palasik, Wewe Gombel, Banaspati, dsb (baca : Bangsa Dedemit dan Bangsa Halus
Lain-lain).
Ada sejenis bangsa jin yang sosoknya berbulu hitam tinggi besar yang sering sekali menjadi khodam
ilmu / pendamping seseorang, atau menjadi penghuni benda-benda gaib dan jimat, atau tinggal di
perabotan dan rumah manusia. Penulis tidak menggolongkan jenis ini sebagai bergolongan putih
atau hitam, tetapi sosok halus jenis ini berenergi negatif yang pengaruh energinya itu dapat
memunculkan sakit-penyakit di tubuh manusia, apalagi jika ada sosok gaib jenis ini yang tinggal
bersemayam di dalam tubuh manusia yang dapat menyebabkan si manusia sampai mengalami
kelainan / gangguan kejiwaan.

Jenis bangsa jin hitam tinggi besar itu harus diwaspadai, karena sebagian besar berintelijensi rendah,
seperti orang utan, yang sering dalam usahanya mencari tempat tinggal mereka masuk bersemayam
di tubuh manusia. Akibatnya, selain si manusia dapat mengalami gangguan kesehatan, juga banyak
yang sampai mengalami gangguan jiwa (idiot dan gila). Tentang ini Penulis sudah menuliskan
fenomenanya dalam halaman berjudul Pengaruh Gaib thd Manusia.

Keberadaan mahluk halus jenis tersebut di dalam tubuh atau di dekat manusia mungkin tidak
berpengaruh negatif untuk yang sengaja dipasang sebagai khodam pendamping atau khodam ilmu,
atau khodam benda gaib, karena mahluk halus itu sebelumnya sudah menyelaraskan dahulu
energinya dengan energi si manusia.

Walaupun sosok jin hitam tinggi besar itu sudah tinggal dan menjadi khodam benda gaib maupun
khodam pendamping, karena intelijensinya yang rendah, tetap saja ada resiko bahwa sosok halus itu
suatu saat akan masuk bersemayam di dalam tubuh manusia, atau si manusia mendapatkan
pengaruh negatif energinya terhadap kesehatannya.

Jenis bangsa jin yang sosoknya hitam besar dan berbulu di seluruh tubuhnya (mirip gondoruwo) itu
sering menjadi penyebab manusia ketindihan yang akhirnya bisa sampai menyebabkan si manusia
mengalami gangguan jiwa.

Sosok jin hitam besar tersebut tidak dikategorikan putih atau hitam, tetapi dikategorikan sebagai
jenis mahluk halus yang harus diwaspadai, karena mereka tidak mempunyai sikap berpikir dan
perwatakan seperti manusia, intelijensinya rendah, perilakunya seperti orang utan atau gorilla, lebih
banyak bertindak berdasarkan insting dan perasaannya daripada pikirannya.

Umumnya jenis mahluk halus tersebut membutuhkan sesuatu sebagai tempat tinggalnya, bisa di
pohon, di rumah seseorang, batu kali, patung, batu akik, atau di tempat-tempat lain yang bahkan
mahluk halus lain tidak mau tinggal di dalamnya. Ada juga yang merasa cocok untuk masuk dan
tinggal di dalam tubuh manusia yang proses awalnya adalah apa yang biasa disebut ketindihan yang
akhirmya menjadikan si manusia sampai mengalami gangguan jiwa.

Jika sosok jin hitam itu menjadi khodam ilmu / pendamping manusia, keberadaannya itu dapat
menjadi khodam bagi si manusia, tetapi sebagian besar nantinya akan menyulitkan dalam proses
kematian si manusia.

Jika sosok jin hitam itu tinggal bersemayam di dalam badan manusia, keberadaannya itu dapat
menjadi khodam kekuatan bagi si manusia, tetapi nantinya pasti akan menyulitkan dalam proses
kematian si manusia.
Sosok halus hitam besar itu adalah dari jenis bangsa jin yang dalam kategori Penulis termasuk
mahluk halus yang kelasnya rendah dan daya pikirnya rendah. Sosok itu sendiri sebenarnya tidak
bermaksud mengganggu, tetapi kelas berpikirnya rendah, sehingga tidak bisa membedakan mana
tempat yang layak dan mana yang tidak untuk menjadi tempat tinggalnya. Tetapi ada beberapa
(sedikit) dari mereka yang kelihatannya tidak berbahaya dan tidak suka masuk ke dalam tubuh
manusia, sebagiannya tinggal di dalam benda-benda seperti batu akik (yang khodamnya alami,
bukan isian), sehingga perilakunya sama dengan yang golongan putih. Uraiannya tentang pengaruh
perbuatan mahluk halus tersebut sudah dituliskan dalam halaman berjudul Pengaruh Gaib thd
Manusia.

Dalam kondisi aslinya sosok jin hitam besar itu memang berenergi negatif. Jenis itu bisa dengan
mudah diusir hanya dengan mengoleskan minyak jafaron saja pada bendanya. Tetapi jika anda
mempunyai benda-benda gaib yang khodamnya adalah bangsa jin hitam tinggi besar tersebut,
sebaiknya dicoba dulu diberikan sesajinya misik putih dan bendanya diwiridkan amalan gaib yang
sesuai dengan tuah yang anda inginkan, misalnya diwiridkan amalan gaib untuk tuah kekuatan,
kewibawaan, penglaris dagangan, dsb (amalan gaibnya bisa dicari di internet). Mudah-mudahan
sesudah menerima sesajinya dan tersugesti mengikuti isi amalan gaibnya sosok hitam itu akan
berubah karakter energinya, tidak lagi berenergi negatif seperti aslinya dan nantinya intelijensi
mereka menjadi lebih baik lagi dan diharapkan tidak akan memberatkan dalam proses kematian.

Masukan di atas adalah untuk orang-orang yang memiliki sosok jin hitam besar tersebut sebagai
khodam benda gaibnya, bukan untuk orang-orang yang di dalam badannya sudah ketempatan jenis
halus tersebut dan bukan untuk orang-orang yang memiliki jenis halus itu sebagai khodam ilmu /
pendamping. Untuk orang-orang itu sebaiknya mereka melakukan pembersihan gaib.

Untuk yang di badannya sudah ketempatan mahluk halus tersebut sebaiknya segera membersihkan
dirinya dengan menggunakan minyak jafaron, sebaiknya jangan cuma mengoleskan minyaknya saja,
lebih baik mandi saja dengan campuran minyak jafaron supaya dengan cara mandi itu juga akan
membersihkan semua sisa energi negatif jin itu dari badannya.

Sosok jin hitam tinggi besar itu dan sosok-sosok halus lain yang berenergi negatif, jika dianggap
mengganggu, atau ingin diusir, keberadaannya dapat dengan mudah dibersihkan / diusir / akan pergi
jika kita mengoleskan minyak jafaron pada benda-benda kita atau ke tubuh kita jika kita ketempatan
mahluk tersebut, atau kita mandi dengan campuran minyak jafaron. Mereka juga akan pergi setelah
terkena asap bakaran minyak jafaron. Tatacara pembersihannya sudah dituliskan dalam halaman
berjudul Pembersihan Gaib 2.

Selain itu ada juga golongan mahluk halus yang perwatakannya tidak baik, yaitu mahluk halus yang
bersikap tidak bersahabat terhadap manusia maupun terhadap mahluk halus lain. Biasanya mereka
hidup sendiri atau tinggal di dalam komunitas yang perwatakannya sejenis. Mereka tidak menyukai
keberadaan mahluk lain di lingkungan keberadaannya. Biasanya mereka memancarkan aura energi
yang membuat mahluk lain tidak nyaman berada di dekatnya. Biasanya mereka sangat menonjolkan
kekuasaannya, kekuatannya dan akan menyerang siapa saja yang dianggap mengganggu dan
"menghukum" siapa saja yang dianggap melakukan "kesalahan" di lingkungan mereka.
Bila jenis mahluk ini berdiam di dalam sebuah rumah, toko, bangunan atau di suatu lokasi tanah
tertentu, maka rumah, bangunan dan lokasi itu akan terasa tidak nyaman, orang akan merasa takut
untuk datang, apalagi untuk tinggal di situ, warung dan toko akan dijauhi orang. Mereka akan
mengusir mahluk halus lain yang tidak sehaluan dan akan membuat berbagai macam gangguan
kepada manusia, atau membuat manusia celaka atau sakit, bahkan meninggal, supaya manusia tidak
tinggal disitu. Beberapa dari jenis mahluk halus ini akan merasa cocok mendampingi manusia yang
menonjolkan kekuatan, sok gagah, sok sakti, sok jagoan dan akan mengusir keberadaan khodam
pendamping manusia lain yang ditemuinya. Mereka juga akan memancarkan aura yang membuat si
manusia ditakuti dan menjadi tidak disukai oleh manusia lain.

Jenis-jenis mahluk halus yang perwatakannya negatif seperti tertulis di atas umumnya aura
kejiwaannya hitam atau abu-abu. Beberapa dari mereka (tidak semuanya) berasal dari jenis bangsa
jin, kuntilanak, peri yang tubuhnya tinggi seperti manusia, banaspati dan buto.

Selain yang tinggal di darat, ada banyak jenis itu yang merupakan jenis jin air. Jenis jin air ini tidak
menyukai kehadiran mahluk daratan, baik manusia maupun mahluk halus. Mereka bisa
mencelakakan siapa saja yang masuk ke lingkungan mereka. Karena itu kita, manusia, yang adalah
mahluk daratan, sebaiknya selalu berhati-hati ketika berada di lingkungan air, terutama di
lingkungan air yang tempatnya sepi dan jarang didatangi manusia (baca juga : Bangsa Jin Air dan Jin
Udara).

Jenis halus lain yang harus diwaspadai adalah mahluk halus dari jenis sukma / arwah manusia yang
tinggal di dalam benda-benda gaib atau benda-benda antik / kuno dan jenis sukma / arwah yang
tinggal bersemayam di tubuh manusia yang masih hidup, di dalam badan atau di kepala manusia.

Ada jenis halus sukma manusia (arwah) yang harus diwaspadai, yaitu yang tinggal menghuni di
dalam benda-benda gaib tertentu, seperti keris, batu akik, benda-benda antik / kuno, dsb. Tujuan
keberadaan mereka di dalam benda-benda itu adalah karena mereka membutuhkan tempat tinggal,
menjadikan benda-benda itu sebagai rumah mereka yang baru, bukan untuk menjadi khodam yang
memberikan tuah bagi manusia pemilik benda-benda itu. Seandainya ada benda-benda itu yang
menjadi milik kita, maka sebaiknya kita sangat berhati-hati dalam memilikinya, jangan sampai kita
melakukan kesalahan yang bisa menyebabkan sosok sukma di dalam benda-benda itu marah dan
"menegur" atau "menghukum" kita.

Ada juga mahluk halus sukma manusia (arwah) yang harus diwaspadai karena wataknya yang jelek
yang suka bersemayam di dalam tubuh manusia yang masih hidup, bersemayam di dalam badan
atau di kepala manusia, yang selain bisa menyesatkan jalan pikiran si manusia, memberikan banyak
bisikan gaib dan penglihatan gaib fiktif / ilusi / halusinasi, juga bisa mendatangkan kejadian-kejadian
gaib lain yang negatif.

Mahluk Halus Golongan Putih dan Hitam

Umumnya orang membedakan mahluk halus yang baik dan jahat atau golongan putih dan hitam dari
sosok wujud dan penampakannya. Jika perwujudannya kelihatan menyeramkan akan dikatakan tidak
baik / jahat, sebaliknya kalau perwujudannya bagus, ganteng / cantik, tutur katanya manis / lembut,
perilakunya bersahabat tidak kelihatan sebagai mahluk yang jahat / berbahaya, maka akan dikatakan
baik.
Yang di atas itu adalah yang biasa dilakukan oleh orang-orang awam dalam menilai sesosok mahluk
halus, tetapi tidak sepantasnya orang-orang berilmu (dan yang mengaku mengerti gaib) melakukan
itu dalam menilai sesosok mahluk halus. Seharusnya mereka bisa melakukan pembedaan dengan
cara yang lebih baik lagi, bukan dengan cara awam seperti itu, karena dengan cara itu orang akan
mudah tertipu, apalagi kalau mahluk halusnya sengaja menipu mengelabui manusia dengan
menampakkan perwujudan dan perilaku yang kelihatan baik.

Penulis ada mengelompokkan mahluk halus dalam golongan putih dan golongan hitam dari sisi
perwatakannya.

Penekanan penggolongan putih dan hitam ini ada pada pembedaan sifat perwatakan mahluk
halusnya apakah dominan bersifat jahat / mencelakakan dan menyesatkan ataukah tidak.

Sekalipun banyak orang bisa melihat gaib, sekaligus juga ahli dalam hal agama, tetapi tidak
semuanya mampu mengenal dan membedakan karakteristik perwatakan mahluk halus apakah dari
golongan putih ataukah hitam dan menilai pengaruh / akibat perbuatan mereka terhadap manusia.
Tentang mahluk halus yang menyesatkan, yang mencelakakan, setan dan iblis, kebanyakan hanya
menjadi cerita saja dalam dunia kerohanian / agama, tetapi tidak banyak orang yang mampu
mengimplementasikan pengetahuannya tentang setan dan iblis dalam dunia nyata.

Cerita mengenai mahluk halus golongan putih dan hitam yang dituliskan di bawah ini sebagian
terkait dengan pandangan orang dalam beragama. Jika ada perbedaan pendapat mengenai yang
golongan putih dan hitam ini sebaiknya dibuktikan sendiri kebenarannya, jangan hanya
mendasarkan pendapat pada dalil dan dogma agama, karena seringkali yang nyata terjadi di dunia
tidak semuanya tertulis dalam agama.

Mahluk halus golongan putih adalah golongan mahluk halus yang perwatakannya tidak
berkecenderungan jahat terhadap manusia. Bukan berarti tidak jahat atau tidak berbahaya dan tidak
akan menyerang / mencelakakan manusia, tetapi tidak berkecenderungan bersikap jahat dan tidak
bertendensi mengganggu / menyakiti manusia. Walaupun begitu, manusia tetap harus berhati-hati
dan waspada, karena dapat saja suatu saat mereka menyerang / mencelakakan manusia, terutama
jika manusia "dianggap" melakukan kesalahan kepada mereka. Tetapi selama tidak ada perbuatan
manusia yang menyalahi mereka, tidak ada perbuatan manusia yang "dianggap" menyalahi mereka,
manusia dan mahluk halus tersebut dapat hidup berdampingan.

Mahluk halus yang dari golongan putih ini bukan berarti mereka adalah dari golongan yang pasti baik
dan bukan juga berarti tidak akan mencelakakan / merugikan manusia, tetapi penekanannya adalah
bahwa mereka sehari-harinya, baik berada di sekitar manusia ataupun tidak, tidak
berkecenderungan jahat terhadap manusia.

Mahluk halus golongan hitam adalah golongan mahluk halus yang perwatakannya
berkecenderungan jahat terhadap manusia. Sifat jahatnya itu bisa dalam bentuk perbuatannya yang
sengaja menyakiti dan membuat manusia sakit, membuat manusia celaka, bahkan sengaja
membunuh manusia, bisa juga perbuatannya yang sengaja menipu / menyesatkan manusia. Jadi,
manusia harus berhati-hati dan waspada, karena dapat saja mereka mengganggu, mencelakakan
atau menyesatkan, walaupun tidak ada perbuatan si manusia yang menyalahi mereka.
Mahluk halus golongan hitam dan abu-abu sehari-harinya sudah berpikiran jahat / jahil terhadap
manusia, banyak efek negatifnya bagi manusia. Manusia dan jenis halus tersebut tidak boleh hidup
berdampingan.

Mahluk halus, baik golongan putih maupun hitam, dari sisi pengaruhnya terhadap manusia ada 2
macam posisi keberadaannya.

Yang pertama adalah mahluk halus yang tidak tampak berinteraksi langsung dengan manusia.

Mahluk halus, golongan putih maupun hitam, apapun jenisnya, yang kesaktiannya tinggi, biasanya
hidup sendiri, tidak berkomunitas. Kalau berkomunitas, biasanya mereka berkomunitas dengan yang
sejenisnya saja dan kekuatannya setingkat. Yang kesaktiannya tinggi itu, walaupun kelihatannya
hidup sendiri, sebenarnya mereka juga berkomunitas, hanya saja sesuai tingkat kesaktian mereka
yang tinggi, dalam berkomunitas mereka tidak tinggal berdekatan, satu dengan lainnya bisa berjarak
puluhan, bahkan ratusan kilometer jauhnya, sehingga akan tampak bahwa mereka hidup sendiri.

Baik mereka hidup sendiri atau pun berkomunitas, selain yang berkesaktian rendah, banyak di
antara mereka adalah mahluk halus yang berkesaktian tinggi. Mereka tidak tampak berinteraksi
langsung dengan manusia. Jenis ini biasanya pengaruhnya tidak disadari oleh manusia karena
interaksinya dengan manusia tidak kelihatan langsung dan tidak terasa. Seringkali keberadaannya
saja tidak diketahui oleh manusia, karena semakin tinggi kekuatannya, akan juga semakin sulit untuk
dilihat. Walaupun pancaran energinya besar, tetapi energinya juga semakin halus dan semakin sulit
dideteksi keberadaannya.

Biasanya semua mahluk halus memancarkan suatu aura energi yang melingkupi area yang menjadi
wilayah kekuasaannya. Yang kesaktiannya tinggi (yang sampai ratusan atau bahkan ribuan kalinya
kesaktiannya Ibu Ratu Kidul) pancaran hawa energinya bisa melingkupi jarak yang sangat jauh, bisa
puluhan atau bahkan ratusan kilometer jauhnya. Sekalipun mereka hidup sendiri dan tampak tidak
berinteraksi langsung dengan manusia atau pun dengan mahluk halus lain, tetapi sebenarnya
mereka itulah yang pengaruhnya paling kuat dalam mempengaruhi psikologis para mahluk halus lain
dan manusia.

Secara fisiknya para mahluk halus adalah bersifat energi, sehingga secara alami dari tempat
keberadaannya mereka akan memancarkan suatu hawa energi yang sesuai dengan kondisi psikologis
dan sifat perwatakannya. Mahluk halus yang kesaktiannya tinggi, pengaruh hawa energi mereka
sangat kuat, pengaruhnya mencakup jarak yang jauh sampai beratus-ratus kilometer jauhnya, yang
bukan hanya akan mempengaruhi manusia, tetapi juga mempengaruhi mahluk halus lain di dalam
wilayah cakupan pancaran energinya. Hanya orang-orang yang tinggi tingkat kepekaan batinnya dan
tinggi spiritualitasnya saja yang bisa mendeteksi hawa pengaruh mereka. Berbeda dengan jenis
sukma manusia yang walaupun berkesaktian tinggi, tetapi pancaran aura energinya hanya beberapa
meter saja yang pancaran aura energinya itu menggambarkan hawa kekuatan kebatinan, kanuragan
atau spiritualnya.
Yang kedua adalah mahluk halus yang mudah diidentifikasikan berinteraksi langsung dengan
manusia dalam bentuk khodam ilmu, khodam pendamping, khodam jimat dan pusaka atau mahluk
halus lain yang tinggal di sekitar tempat tinggal manusia, atau yang tinggal di tempat-tempat / lokasi
yang ada interaksi langsung dengan manusia. Pengaruh perbuatan mereka lebih mudah untuk
diketahui, dan atas terjadinya suatu perbuatan gaib / kejadian gaib lebih bisa diidentifikasi sosok
halus pelakunya, karena ada interaksi antara mereka dengan manusia secara langsung maupun tidak
langsung.

Dengan demikian pengaruh dari mahluk halus golongan putih atau hitam yang berpengaruh
terhadap manusia bersifat kombinasi, yaitu kekuatan pancaran gaib dari mahluk halus yang hidup
sendiri, yang tidak tampak berinteraksi langsung dengan manusia, ditambah pengaruh dari yang
tampak ada interaksi dengan manusia. Dengan demikian, sekalipun manusia tidak secara langsung
berinteraksi dengan mahluk halus, manusia tetap berpotensi terpengaruh psikologisnya secara
positif atau pun negatif oleh pancaran gaib mahluk halus yang hidup sendiri.

Mahluk halus golongan putih, yang tampaknya hidup sendiri, yang tingkat kekuatan gaibnya tinggi,
dari tempat keberadaannya memancarkan hawa aura positif yang mempengaruhi psikologis manusia
dan mahluk halus lain. Manusia dan mahluk halus lain, yang eling dan menjaga kelurusan dan
kesucian hati dan pikiran, baik beragama ataupun tidak, akan terpengaruh menjadi semakin baik
kesadaran moralitas dan budi pekertinya.

Sedangkan mahluk halus golongan putih yang kekuatan gaibnya rendah, selain yang hidup sendiri di
dalam batu atau benda lain, biasanya hidup berkomunitas, sebagiannya hidup di lingkungan
manusia, sebagian lagi datang menjadi pendamping atau menjadi khodam ilmu dan jimat. Sebagian
dari mereka datang kepada manusia yang tekun bersemadi atau berdoa. Sebagiannya lagi datang
karena adanya sesaji, terutama sesaji dari orang-orang yang sedang mempraktekkan ilmu gaib dan
yang "ngalap berkah". Pengaruh keberadaan mereka biasanya tidak menyesatkan manusia, malah
ada yang tinggal di sekitar tempat tinggal manusia dengan sengaja membantu kehidupan manusia
tanpa diketahui dan tanpa meminta imbalan.

Mahluk halus golongan hitam, yang hidup sendiri, yang kekuatan gaibnya tinggi, melakukan
penyesatan tidak dengan mempengaruhi satu per satu individu, tetapi melakukannya secara masal,
yaitu dengan memancarkan hawa aura jahat yang mempengaruhi psikologis manusia dan mahluk
halus lain di dalam area pengaruhnya yang radiusnya bisa sampai beratus-ratus kilometer. Manusia
dan mahluk halus lain, beragama ataupun tidak, yang tidak eling dan tidak menjaga kelurusan dan
kesucian hati dan pikirannya akan menjadi terpengaruh, sehingga menjadi berhati dan berpikiran
jahat atau menjadi berperilaku menyimpang dari budi pekerti dan kesusilaan.

Mereka cukup cerdas dalam usahanya menyesatkan. Biasanya cara kerja mereka sangat halus.
Mereka menyerang sisi psikologis yang lemah pada manusia dan mahluk halus lain. Pada manusia
yang menganggap suci dan sakral urusan iman dan agama, mereka akan membelokkannya, sehingga
pemahaman kerohanian manusia menjadi menyimpang dan memunculkan sifat-sifat ke-Aku-an yang
kuat, yang menyimpang dari ajaran ketuhanan yang benar, menyimpang dari budi pekerti dan kasih.
Pada manusia yang suka bersenang-senang dan mengumbar keduniawiannya, mereka akan
menambah kuat kecenderungan sifat-sifat itu, sehingga korbannya akan semakin menyimpang dari
budi pekerti dan kesusilaan.
Sedangkan para mahluk halus golongan hitam dan abu-abu yang kesaktiannya rendah, selain yang
hidup sendiri di dalam batu atau benda gaib lain, biasanya hidup berkomunitas, sebagiannya hidup
di lingkungan manusia, sebagiannya lagi datang menjadi pendamping atau menjadi khodam ilmu dan
jimat (isian). Sebagian dari mereka datang kepada manusia yang tekun bersemadi atau berdoa.
Sebagiannya lagi datang karena adanya sesaji, terutama sesaji dari orang-orang yang sedang
mempraktekkan ilmu gaib dan yang "ngalap berkah". Keberadaan mereka, selain akan sengaja
menyesatkan manusia, juga akan dengan sengaja mengganggu, menyakiti atau mencelakakan
manusia.

Mahluk halus dari golongan abu-abu, yang suka usil, mengganggu atau mencelakakan manusia, atau
yang seringkali menakut-nakuti dan menipu dengan merubah wujudnya (jadi-jadian) menyerupai
mahluk halus lain, seperti menirukan wujud kuntilanak atau si muka rata, atau banaspati, atau
menyerupai sesosok manusia yang sudah meninggal, biasanya adalah mahluk halus kelas rendah dan
menengah, yang terpengaruh oleh yang golongan hitam. Selain terpengaruh secara psikologis,
mereka juga berada di bawah ancaman kekuatan mahluk halus golongan hitam yang lebih tinggi
kekuatannya.

Mahluk halus yang perwatakannya termasuk dalam golongan hitam dan abu-abu, keberadaannya
akan cenderung menyesatkan atau mencelakakan manusia. Dari sudut pandang pengaruhnya
terhadap manusia, mahluk halus dari golongan hitam dan abu-abu kami anggap sama dan sejenis,
jadi akan kami samakan penyebutannya sebagai golongan hitam.

Mahluk halus golongan hitam menyesatkan manusia dengan cara mengajarkan berbagai
pengetahuan dan keilmuan (melalui ilham yang mengalir dalam pikiran manusia), menyebabkan
manusia merasa hebat, sakti, merasa lebih tahu dan akhirnya akan menjadi sombong, atau dengan
mengajarkan kebijaksanaan dan ilmu agama dan mewujudkan banyak keinginan si manusia,
menyebabkan si manusia merasa dekat dengan Tuhan, karena merasa doa-doanya dikabulkan Tuhan
dan kata-katanya manjur selalu terjadi, merasa suci dan benar sendiri, merasa pantas menjadi tokoh
panutan atau bahkan merasa menjadi wakil / perantara Tuhan di bumi, hatinya akan dipengaruhi
menjadi sok suci dan benar, tetapi penuh dengan kebencian dan permusuhan dan akan juga
menyebarkan kebencian dan permusuhan, dan pikirannya akan penuh dengan ide-ide jahat untuk
mengumbar kebencian dan permusuhan itu (apalagi jika orangnya menjadi seorang pemimpin,
tokoh masyarakat atau tokoh agama).

Penyesatan itu awalnya tidak terasa dan sifatnya biasa-biasa saja, tetapi perlahan-lahan si manusia
akan diarahkan menjadi merasa hebat, kuat, sakti, dsb, yang ujung-ujungnya menyebabkan manusia
berperilaku tidak berbudi. Atau mengarahkan si manusia menjadi merasa benar dan beriman lebih
daripada manusia yang lain, merasa dekat dengan Tuhan karena doa-doa dan kata-katanya manjur
selalu terjadi, merasa layak menjadi tokoh panutan atau merasa dirinya menjadi wakil Tuhan di
dunia, mempertuhankan agama, kemudian meningkat menjadi mempertuhankan dirinya sendiri
yang akan menganggap pendapat keagamaan dan ajarannya sebagai kebenaran mutlak dan akan
memaksakannya kepada orang lain. Ke-Aku-an manusia akan ditinggikan, sehingga masing-masing
manusia akan merasa "lebih" daripada orang lain dan akan menganggap orang-orang yang tidak
sejalan dengannya sebagai "rendah" dan sesat.
Penyesatan juga bisa dalam bentuknya menambah kuat kegemaran bersenang-senang dan
mengumbar nafsu duniawi, nafsu syahwat, percabulan / pelacuran / perzinahan, keserakahan,
ketamakan, kesombongan, berhati licik dan penipu, kebencian, iri dan dengki, kebengisan, kekejian,
kejahatan dan perilaku merusak, dan perilaku-perilaku lain yang menyimpang dari budi pekerti dan
kesusilaan, dan akan selalu mencari pembenaran atas perbuatan-perbuatannya yang menyimpang.

Mahluk halus golongan hitam sering mengikut kepada orang-orang yang rajin berdoa / zikir / wirid,
termasuk kepada orang-orang yang sering mengamalkan amalan doa atau amalan ilmu, apalagi
orang-orang yang kuat berdoanya karena kondisi yang terpaksa. Keberadaannya akan bersifat
menyesatkan, membuat doa-doa dan kata-katanya ampuh selalu terwujud, banyak mendapat
keberuntungan, membuat orangnya merasa benar jalan agama dan ibadahnya, tetapi pelan-pelan
dan halus orangnya akan disimpangkan menjadi jauh dari Tuhan, merasa benar sendiri dan akhirnya
orangnya akan memuliakan dirinya sendiri (kata-katanya manis memuliakan Tuhan dan perbuatan-
perbuatannya selalu mengatas-namakan Tuhan tetapi sebenarnya ia hanya memuliakan dirinya
sendiri, mencitrakan dirinya sendiri sebagai mahluk Tuhan yang mulia).

Jika orangnya sampai terpengaruh, maka pelan-pelan nantinya hatinya akan menyimpang, merasa
dekat dengan Tuhan tapi sebenarnya hatinya jauh dari Tuhan, merasa benar sendiri dan akhirnya
akan memuliakan dirinya sendiri (menganggap dirinya mulia). Jadi sekalipun orangnya kuat
agamanya dan rajin ibadahnya, dan mulutnya manis selalu memuji Tuhan, tapi hatinya akan
dipenuhi pemujaan akan kemuliaan dirinya sendiri, kemunafikan, rasa kebencian dan permusuhan,
pikirannya akan dipenuhi dengan pikiran-pikiran jahat dan kelicikan (dan tipu muslihat), dan
dipenuhi hasrat mengumbar kebencian dan permusuhan kepada orang-orang yang tidak sejalan,
sehingga tanpa disadarinya ia juga terpengaruh ikut menjadi hitam.

Dalam cerita lama kerohanian / agama atau cerita dunia spiritual, mahluk halus golongan hitam
secara spiritual sering dilambangkan dengan perwujudan naga, sebagai gambaran mahluk halus yang
kuat dan berbahaya bagi manusia, yang sejak dulu sudah "memangsa" manusia, menyimpangkan
manusia dari jalan kebenaran dan menjerumuskan manusia ke dalam kegelapan dan kesesatan.

Di kalangan keilmuan kebatinan dan spiritual khodam mahluk halus golongan hitam dianggap
"berat", dalam arti orang-orang yang berkhodam golongan hitam, atau mempunyai jimat yang
berkhodam golongan hitam, sedikit atau banyak biasanya orangnya akan terpengaruh, berat baginya
untuk tetap mampu menjaga ketulusan dan kelurusan hatinya.

Orang-orang yang bergelut dalam laku kebatinan dan spiritual ketuhanan, yang mampu
membedakan mahluk halus yang berpengaruh baik (putih) dan yang berpengaruh jahat (hitam),
akan menolak khodam golongan hitam, karena jenis khodam itu dianggap "berat", membuat mereka
semakin berat untuk tetap lurus menjaga hati dan spirtualitas ketuhanan mereka.

Tetapi orang-orang golongan hitam, yang bergelut dalam dunia kejahatan, yang mengagung-
agungkan kekuatan / kesaktian, yang mengagung-agungkan keilmuannya dan khodamnya, dan
orang-orang yang haus kekayaan / kekuasaan / keduniawian justru banyak mencari yang golongan
hitam, bahkan banyak orang yang dengan sengaja memuja mereka dalam ritual-ritual pemujaan
mereka.
Mahluk halus dan khodam golongan hitam mudah ditemui di situs-situs pemujaan berhala (situs
pemuja setan), di situs-situs atau di tempat-tempat orang ngalap berkah, di makam-makam yang
dikeramatkan orang, bahkan di rumah-rumah ibadah yang dimuliakan dan yang orang sering datang
untuk meminta berkah. Orang-orang yang pernah datang ke tempat-tempat itu ada
kemungkinannya kemudian mereka juga berkhodam jin golongan hitam.

Mahluk halus dan khodam golongan hitam terasa sangat ampuh melebihi yang dari golongan putih,
mampu mewujudkan apapun keinginan manusia dan doa-doa mereka selalu terkabul, sehingga
mereka akan menganggapnya baik dan mereka akan memuja dan memuliakan yang golongan hitam
itu, atau orang akan memuliakan tempat tersebut sebagai tempat yang bagus untuk meminta
berkah. Bahkan dari berkah yang diterimanya itu banyak orang yang menganggap mereka sebagai
kepanjangan tangan Tuhan dan tempatnya meminta berkah akan dikatakannya sebagai tempat yang
dimuliakan Tuhan.

Untuk menambah wawasan kita, disini kita buat perumpamaan.

Secara umum ada asumsi sbb :

1. Ada orang-orang yang tidak punya pendamping gaib.

Orang-orang yang dirinya tidak punya pendamping gaib seringkali merasa banyak doanya yang tidak
terjawab, tidak terkabul.

2. Ada orang-orang yang punya pendamping gaib.

Orang-orang yang punya pendamping gaib (atau diikuti sesosok gaib) ada saatnya mereka merasa
doa-doanya sering terkabul, ada keberuntungan dan ada yang memudahkan jalan hidupnya.

Banyak orang yang tidak sadar bahwa dirinya diikuti sesosok gaib (atau dirinya berkhodam).

Secara awam, walaupun kita berdoanya kepada Tuhan, tapi kalau kita punya gaib / khodam
pendamping, gaib pendamping itu adakalanya mewujudkan terkabulnya doa-doa kita.

Kalau pendamping gaibnya itu wataknya baik dan dari jenis golongan putih, paling-paling tuntutan
dan tegurannya hanya terkait dengan urusan sesaji saja.

Tetapi kalau pendamping gaibnya itu dari jenis golongan hitam, atau asalnya dari tempat pesugihan,
tuntutan dan tegurannya bukan hanya yang terkait dengan sesaji saja, tapi nantinya bisa juga
orangnya dijadikan tumbal, karena dari sudut pandang mahluk itu orangnya sudah menerima
jasanya, sama dengan pesugihan, sama dengan ngalap berkah.

Mahluk halus / khodam golongan hitam, atau yang asalnya dari tempat pesugihan kerjanya lebih
terasa ampuh dan banyak doa orangnya yang akan terkabul. Orangnya, yang merasa doa-doanya
sering terkabul itu merasa Tuhanlah yang mengabulkan doa-doanya itu, sehingga ada
kemungkinannya ia akan mengajarkan orang lain caranya supaya doa-doanya juga terkabul. Dengan
cara yang tidak disadarinya itu ia sudah menyebar-luaskan iblis golongan hitam dan yang dari tempat
pesugihan kepada orang-orang yang percaya kepada perkataannya dan yang menjalankannya.
Yang perlu diperhatikan adalah orang-orang yang mengajarkan ajaran itu, apakah mereka diikuti
khodam / gaib golongan hitam.

Kalau orangnya diikuti khodam / gaib golongan hitam, maka walaupun ajarannya itu adalah dalam
rangka agama dan ibadah, dari sudut pandang kegaiban ajarannya itu sama dengan ajakan ngalap
berkah, karena nantinya orang-orang yang percaya dan menjalankan perkataannya itu akan juga
berkhodam / diikuti mahluk halus / khodam golongan hitam yang akan mengabulkan doa-doanya.

Khodam yang dari golongan hitam biasanya kerjanya / tuahnya lebih ampuh terasa daripada yang
golongan putih. Tetapi dibalik itu ada maksud lain dari khodamnya itu, yaitu supaya si manusia
menjadi semakin yakin dengan keampuhan khodamnya (atau yakin dengan kemuliaan dirinya
sendiri, merasa dirinya suci dan mulia dan diperhatikan Tuhan), menjadikannya semakin bergantung
kepada khodamnya itu dan laku-laku doanya (kegaibannya), dan pelan-pelan dan halus ia akan
disimpangkan dari jalan yang lurus, menyimpang dari budi pekerti dan kesusilaan dan menyimpang
dari jalan ketuhanan yang benar.

Karena itu sebaiknya kita berhati-hati, harus bisa kita membedakan mana yang hitam dan mana
yang putih, jangan hanya menginginkan tuah dan keampuhannya dan kegaibannya saja. Jangan
sampai nantinya tanpa disadari kita juga ikut-ikutan menjadi golongan hitam. Dan jangan kita
mengikuti anjuran mendatangkan berkah Tuhan dengan cara-cara yang sekilas kelihatannya agamis,
tetapi sebenarnya itu adalah ajakan untuk "ngalap berkah", untuk mendatangkan berkah duniawi.
Itu bukan berkat yang dari Tuhan. Itu adalah penyesatan halus dari setan dan iblis yang akan
menyimpangkan kita dari jalan ketuhanan yang benar, terutama yang anjurannya berasal dari orang-
orang yang di belakangnya berkhodam (diikuti sesosok mahluk halus) golongan hitam.

Tidak semua orang mampu mengenal dan membedakan mahluk halus golongan putih dan golongan
hitam dan karakteristik perwatakannya dan tidak semua orang mampu membedakan secara nyata
pengaruh mereka terhadap psikologis dan perilaku perbuatan manusia. Tentang mahluk halus yang
menyesatkan, yang kerap mencelakakan, setan dan iblis, kebanyakan hanya menjadi cerita saja
dalam dunia agama / kerohanian. Tidak banyak orang yang mampu mengimplementasikan
pengetahuannya tentang setan dan iblis dalam dunia nyata.

Cerita mengenai mahluk halus golongan hitam ini sebagian terkait dengan pandangan orang dalam
beragama. Jika ada perbedaan pendapat mengenai yang golongan hitam ini sebaiknya dibuktikan
sendiri kebenarannya, jangan hanya mendasarkan pendapat pada dalil dan dogma agama saja,
karena seringkali yang terjadi secara nyata tidak semuanya tertulis dalam kitab suci agama dan kitab
suci agama juga tidak menuliskan semuanya itu.

Seseorang yang menjalani / menguasai ilmu berkhodam, seringkali tidak mengetahui bahwa
keilmuannya adalah menggunakan jasa mahluk halus (khodam / prewangan), karena
sepengetahuannya ilmunya adalah ilmu gaib kebatinan atau ilmu berdasarkan keagamaan.
Karenanya seseorang yang mempelajari / diajarkan / diturunkan suatu ilmu gaib seringkali tidak
menyadari adanya penggunaan jasa mahluk halus ini, karena dipikirnya ia hanya mengamalkan saja
ilmunya, atau laku tirakat dan puasanya, sesuai persyaratan ilmunya.
Seseorang yang menurunkan suatu ilmu berkhodam seringkali juga tidak menyatakan bahwa
keilmuannya adalah menggunakan jasa suatu mahluk halus, atau seandainya pun ia mengetahui dan
sudah menyatakan bahwa keilmuannya itu berkhodam, seringkali ia tidak dapat membedakan
apakah khodam gaibnya itu dari golongan putih ataukah golongan hitam, sehingga dengan demikian
ia juga bisa menjerumuskan orang lain.

Ada orang yang bangga dengan khodam penjaganya jin iblis bertanduk dua yang dikatakannya
sangar tapi setia, karena penampakannya memang begitu, sangar menakutkan, tapi kelihatannya
setia, keras kerjanya, sakti dan ampuh. Ia tidak tahu bahwa khodamnya itu adalah bangsa iblis.

Ada banyak orang yang bisa melihat gaib, tapi mereka hanya bisa melihat gaib saja, tidak bisa
membedakan perwatakannya apakah itu jenis gaib yang baik ataukah tidak, jenis iblis atau bukan.
Bahkan banyak orang yang sengaja memperjual-belikan khodam seperti itu.

Jika seseorang yang ilmunya berkhodam saja tidak mampu membedakan khodam golongan putih
dan hitam, apalagi orang-orang yang belajar kepadanya. Dan jika ia menurunkan suatu keilmuan
berkhodam kepada orang lain, ia juga tidak akan bisa membedakan apakah ilmu dan khodam yang
diturunkannya itu dari jenis golongan putih ataukah hitam. Kebanyakan orang memang tidak
memperhatikan apakah khodamnya itu dari golongan putih atau hitam, karena sesuai tujuannya
berilmu, yang dipentingkannya hanyalah keampuhan ilmu dan khodamnya saja.

Seorang guru mungkin tidak bermaksud mencelakakan atau menjerumuskan muridnya atau orang
lain yang belajar kepadanya dengan memberinya khodam golongan hitam. Mungkin itu terjadi
karena ketidak-tahuannya saja.

Seseorang yang akan mempelajari suatu ilmu gaib, atau sudah menyadari bahwa keilmuannya
adalah jenis ilmu berkhodam, sebaiknya bisa mengetahui jenis khodamnya, harus bisa membedakan
mana yang golongan putih dan mana yang golongan hitam, jangan menerima khodam dari golongan
hitam, karena dalam kehidupannya khodamnya itu pasti akan menyesatkannya dan pasti akan
menyulitkannya dalam proses kematian.

Selain yang merupakan khodam ilmu dan khodam dari leluhur, atau khodam dari benda-benda gaib,
khodam pendamping yang datang kepada seseorang seringkali datang sendiri, tidak dengan sengaja
didatangkan, tidak sengaja diundang dan seringkali tidak disadari keberadaannya. Banyak mahluk
halus yang datang sendiri kepada seseorang yang tekun beribadah dan rajin berdoa / wirid. Biasanya
seseorang yang tekun bersemadi, meditasi, zikir dan wirid, tubuhnya akan mengeluarkan energi
tertentu dan pikirannya akan memancarkan gelombang tertentu. Pancaran energi tubuh dan
gelombang pikiran inilah yang seringkali mengundang datangnya mahluk halus kepada seseorang,
walaupun kedatangannya itu tidak sengaja diundang.

Mahluk halus sering datang kepada manusia, walaupun seringkali tidak disadari, apalagi kepada
orang-orang yang sering khusyuk berdoa, wiridan, dsb, yang dalam keadaan itu tubuh dan pikirannya
mengeluarkan gelombang energi tertentu yang dapat mengundang datangnya sesosok mahluk halus
yang kemudian akan mendampinginya menjadi khodamnya, bisa juga masuk ke dalam badan /
kepalanya.

Yang perlu diwaspadai adalah efek pengaruh keberadaannya.


Jika itu dari golongan yang baik, mungkin kita bisa lebih merasa lega, tidak perlu terlalu was-was.

Tapi jika itu adalah dari golongan yang tidak baik, seharusnya kita berwaspada dan melakukan
pembersihan gaib, kalau bisa. Jenis golongan hitam dan sukma manusia jahat akan cenderung
menyesatkan manusia, apalagi jika si manusia kerap memuliakan dirinya sendiri sebagai mahluk
Tuhan yang mulia, atau ia kuat mengejar keduniawian.

Untuk belajar mencaritahu apakah sesosok gaib adalah dari jenis golongan putih ataukah hitam bisa
diketahui salah satunya dengan cara yang serupa dengan menayuh keris seperti dicontohkan dalam
tulisan berjudul Ilmu Tayuh Keris. Di dalam tayuhan mahluk halus golongan hitam biasanya akan
mengakui bahwa dirinya adalah golongan hitam, tetapi jenis sukma manusia jahat biasanya tidak
akan mengakui, malah akan menyesatkan tayuhan kita.

Atau dengan latihan olah rasa seperti dalam tulisan berjudul Olah Rasa dan Kebatinan.

Mahluk halus golongan hitam belum tentu energinya negatif. Yang golongan putih belum tentu
energinya positif.

Mahluk halus golongan hitam pada rasa energinya kita akan bisa merasakan adanya hawa jahat,
kebencian dan kelicikan (tipu muslihat). Tetapi pada jenis sukma manusia jahat biasanya kita tidak
bisa merasakan itu pada energinya. Kita akan lebih banyak berpegang pada ketajaman insting dan
naluri untuk bisa mendeteksi apakah mereka sebenarnya termasuk jenis yang jahat.

Dalam kita latihan olah rasa sebaiknya jangan hanya kita tujukan pada keinginan untuk bisa
merasakan / melihat sosok-sosok gaib mahluk halus / khodam saja, tapi dimatangkan untuk bisa juga
mendeteksi rasa energi dan watak mahluk halusnya.

Misalnya dari rasa energinya kita perkirakan sifat energinya, apakah mengandung hawa kekerasan,
kekuatan, kegagahan, keteduhan, keceriaan, dsb, sehingga juga akan bisa dikira-kira tuahnya,
apakah untuk kewibawaan, kekuatan, kekerasan dan penjagaan gaib, ataukah untuk pengasihan,
kerejekian, penglarisan, kesepuhan, dsb,

Dari rasa energinya juga bisa diperkirakan apakah energinya itu bersifat positif bagi manusia ataukah
negatif (apakah selaras dengan energi tubuh manusia, ataukah malah bisa mengganggu kesehatan /
pikiran).

Nantinya kita juga akan bisa membedakan rasa energi dan perwatakan mahluk halus / khodam
golongan putih dengan yang dari golongan hitam. Pada mahluk halus yang golongan hitam kita akan
bisa merasakan adanya hawa jahat, kebencian dan kelicikan (tipu muslihat jahat).

Mahluk halus golongan putih tidak bergaul / berkomunitas dengan yang dari golongan hitam,
sehingga jika seseorang mendapatkan khodam pendamping baru dari jenis golongan hitam, maka
akan bisa dipastikan bahwa semua jenis khodam golongan putih yang sebelumnya sudah dimilikinya,
yang seharusnya menyatukan diri dan mendampinginya, kemudian akan pergi semua, tidak akan
mau lagi menyatukan diri dan mendampinginya, bukan hanya khodam keris jawa, tapi juga khodam
batu akik dan mustika dan khodam ilmu / pendamping. Bahkan bisa jadi semua benda gaib yang
dipakainya atau yang dibawanya, seperti cincin batu akik dan mustika, juga akan menjadi kosong isi
gaibnya (khodamnya pergi). Penyebabnya adalah selain karena mahluk halus dari golongan putih
tidak mau berdekatan / bergaul / campur dengan yang dari golongan hitam, juga karena mahluk
halus yang dari golongan hitam itu mengambil alih semua peranan dari khodam yang lain (multi
fungsi), sehingga ia akan menjadi satu-satunya tempat bergantung si manusia. Dan mungkin juga
semua benda-benda gaib yang sudah kosong isinya itu kemudian akan diisi oleh khodam lain yang
juga golongan hitam, sehingga keampuhan keilmuan orang itu akan menjadi terasa semakin baik.

Kalau ada sesosok halus datang bukan untuk menyerang, tetapi untuk mengikut kita, apalagi kalau
sosok halus itu datang karena terpanggil oleh adanya doa-doa atau amalan kita, maka khodam-
khodam pendamping kita biasanya tidak akan melarangnya. Tetapi, kalau yang datang itu ternyata
adalah dari golongan hitam, maka khodam-khodam kita yang golongan putih kemudian akan
mundur semua dan pergi, karena mereka tidak mau bersama-sama / berdekatan dengan yang
golongan hitam. Karena itu kalau kita sudah mempunyai khodam pendamping, golongan putih,
sebaiknya disugestikan untuk memberikan pagaran gaib positif dan disugestikan mengusir semua
mahluk halus yang dari golongan hitam dan berenergi negatif, apapun tujuannya datang.

Ada juga orang / spiritualis yang khodamnya adalah dari jenis golongan hitam. Biasanya
spiritualisnya itu ampuh ilmunya, dan khodamnya ampuh untuk semua urusan gaib. Tetapi jika
khodamnya itu digunakannya untuk ilmu penarikan gaib, maka bisa dipastikan bahwa semua benda
gaib yang ditariknya, baik mustika maupun pusaka, akan kosong isinya, bendanya akan kosong tidak
berkhodam, karena khodam benda gaib tarikannya itu tidak mau berdekatan dengan khodam orang
tersebut yang dari golongan hitam. Atau bisa jadi semua benda-benda tarikannya itu di dalamnya
menjadi berkhodam golongan hitam juga. Jika orang itu memberikan / menurunkan / mentransfer
suatu ilmu / khodam / jasa spiritualis kepada orang lain, maka kemungkinan besar orang lain
pasiennya itu akan juga berkhodam golongan hitam (dan terasa ilmunya ampuh).

Mahluk halus golongan hitam dan abu-abu banyak juga yang membangun komunitas di situs dan
makam yang dikeramatkan, di tempat-tempat orang "ngalap berkah", tempat orang datang
menuntut pesugihan (kekayaan, penglarisan, kepangkatan, jabatan, karir, dsb) dan di tempat orang
menuntut ilmu kesaktian (ngelmu gaib). Sebagian anggotanya, bangsa jin atau dhanyang, ada yang
ditugaskan untuk mencari "pengikut baru". Ada di antara mereka yang mengikut kepada orang-
orang yang datang ngalap berkah ke tempat itu (menjadi khodamnya), atau mengikut kepada orang
lain yang tekun berdoa, ada juga yang mengikut manusia dengan menjadi khodam dari benda-benda
gaib. Biasanya orang-orang yang diikutinya akan merasakan dirinya banyak keberuntungan, banyak
keinginannya yang terkabul, atau ilmunya ampuh bertuah, tetapi sesuai status mahluk halus
khodamnya itu yang golongan hitam penghuni tempat ngalap berkah, nantinya si manusia, selain
akan disesatkan, juga akan menjadi tumbalnya, arwahnya nantinya akan dibawa ke tempat mereka.

Ada juga kasus yang orang datang kepada seorang spiritualis meminta ilmu gaib dan kesaktian,
pengasihan, penglarisan, perbaikan rejeki, kekayaan atau untuk menaikkan wibawa / pangkat / karir,
atau kejayaan duniawi lainnya. Kadangkala ada spiritualis yang khodam ilmunya berasal dari tempat-
tempat orang ngalap berkah / ngelmu gaib. Dengan demikian walaupun orang kliennya itu tidak
datang dan tidak mencari pesugihan ke tempat-tempat pesugihan, hanya datang berkonsultasi saja
kepada seorang spiritualis, tetapi karena khodam sang spiritualis untuk jasa yang dimintanya itu
terkait dengan tempat-tempat ngalap berkah / ngelmu gaib bisa saja orang si klien itu kemudian
akan juga berkhodam golongan hitam yang adalah transfer ilmu / jasa dari spiritualisnya. Biasanya
ilmu / jasa dari spiritualis itu sangat ampuh bertuah menaikkan kemuliaan si klien sesuai jasa yang
dimintanya, menjadikan si klien makmur berkelimpahan dari naiknya karir, pangkat dan jabatan atau
majunya usahanya, dan ilmunya ampuh terasa. Tetapi sesuai asal-usul khodamnya itu yang berasal
dari tempat-tempat orang ngalap berkah / ngelmu gaib, maka jasa yang dimintanya itu sama saja
statusnya dengan pesugihan, yang nantinya orangnya akan menjadi tumbalnya atau sesudah
meninggalnya arwahnya akan dibawa ke tempat-tempat pesugihan itu.

Seringkali kepemilikan sebuah benda gaib berkhodam atau jimat merupakan suatu kebanggaan bagi
pemiliknya. Begitu juga dengan keberadaan khodam pendamping, walaupun keberadaannya tidak
dengan sengaja diundang. Seseorang juga kadang merasa senang dan bangga, bila ada orang yang
bisa melihat gaib mengatakan bahwa ada sesosok gaib yang mendampinginya, menjaganya, dsb.

Tetapi sebaiknya jangan kita terdorong memiliki banyak khodam dan benda-benda berkhodam,
karena dengan berbuat begitu sama saja kita mengumpulkan mahluk halus. Satu hal yang perlu
diwaspadai, sebaiknya diperhatikan, apapun jenis gaibnya, bila khodamnya itu berasal dari golongan
hitam, entah gaibnya itu beragama ataupun tidak, pasti akan menyesatkan jalan pikiran manusia dan
pasti akan menyulitkan proses kematian orangnya.

Selain mahluk halus golongan hitam yang keberadaannya adalah khodam keilmuan gaib kita, mahluk
tersebut bisa juga terpanggil datang karena adanya wiridan amalan / doa kita. Seringkali itu terjadi
pada orang-orang yang tekun dan khusyuk doanya mendekatkan diri kepada Tuhan, meminta rejeki
atau kesaktian, apalagi orang-orang yang kuat doanya karena kondisi yang terpaksa. Sesudahnya
orang tersebut merasakan omongannya ampuh bertuah, kata-katanya manjur selalu terjadi, atau
rejekinya bukan hanya membaik, tapi meningkat drastis dan selalu ada keberuntungan. Kondisi yang
seperti itu sebaiknya dicermati, apakah semua kesaktian, keberuntungan dan ampuhnya ilmunya itu
berasal dari adanya sesosok khodam golongan hitam.

Kadangkala khodam ilmu dari golongan putih tidak mau menjalankan perintah / keinginan seseorang
untuk melakukan perbuatan yang tidak baik atau perbuatan yang dianggapnya "berlebihan" (karena
sosok halus itu mempunyai kaidah kepantasan sendiri), sehingga orang tersebut merasa ilmu dan
khodamnya tidak ampuh. Kebalikannya dengan khodam ilmu dari golongan hitam, mereka tidak
peduli apakah tugas dan perbuatan mereka itu adalah jahat, baik atau tidak baik. Selama mereka
bisa memuaskan tuannya, bisa melakukan semua perintah tuannya, menjadikan tuannya merasa
ilmunya / khodamnya ampuh, tuannya bergantung pada keampuhan kerja mereka, maka mereka
merasa keberadaan mereka bersama si manusia sangat dibutuhkan dan mereka akan terus
menunjukkan kerja yang lebih.

Melebihi mahluk halus dari golongan putih, yang dari golongan hitam akan menunjukkan unjuk kerja
yang lebih, lebih ampuh tuahnya, bahkan mereka akan tetap bekerja walaupun tidak diperintah.
Banyak mahluk halus golongan hitam, dalam bentuk khodam ilmu / pendamping ataupun jimat
seseorang, seringkali dengan sengaja menyesatkan manusia dengan menciptakan kejadian-kejadian
yang menyebabkan manusia tuannya merasa ilmu / jimatnya atau khodamnya ampuh atau merasa
hidupnya penuh keberuntungan, atau merasa doa-doanya selalu dikabulkan Tuhan. Bahkan ada di
antara mereka yang sengaja mendatangkan uang tunai atau makanan atau benda-benda pusaka dan
jimat secara gaib kepada tuannya, atau sengaja mengalirkan rejeki dari orang lain yang datang.
Banyak juga yang dengan sengaja menciptakan "keberuntungan" dalam kejadian kecelakaan,
tuannya itu selamat, tetapi orang lain yang bersamanya celaka. Itu adalah kejadian-kejadian yang
kejadiannya sebenarnya disengaja (direkayasa) oleh khodamnya itu. Bahkan bila ada orang lain yang
bersikap negatif atau mencemooh si manusia tuannya, banyak di antara mereka yang mencelakakan
atau membunuh orang tersebut, diluar sepengetahuan tuannya. Bahkan bila orang itu bertengkar
dengan istri atau anaknya, kadangkala istri dan anaknya itupun bisa menjadi korban, karena
khodamnya itu menganggap mereka sebagai manusia yang mengganggu / menyalahi tuannya itu.

Fenomena-fenomena di atas banyak terjadi pada orang-orang tertentu yang memiliki keilmuan
tertentu, atau pada orang-orang tertentu yang mengamalkan suatu amalan gaib pribadi atau doa
pribadi, yang kemudian tanpa disadarinya perilakunya itu mengundang datang sesosok khodam
pendamping dari golongan hitam. Kejadian ini banyak terjadi pada orang-orang yang sangat tekun
mewirid suatu amalan keilmuan atau sangat tekun berdoa memohonkan rejeki, apalagi dalam
kondisi yang terpaksa. Bisa juga terjadi pada jenis jasa spiritualis yang kita mintakan tuahnya untuk
keberuntungan / kekayaan. Pada orang-orang itu, khodam yang dari golongan hitam akan bekerja
"lebih", sehingga terkesan ilmunya ampuh atau orangnya menjadi penuh dengan keberuntungan.
Malahan tanpa diminta pun khodamnya akan bekerja untuk memenuhi kepentingan tuannya,
apalagi kalau sengaja diperintahkan untuk itu. Kejadian-kejadian di atas jarang terjadi pada orang-
orang yang berkhodam golongan putih, karena khodam-khodam golongan putih biasanya memiliki
kaidah kepantasan sendiri atas perilaku dan perbuatannya.

Orang-orang yang memiliki khodam gaib dari golongan hitam, dalam bentuk benda-benda gaib
maupun khodam ilmu dan khodam pendamping, biasanya orang-orang tersebut akan mendapatkan
banyak "keberuntungan". Biasanya khodamnya bersifat multi fungsi, khodamnya akan melakukan
apa saja untuk menyenangkan tuannya. Walaupun tidak diminta dan tidak dibacakan amalan
gaibnya, khodamnya itu akan mendatangkan banyak keberuntungan kepada tuannya, menjadikan
tuannya selalu beruntung, rejeki lancar mengalir, kaya raya, usahanya maju, karirnya tinggi, selalu
mendapatkan apa yang diinginkannya, selalu selamat dalam kecelakaan dan marabahaya,
menjadikan ilmu tuannya ampuh (apalagi jika orangnya menjadi spiritualis, praktisi ilmu gaib atau
tokoh agama), dan akan "menghukum" orang-orang yang tidak suka atau menyalahi tuannya.

Tanda-tanda di atas bisa dijadikan petunjuk untuk kita berwaspada. Sekalipun seseorang tidak
memiliki keilmuan tertentu, tidak pernah belajar keilmuan gaib, tetapi ia akan dapat merasakan
bahwa ada "sesuatu" yang ampuh yang selalu menjaga dan melindunginya dan memberinya
keberuntungan.

Orang-orang yang sudah merasakan khodamnya "ampuh" seperti di atas biasanya akan syok atau
marah bila khodamnya itu dikatakan golongan hitam, dan akan merasa berat dan tidak akan rela
kalau harus melepaskan khodamnya atau benda gaibnya itu. Dengan demikian secara psikologis
orang itu sudah masuk terjerumus ke dalam perangkap penyesatan khodamnya itu. Bahkan ada juga
orang yang menganggap khodamnya itu sebagai "pemberian" Tuhan, karena khodamnya itu
bersikap "baik", menjaga dan melindunginya dan selalu memberinya "berkah" dan keberuntungan,
apalagi jika yang diamalkannya adalah doa / amalan bernuansa agama.

Bila mahluk halus merasa sudah membantu manusia, maka si manusia 'harus' memberikan 'sesuatu'
sebagai upahnya (sesaji) karena mereka sudah 'bekerja'. Bila tidak diberikan, maka si manusia akan
mendapatkan beberapa 'teguran', yang bentuknya bisa berupa sakit-penyakit, naas, kesialan, atau
pertengkaran keluarga. Tetapi tuntutan upah yang tidak diterima oleh bangsa jin golongan hitam,
akibatnya bagi manusia lebih menyakitkan.
Teguran dan hukuman yang diterima manusia dari mahluk halus golongan hitam biasanya lebih
berat dan lebih menyakitkan dibandingkan teguran yang diterima manusia dari mahluk halus
golongan putih. Selain yang berupa sakit / penyakit, naas, kesialan, atau pertengkaran keluarga,
pancaran energi negatif teguran mereka, selain mengganggu secara psikologis, juga bisa
menyebabkan sel-sel tubuh manusia yang positif berubah menjadi bersifat negatif dan yang sudah
menjadi negatif akan memakan yang positif dan merubahnya menjadi negatif juga (bisa
mengakibatkan penyakit kanker / tumor, kanker otak, kanker rahim, kista rahim, kerusakan organ
ginjal, liver, jantung, dsb). Banyak juga teguran mereka yang berupa kematian. Bila sosok gaib
tersebut adalah khodam pendamping seseorang, hukuman itu seringkali tidak ditujukan kepada
orang tersebut, tetapi kepada orang-orang terdekatnya, kepada anggota keluarganya yang lain, bisa
orang tua, istri / suami, anak-anak dan anak di dalam kandungan. Mahluk halus golongan hitam tidak
mengenal batasan kepantasan atas perbuatan-perbuatan mereka.

Ini adalah salah satu perbedaan sifat dasar mahluk halus dengan sifat dasar manusia. Manusia dapat
berubah menjadi baik dan berbudi pekerti setelah mengenal agama dan Tuhan (walaupun banyak
juga manusia yang tekun beragama dan beribadah, tetapi perilakunya tidak menunjukkan budi
pekerti dan akhlak yang baik).

Mahluk halus yang sudah "diagamakan", sifat dasarnya akan tetap sama seperti aslinya. Hanya saja
selama manusia yang meng-agama-kan mereka masih hidup, mereka akan menunjukkan perilaku
rajin beribadah. Tetapi ketika manusia itu sudah meninggal, berarti mereka telah terbebas dari
kungkungan manusia tersebut. Terserah mereka apakah akan tetap menjadi baik ataukah kembali
menjadi jahat (ada juga dari mereka yang menyerang balik dan menyiksa roh / arwah orang tersebut
sesudah meninggalnya sebagai pembalasan dendam).

Bila kita menyebutkan adanya Tuhan yang "Gaib" yang menjadi penguasa atas seluruh kehidupan,
termasuk berkuasa atas kehidupan mahluk halus, mereka tidak akan percaya, karena sebagai sesama
mahluk gaib mereka akan mencari keberadaan Tuhan itu yang dikatakan juga bersifat gaib. Tetapi
karena si manusia tidak bisa menunjukkan keberadaan Tuhan, sehingga mereka bisa tidak dapat
menemukan Tuhan, dan kekuasaan Tuhan juga tidak dirasakan dalam sehari-harinya mereka, maka
mereka tidak akan percaya bahwa Tuhan benar ada, kecuali kita bisa menunjukkan keberadaan-Nya
supaya mereka bisa pergi mencari dan menemukanNya, kemudian percaya dan ikut
menyembahNya. Dalam kondisi yang seperti itu agama bagi mahluk halus seringkali hanya
menjadi simbol saja dan menjadi sesuatu yang bersifat pemaksaan (begitu juga sering terjadi di
dunia manusia).

Beragama ataupun tidak, yang wataknya berkuasa dan menindas akan tetap memaksakan
kekuasaannya dan menindas kepada yang lebih lemah. Yang suka berbuat jahat akan tetap berbuat
jahat. Yang suka usil dan mengganggu akan tetap berbuat usil dan mengganggu. Tetapi pengertian
keagamaan pada mahluk halus golongan putih akan dapat menambah kebijaksanaannya.

Mahluk halus dari golongan putih, diagamakan ataupun tidak, sifat dasarnya akan tetap sama, yaitu
tidak berkecenderungan jahat. Pengenalannya pada agama dapat menambah kebijaksanaannya dan
membuatnya semakin baik, sehingga dapat lebih mengenal budi pekerti dan kesusilaan.
Mahluk halus dari golongan hitam dan abu abu , yang watak dasarnya berkecenderungan jahat,
diagamakan ataupun tidak, sifat dasarnya akan selalu tetap, yaitu berkecenderungan jahat. Mereka
tidak mengenal akhlak yang baik, karena dunia mahluk halus tidak sama dengan dunia manusia.
Yang mereka lakukan hanyalah sebatas menjalankan tata laku ibadahnya saja sesuai yang
diperintahkan kepada mereka tanpa ada perubahan pada budi pekerti mereka. Justru pengetahuan
agama itu seolah-olah menjadikan mereka seperti memiliki "ilmu" baru, memiliki kekuatan baru,
sehingga pada saat mereka ber-'ulah' dan manusia ingin mengusir mereka, mereka tidak lagi
mempan dibacakan ayat-ayat suci, tidak lagi merasa 'panas' mendengar suara adzan, malahan
mereka dapat mengajari manusia bagaimana caranya membaca ayat-ayat suci, dan selain tetap
menyesatkan, mereka juga mentertawakan manusia karena kebodohannya sendiri, karena telah
mengajarkan mereka "ilmu".

Aturan dan hukum di dunia mahluk halus hanya ada di wilayah dan di lingkungan komunitas mahluk
halus yang di dalamnya ada sosok penguasanya. Komunitas itu bisa berupa perkumpulan biasa saja,
bisa juga kerajaan mahluk halus. Di luar itu kondisinya sama saja seperti di dunia manusia di tempat-
tempat dimana tidak ada aturan yang mengikat, dan tidak ada orang yang menjadi penguasa dan
menegakkan hukum. Yang perilakunya baik akan kelihatan baik, yang jelek akan kelihatan jelek.
Dunianya penuh dengan kekerasan, sehingga orang-orangnya juga akan berkarakter keras dan tidak
segan-segan untuk bertindak keras. Kekuatan (senjata dan kesaktian) akan menjadi sesuatu yang
utama harus dimiliki.

Dunia dan kehidupan mahluk halus berbeda dengan dunia dan kehidupan manusia. Para mahluk
halus, selain sukma manusia dan bangsa dewa, tidak mengenal budi pekerti dan akhlak yang baik
seperti di dunia manusia. Kehidupan mereka sangat bergantung pada kekuatan dan kekuasaan.
Mereka bebas berbuat apa saja, karena tidak ada hukum, penguasa dan penegak hukum yang harus
mereka patuhi, kecuali hukum dan aturan yang ditetapkan oleh atasan mereka dan mahluk halus lain
yang lebih berkuasa yang harus mereka patuhi. Berkelahi dan bertarung adu kekuatan dan menindas
yang lemah adalah hal yang biasa bagi mereka. Karena itu yang lemah harus mengalah dan mengikut
kepada yang kuat atau menyingkir supaya tidak menjadi korban.

Nyawa manusia tidak penting bagi mereka. Apapun perbuatan mereka dan akibatnya terhadap
manusia, tidak penting bagi mereka. Semua akibat perbuatan mereka terhadap manusia berupa
sakit / penyakit, keguguran kandungan, bayi meninggal di dalam kandungan, bayi lahir cacat, sakit
jantung, buang-buang air, kanker otak, kanker rahim, gagal ginjal, gagal jantung, kecelakaan, bahkan
kematian, tidak penting bagi mereka. Sama dengan kondisi bahwa manusia juga tidak menganggap
penting nyawa seekor ayam, kambing, cicak, kucing, anjing, dsb, dan membunuhi hewan yang
dianggap mengganggu seperti kecoa, tikus, ular, semut, nyamuk, dsb, adalah sesuatu yang biasa,
bukan perbuatan jahat.

Ada manusia yang jahat atau suka iseng, menjepret cicak, mengikat burung, capung, menembaki
burung, menyakiti kucing / anjing, dsb. Begitu juga halnya para mahluk halus, ada yang suka
mengganggu, usil / jahil, menakut-nakuti, mencelakakan atau bahkan membunuh manusia.

Semakin jahat watak mahluk halus, keberadaannya akan menyesatkan dan semakin membahayakan
manusia.

Semakin tinggi kekuatan mahluk halus, semakin fatal akibat perbuatannya bagi manusia.
Manusia cenderung untuk tidak berhati-hati, karena manusia meremehkan pengaruh keberadaan
mereka, atau menjauhi mereka karena dorongan agama, atau karena memaksakan rasionalisasi
sikap berpikir manusia yang tidak mau menghubung-hubungkan semua kejadian di dunia manusia
dengan keberadaan mahluk halus. Tetapi dengan berbuat begitu manusia sudah semakin tidak
rasional. Menjadi semakin bodoh. Menjadi tidak tahu apa-apa dan tidak bisa berbuat apa-apa jika
ada sesuatu yang berasal dari perbuatan mahluk halus.

Meskipun sekarang ini sudah jaman modern, bukan berarti kejadian supranatural dan para mahluk
halus itu menghilang dengan sendirinya tidak ada lagi. Di negara-negara yang sudah modern pun
selalu saja ada kejadian-kejadian supranatural atau sakit-penyakit yang sumber penyebab awalnya
adalah interaksi / perbuatan mahluk halus, walaupun manusia tidak mengakuinya. Baik kita percaya
ataupun tidak, mereka tetap ada, interaksi dan perbuatannya juga tetap ada, hanya interaksinya
dengan manusia saja yang terasa berkurang.

Mahluk halus jahat dan penyesat selain yang dari jenis bangsa jin atau jenis halus lainnya, ada juga
yang dari jenis sukma manusia (arwah). Sebagian pengaruh buruk dari keberadaan mereka sudah
dituliskan dalam tulisan berjudul Pengaruh Gaib thd Manusia.

Penggolongan mahluk halus dari sisi perwatakannya ini dapat dijadikan acuan untuk melakukan
pembersihan gaib (baca juga : Pembersihan Gaib).

Jenis mahluk halus golongan hitam dan abu-abu dan yang berenergi negatif jika ada keberadaannya
bersama manusia dalam bentuk khodam ilmu / pendamping, khodam jimat dan pusaka, atau tinggal
di tempat tinggal manusia, keberadaannya dapat diusir dengan menggunakan minyak jafaron. (Baca
: Pembersihan Gaib 2).

Pembersihan gaib menggunakan minyak jafaron ini hanya efektif digunakan terhadap mahluk halus
golongan hitam dan yang berenergi negatif saja dari jenis gaib selain yang berasal dari sukma
manusia (arwah, pocong, siluman) jika ada di antara mereka yang dirasakan mengganggu.

Dituliskan di atas bahwa mahluk halus golongan hitam pasti akan menyulitkan dalam proses
kematian.

Tapi apakah yang dari golongan putih pasti tidak akan menyulitkan dalam proses kematian ?

Yang namanya resiko selalu ada.

Memang tidak bisa dipastikan apakah yang dari golongan putih pasti tidak akan memberatkan
kematian. Semuanya harus dilihat satu per satu sosok gaibnya untuk dinilai karakternya dan untuk
dinilai apakah nantinya akan ada resiko yang negatif jika berhubungan dengannya.

Tapi secara garis besarnya, yang dari golongan hitam pasti akan memberatkan dalam proses
kematian, bahkan dapat juga memberikan resiko lain baik selama si manusia masih hidup maupun
sesudah meninggalnya.

Mahluk Halus Khusus Untuk Diwaspadai : Setan dan Iblis


Penekanan penggolongan putih dan hitam di atas ada pada pembedaan sifat perwatakan mahluk
halusnya apakah dominan bersifat jahat / mencelakakan dan menyesatkan ataukah tidak.

Sekalipun banyak orang bisa melihat gaib, sekaligus juga ahli dalam hal agama, tetapi jarang sekali
ada yang mampu mengenal dan membedakan karakteristik perwatakan mahluk halus apakah dari
golongan putih ataukah hitam dan menilai pengaruh / akibat perbuatan mereka terhadap manusia.
Tentang mahluk halus yang menyesatkan, yang mencelakakan, setan dan iblis, kebanyakan hanya
menjadi cerita saja dalam dunia kerohanian / agama, tetapi tidak banyak orang yang mampu
mengimplementasikan pengetahuannya tentang setan dan iblis dalam dunia nyata.

Cerita mengenai mahluk halus golongan putih dan hitam ini sebagian terkait dengan pandangan
orang dalam beragama. Jika ada perbedaan pendapat mengenai yang golongan putih dan hitam ini
sebaiknya dibuktikan sendiri kebenarannya, jangan hanya mendasarkan pendapat pada dalil dan
dogma agama, karena seringkali yang terjadi secara nyata tidak semuanya tertulis di dalam kitab suci
agama dan kitab suci agama juga tidak menuliskan semuanya itu.

Ada jenis mahluk halus yang disebut iblis yang ceritanya dalam kitab suci dulu sudah menyesatkan
Adam dan Hawa, yaitu yang sosok aslinya seperti ular tanah berwarna hitam dengan panjang tubuh
+ 2 meter. Sosok halus ini beraura hitam dan kelicikannya luar biasa. Sekalipun tingkat kekuatan dan
kesaktiannya rendah, biasanya hanya antara 1 - 5 kalinya kekuatan gaib mustika merah delima,
tetapi ia tidak takut dengan lawan yang kekuatannya lebih tinggi, karena ia bisa menggerakkan
teman-temannya yang juga beraura hitam dan berkesaktian tinggi untuk membantunya. Karena
kekuatannya tidak cukup tinggi, maka kelicikannya adalah senjata utama yang diandalkannya.
Waspadalah bila anda menemukan sosok gaib jenis ini.

Selain yang berwujud ular di atas, ada banyak mahluk halus iblis yang sosoknya seperti manusia,
tubuh dan wajahnya seperti manusia, tetapi memiliki tanduk di kepalanya. Biasanya sosoknya tinggi
besar lebih dari 2 meter. Badannya kekar bertelanjang dada seperti manusia. Badan dan wajahnya
biasanya hitam gelap atau coklat kemerahan. Kesaktiannya ada yang tinggi, ada juga yang rendah.

Jenis bertanduk itu ada yang bertanduk satu seperti tanduk badak, ada yang bertanduk dua seperti
tanduk kerbau. Ada yang tanduknya pendek, ada yang panjang melingkar seperti tanduk kerbau
aduan. Kekuatannya ada yang rendah seperti gondoruwo, ada juga yang menengah dari beberapa
puluh kalinya kekuatan gaib mustika merah delima sampai beberapa ratus kalinya kekuatan gaib ibu
ratu kidul.

Yang bertanduk satu lebih sering membunuh atau mencelakakan manusia.

Yang bertanduk dua, yang biasa merasuk membuat kesurupan, atau mencelakakan dan membunuh
manusia biasanya kekuatannya rendah. Tetapi yang bertanduk dua itu, yang biasa menyesatkan
manusia, atau yang biasa memberi jasa pesugihan, biasanya kekuatannya kelas menengah, dari
beberapa puluh kalinya kekuatan gaib mustika merah delima sampai beberapa ratus kalinya
kekuatan gaib ibu ratu kidul.

Mahluk halus berwujud manusia dengan tanduk di kepalanya melambangkan sifat watak yang jahat
dan suka menyesatkan, tetapi tidak cukup licik jika dibandingkan dengan iblis ular hitam di atas, dan
tanduknya itu juga menggambarkan sikap yang suka menyerang mengagungkan kekuatannya. Jenis
bertanduk itu juga suka merasuki manusia, atau mencelakakan dan membunuh manusia.
Menghindarlah segera bila bertemu dengan sosok jenis ini, atau jika anda mengetahui ada
keberadaannya di sekitar tempat tinggal anda, apalagi menjadi khodam ilmu / pendamping anda,
segeralah lakukan usaha pembersihan gaib.

Jenis-jenis iblis di atas, yang sosoknya seperti manusia, yang bertanduk maupun tidak, banyak yang
menjadi khodam pendamping manusia, biasanya ia memposisikan dirinya di belakang si manusia
atau di belakang agak ke kanan.

Ada juga sosok-sosok gaib golongan hitam berwarna kemerahan seperti kelelawar bersayap. Jenis
halus ini kekuatannya rendah, biasanya tidak sampai 5 md. Jenis ini sering sekali berperilaku seperti
setan yang memberikan bisikan-bisikan yang menyesatkan.

Sosok-sosok halus yang disebutkan di atas adalah sosok-sosok mahluk halus yang secara tampilan
fisiknya dapat dengan mudah dibedakan dari mahluk halus lainnya, sehingga manusia yang
menemukannya, yang bisa melihatnya, akan dapat dengan mudah melakukan pembedaan dan dapat
segera melakukan tindakan yang diperlukan.

Selain mereka, masih ada banyak sosok halus lain golongan hitam yang sosoknya tidak semuanya
seperti manusia, tidak semuanya bertanduk, tetapi aura kejiwaannya hitam, dan kekuatannya tinggi.

Ada juga sosok halus lain golongan hitam yang sosok wujudnya seperti manusia, tetapi aura
kejiwaannya hitam. (sangat hitam). Contohnya adalah bangsa jin laki-laki yang wajahnya tampan
rupawan, kulitnya halus dan bersih dan pakaiannya bagus seperti seorang pangeran, atau bangsa jin
perempuan yang wajahnya cantik dan anggun, kulitnya halus dan bersih dan pakaiannya bagus
seperti seorang putri raja. Perwujudan mereka cantik dan ganteng seperti pangeran dan putri, sikap
perilaku dan kata-katanya manis, tetapi wataknya jahat dan licik. Diperlukan ketajaman insting,
kemampuan deteksi dan spiritualitas yang lebih untuk bisa mengetahui dan untuk bisa mendeteksi
sifat jahatnya. Mereka sering disebut pangeran dan ratu kegelapan. Aura kejiwaannya hitam (sangat
hitam) dan kelicikannya luar biasa, sangat senang menyesatkan manusia, menampilkan
perwujudannya yang bagus seolah-olah mereka adalah utusan Tuhan, tapi juga tidak segan-segan
membunuh manusia jika orang itu membuatnya kesal.

Selain yang sudah disebutkan di atas ada sosok-sosok lain yang beraura kejiwaan hitam (sangat
hitam), tetapi kekuatannya sangat tinggi, bisa sampai 30.000 kali lipat kesaktiannya Ibu Ratu Kidul
(30.000 KRK). Ini adalah jenis jin iblis yang kekuatan gaibnya paling tinggi di bumi. Kebanyakan
sosoknya seperti manusia laki-laki bertubuh tinggi besar kekar bertelanjang dada dengan tinggi
tubuh rata-rata 30 meter, tidak bertanduk. Jarang sekali ada manusia, bahkan mahluk halus, yang
mampu melihat dan mengetahui keberadaan mereka, kecuali mereka yang mengerti kegaiban dan
berkekuatan / berspiritualitas tinggi. Jenis ini tidak banyak bergerak dan jarang sekali berpindah
tempat, tetapi pancaran aura hitam kejiwaannya yang licik, jahat dan menyesatkan mencakup area
yang luas bisa sampai radius ratusan kilometer jauhnya.

Jika dinilai secara kepangkatan, sosok ular hitam di atas berpangkat setingkat menteri. Sekalipun
kekuatan gaibnya rendah, tetapi dihormati dan mempunyai kekuasaan untuk menggerakkan mahluk
halus golongan hitam lainnya. Sedangkan sosok-sosok bertanduk di atas berpangkat setingkat
prajurit sampai perwira, dan biasa menjadi "pelaksana tugas lapangan". Ada yang kesaktiannya
rendah, ada juga yang kesaktiannya tinggi. Yang disebut pangeran dan ratu kegelapan di atas adalah
raja dan ratu yang dihormati dan mempunyai kekuasaan untuk menggerakkan mahluk halus
golongan hitam lainnya. Jenis terakhir di atas yang seperti manusia laki-laki kekar bertelanjang dada
adalah mahluk halus golongan hitam yang kekuatannya paling tinggi, yang menjadi raja-raja dan
jenderal lapangan, yang menjadi penguasa-penguasa tertinggi di lingkungan mahluk halus golongan
hitam. Semua mahluk halus golongan hitam tunduk kepada mereka.

Secara keseluruhan sosok-sosok halus di atas adalah yang seringkali kita sebut sebagai setan dan
iblis (dan sejatinya adalah iblis), yang sifat perbuatannya, tujuan keberadaannya dan pancaran aura
kejiwaannya sengaja menyesatkan manusia atau mencelakakan. Sekalipun keberadaan mereka
tidak tampak mata manusia, tetapi pancaran aura kejiwaan mereka akan mempengaruhi manusia,
bahkan juga mempengaruhi mahluk halus lain ikut menjadi golongan hitam, sehingga mereka yang
tidak eling lan waspada, yang tidak menjaga kebersihan dan kelurusan hatinya, pikiran dan batinnya,
yang tinggi ke-aku-annya dan yang mempunyai kecenderungan menyimpang dari budi pekerti dan
kesusilaan, akan menjadi terpengaruh.

Secara umum mahluk-mahluk halus golongan hitam yang diceritakan sebelumnya di atas, sekalipun
ada yang bentuk tubuh dan wujudnya biasa saja sama dengan mahluk halus lainnya, tetapi sifat
perwatakannya jahat dan cenderung menyesatkan manusia. Mereka adalah kaki tangan / simpatisan
dari yang disebut iblis. Sekalipun kita tidak bisa melihat gaib, atau bisa melihat gaib tapi tidak bisa
melihat keberadaan mereka, dengan cara peka rasa kita bisa merasakan hawa energi mereka yang
mengandung hawa jahat, penuh kebencian dan kelicikan (tipu muslihat jahat) dan dengan pancaran
hawa aura energinya itu mereka memancarkan / menyebarkan sifat-sifat kelicikan, kemunafikan,
rasa kebencian dan permusuhan yang mempengaruhi psikologis mahluk halus dan manusia untuk
juga berhati penuh kelicikan, kemunafikan, kebencian dan permusuhan. Sebaiknya kita berwaspada,
mereka ada dimana-mana, mungkin juga ada di dekat kita, atau bahkan menjadi khodam kita, jangan
sampai kita terpengaruh penyesatan mereka.

Jenis mahluk halus iblis dan yang dari golongan hitam dan abu-abu jika ada keberadaannya bersama
anda dalam bentuk khodam ilmu / pendamping, khodam jimat dan pusaka, atau tinggal di tempat
tinggal anda atau di sekitarnya, sebaiknya keberadaannya diusir saja, lakukan saja dengan cara yang
mudah, yaitu menggunakan minyak jafaron. (Baca : Pembersihan Gaib 2).

Sukma Jahat Manusia

Sosok-sosok halus yang sudah disebutkan sebelumnya di atas, yang sifatnya jahat atau beresiko
merugikan, atau yang sering masuk merasuk ke dalam tubuh manusia, adalah dari jenis bangsa jin,
dhanyang, dedemit atau jenis mahluk halus lainnya.

Selain yang sudah disebutkan di atas ada juga mahluk halus jahat dan penyesat dari jenis sukma
manusia (arwah). Jenis sukma manusia ini lebih sulit untuk digolongkan secara pasti hitam atau putih
seperti jenis mahluk halus lainnya, apalagi oleh orang awam, karena sukma manusia bisa menipu
dan bisa dengan akalnya merubah-ubah sikap dan perilakunya, sama seperti manusia yang masih
hidup.

Selain yang bebas bergentayangan, yang harus diwaspadai adalah juga mahluk halus sukma / arwah
manusia yang tinggal di dalam benda-benda gaib atau benda-benda antik / kuno dan jenis sukma /
arwah yang tinggal bersemayam di tubuh manusia, di dalam badan atau di dalam kepala manusia
yang masih hidup (ketempatan mahluk halus).

Banyak dari mereka yang dulunya semasa hidupnya tidak berbudi baik dan dari golongan yang jahat
masuk bersemayam di dalam tubuh manusia, menjadikan tubuh manusia yang masih hidup sebagai
rumah mereka, dan mempengaruhi si manusia yang tubuhnya ditempatinya untuk berpikir, berbuat,
berperilaku dan berkepribadian sama seperti yang mereka inginkan, sesuatu yang umumnya tidak
dilakukan oleh sukma orang-orang yang berbudi pekerti baik.

Sebagiannya lagi hidup sendiri, tapi akan mendatangi manusia yang sering berkhayal / berimajinasi,
atau yang sering berdoa memohonkan sesuatu kepada Tuhan, menyesatkannya.

Sebagian lagi dari mereka hidup berkomunitas, membentuk kelompok-kelompok dari kalangan yang
sejenis, membentuk kekuasaan jahat di alam gaib. Kebanyakan menjadi penghuni tempat-tempat
angker dan wingit yang sewaktu-waktu bersama penghuni gaib lainnya disitu bisa membuat manusia
tewas / celaka. Atau mereka menghuni tempat-tempat orang "ngalap berkah" dan dengan
kesaktiannya mereka memaksa mahluk halus dhanyang setempat untuk tunduk kepada mereka,
menjadikan mereka golongan hitam. Dengan cara itu mereka secara langsung menyesatkan manusia
yang datang kesitu, sama dengan pesugihan dan ngalap berkah, dan sering membawa sukma /
arwah manusia yang sudah meninggal ke tempat kediaman mereka untuk diperbudak (dijadikan
tumbal).

Selain mereka yang berkekuatan tinggi, ada juga banyak sukma yang kekuatannya rendah, umumnya
tidak lebih dari 5 md saja, yang kebanyakan dulunya adalah pelaku jahat ilmu gaib dan perdukunan,
yang selanjutnya banyak bersemayam di dalam kepala manusia yang masih hidup. Sekalipun
keberadaan mereka itu dengan sengaja telah menjadikan orangnya merasa bisa melihat gaib dan
merasa mengerti kegaiban, tetapi banyak penglihatan gaibnya yang bersifat fiktif, ilusi dan
halusinasi, yang itu adalah bentuk penyesatan mereka kepada si manusia, yang manusia itu
dijadikannya sarana mereka berpraktek ilmu gaib kembali.

Sebagiannya lagi yang kekuatannya lebih tinggi banyak yang masuk bersemayam di badan manusia
yang masih hidup. Mereka juga dengan sengaja menjadikan orangnya merasa bisa melihat gaib, peka
rasa dan merasa mengerti kegaiban, merasa tubuhnya kuat dan mengandung kegaiban /
"berkaromah" dan kata-katanya manjur selalu terjadi, tetapi juga banyak kegaibannya yang fiktif,
ilusi dan halusinasi, yang itu adalah bentuk penyesatan mereka kepada si manusia, yang manusia itu
dijadikannya sarana mereka menunjukkan kegaiban dari kesaktian mereka.

Yang bersemayam di dalam tubuh manusia, di dalam kepala atau di dalam badannya, bisa
menjadikan orangnya bisa melihat gaib, merasa mengerti kegaiban, bisa menjadi khodam bagi si
manusia, walaupun banyak sifat kegaibannya yang fiktif, ilusi dan halusinasi. Tetapi jika tubuh
orangnya tidak mampu menanggung beban energi mereka orang itu bisa sering pusing / pening
kepalanya atau menjadi sakit-sakitan karena tubuhnya tidak tahan kebebanan energi mereka, bisa
rusak berat organ-organ tubuh dalamnya dan bisa memicu munculnya tumor dan kanker. Dan
keberadaan mereka di dalam tubuh manusia, yang di dalam kepala atau di dalam badan, pasti akan
menyulitkan proses kematian orangnya.

(Baca juga : Pengaruh Gaib Thd Manusia).


Mereka yang tinggal bersemayam di dalam kepala atau di dalam badan manusia yang masih hidup
itu umumnya bersifat menyesatkan, menjadikan orangnya semakin memuliakan dirinya sendiri,
menjadikan orangnya merasa dirinya istimewa dan percaya diri karena merasa memiliki kegaiban,
karomah, atau berilmu gaib. Walaupun orangnya tekun beragama, agamis, merasa beriman, dan
mulutnya selalu menyuarakan nama Tuhan, tetapi hatinya akan semakin jauh dari Tuhan, karena
akan didorong oleh rasa keinginan dan hasrat memegahkan dirinya sendiri, dan jika mempunyai
pengikut, mereka akan menjadikan orang-orang pengikutnya memuliakan diri mereka, bukan
memuliakan Tuhan, bahkan menjadikan perhatian orang-orang terpusat kepada mereka, bukan
kepada Tuhan.

Sebenarnya kasus-kasus penyesatan seperti itu sudah juga terjadi di seluruh dunia yang umumnya
kasusnya jauh lebih parah daripada di Jawa, karena umumnya kasus-kasusnya berhubungan dengan
agama dan sudah memunculkan banyak nabi-nabi palsu dan orang-orang sesat yang dipuja dan
dimuliakan orang, yang sampai sekarang sudah menciptakan banyak pengikut yang berhasil
dipengaruhi untuk memuliakan agama tetapi hatinya malah menjadi jauh dari Tuhan dan banyak
menyuarakan kebencian dan permusuhan. Sedangkan mahluk halus dan sukma-sukma jahat lainnya
mendorong orang menjadi penyembah berhala dan memuja / mempertuhankan dirinya sendiri.

Sedangkan di Jawa kasus penyesatannya kebanyakan bersifat personal, individu. Tetapi yang bersifat
personal / individu itu menjadi fatal akibatnya jika orangnya adalah seorang pemimpin, tokoh
masyarakat, tokoh agama, atau orang-orang berpengaruh lainnya, karena mereka akan dipengaruhi
menjadi berhati jahat dan menyebarkan kebencian dan permusuhan dan pengaruh penyesatan pada
satu orang saja dari antara mereka akan dapat mempengaruhi banyak orang lain pengikut mereka.

Ada juga mahluk halus sukma manusia (arwah) yang tinggal di dalam benda-benda gaib tertentu,
seperti keris, batu akik, benda-benda antik / kuno, dsb. Tujuan keberadaan mereka di dalam benda-
benda itu adalah karena mereka membutuhkan tempat tinggal, menjadikan benda-benda itu sebagai
rumah mereka yang baru, bukan untuk menjadi khodam yang memberikan tuah bagi manusia
pemilik benda-benda itu. Seandainya ada benda-benda itu yang menjadi milik kita, maka sebaiknya
kita sangat berhati-hati dalam memilikinya, jangan sampai kita melakukan kesalahan yang bisa
menyebabkan sosok sukma di dalam benda-benda itu marah dan "menegur" atau "menghukum"
kita.

Juga mahluk halus sukma manusia (arwah) jahat harus diwaspadai karena wataknya yang jelek yang
suka bersemayam di dalam tubuh manusia, di dalam badan atau kepala manusia yang masih hidup
(ketempatan mahluk halus), yang selain bisa menyesatkan jalan pikiran si manusia, memberikan
banyak gambaran gaib fiktif / halusinasi, juga bisa mendatangkan kejadian-kejadian gaib lain yang
negatif.

Sukma manusia yang seringkali masuk merasuk dan bersemayam di tubuh manusia biasanya adalah
sukma (arwah) dari orang-orang yang dulu memiliki keilmuan gaib / kesaktian, sebagiannya dulu
hidup sebagai tokoh-tokoh sakti dunia kejahatan dan berilmu tinggi. Mereka biasanya berwatak
keras dan menonjolkan kesaktian dan kegagahan, cenderung menonjolkan kesombongan dan
mengandalkan kesaktiannya untuk memaksakan kehendaknya (juga sampai sekarang sesudah
mereka menjadi roh / sukma / arwah).
Sosok halus sukma / arwah yang kekuatannya rendah (1 - 2 md), biasanya akan bersemayam di
bagian dalam kepala manusia, tetapi yang kekuatannya lebih tinggi biasanya akan bersemayam di
dalam badan manusia.

Ketika sesosok sukma (arwah) bersemayam di dalam kepala seseorang, biasanya sosok sukma
tersebut akan aktif memberikan bisikan gaib, penglihatan gaib, dsb, akan menjadikan si manusia
memiliki kemampuan melihat gaib, atau bisa mengetahui sesuatu yang gaib, bahkan ada yang bisa
meramal. Tetapi keberadaan sosok sukma tersebut bisa juga mengacaukan alam pikiran si manusia,
memenuhi pikiran si manusia dengan halusinasi dan penglihatan gaib fiktif yang tidak sesuai dengan
kondisi dan arti kejadian gaib yang sesungguhnya, banyak juga yang membisikkan kata-kata jahat
(fitnah) tentang orang lain, sehingga orangnya juga akan menjadi selalu berpikiran jahat / jelek
kepada orang lain.

Jika ada sesosok sukma (arwah) bersemayam di badan seorang manusia (yang masih hidup),
biasanya sehari-harinya si manusia tersebut juga akan merasakan adanya ide-ide atau bisikan gaib /
ilham dan kadang juga menerima penglihatan gaib yang berasal dari sosok halus di dalam tubuhnya
itu. Biasanya si manusia akan merasa memiliki kepekaan batin, mengerti hal-hal gaib. Tetapi
seringkali semua bisikan gaib itu bersifat menyesatkan walaupun halus tidak terasa, banyak juga
yang membisikkan kata-kata jahat tentang orang lain. Kadangkala juga si manusia akan merasakan
adanya dorongan emosi / amarah yang tidak jelas penyebabnya. Di sisi lain sosok sukma arwah
tersebut bisa menjadi khodam kekuatan bagi si manusia ketika si manusia sedang berkelahi dan akan
membantu memberikan inspirasi jika si manusia menjalani laku keilmuan kegaiban maupun
kanuragan.

Baik sosok sukma / arwah itu tinggal di dalam kepala maupun di dalam badan manusia yang masih
hidup biasanya keberadaannya akan membantu si manusia peka rasa, mengerti dan bisa mendeteksi
kegaiban, bahkan banyak yang menjadikan orangnya memiliki kemampuan gaib tertentu tanpa
sebelumnya pernah mempelajarinya. Tetapi banyak penglihatan gaib si manusia yang sifatnya
halusinasi / ilusi, tidak sungguh-sungguh terjadi. Sekalipun benar terjadi, tetapi arti kegaiban yang
ditangkap oleh si manusia seringkali bukanlah arti kejadian gaib yang sesungguhnya (tipuan). Yang
paling buruk adalah jika si sosok sukma itu berwatak sedemikian jahatnya sehingga ia benar-benar
menyesatkan jalan pikiran si manusia, menjadi setan dan iblis bagi si manusia, yang mempengaruhi
si manusia untuk juga berhati jahat dan berperangai buruk (akibatnya fatal jika orangnya adalah
seorang tokoh pemimpin, tokoh masyarakat atau tokoh agama yang akan dipengaruhi menjadi
berhati jahat dan menyebarkan kebencian dan permusuhan).

Baik yang hidup sendiri maupun yang berkomunitas, banyak dari mereka yang mendorong orang
menjadi sok kuasa, yang dalam kekuasaannya itu orang bertindak sewenang-wenang, menonjolkan
kesombongan dan mempertuhankan dirinya sendiri.

Bisa dipastikan bahwa mereka bukanlah sukma leluhur si manusia, kecuali sukma leluhur yang
berwatak jelek, karena sukma leluhur yang berwatak baik biasanya akan menempatkan dirinya
sebagai sosok pendamping dan pelindung, bukannya masuk merasuk dan bersemayam di dalam
tubuh manusia keturunannya.
Ada juga kasus-kasus yang sesosok halus sukma yang masuk bersemayam di dalam tubuh manusia
memiliki musuh di alam gaib, sehingga ia akan sering bertarung. Pada kasus itu sering sekali si sukma
itu menarik masuk mahluk halus lain di bawah kekuatannya untuk dijadikan tamengnya, bisa jenis
ular gaib, bisa bangsa jin berbulu hitam, banyak juga yang sampai menarik masuk jenis jin iblis
bertanduk dua. Keberadaan mereka itu dan beban energi mereka semakin memperparah gangguan
gaib pada orangnya, pada psikologisnya dan pada fisiknya.

Gangguan gaib yang asalnya dari jenis sukma / arwah yang bersemayam di dalam tubuh manusia
yang masih hidup adalah jenis gangguan gaib yang paling sulit ditangkal. Yang bersemayam di dalam
kepala biasanya kekuatannya rendah, kalau lebih kuat biasanya akan bersemayam di dalam badan.

Jenis sukma manusia biasanya energinya halus sekali, sulit dideteksi dan sulit dirasakan
keberadaannya, dan penampakannya juga halus sekali sehingga sulit dilihat keberadaannya,
ditambah lagi ada banyak sukma pelakunya yang berkesaktian tinggi yang kesaktiannya bisa sampai
puluhan ribu kali lipat kesaktiannya ibu ratu kidul, jauh di atas kekuatan bangsa jin terkuat di bumi,
apalagi dibandingkan khodam ilmu yang umum, dan untuk mengusirnya hanya dapat dilakukan
dengan menggunakan kekuatan gaib (tenaga dalam, kekuatan kebatinan / spiritual, atau khodam)
yang lebih tinggi saja kekuatannya.

Secara umum keberadaan sesosok gaib, apapun jenis dan wujudnya, yang bersemayam tinggal di
dalam tubuh manusia (di dalam kepala atau badannya) adalah kegaiban tingkat tinggi, sehingga
jarang ada orang, sekalipun orang itu berilmu tinggi / spiritualis kawakan, yang bisa dengan benar
mendeteksi keberadaannya, apalagi untuk menangkalnya, apalagi yang baru sekedar bisa melihat
gaib. Malah kebanyakan orang yang berusaha mendeteksi / melihat keberadaan sosok halus itu akan
dikelabui dan disesatkan pengertiannya, sehingga ia akan mengatakan bahwa orang yang
ketempatan mahluk halus itu memiliki khodam pendamping penjaga, berwujud harimau atau
prajurit, seringkali malah dikatakannya bahwa itu adalah khodam leluhurnya.

Bersemayamnya sesosok sukma jahat di dalam tubuh atau di dalam kepala seseorang sulit sekali
untuk diketahui, termasuk oleh orang-orang yang tajam penglihatan gaibnya dan yang sudah
bertahun-tahun berpraktek sebagai paranormal dan spiritualis supranatural, karena selain sukma
tersebut halus sekali energi dan penampakannya, menyamarkan keberadaan dirinya dengan suatu
energi (ilmu halimunan), juga ada yang keberadaannya tertutupi oleh mahluk-mahluk halus lain yang
sengaja ditariknya untuk menutupi dirinya. Apalagi jika sukma tersebut berkekuatan tinggi yang
bahkan mampu menarik mahluk halus jin iblis bertanduk dua untuk menutupi dirinya. Hanya orang-
orang yang sangat tinggi tingkat kepekaan / ketajaman kebatinan - spiritualnya saja yang mampu
mendeteksinya.

Tapi sekarang dari uraian pola perilaku dan fenomena yang sudah diceritakan di atas, tentang
kemampuan seseorang melihat gaib tanpa sebelumnya pernah belajar peka rasa, kita mendapatkan
bahan untuk berwaspada terhadap kemungkinan adanya keberadaan sukma jahat tersebut, atau
jenis mahluk halus lainnya, di dalam tubuh kita (atau menunjukkan bahwa diri kita berkhodam).
Walaupun indikasi-indikasi kejadian seperti disebut di atas belum tentu pasti menunjukkan adanya
sesosok halus di dalam tubuh manusia, karena harus diperiksa satu per satu kejadiannya, tetapi
seharusnya itu menjadi bahan untuk kita berwaspada.
Sifat-sifat energi mahluk halus akan mengikuti perwatakannya. Sifat energi mahluk halus golongan
putih akan berbeda dengan yang dari golongan hitam. Dengan kepekaan rasa orang akan bisa
membedakan kehadiran sesosok halus dari rasa energinya apakah sosok halus itu dari golongan
putih ataukah dari golongan hitam. Dan dengan kepekaan rasa juga orang akan bisa membedakan
energi sesosok gaib apakah bersifat positif ataukah negatif.

Semua mahluk halus, selain yang dari jenis sukma manusia, fisiknya adalah berupa energi sehingga
perbuatan dan pergerakannya bisa dihalangi atau ditangkal dengan pagaran energi yang lebih kuat.

Mahluk halus golongan hitam dan yang berenergi negatif, karena fisiknya berupa energi maka
pergerakannya akan bisa dihalangi atau ditangkal selain dengan pagaran energi yang lebih kuat, juga
dengan pagaran gaib yang padat berisi energi positif yang berlawanan sifatnya dengan energi sosok
gaib yang negatif / hitam. Karena itu jika kita membuat pagaran energi, usahakan selain membuat
dindingnya keras, ada energi penolakannya, juga dibuat di dalamnya padat dengan energi positif,
sehingga jika ada sesosok halus golongan hitam yang mampu menembus dinding pagaran gaibnya,
diharapkan dia tidak akan mampu terus masuk ke dalamnya, karena padatnya energi positif di dalam
pagaran gaib yang sifatnya berlawanan dengan sifat energinya. Seandainya pun kekuatan gaib sosok
halus itu terlalu tinggi sehingga mampu masuk menembus pagarannya, diharapkan dia tidak akan
betah berlama-lama di dalamnya sehubungan dengan ketidak-nyamanan dari adanya energi positif
yang berlawanan sifat dengan energinya.

Pagaran gaib untuk melawan jenis sukma manusia memang sulit dibuat. Selain karena tingkat
kekuatan mereka bervariasi, ada yang rendah, ada juga yang tinggi sekali, juga karena mereka bisa
dengan akalnya beradaptasi dengan bentuk pagaran gaibnya untuk menerobosnya.

Jika untuk menangkal jenis sukma manusia itu digunakan pagaran gaib, maka pagarannya harus
bersifat absolut / solid.

Sekalipun jenis sukma manusia fisiknya juga berupa energi, tetapi tidak murni bersifat energi seperti
mahluk halus lainnya, tetapi dominan bersifat roh, yaitu roh / sukma (arwah) manusia. Lebih sulit
membuat pagaran energi untuk menahan jenis sukma manusia. Untuk menangkalnya pagarannya
harus bersifat absolut / solid. Tetapi kalau pagaran energi itu dibuat, berarti juga akan dapat
menahan roh manusia yang masih hidup (roh pancer dan sedulur papat).

Pagaran energi bersifat pasif, diam saja, tidak seperti roh atau khodam yang bisa bergerak bertindak
sendiri. Jadi untuk penjagaan gaib terhadap sukma manusia jahat itu lebih baik ditambahkan dengan
sesuatu yang bisa bertindak sendiri ketika sukma tersebut datang, misalnya penjagaan gaib dengan
khodam jimat / pusaka atau khodam pendamping. Paling baik adalah penjagaan oleh roh sedulur
papat kita sendiri kalau sudah kuat, berarti kita sendiri harus belajar "membangun" kekuatan gaib
dan sensitif peka rasa sebagai radar deteksi dini.

Dan untuk mengusir sukma jahat tersebut bukan dengan cara membuat pagaran energi, tetapi harus
dengan langsung menghantamkan energi yang lebih kuat kepada sosok sukma tersebut, bisa berupa
energi dari diri sendiri atau energi dari penggunaan khodam / benda gaib. Atau dengan
membungkusnya / mengisolasinya dengan pagaran absolut yang lebih kuat, kemudian pagaran dan
isinya dibuang jauh.
Jadi mahluk-mahluk halus penyesat, yang menyesatkan manusia, selain sosok-sosok halus dari jenis
bangsa jin atau jenis halus lainnya, ternyata ada juga sosok-sosok halus sukma manusia yang jahat.
Sebagian potensi pengaruh buruk dari keberadaan mereka sudah dituliskan dalam tulisan
berjudul Pengaruh Gaib thd Manusia.

Ini adalah salah satu jenis kegaiban tingkat tinggi yang jarang sekali manusia dapat mendeteksi dan
mengetahuinya, apalagi menangkalnya. Sulit untuk manusia, berilmu tinggi sekalipun, untuk bisa
mendeteksi, menangkal atau mengusir keberadaan sukma manusia jahat tersebut, apalagi bila
sukma jahat tersebut menyamarkan keberadaannya dan kesaktian gaibnya juga ada yang sampai
puluhan ribu kali lipatnya kesaktian Ibu Ratu Kidul, dan keberadaannya hanya dapat diusir dengan
kekuatan gaib yang lebih tinggi saja.

Mungkin tidak kita sadari bahwa ada banyak kasus dalam kehidupan manusia yang sumbernya
adalah pengaruh gaib. Salah satu gangguannya adalah yang bersifat fisik. Umumnya jenis halus
sukma manusia energinya tajam, tidak selaras dengan energi tubuh biologis manusia yang masih
hidup, energinya bersifat negatif bagi manusia. Manusia yang di tubuhnya ketempatan jenis halus
sukma manusia cepat atau lambat biasanya akan mengalami gangguan kesehatan, dari yang
kadarnya ringan sampai yang menyebabkan rusak beratnya organ-organ tubuh bagian dalam, di
kepala atau badannya.

Efek resiko lainnya, jenis halus sukma manusia yang masuk dan bertempat tinggal di dalam badan
manusia yang masih hidup pasti akan menyulitkan proses kematiannya, tetapi yang bertempat
tinggal di dalam kepala sifatnya relatif, tidak semuanya akan menyulitkan kematian orangnya.

Pengaruh gaib lainnya adalah kasus-kasus yang orang mendapatkan bisikan-bisikan gaib atau
kesadarannya ditunggangi oleh gaib sehingga orangnya terdorong untuk melakukan perbuatan-
perbuatan yang rendah, dipenuhi pikiran cabul, suka berzinah, memperkosa, suka marah-marah,
emosi tak terkendali, mengamuk, membunuh, dipenuhi pikiran jahat dan suka memfitnah dan
menghasut, menyebarkan kebencian dan permusuhan, dsb, bahkan ada yang sampai benar-benar
hilang kesadarannya, gila. Masing-masing pengaruh gaib itu terhadap psikologis manusia ada kadar
pengaruhnya sendiri-sendiri dari yang kadarnya ringan sampai yang berat.

Walaupun begitu selayaknya manusia sendiri yang harus dapat menahan diri dari segala macam
pengaruh penyesatan, untuk tidak terpengaruh, untuk tidak dikelabui / disesatkan pikirannya, untuk
tidak berbuat jahat, untuk tetap sadar dan menjaga keluhuran budi dan pekerti, apapun agamanya.
Walaupun di dalam dirinya atau di sekitarnya ada mahluk-mahluk halus jahat dan roh-roh penyesat,
ia tetap harus dapat mengendalikan diri untuk tidak terbawa pengaruhnya.

Memang yang utama adalah pengendalian diri, mengutamakan kesadaran yang tinggi untuk selalu
sadar untuk selalu menggunakan kesadaran yang tinggi untuk kontrol diri. Kita sendiri yang harus
tetap bisa kontrol diri, sehingga jika kita mengalami gejolak emosi, atau ada dorongan-dorongan
berbuat tidak baik atau berbuat yang tidak lazim, atau sekalipun di dalam diri kita atau di sekitar kita
ada pribadi-pribadi lain yang sifatnya menggoda / mengganggu / mempengaruhi / menyesatkan, kita
tetap bisa kontrol diri, tetap sadar.
Ada pertanyaan dari pembaca :

Saya membaca obrolan bapak dengan para pembaca yang dalam pencariannya untuk menemukan
Tuhan malah banyak mahluk2 yang mengaku Tuhan mendatangi mereka. Saya sangat tertarik
dengan tema itu. Kira2 apakah hanya dengan eling bisa menyelamatkan mereka dari
kesesatan? Lalu bagaimana orang2 bisa membedakan yang Asli dan Palsu?

Ulasan :

Roh-roh jahat dan penyesat ada dimana-mana. Ada yg datang mengikuti / mendampingi manusia,
ada yg masuk tinggal di dalam badan / kepala manusia (ketempatan mahluk halus). Mereka bukan
hanya datang kpd orang2 yg mencari Tuhan, tapi juga kpd orang2 yg awam maupun yg agamis.
Hanya saja orang2 agama dan para spiritualis agamis tidak mampu mengenalinya, apalagi kalau diri
mereka sendiri ternyata tanpa disadarinya sudah juga disesatkan. Lebih banyak itu hanya menjadi
cerita agama saja.

Seringkali sosok penyesat yg datang itu kekuatannya jauh di atas kemampuan kita untuk mendeteksi
dan menangkalnya. Jadi tinggal kita saja yg berusaha bertahan dari pengaruh penyesatannya. Belajar
membangun ketahanan terhadap penyesatan.

Untuk menghindari kita terbawa penyesatannya tidak cukup kita hanya berserah / bersandar pada
Tuhan. Itu hanya dogma saja. Bagaimana melakukannya kita berserah / bersandar pada Tuhan
? Pasrah tanpa berbuat apa-apa ?

Kita sendiri yg harus selalu eling, tajamkan insting dan peka rasa, kuatkan hikmat ketuhanan dan
belajar fokus batin kepada Tuhan di atas sana.

Kalau hanya mendengarkan bisikan gaib saja, atau mengawang2, tidak fokus kpd sumbernya,
seringkali kita tidak bisa membedakan sumbernya darimana. Karena itu dalam latihan olah rasa dan
melihat gaib ditekankan juga supaya kita bisa fokus, jangan mengawang-awang, dan dalam laku
kebatinan keagamaan / ketuhanan kita belajar fokus kepada Tuhan di atas sana.

Tambahan :

Ada banyak kejadian yang sifatnya terlalu tinggi untuk bisa kita atasi sendiri ataupun dengan
meminta bantuan orang lain. Sebaiknya kita belajar memperkuat benteng kita dan perlindungan kita
dengan menyatukan diri dengan kekuatan yang paling tinggi, yaitu Tuhan, juga dalam hal meminta
pertolongan. Salah satu caranya adalah dengan kita menekuni laku kebatinan ketuhanan seperti
yang sudah dituliskan dalam tulisan berjudul Kebatinan Dalam Keagamaan.

Selain kita tidak perlu berguru kemana-mana untuk keperluan itu, yang juga masih belum tentu bisa
digunakan untuk mengatasinya jika kejadian-kejadian di atas ternyata terjadi juga pada diri kita
sendiri, laku itu juga sejalan dengan jalan kepercayaan kita sendiri, tidak perlu mencari-cari cara yang
lain. Ketekunan kita itu juga akan menambah kualitas kepercayaan dan kerohanian kita sendiri.
Selain kita akan menjadi lebih bisa bersugesti langsung kepada Tuhan, untuk berdoa ataupun untuk
meminta pertolongan, juga kekuatan dari sugesti kita itu akan bisa digunakan untuk banyak
keperluan.
Pengaruh Sinar Bulan Terhadap Mahluk Halus

Bangsa mahluk halus yang terhitung sebagai golongan putih dan golongan hitam, kondisi fisiknya
kuat atau lemah, sangat dipengaruhi oleh sinar bulan. Mahluk halus golongan putih mengambil
sinar bulan sebagai sumber utama kekuatan energinya, sedangkan mahluk halus golongan hitam
mengambil energi dari bumi.

Pada malam bulan purnama (dari bulan sabit menuju bulan purnama), mahluk halus golongan putih
berada dalam kondisi penuh energi. Secara umum kita bisa merasakan suasana yang segar bila
keluar rumah pada saat malam bulan purnama, karena banyak mahluk halus golongan putih yang
keluar bebas di alam untuk mandi sinar bulan purnama, dan pancaran energi positif mereka akan
menyehatkan kita secara fisik maupun psikologis. Sebaliknya, mahluk halus golongan hitam berada
dalam kondisi lemah kekurangan energi dan mereka berdiam di tempat gelap menghindari sinar
bulan.

Pada malam bulan purnama, apalagi pada malam hari Waisak, aura energi positif sinar bulan sedang
dalam kondisi puncaknya. Kondisi ini baik sekali untuk kesehatan dan untuk ritual menambah
kekuatan spiritual atau mencari wangsit.

Pada malam bulan sabit (dari bulan purnama menuju bulan sabit) atau malam mendung dan gelap
tanpa sinar bulan, mahluk halus golongan putih berada dalam kondisi lemah kekurangan energi,
sedangkan mahluk halus golongan hitam berada dalam kondisi penuh energi. Dalam kondisi alam
yang seperti ini para mahluk halus golongan hitam bebas memilih untuk tetap berdiam di tempatnya
berdiam atau keluar bebas di alam. Pancaran aura energi mereka membawa pengaruh negatif
terhadap fisik maupun psikologis manusia.

Pada malam bulan sabit, aura energi kekuatan bumi sedang dalam kondisi puncaknya. Kondisi ini
baik untuk ritual kebatinan dan keilmuan yang menyerap atau menggunakan kekuatan bumi sebagai
sumber kekuatan ilmunya. Tetapi untuk yang sengaja bertirakat untuk tujuan kebatinan, mencari
ilmu atau mencari wangsit, pada malam bulan sabit itu kebanyakan sosok halus yang datang kepada
mereka adalah yang dari golongan hitam dan wangsit / bisikan gaib yang mereka terima kebanyakan
juga berasal dari yang golongan hitam yang kebanyakan palsu dan bersifat menyesatkan. Karena itu
untuk tujuan bertirakat itu paling baik adalah dilakukan pada malam bulan purnama.

Kondisi sinar bulan ini dapat dijadikan suatu petunjuk, tetapi bersifat tidak pasti, hanya sebagai
petunjuk awal saja. Seseorang yang memiliki ilmu gaib berkhodam atau mempunyai khodam
pendamping, ada saat-saat tertentu yang ia merasa ilmunya itu terasa ampuh dan manjur, atau
keinginan-keinginannya banyak terkabul, atau jalan hidupnya terasa ringan banyak keberuntungan.
Bila itu terasa terjadi pada hari-hari yang malamnya adalah malam bulan purnama (dari bulan sabit
menuju bulan purnama), mungkin saja khodamnya itu dari jenis golongan putih. Bila itu terasa
terjadi pada hari-hari yang malamnya adalah malam bulan sabit (dari bulan purnama menuju bulan
sabit) atau hari-hari dan malam cuaca mendung tanpa sinar bulan, bisa jadi khodamnya itu adalah
dari jenis golongan hitam.

Kondisi sinar bulan ini tidak berpengaruh terhadap jenis mahluk halus yang berasal dari jenis sukma
manusia (arwah, pocong, siluman), dedemit gondoruwo, kuntilanak, palasik, wewe gombel,
banaspati, jenis buto, jenis bangsa jin yang sosoknya hitam besar dan yang sosok wujudnya ular.
Pada malam dan hari-hari yang malamnya adalah malam bulan sabit (atau dari bulan purnama
menuju bulan sabit) ada banyak gaib-gaib negatif yang berseliweran. Sebaiknya selama hari-hari itu
kita membatasi diri untuk tidak melakukan ritual atau begadang di luar rumah. Juga untuk laku
meditasi menurunkan energi bulan usahakan tidak melakukannya pada saat bulan sabit. Jangan
sampai apapun aktivitas yang anda lakukan pada malam dan hari-hari yang malamnya adalah malam
bulan sabit itu ada sesosok gaib negatif yang mengikuti anda. Gunakan minyak jafaron merah atau
turunkan energi positif untuk menolak datangnya gaib-gaib negatif (tetapi cara ini tidak dapat
digunakan untuk jenis halus sukma manusia).

NB :

Sekarang ini sudah ada kemurahan Tuhan untuk semua mahluk halus dan jiwa-jiwa di alam sana.
Banyak di antara mereka yang sudah menerima kemurahan Tuhan itu dan dimuliakan menerima
kekuatan yang tinggi. Pada masa sekarang ini sudah mulai terjadi malam-malam bulan purnama
bulannya tertutup awan mendung, karena para mahluk halus itu sudah menerima kekuatan yang
tinggi, tidak perlu lagi menyibakkan awan yang menutupi sinar bulan purnama untuk menambah
kekuatannya.

Pertanyaan Seputar Perilaku Mahluk Halus

Ada banyak pertanyaan serupa mengenai perilaku mahluk halus, misalnya banyak orang yang
mengatakan bahwa mahluk halus suka menipu. Jadi kalau kita bertanya atau meminta petunjuk
kepada mereka, maka jawaban mereka adalah bohong dan menipu.

Di sisi lain banyak juga orang berkata bahwa mahluk halus lebih tegas daripada manusia. Kalau
jawabannya ya, akan mereka katakan ya, kalau jawabannya tidak, akan mereka katakan tidak. Jadi
mereka berkata yang sebenarnya, tidak menipu.

Mana yang benar ?

Untuk menjawab pertanyaan di atas, memang tidak akan ada jawaban yang pasti benar, karena
sebenarnya perilaku mahluk halus mirip juga dengan perilaku manusia.

Perilaku mahluk halus sama dengan manusia, ada yang jujur, ada juga yang suka berbohong. Ada
yang polos, lugu dan berintelijensi rendah, ada juga yang cerdik, bijaksana dan berintelijensi tinggi.

Manusia yang suka menyendiri, tidak suka bergaul, biasanya jarang berbohong. Begitu juga mahluk
halus yang hidupnya menyendiri, tidak berkomunitas, biasanya juga tidak suka berbohong.

Manusia yang suka bergaul, berkomunitas, suka berkumpul dan mengobrol dengan teman-
temannya, ada yang suka berbohong, ada juga yang tidak suka berbohong. Begitu juga mahluk halus
yang hidupnya berkomunitas, ada yang suka berbohong, ada juga yang tidak suka berbohong.

Dan seperti juga manusia, manusia yang jujur pun kadangkala juga berbohong. Begitu juga mahluk
halus. Karena itu kita harus pandai-pandai menilai, jangan sampai tertipu.
Tapi kalau dikatakan mahluk halus lebih keras dan tegas daripada manusia, secara umum pandangan
itu bisa dikatakan benar. Kehidupan di alam halus sangat mengutamakan kekuatan dan kesaktian,
maka semua yang hidup di alam halus secara umum lebih keras dan tegas daripada manusia di dunia
manusia.

Begitu juga halnya dengan roh / sukma / arwah manusia yang sudah hidup di alam halus. Sekalipun
semasa hidupnya seseorang berwatak lembut dan halus, tetapi setelah hidup di alam halus, karena
pengaruh kehidupan di alam halus yang sangat mengedepankan kekerasan, ketegasan dan kekuatan,
mereka juga akan beradaptasi dan akan menjadi lebih galak / keras / tegas, lebih dari watak aslinya
dulu semasa masih hidup.

Mereka di alam halus juga tidak mengenal basa-basi. Jadi apapun yang kita katakan kepada mereka,
yang bisa disamakan artinya dengan harapan atau janji, walaupun maksud kita hanya sekedar basa-
basi, pasti akan dituntut pemenuhannya. Jadi kita harus lebih berhati-hati terhadap perkataan dan
perilaku kita, jangan mengatakan sesuatu yang bisa disamakan sebagai janji / harapan, karena suatu
saat akan dituntut pemenuhannya. Mereka akan "menegur" kita kalau kita tidak memenuhi janji kita
itu.

Misalnya saja pada saat serah terima suatu benda pusaka atau jimat atau ilmu gaib seringkali disertai
pesan untuk merawat, memberi sesaji kembang atau minyak, atau laku-laku yang harus dijalankan
dan pantangan-pantangan tertentu yang tidak boleh dilanggar. Bila kita tidak mampu menjalaninya
atau merasa berat terbebani dalam jangka panjang, sebaiknya jangan kita sanggupi, jangan meng-
iya-kan. Walaupun kita menyatakan kesanggupan menjalankannya kepada orang yang memberi,
tetapi mahluk gaib benda tersebut atau khodamnya menjadi saksi janji kita, dan janji itu juga
berkaitan dengan dirinya. Bila kita tidak menjalaninya, gaib tersebut dapat menuntut pemenuhan
janji kita itu dan mungkin juga akan "menghukum" kita dengan caranya sendiri.

Ada juga pertanyaan, apakah khodam akik atau keris atau mahluk halus lain yang bergolongan hitam
atau berenergi negatif, ketika ditayuh akan jujur mengakui bahwa dia dari gol. hitam atau berenergi
negatif ?

Jawab : biasanya ya, mereka akan mengakui itu. Tapi kalau isinya dari jenis sukma manusia, kalau
wataknya jelek biasanya mereka tidak akan mengakui dan akan cenderung menipu.

Ada juga pertanyaan :

1. Apakah sosok iblis yang di tulisan mas tersebut yang berbentuk ular hitam merupakan sosok IBLIS
dari jaman Nabi ADAM...(yang dipanjangkan umurnya sampai Kiamat tiba?). Kalau iya kenapa
kekuatannya cuma setingkat kanjeng Ratu Kidul ?

2. Adakah sosok Jin yang lebih tua umurnya dari IBLIS ? yang masih ada sampai sekarang ?

Jawab :

Ada banyak iblis ular hitam, bukan hanya satu, hanya saja jarang ketahuan dimana keberadaannya,
karena mereka selalu bergerak berpindah tempat. Selain itu ada banyak mahluk halus jin berwujud
ular, tapi tidak semua orang bisa membedakan ular-ular gaib itu mana yang iblis dan mana yang
bukan.
Saya belum mengetahui ada mahluk halus, termasuk jin, yg mati dengan sendirinya karena usia tua,
jadi mungkin saja ada yg umurnya sudah tua sekali, mungkin juga adalah generasi pertama mahluk
halus diciptakan. Yang lainnya mungkin adalah keturunan mereka.

Wujud fisik mahluk halus adalah bersifat energi.

Saya belum mengetahui ada mahluk halus, termasuk jin, yg mati dengan sendirinya karena usia tua,
malah ada mahluk halus yang semakin lama malah semakin bertambah kekuatannya.

Mungkin awalnya semua mahluk diciptakan dalam keadaan yang baik. Tetapi sesudah mereka hidup
sebagai mahluk duniawi, ada yang tetap baik, ada yang kemudian menjadi jahat.

Dan generasi pertama mahluk halus diciptakan mungkin bukan iblis, tetapi mereka menjadi iblis,
disebut iblis, sesudah wataknya jahat dan menyesatkan.

Dan penggolongan sebagai iblis atau bukan iblis dilihat dari sifat wataknya yg jahat dan
menyesatkan, bukan semata2 dari tingkat kesaktiannya, sehingga mahluk halus yg sifat wataknya
jahat dan menyesatkan ada yg kekuatannya tinggi, ada juga yg rendah. Yang menentukan adalah
sifat jahatnya, bukan kekuatannya.

Tulisan lebih lanjut untuk belajar mengetahui keberadaan dan pengaruh mahluk halus terhadap
manusia dapat dibaca dalam tulisan Menayuh Keris, Pengaruh Gaib Thd Manusia, dan Interaksi
Mahluk Halus.

-------------------

Anda mungkin juga menyukai