Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Kode: LP-MR/00


PROGRAM STUDI D-III & D-IV T. ELEKTRONIKA Kode m.k: 16TEL4043
LAPORAN PRAKTIK PEMELIHARAAN & Sks/j/mg :
PERBAIKAN Mulaiberlaku: 2021
POLBAN ELEKTRONIKA
Level
AcuanStandar : SKKNI-631/2016, bidang Otomasi Industri KKNI
Kode/Nama Unit :
Kompetensi C.282900.024.01 /Memelihara Sistem Elektronika 5-6

Sub-unit Kompetensi : Memeriksa & menguji peralatan / sistem elektronika


Topik : CATU DAYA DISKRIT

Hari/tanggal : Rabu, 29 September 2021

Nama Mhs/NIM : Muhamad Idlal Aditama IP/ 191311025


Pengampu m.k/ : 1. Drs. Trisno YP, M.Eng
Asesor 2. Dianthika Puteri Andini, S.ST., M.Sc.
CATU DAYA DISKRIT
I. Tujuan Praktek
1. Mengenali gejala kerusakan pada rangkaian Catu Daya Diskrit yang disebabkan oleh rusaknya
komponen Switch 9.
II. Dasar Teori

Regulator tegangan terdiri dari kelas IC yang banyak digunakan. Unit IC regulator
berisi sirkuit untuk sumber referensi, penguat komparator, perangkat kontrol, dan
perlindungan kelebihan beban semuanya dalam satu IC. Meskipun konstruksi internal IC
agak berbeda dari yang dijelaskan untuk rangkaian pengatur tegangan diskrit, operasi
eksternal jauh sama. Unit IC menyediakan regulasi baik tegangan positif tetap, negatif
tetap tegangan, atau tegangan yang dapat diatur.

Catu daya dapat dibangun menggunakan transformator yang terhubung ke jalur suplai
ac ke langkah tegangan ac ke amplitudo yang diinginkan, kemudian memperbaiki
tegangan ac itu, menyaring dengan kapasitor dan filter RC, jika diinginkan, dan akhirnya
mengatur tegangan dc menggunakan regulator IC. NS regulator dapat dipilih untuk
operasi dengan arus beban dari ratusan miliampere hingga puluhan ampere, sesuai dengan
peringkat daya dari miliwatt hingga puluhan watt.

Dok-PHD-Lap-praktik-2021 1
LAPORAN

 Konsep dasar Penstabilan pada RPS Diskrit

 Konfigurasi RPS Diskrit: SERI

Regulator seri linier adalah suatu rangkaian yang umumnya digunakan untuk
kebutuhan – kebutuhan daya medium atau sedang dan sekalipun rangkaian hanya
sederhana, namun sudah mampu untuk memberikan daya guna yang lebih baik.
Regulator tegangan seri menggunakan elemen variable yang ditempatkan secara seri
dengan beban. Dengan mengubah resistansi elemen seri itu, tegangan yang turun
melewatinya dapat diubah. Dan, tegangan melintasi beban tetap konstan.

 Rangkaian Transistor Regulator Tegangan Seri

Vz = tegangan referensi
Vo = tegangan output

- Maka terdapat beberapa persamaan yaitu diantaranya :


Dok-PHD-Lap-praktik-2021 2
LAPORAN

IR = Iz + IB
Vi = VR + Vz
Vo = Vz – VBE (Vz konstan)
Tegangan CE = VCE = VCB + VBE
- Jika tegangan drop pd Zener = Vz = 0, maka:
VCE = Vi – Vo
Vo = – VBE

Referensi
(Boylestad & Nahelsky, 2013)

Dok-PHD-Lap-praktik-2021 3
LAPORAN

III. Alat & Bahan yang digunakan

Tabel-2.1 Alat dan Bahan yang digunakan


No Jenis Alat & Spesifikasi Jmlh Keterangan
Bahan
1 Gambar Rangkaian Catu 1
Rangkaian Daya Diskrit
2 Software ProteusProteus 1
Professional
8.6
3 Kapasitor 0.22uF, 0.47uF, @1
47uF
4 Transistor BFY51, BC108 3
5 Resistor 5.6 Ω, 120 Ω, @1
1k Ω,
6. Dioda Zener BZY88 1
7 Potensiometer 1k 1
8 Sumber Tegangan 15VDC tak 1
stabil

IV. JSA & JSO


Tabel 2.2 JSA & JSO
No Alat Potensi Kecelakaan Cara Pencegahan
1 Device ( laptop) Laptop baterai tidak Menyiapkan cassan laptop
penuh sehingga cepat dan stopkontak untuk
mati sebelum mengecharge laptop
mengerjakan
2 Gambar Kerja Komponen yang tidak Menyiapkan gambar
sesuai dapat rangkaian yang sesuai
mengakibatkan dengan judul dan tujuan
kesalahan pengambilan praktikum
data yang tidak sesuai
3 Multimeter Penempatan probe Memastikan penempatan
multimeter pada proteus probe multimeter dalam
yang tidak sesuai dapat melakukan pengukuran
mengakibatkan data telah sesuai
yang dihasilkan tidak
sesuai
4 oskiloskop 1. Penempatan probe 1. Memastikan
osiloskop pada penempatan probe
proteus yang tidak osiloskop dalam
sesuai dapat melakukan
mengakibatkan data pengukuran
yang dihasilkan gelombang telah
tidak sesuai
sesuai
2. Pemilihan volt/div
dan time/div yang 2. Memastikan
tidak sesuai dapat pemilihan volt/div
mengakibatkan dan time/div sesuai

Dok-PHD-Lap-praktik-2021 4
LAPORAN

informasi yang agar menghasilkan


ditampilkan tidak gelombang yang
sesuai mudah dianalisa

5 Kapasitor,Transisto Penempatan nilai Memastikan nilai


r,Resistor,Dioda hingga kaki seperti komponen hingga
Zener,Potensiomete diode maupun penempatan kaki
r transistor tidak komponen dalam
sesuai merangkai telah
mengakibatkan data
sesuai
yang didapatkan
tidak sesuai
6 Laporan Pratikum Data tidak akurat/tidak Menulis data dengan akurat
lengkap mengakibatkan denga lengkapi data dengan
kesalahan dalam satuan maupun besaran
menganalisa Laporan membuat Analisa dengan
tidak komprehensif memperhatikan dasar teori
antara data maupun dan aplikasikan konsep
dasar teori tersebut dengan
dengan konsep
data yang ada.
dasar teori dalam
analisis
mengakibatkan
kesalahan dalam
analisa maupun
kesimpulan

Dok-PHD-Lap-praktik-2021 5
LAPORAN

PERTANYAAN PENDAHULUAN
1. Apakah yang kamu ketahui mengenai regulator seri linier?
2. Bagaimana bisa terjadi bahwa Tr3 dan R2 pada Gambar 11.1 sebagai pembatas arus? Terangkan!

Jawaban :
1. Regulator seri linier adalah suatu rangkaian yang umumnya digunakan untuk kebutuhan –
kebutuhan daya medium atau sedang dan sekalipun rangkaian hanya sederhana, namun sudah
mampu untuk memberikan daya guna yang lebih baik. Regulator tegangan seri menggunakan
elemen variable yang ditempatkan secara seri dengan beban. Dengan mengubah resistansi elemen
seri itu, tegangan yang turun melewatinya dapat diubah. Dan, tegangan melintasi beban tetap
konstan.
2. R2 adalah hambatan untuk memonitor arus beban. Ketika tegangan pada R2 naik, maka Tr3 akan
menghantar dan membelokkan arus basis keluar dari Tr1. Pada R2 melebihi VBE transistor yang
dimana pada umumnya 600mV, maka TR3 akan aktif. Arus kaki basis pada TR1 akan dibagi
sebab ada arus yang yang masuk ke kaki kolektor TR3 sehingga arus pada R2 akan berkurang
karena arus pada TR1 mengecil.

V. Langkah Kerja

Tabel 2.3 Langkah pengukuran

No Parameter yang diukur TP Alat Ukur Target Pengujian

1 Tegangan DC 1,2,3,4 & OUT Voltmeter DC VDC

2 Oskiloskop Bentuk gelombang,


Tegangan DC TP3, OUT

Dok-PHD-Lap-praktik-2021 6
LAPORAN

Gambar 2.5 Rangkaian Alarm kondisi normal

VI. Hasil Pengujian &Analsis


6.1. Hasil Pemeriksaan Awal
Tabel 2.4 Hasil Pemeriksaan Awal
No Pemeriksaan Kesiapan Baik Tidak Keterangan
I Persiapan
a Mempersiapkan Laptop/device v
b Mempersiapkan Proteus v
c Mempersiapkan rangkaian v

Dok-PHD-Lap-praktik-2021 7
LAPORAN

6.2. Hasil Pengujian / pengukuran dan Analis


Jawaban pertanyaan tugas dan setelah praktek
1. Jelaskan prinsip kerja dan rangkaian catu daya diskrit diatas!
Jawab :
Prinsip Kerja rangkaian diatas pada saat rangkaian ON, maka input akan mengaktifkan Tr1
yaitu Tr1 merupakan control elemen. Saat Tr1 aktif, maka basis Tr2 akan mendapatkan input.
Tr2 berfungsi sebagai pembatas arus yang mengalir pada Tr1. Ketika tegangan pada emitter
Tr1 membesar, maka arus input maka basis pada Tr2 akan semakin besar, sehingga Tr2 akan
semakin aktif dan arus yang mengalir menuju basis Tr1 akan dialihkan menuju Tr2. Tegangan
yang berasal dari pembatas arus tersebut akan masuk ke rangkaian pembagi tegangan. tegangan
output dari rangkaian pembagi tegangan masuk ke komparator untuk dibandingkan dengan
tegangan Zener. Tegangan ini akan menjadi referensi control element untuk mengatur
banyaknya arus yang dialirkan menuju output rangkaian. Arus tersebut akan difilter terlebih
dahulu melalui C2 dan C3, lalu menuju RL.
2. Buatlah diagram blok dari rangkaian Gambar-1!
Jawab :

Tabel 2.5 Hasil Riksa Uji Kondisi Normal


Kondisi berdasarkan Pengukuran
Titik
pengukuran (TP) Voltmeter DC
Oskiloskop
(VDC)
1 5.65
2 6.35

3 9.03

4 10.40

Dok-PHD-Lap-praktik-2021 8
LAPORAN

OUT 9.03

Tabel 2.6 Hasil Riksa Uji Kondisi Rusak


Titik Kondisi berdasarkan pengukuran
Kerusakan Pengukuran Tegangan
(TP) (Vdc)
1 1.49
2 1.05

3 1.49

SW9 OFF
4 1.49

OUT 1.49

Dok-PHD-Lap-praktik-2021 9
LAPORAN

Analisis
1. Analisa kondisi normal
 Rangkaian catu daya diskrit terdiri dari beberapa blok yakni, blok input, blok elemen control,
blok pembatas arus, blok referensi, blok komparator, blok filter, dan blok output
 Blok input akan memberikan sinyal masukan tidak stabil menuju control element dan
pembatas arus pada kaki kolektornya.
 Blok control elemen terdiri dari Transistor 1 yang bertindak sebagai saklar. Ketika basisnya
semakin positif (tegangan semakin besar), maka transistor akan semakin aktif sehingga arus
yang mengalir dari kolektor menuju emitter akan semakin besar. blok ini akan terhubung
dengan blok pembatas arus.
 Blok pembatas arus terdiri dari transistor 3, merupakan blok yang membantu kerja dari
transistor 1. Saat emitter pada transistor 1 tegangannya semakin besar, maka tegangan pada
basis transistor 3 akan semakin besar, sehingga transistor 3 akan semakin aktif. Dengan
demikian, arus yang dialirkan dari kolektor menuju emitter transistor 3 akan semakin besar
dan tegangan TP3 semakin besar (VBE > VBC, maka transistor aktif).
 Blok komparator yakni blok yang digunakan untuk membandingkan nilai keluaran dengan
nilai referensi tegangan yang berasal dari Zener agar tegangan outputnya stabil. Blok ini terdiri
dari transistor 2, dimana arus basis transistor ini akan berasal dari rangkaian pembagi
tegangan. tegangan yang berasal dari rangkaian embagi tegangan tersebut akan dibandingkan
dengan tegangan referensi Zener, sehingga akan berpengaruh pada kerja blok control elemen.
 Blok tegangan referensi merupakan tegangan kerja Zener yang akan dibandingkan dengan
tegangan yang berasal dari blok sampling / pembagi tegangan
 Blok filter merupakan blok yang akan melakukan filter pada tegangan ripple
 Blok output yakni blok keluaran yang menggunakan RL sebagai beban
2. Analisa kondisi rusak

Gejala Kerusakan Dasar Teori Terkait Kerusakan Diagnosis

-Tegangan DC pada - TR3 sebagai pembatas arus - TR3 pada rangkaian sebagai pembatas arus
TP3 naik dari 9.03V yang mengurangi arus basis pada TR1.
menjadi 1.49V - Tegangan turun dikarenakan arus pada kaki
-Tegangan DC pada basis Tr1 akan beralih menuju kaki kolektor
TP4 turun dari 10.40 V Tr 3 yang short sama emitter , maka Tr1
menjadi 1.49V tidak aktif , sehingga tegangan pada output
akan menurun dari kondisi normal. maka
dapat dipastikan kolektor dan emitter pada
TR3 hubung singkat
-ketika CE pada TR3 hubung singkat arus
dari collector akan terus mengalir ke emitter.

Dok-PHD-Lap-praktik-2021 10
LAPORAN

VII. Kesimpulan

 Rangkaian catu daya diskrit terdiri dari blok yakni, blok input, blok elemen control, blok pembatas
arus, blok referensi, blok komparator, blok filter, dan blok output.
 Pada saat kondisi normal, rangkaian ini dapat meregulasikan tegangan 15V yang divariasikan menjadi
tegangan sebesar 9.03V pada outputnya
 Transistor 3 berfungsi sebagai pembatas arus, maka ketika transistor 3 diberi kerusakan yakni C dan
E short, kerusakan terjadi pada blok pembatas arus, sehingga fenomena yang terjadi saat rangkaian
diberi kerusakan tersebut (transistor 3 basis dan emitter short) yakni :
- Tegangan pada TP3 dan OUTPUT turun dari 9.03Vdc menjadi 1.49 Vdc
- Tegangan pada TP4 turun dari 10.40 Vdc menjadi 1.49 Vdc

Dok-PHD-Lap-praktik-2021 11

Anda mungkin juga menyukai