Anda di halaman 1dari 20

TUGAS XIII

ELEKTRONIKA DASAR I
PENGUAT COMMON BASE

NAMA : AFDATUL ZIKRI


NIM : 16033003
PRODI : PENDIDIKAN FISIKA A
DOSEN : Drs. HUFRI, M.Si

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2017
1. Gambarkan rangkaian penyearah gelombang penuh dengan sistem center tap tanpa filter dan
dengan filter !

Jawab:

CT D1
220

R
Vo
D2

Gambar Penyearah Gelombang Penuh Sistem CT Tanpa Filter.


Pada rangkaian di atas saat t=0 sampai t=T/2, maka D1 mengalami bias maju sedangkan
dioda D2 mengalami bias mundur. Selanjutnya saat t=T/2 sampai t=T, maka D2
mengalami bias maju sedangkan D1 bias mundur. Di sini tampak bahwa fasa pada dioda
D1 dan dioda D2 berlawanan.

CT D1
220

R C Vo
D2

Gambar PenyearahGelombangPenuhSistem CT dengan Filter

Saat diberi filter dihasilkan tegangan keluaran yang lebih rata.

2. Bagaimana arus rata-rata pada keluaran penyearah gelombang penuh dengan sistem
jembatan?
Jawab:

Arus rata-rata padakeluaranpenyearahgelombangpenuhdengansistemjembatan:


1 𝜋 2𝜋
𝐼𝐷𝐶 = 2𝜋 [∫0 IP sin 𝜃 𝑑𝜃 + ∫𝜋 −IP sin 𝜃 𝑑𝜃]

𝜋 2𝜋
1
𝐼𝐷𝐶 = [∫ I sin 𝜃 𝑑𝜃 − ∫ IP sin 𝜃 𝑑𝜃]
2𝜋 0 P 𝜋

1
𝐼𝐷𝐶 = [ 𝐼 (− cos 𝜃 ⃓𝜋0 ) − (− cos 𝜃 ⃓𝜋0 )]
2𝜋 𝑃

1
𝐼𝐷𝐶 = [ 𝐼 (−2) − (−2)]
2𝜋 𝑃

2𝐼𝑃
𝐼𝐷𝐶 = 𝜋

3. Analisislah bagaimana perbedaan tegangan riak dari rangkaian penyearah setengah


gelombang dengan rangkaian penyearah gelombang penuh !
Jawab:
Bila pada keluaran penyearah setengah gelombang dipasang resistor yang paralel
dengan kapasitor maka pada keluaran rangkaian terjadi tegangan riak (ripple). Tegangan
riak didefinisikan sebagai deviasi dari tegangankeluaran dengan nilai rata-ratanya.
Kualitas dari filter dinyatakan oleh perbandingan riak puncak ke puncak, itulah yang
sering disebut kualitas dari filter (Perbandingan riak puncak ke puncak = Pprr).
Apabila pada keluaran penyearah gelombang penuh dipasang kapasitor parallel dengan
resistor maka pada keluaran akan terbentuk tegangan naik.

4. Tentukan arus ID dan tegangan dioda VD dengan VDD= 5 V dan R = 1kΩ.Asumsikan dioda
mempunyai arus 0,1 mA pada tegangan 0,7 V dan tegangan menurun 0,1 V setiap kenaikan
arus 10 kali. Asumsikan VD = 0,7 V.
Jawab :

VDD  VD
ID 
R
5  0,7
  4,3 mA
1
Gunakan persamaan untuk mendapatkan harga yang lebih baik
I2
V2  V1  2,3nVT log
I1

Pada kasus ini 2,3nVT = 0,1 V, maka


I
V2  V1  0,1log 2
I1

Gantikan V1 = 0,7 V, I1 = 1 mA dan I2 = 4,3 mA menghasilkan V2 = 0,763 V

Iterasi pertama menghasilkan ID = 4,3 mA dan VD = 0,763 V.

Iterasi kedua dengan menggunakan cara yang sama menghasilkan:

5  0,763
ID   4,237 mA
1
 4,237 
V2  0,763  0,1 log  
 4,3 
 0,762 V

5. Diketahui bahwa R = 10kΩ. Catu daya V+ mempunyai harga dc = 10 V yang ditumpangi


sinyal ac 60 Hz dengan amplitudo = 1 V. (sinyal ini dikenal dengan ‘power-supply ripple’.
Hitunglah tegangan dc pada dioda dan amplitudo dari gelombang sinusoida yang muncul
pada dioda. Asumsikan dioda mempunyai penurunan tegangan 0,7 V pada arus 1 mA dan n
= 2.
Jawab: 10  0,7
ID   0,93 mA
10
nV 2  25
rd  T   53,8
ID 0,93
 rd
vd (puncak )  V s
RD  rd
0,0583
1  5,35 V
10  0,0583
6. Jelaskan dua cara untuk memberikan bias apada dioda?

Jawab:

a. Bias maju ( forward bias)

Dioda dikatakan mengalami bias maju bila kutub positif dari sumber tegangan
dihubungkan ke anoda dan kutub negatif sumber tengangan dihubungkan ke
katoda. Pada saaat ini tahanan dioda sangat kecil dan dioda menghantar (on)

b. Bias Mundur

Suatu dioda dikatakan mengalami bias mundur bila kutub positif sumber dihubungkan ke
katoda dan kutub negatif dari sumber dihubungkan ke anoda. Pada kondisi ini tahanan
dioda sangat besar , arus tidak dapat mengalir pada dioda sehingga dioda dalam keadaan
terputus (off).

7. Sebuah rangkaian pembentuk gelombang diperlihatkan pada gambar dibawah ini. Bagian
masukan rangkaian dihubungkan dengan sumber berupa gelombang sinusoidal dengan
tegangan puncak 4 Volt. Jika dioda terbuat dari material silikon,

Tentukanlah:
a. Persamaan tegangan keluaran
b. Besar tegangan keluaran
c. Bentuk tegangan masukan dan keluaran rangkaian
Pembahasan :
Diketahui : Tegangan masukan (Vi) = 4 V

Dioda terbuat dari bahan silikon, maka VD =0,6 V

Ditanya : a.Persamaan tegangan keluaran

b.Besar tegangan keluaran

c.Bentuk tegangan masukan dan keluaran dari rangkaian

Jawab :

a.Persamaan tegangan keluaran

(Saat Tegangan Masukan Positif )


1.) Persamaan tegangan pada loop tertutup:
∑V = ∑ I.R
𝑉𝑖 – 𝑉𝐷 = 𝐼𝑓 . 𝑅 + 𝐼𝑓 𝑅𝑓
𝑉𝑖 − 𝑉𝐷 = 𝐼𝑓 (𝑅 + 𝑅𝑓 )

2.) Arus listrik pada saat dioda mengalami bias maju :


𝑉𝑖 − 𝑉𝐷
𝐼𝑓 =
𝑅 + 𝑅𝑓

3.) Tegangan keluaran saat dioda mengalami bias maju:


𝑉𝑜𝑓 = 𝐼𝑓 𝑅𝑓 + 𝑉𝐷
𝑅𝑓
= (𝑉 − 𝑉𝐷 ) + 𝑉𝐷
𝑅 + 𝑅𝑓 𝑖
Pada saat bias maju nilai tahanan dioda jauh lebih kecil dari nilai tahanan R sehingga R f
dapat diabaikan terhadap R, maka tegangan keluaran secara pendekatan dapat ditulis:
𝑉𝑜𝑓 = 𝑉𝐷

(Saat Tegangan Masukan Negatif)


Pada saat tegangan masukan negatif (-Vi), dioda mengalami bias mundur, tahanan pada
dioda besar dan arus tidak mengalir.
1.) Persamaan tegangan saat tegangan masukan negatif
−𝑉𝑖 − 𝑉𝐷 = 𝐼𝑅 . 𝑅𝑅 + 𝐼𝑅 . 𝑅

2.) Arus listrik saat dioda mengalami bias mundur


−𝑉𝑖 − 𝑉𝐷
𝐼𝑅 =
𝑅𝑅 + 𝑅

3.) Tegangan keluaran saat dioda mengalami bias mundur


𝑉𝑜𝑅 = 𝐼𝑅 . 𝑅𝑅 + 𝑉𝐷

𝑅𝑅
= (−𝑉𝑖 − 𝑉𝐷 ) + 𝑉𝐷
𝑅 + 𝑅𝑅

Pada saat bias mundur nilai tahanan R jauh lebih kecil dari nilai tahanan dioda sehingga R
dapat diabaikan terhadap RR, maka tegangan keluaran secara pendekatan dapat ditulis:

𝑉𝑜𝑅 = −𝑉𝑖 − 𝑉𝐷 + 𝑉𝐷
𝑉𝑜𝑅 = −𝑉𝑖

b.Besar tegangan keluaran

4.) Tegangan keluaran saat masukan positif:


𝑉𝑜𝑓 = 𝑉𝐷
𝑉𝑜𝑓 = 0,6 𝑉

5.) Tegangan keluaran saat masukan positif:


𝑉𝑜𝑅 = −𝑉𝑖
8. Jelaskanlah pengertian dari penggunting dioda dan pelipat dioda?
Jawab:
Penggunting adalah suatu rangkaian elka yang memiliki kemampuan untuk menggunting
suatu bagian dari singal input tampa distorsi (ganguan /cacat ) bagian yang dipertahankan
dari gelombang bolak-balik .
Pengapit dioda adalah suatu rangkaian elka yang dapat mengapit suatu singal pada level DC
yang berbeda . secara umum rangkaian terdiri dari kapasitor dan dioda .

9. Sebuah rangkaian pengapit diperlihatkan pada gambar dihubungkan dengan sumber berupa
gelombang persegi dengan tegangan puncak 6 Volt, besar tegangan bias sebesar 2 Volt dan
dioda terbuat dari material silikon.

Tentukanlah:

a. Persamaan tegangan keluaran


b. Besar tegangan keluaran
c. Bentuk tegangan masukan dan keluaran rangkain

Pembahasan:

Diketahui : Tegangan masukan (Vi) = 6 V

Tegangan bias (v) = 2 V

Dioda terbuat dari bahan silikon, maka VD =0,6 V


Ditanya : a.Persamaan tegangan keluaran

b.Besar tegangan keluaran

c.Bentuk tegangan masukan dan keluaran dari rangkain

Jawab :

a.Persamaan tegangan keluaran

(Saat Tegangan Masukan Positif )


Pada saat tegangan masukan positif, dioda mengalami bias mundur, tahanan dioda besar,
konstanta waktu pengisian kapasitor besar (τR = R R C ≫) sehingga tegangan pada
kapasitor lambat naik dan tegangan resistor pada dioda lambat turun.

Tegangan keluaran saat masukan positif

𝑡
𝑉𝑂𝑅 = 2𝑉𝑖𝑃 . 𝑒 −𝑅𝐶 − 𝑉𝐷 + 𝑉

Saat tegangan masukan positif konstanta waktu pengisian kapasitor besar


𝜏𝑅 = 𝑅𝑅 𝐶 ≫
𝑡
≈0
𝑅𝐶
𝑡
𝑒 −𝑅𝐶 = 𝑒 −0 = 1
Maka tegangan keluarannya adalah
𝑉𝑂𝑅 = 2𝑉𝑖𝑝 − 𝑉𝐷 + 𝑉

(Saat Tegangan Masukan Negatif)

Pada saat tegangan masukan negatif, dioda mengalami bias maju, tahanan dioda kecil,
konstanta waktu pengisian kapasitor kecil (τR=RRC≪) sehingga tegangan pada kapasitor
cepat naik, dan tegangan resistor pada dioda cepat turun.

Tegangan keluaran saat masukan negatif


𝑡
𝑉𝑂𝑓 = −2𝑉𝑖𝑝 . 𝑒 −𝑅𝐶 − 𝑉𝐷 + 𝑉

Saat tegangan masukan negatif konstanta waktu pengosongan kapasitor kecil

𝜏 = 𝑅𝑅 𝐶 ≪

𝑡
≈
𝑅𝐶

−𝑡
𝑒 𝑅𝐶 = 𝑒 − = 0

Maka tegangan keluarannya adalah:

𝑉𝑂𝑓 = −𝑉𝐷 + 𝑉

b. Besar tegangan keluaran


1.) Tegangan keluaran saat masukan positif
𝑉𝑂𝑅 = 2𝑉𝑖𝑝 − 𝑉𝐷 + 𝑉
= 2(6)𝑉 − 0,6𝑉 + 2 𝑉
= 13,4 𝑉
2.) Tegangan keluaran saat masukan negatif

𝑉𝑂𝑓 = −𝑉𝐷 + 𝑉

= −0,6 𝑉 + 2 𝑉
= 1,4 𝑉

c.Bentuk tegangan masukan dan keluaran dari rangkaian

1.) Bentuk tegangan masukan


10. Tegangan efektif pada keluaran transformator sekunder 1 Volt dihubungkan pada
rangkaian pelipat tegangan seperti terlihat pada gambar berikut ini :

Tentukanlah:

a. Bentuk tegangan keluaran pada masing-masing tahap


b. Tegangan keluaran minimum, tegangan keluaran maksimum, dan Tegangan
keluaran rata-rata pada masing-masing tahap.

Jawab:

a. Bentuk tegangan keluaran pada masing-masing tahap


1.) Keluaran pada titik a

2Vm

2.) Keluaran pada titik b


2Vm

3.) Keluaran pada titik c

4Vm

2Vm

4.) Keluaran pada titik d

4Vm

b. Tegangan keluaran minimum, tegangan keluaran maksimum dan tegangan


keluaran rata-rata pada masing-masing tahap
1.) Keluaran pada titik a
𝑉𝑚𝑖𝑛= 0
𝑉𝑚𝑎𝑘𝑠= 2𝑉𝑚
𝑉𝑚𝑖𝑛 + 𝑉𝑚𝑎𝑘𝑠
𝑉̅𝑅=
2
0 + 2𝑉𝑚
= = 𝑉𝑚
2
2.) Keluaran pada titik b
𝑉𝑚𝑖𝑛= 𝑉𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝑉̅𝑅= 2𝑉𝑚

3.) Keluaran pada titik c

𝑉𝑚𝑖𝑛= 2𝑉𝑚
𝑉𝑚𝑎𝑘𝑠= 4𝑉𝑚
2𝑉𝑚 + 4𝑉𝑚
𝑉̅𝑅= = 3𝑉𝑚
2

4.) Keluaran pada titik d

𝑉𝑚𝑖𝑛= 𝑉𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝑉̅𝑅= 4𝑉𝑚

11. Apa yang dimaksud dengan regulator tegangan?


Jawab:
regulator tegangan adalah bagian power supply yang berfungsi untuk memberikan
stabilitas output pada suatu power supply. Output tegangan DC dari penyearah tanpa
regulator mempunyai kecenderungan berubah harganya saat dioperasikan . adanya
perubahan pada masukan AC dan variasi beban merupakan penyebab utama terjadinya
ketidakstabilan pada power supply. Pada sebagian peralatan elektronika terjadi perubahan
catu daya akan berakibat cukup serius. Untuk mendapatkan pencatu daya yang stabil
diperlukan regulator tegangan. Regulator tegangan untuk suatu power supply paling
sederhana menggunakan dioda zener.

12. Gambarkanlah bentuk struktur dan simbol dari transistor bipolar!

Jawab :

E C C
n p n p n p

B B

Gambar 1. Struktur Transistor n-p-n dan p-n-p

Keterangan: B = Basis
C = Colektor

E = Emitt

Masuk dari E Masuk dari B & C


Keluar ke B & C Keluar ke E

13. Jelaskantiga terminal dari suatu transistor!

Transistor bipolar memilikitiga terminal yaitu:


a. Emitter/emitor, berfungsiuntukmemancarkanataumenginjeksikan electron kedalam base.
b. Base, adalahtempat yang
memilikiresistansirendahdanberfungsiuntukmelewatkansebagianbesar electron yang
dipancarkandariemitorkekolektor
c. Kolektor, adalahtempat yang memilikiresistansitinggidanberfungsiuntukmengumpulkan /
menangkap electron dari base.

14. Jika tahanan yang dipakai pada loop keluaran (Rc) 3 KΩ dan tegangan antara kolektor dan
emitor 9 V, serta tegangan Vcc 15 V, tentukan arus yang mengalir pada kolektor!

Jawab :

a. Vcc = 15 V
VCE = 9 V
RC= 3000Ω

𝑉𝐶𝐶 −𝑉𝐶𝐸 15 𝑉−9𝑉


= = = 2 mA
𝐼𝐶 𝑅𝐶 3000Ω
15. Jika nilai β sebuah transistor bipolar adalah 200, hitunglah besarnya arus colector (Ic) jika
arus basis (Ib) adalah 0.2 μF !

Jawab:
β= 200

Ib=0,2 x 10-6 F

𝛽
𝛼 = 1+ 𝛽

𝛼 =200/201

𝐼𝐶
𝐼𝐵 (1 + 𝛽) = 𝛼

0,2 x 10-6 F(1+200)=Ic 201/200

40,2 x 10-6F = 201 Ic/200

Ic= 40,2 x 10-6F x 200/201

Ic= 40 µA

16. Suatu rangkaian konfigurasi common emitter diberikan seperti pada gambar:

Untuk jaringan bias emitter pada gambar diatas. Tentukanlah:


a) Arus base dan kolektor
b) Tegangan VCE dan VC
c) Tegangan VE dan VB
d) Tegangan VBC
Jawab :
Tegangan antara base dengan ground
𝑉𝐵 = 𝑉𝐵𝐸 + 𝐼𝐸 𝑅𝐸
𝑉𝐶𝐶 = 𝐼𝐵 𝑅𝐵 + 𝑉𝐵
𝑉𝐶𝐶 = 𝐼𝐵 𝑅𝐵 + (𝑉𝐵𝐸 + 𝐼𝐸 𝑅𝐸 )
𝑉𝐶𝐶 = 𝐼𝐵 𝑅𝐵 + 𝑉𝐵𝐸 + (𝐼𝐵 + 𝐼𝐶 )𝑅𝐸
𝑉𝐶𝐶 − 𝑉𝐵𝐸 = 𝐼𝐵 𝑅𝐵 + (1 + 𝛽)𝐼𝐵 𝑅𝐸
𝑉𝐶𝐶 − 𝑉𝐵𝐸 = 𝐼𝐵 (𝑅𝐵 + (1 + 𝛽)𝑅𝐸 )
Arus base
𝑉𝐶𝐶 −𝑉𝐵𝐸
𝐼𝐵 =
(𝑅𝐵 + (1 + 𝛽)𝑅𝐸 )
Persamaan tegangan pada loop keluaran
𝑉𝐶𝐶 = 𝐼𝐶 𝑅𝐶 + 𝑉𝐶𝐸 + 𝐼𝐸 𝑅𝐸
𝑉𝐶𝐶 − 𝑉𝐶𝐸 = 𝐼𝐶 𝑅𝐶 + 𝐼𝐸 𝑅𝐸
𝑅𝐸
𝑉𝐶𝐶 − 𝑉𝐶𝐸 = 𝐼𝐶 (𝑅𝐶 +
𝛼
Arus kolektor
𝑉𝐶𝐶 − 𝑉𝐶𝐸
𝐼𝐶 =
𝑅
𝑅𝐶 − 𝛼𝐸
𝑉𝐶𝐶 −𝑉𝐶𝐸
𝐼𝐶 = jika 𝛼 = 1
𝑅𝐶 −𝑅𝐸

a). arus base dan kolektor


𝑉𝐶𝐶 −𝑉𝐵𝐸 (20 − 0.7)
𝐼𝐵 = = = 0.04𝑚𝐴
(𝑅𝐵 + (1 + 𝛽)𝑅𝐸 ) (430 + (1 + 50)1𝐾Ω

b). 𝑉𝐶 𝑑𝑎𝑛 𝑉𝐶𝐸


𝑉𝐶𝐶 − 𝑉𝐶𝐸
𝐼𝐶 =
𝑅𝐶 − 𝑅𝐸
𝑉𝐶𝐸 = 𝐼𝐶 (𝑅𝐶 + 𝑅𝐸 ) − 𝑉𝐶𝐶
= 2(2 + 1) − 20
= 6 − 20
−𝑉𝐶𝐸 = −14
𝑉𝐶𝐸 = 14

𝑉𝐸 = 𝐼𝐸 . 𝑅𝐸 = 2𝑚𝐴. 1𝑘Ω = 2𝑉
𝑉𝐶𝐶 = 𝐼𝐶 . 𝑅𝐶 + 𝑉𝐶𝐸 + 𝐼𝐸 . 𝑅𝐸
𝑉𝐶𝐸 = 𝑉𝐶𝐶 − 𝐼𝐶 . 𝑅𝐶 − 𝐼𝐸 . 𝑅𝐸
= 20 − (2𝑚𝐴. 2𝑘Ω) − (2𝑚𝐴. 1𝑘Ω)
= 20 − 4 − 2
= 14

𝑉𝐶 = 𝑉𝐶𝐸 + 𝑉𝐸 = 14 + 2 = 16𝑉
𝑉𝐶 = 𝑉𝐶𝐶 − 𝐼𝐶 . 𝑅𝐶
= 20 − (2𝑚𝐴. 2𝑘Ω) = 20 − 4 = 16𝑉

c). 𝑉𝐵
𝑉𝐸 = 2𝑉
𝑉𝐵 = 𝑉𝐵𝐸 + 𝑉𝐸 = 0,7𝑉 + 2𝑉 = 2,7𝑉

d). 𝑉𝐵𝐶
𝑉𝐵𝐶 = 𝑉𝐵 − 𝑉𝐶
= 2,7 − 16
= −13,3 𝑉𝑜𝑙𝑡 (𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑚𝑒𝑛𝑎𝑛𝑑𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑎𝑠 𝑚𝑢𝑛𝑑𝑢𝑟)
17. Suatu rangkaian konfigurasi common emitter dengan teknik pembagi tegangan seperti pada
gambar:

Hitunglah:
a) Tegangan dan tahanan thevenin
b) Arus base (IB) dan arus kolektor (IC)
c) VCE dan VC
d) Hubungan Antara arus kolektor dengan VC
Jawab :
tegangan antara base dengan ground
𝑅𝐵2
𝑉𝐵 = . 𝑉 = 𝑉𝑡ℎ
𝑅𝐵1 + 𝑅𝐵2 𝐶𝐶
Tahanan pengganti antara 𝑅𝐵1 𝑑𝑎𝑛 𝑅𝐵2
𝑅𝐵 = 𝑅𝐵1 // 𝑅𝐵2 = 𝑅𝑡ℎ
𝑎). 𝑉𝐵
𝑉𝐵 = 𝐼𝐵 . 𝑅𝐵 + 𝑉𝐵𝐸 + 𝐼𝐸 . 𝑅𝐸
𝑉𝐵 − 𝑉𝐵𝐸 = 𝐼𝐵 . 𝑅𝐵 + 𝐼𝐸 . 𝑅𝐸
𝑉𝐵 − 𝑉𝐵𝐸 = 𝐼𝐵 . 𝑅𝐵 + (1 + 𝛽)𝐼𝐵 . 𝑅𝐸
𝑉𝐵 − 𝑉𝐵𝐸 = 𝐼𝐵 (𝑅𝐵 + (1 + 𝛽)𝑅𝐸 )
𝑉𝐵 − 𝑉𝐵𝐸
𝐼𝐵 =
𝑅𝐵 + (1 + 𝛽)𝑅𝐸
𝑅𝐵2 39
𝑉𝐵 = . 𝑉𝐶𝐶 = . 22 = 2 𝑉𝑜𝑙𝑡
𝑅𝐵1 + 𝑅𝐵2 3,9 + 39

𝑅𝐵1 . 𝑅𝐵2 3,9.39


𝑅𝐵 = 𝑅𝐵1 // 𝑅𝐵2 = = = 3,54 𝑘Ω
𝑅𝐵1 + 𝑅𝐵2 3,9 + 39

𝑏). 𝐴𝑟𝑢𝑠 𝑏𝑎𝑠𝑒 (𝐼𝐵 )


𝑉𝐵 − 𝑉𝐵𝐸 2 − 0,7 1,3
𝐼𝐵 = = =
𝑅𝐵 + (1 + 𝛽)𝑅𝐸 3,54 + (1 + 140)1,5 3,54 + 141.1,5
= 0,06 = 6,04 × 10−3 𝑚𝐴
𝐼𝐶 = 𝛽. 𝐼𝐵 = 140.0,006 = 0,84 𝑚𝐴

𝑐). 𝑉𝐶𝐸 𝑑𝑎𝑛 𝑉𝐶


𝑉𝐶𝐶 = 𝐼𝐶 . 𝑅𝐶 + 𝑉𝐶
𝑉𝐶 = 𝑉𝐶𝐶 − 𝐼𝐶 . 𝑅𝐶
= 22 − 0,84.10 = 22 − 8,4 = 13,6 𝑉𝑜𝑙𝑡

𝑉𝐶 = 𝑉𝐶𝐸 − 𝐼𝐸 . 𝑅𝐸
𝑉𝐶 = 𝑉𝐶𝐶 − 𝐼𝐸 . 𝑅𝐸
= 13,6 − 0,84.1,5
= 13,6 − 1,26
= 12,34 𝑉𝑜𝑙𝑡

𝑑). ℎ𝑢𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟𝑎 𝐼𝐶 𝑑𝑎𝑛 𝑉𝐶𝐸


𝑉𝐶𝐶 − 𝑉𝐶𝐸
𝐼𝐶 =
𝑅𝐶 + 𝑅𝐸
22 𝑉𝐶𝐸
𝐼𝐶 = −
10 + 1,5 10 + 1,5
=1,91-0,09𝑉𝐶𝐸
𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑏𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑔𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑙𝑢𝑟𝑢𝑠 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓

18. Jelaskan fungsi transistor pada rangkaian konfigurasi common base!

Jawab :Fungsi transistor sangatlah besar dan mempunyai peranan penting untuk
memperoleh kinerja yang baik bagi sebuah rangkaian elektronika. Dalam dunia elektronika,
fungsi transistor ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai sebuah penguat (amplifier).


2. Sirkuit pemutus dan penyambung (switching).
3. Stabilisasi tegangan (stabilisator).
4. Sebagai perata arus.
5. Menahan sebagian arus.
6. Menguatkan arus.
7. Membangkitkan frekuensi rendah maupun tinggi.
8. Modulasi sinyal dan berbagai fungsi lainnya.

Anda mungkin juga menyukai