A. Tujuan
1. Komputer
2. Uni Train Interface SO4203-2A
3. Uni Train Experimenter SO4203-2B
4. Uni Train Extended Supply SO4203-2D
5. Uni Train Power Supply SO4203-2A
6. Uni Train Basic Transistor Card SO4203-7E
7. Uni Train Set of Cables SO5146-1L
8. Uni Train Connection Plugs SO5124-7B
9. Multimeter
C. Dasar Teori
Struktur Transistor
Transistor secara umum dibagi menjadi 2 mavam yaitu PNP dan NPN
Transistor NPN
Pada transistor PNP arus listrik akan mengalir dari emitor menuju kolektor
saat basis diberi arus negative. Oleh karena itu pada transistor PNP
ditandai dengan tanda panah masuk kedalam pada kaki emitor.
Transistor PNP
Pada transistor NPN arus listrik akan mengalir dari kaki kolektor menuju
emitor ketika basis diberi arus positif dan ditandai dengan tanda panah
keluar.
Elektron banyak mengalir dari emiter ke daerah base yang tipis. Karena daerah
base berdoping sedikit, elektron pada hole tidak dapat berekombinasi seluruhnya
tetapi berdifusi ke dalam daerah depletion BC. Karena base dicatu negatif dan
kolektor dicatu positif (reverse bias), maka depletion BC akan melebar. Pada
daerah depletion BC, elektron yang mengalir dari emiter ke base akan terpampat
pada daerah depletion BC. Karena pada daerah kolektor terdapat muatan minoritas
(ion positif) maka pada daerah sambungan BC akan terbentuk medan listrik oleh
gaya tarik menarik antara ion positif dan ion negatif sehingga elektron tertarik
kedaerah kolektor. Arus listrik kemudian akan mengalir melalui device.
Karakteristik DC
ii) hanya terdapat jarak yang pendek pada daerah basis (tipis)dan
Transistor Sebagai saklar adalah salah satu fungsi dari transistor itu
sendiri. Sifat saturasi dan cut off pada transistor membuat nya memiliki
karatersistik sebagai switch electric. Ketika Transistor berada dalam kondisi
saturasi maka tegangan dari Collector akan di lewatkan ke Emitor, Namun
sebalik nya, jika Transistor berada dalam kondisi cut off maka Tegangan tidak
akan di lewatkan dari dari collector ke emitter. Pemicu kondisi transistor
berada pada kondisi saturasi maupun cut off di tentukan oleh trigger pada kaki
basis Transistor.
Sebagai contoh pada transistor NPN, kondisi saturasi ketika pada basis
ada tegangan, dan sebalik nya, jika tidak ada tegangan maka transistor akan
berada pada kondisi cut – off. Transistor jenis NPN ini berkebalikan dengan
Transistor tipe PNP. Pada PNP akan terjadi Saturasi jika tidak ada tegangan
pada basisi, atau dengan kata lain basisi di hubungkan ke GND. Sebalik nya,
kondisi cut off jika ada nya tegangan pada basis.
1. Penguat Kelas A
2. Penguat Kelas B
3. Penguat kelas AB
4. Penguat kelas C
b) Beta DC (βdc)
Beta dc transistor didefinisikan sebagai rasio arus kolektor DC
denga arus basis DC. Beta dc juga dikenal sebagai gain arus (penguat
arus) karena arus pada basis yang kecil dapat menghasilkan arus
kolektor yang jauh lebih besar.
Karakteristik Kurva
Kurva Kolektor
Karakteristik kolektor yang terlihat dari pengamatan kurva
kolektor dibawah ini merelasikan antara IC , VBE, dan IB sebagai sumber
parameter. Dari kurva kolektor tersebut, tampak disana ada 4 daerah
yaitu daerah aktif, daerah saturation (jenuh), daerah cuf-off (putus), dan
daerah breakdown (dadal).
Gambar 1. Kurva kolektor
Daerah aktif
Daerah antara tegangan lutut (knee), VK dan tegangan dadal
(breakdown), VBR serta diatas IB = ICO. Daerah aktif terjadi bila
sambungan emitor diberi bias maju dan sambungan kolektor diberi bias
balik. Pada daerah aktif arus kolektor sebanding dengan arus basis ( IC
= IB).
Tabel 1.
Tabel 2.
Daerah cut-off (putus)
Daerah yang terletak di bawah IB = ICO. Daerah cut-off terjadi
bila sambungan kolektor dan emitor sama-sama diberi bias balik. Pada
daerah cut-off, IE = 0 ; IC =ICO = IB.
Tabel 3.
Keterangan:
VK = tegangan lutut (knee)
IB = Arus basis
ICO = Arus cut-off
VCE = Tegangan kolektor-emitor
VCE(sat) = Tegangan kolektor-emitor pada daerah saturasi
Kurva Basis
kurva karakteristik basis merelasikan antara arus basis IB dan
tegangan basis-emiter VBE dengan tegangan kolektor-emiter VCE
sebagai parameter seperti terlihat pada kurva berikut.
Gambar tersebut menunjukkan grafik yang mirip dioda,
karena bagian emiter – basis dari transistor merupakan dioda. Karena
bertambah lebarnya lapisan pengosongan dengan bertambahnya
tegangan kolektor, arus basis berkurang sedikit karena lapisan
pengosongan kolektor menangkap beberapa lagi elektron basis.
Kurva Beta
UB = mV
8. Mengatur basis waktu osiloskop untuk 200ms dan klik pada tombol
DAYA dari generator fungsi lagi. Kemudian merekam kurva tegangan
dengan osiloskop. Tarik jejak kurva ke jaringan di bawah ini.
D.2 Transistor Sebagai Penguat
UOpp = V
10. Dari nilai yang ditentukan untuk tegangan output adalah mungkin untuk
menghitung gain AU. Menghitung ini dengan membagi tegangan output UO
dengan tegangan inputUI.
AU = UO / UI = V/ mV =
11. Dari nilai yang ditentukan untuk tegangan output,adalah mungkin untuk
menghitung gain AU. Menghitung ini dengan beralih Fungsi Generator
instrumen virtual off lagi dan menutup instrumen virtual Oscilloscope.
15. Mengalihkan Fungsi Generator instrumen virtual lagi dan terus makan
sinyal sinusoidal amplitudo 40mVpp (20% untukrasio1: 100) dan
frekuensi1kHzke basist ransistor rmelalui kapasitor C1. Catat ini di
Channel A dari osiloskop. Catat outputdi Channel B. Tarik jejak kurva ke
jaringan di bawah ini.
Menafsirkan jejak osiloskop, dan pilih yang mana dari pernyataan berikut
adalah benar.
2. MengaturpercobaanberikutmenggunakanSO4203-7Eyang"sirkuit
Transistor" kartu:
7. Karena panas transistor dengan napas atau sumber lain panas. (Jangan
gunakan api telanjang.) Transfer jejak osiloskop yang kemudian Anda
mendapatkan untuk input dan output saluran sebagai berikut place holder
grafis lagi.
AU =