Anda di halaman 1dari 9

UNIVERSITAS SULTAN

AGENG TIRTAYASA

LAPORAN PRAKTIKUM
LABORATORIUM DASAR ELEKTRO
UNIT 4
ADC/DAC
TD-41
Agung Boynanda 3332230071
Muchlis Rochimin 3332230068
Fariz Dwi Rendragraha 3332230067

Penilaian Praktikum
No Penilaian Bobot Nilai
1 Pemahaman /40
2 Keaktifan /40
3 Penyelesaian Masalah /20
Total Nilai /100

Penilaian Laporan
No Penilaian Bobot Nilai
1 Pengambilan Data dan Hasil /20
2 Analisis Data /50
3 Post-Test /10
4 Tugas Modul /10
5 Kesesuaian Format /10
Total Nilai /100

Rabu, 22 November 2023

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2023
1. Pendahuluan
Saat ini, kita tengah mengalami kemajuan teknologi digital yang berkembang dengan begitu pesat. Dengan signifikan,
teknologi digital telah menciptakan perubahan dan kemajuan masyarakat menuju era dunia digital. Hingga saat ini, teknologi
digital telah menciptakan transformasi yang sangat besar dalam gaya hidup, dunia kerja, dan kehidupan sosial kita. Oleh karena
itu, sangat penting untuk memahami makna mendasar dari teknologi digital, guna memahami dampaknya yang sangat besar bagi
kemajuan dan perkembangan peradaban kita. [1], [2]
ADC (Analog-to-Digital Converter) dan DAC (Digital-to-Analog Converter) adalah komponen yang memiliki peran
penting dalam teknik digital. ADC (Analog-to-Digital Converter) mengubah sinyal analog ke digital, sementara DAC (Digital-to-
Analog Converter) adalah kebalikannya, yaitu mengubah sinyal digital ke analog. ADC dan DAC, keduanya berfungsi untuk
menciptakan jalur supaya data analog dan digital dapat saling berinteraksi, sehingga pemrosesan dan komunikasi sinyal dapat
terpenuhi. Oleh karena itu pada praktikum unit 4 kali ini, akan dilakukan pengujian terhadap rangkaian ADC dan DAC, dengan
tujuan untuk mengetahui sifat, kegunaan dan prinsip kerja rangkaiannya. [3], [4]

2. Pengambilan Data dan Hasil


Pada praktikum unit 4 ADC dan DAC di lab JTE, diperoleh data dan hasil sebagai berikut:

2.1. ADC (Analog-to-Digital Converter)


Berikut adalah gambar rangkaian dan tabel dari ADC :

Gambar 2.1. Gambar Rangkaian ADC (Analog-to-Digital Converter).

Vn D0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 DESIMA A(V) B(V) C(V)


L
0V 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0V 0V 0%
1V 1 1 0 0 1 1 0 0 51 1V 51,2V 0,39%
2V 1 0 0 1 0 1 1 0 105 2V 102,4V 2,4%
3V 1 0 0 1 1 0 0 1 153 3V 153,6V 0,3%
4V 1 1 1 1 0 0 1 1 207 4V 204,8V 1%
Tabel 2.1 Rangkaian ADC (Analog-to-Digital Converter).

2.2. DAC (Digital-to-Analog Converter)


Berikut adalah gambar rangkaian dan tabel dari DAC:

Gambar 2.2. DAC (Digital-to-Analog Converter).

1
MASUKAN KELUARAN
D0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 A(V) B(V) C(V)
0 0 0 0 0 0 0 0 0V 0V 0%
0 0 0 0 1 0 0 0 0,3V 0,31V 3%
1 0 0 0 0 0 0 0 0,0023V 0,0019V 17%
1 1 1 1 1 1 1 1 5V 5V 0%
Tabel 2.2 DAC (Digital-to-Analog Converter).

2.3. Rangkaian pengatur Volume Speaker


Berikut adalah gambar rangkaian dan tabel Rangkaian pengatur Volume Speaker:

Gambar 2.3. Gambar Rangkaian pengatur Volume Speaker.

Arah Putaran Knop Efek pada angka Kesimpulan


Variable Power Suply yang tertampil
Diputar Kekanan Semakin Besar Angka yang tertampil
semakin besar
menjunjukan bahwa
potensio suara semakin
besar.
Diputar Kekiri Semakin Kecil Angka yang tertampil
semakin kecil
menjunjukan bahwa
potensio suara semakin
kecil.
Tabel 2.3. Rangkaian pengatur Volume Speaker.

3. Analisis Data
Pada Analisis Percobaan yang dilakukan di laboratorium dasar elektro pada Rabu, 22 November 2023. Berdasarkan pada
percobaan langsung dengan alat modul pudak scientific yang digunakan pada Praktikum Teknik Digital Unit 4 ADC/DAC,
percobaan dilakukan dengan menganalisis rangkaian beserta tabel dari rangkaian ADC (Analog-to-Digital Converter), DAC
(Digital-to-Analog Converter), dan Rangkaian Pengatur Volume Speaker. Dari 3 buah percobaan tersebut, berikut adalah analisis
data yang diperoleh:

3.1. ADC (Analog-to-Digital Converter)


Pada gambar 2.1. dapat diamati bentuk dari rangkaian ADC (Analog-to-Digital Converter) yang berfungsi untuk mengubah
sinyal analog ke sinyal digital. Dimana rangkaian tersebut memiliki 1 buah masukan (variable power supply), dan memiliki 8 buah
keluaran yang berupa biner. Pada rangkaian tersebut juga digunakan voltmeter sebagai pengukur tegangan yang dihasilkan. Dapat
diamati pada tabel 2.1. dimana tabel tersebut adalah tabel dari hasil uji rangkaian ADC (Analog-to-Digital Converter), pada tabel
tersebut terdapat 8 buah keluaran berupa biner, 1 buah keluaran berupa desimal, dan 3 buah keluaran hasil pengukuran voltmeter.
Penjabaran dari tabel 2.1. adalah sebagai berikut:
a) Untuk penghitungan A(V)
Untuk keluaran A(V), hasilnya akan sama dengan V input (Vn). Sehingga penjabaran rumusnya akan seperti berikut:
2
A ( V )=Vn

b) Untuk penghitungan B(V)


Untuk penghitungan B(V) atau Value, adalah dengan mengalikan V input (Vn) dengan Resolusi (256) kemudian hasilnya
dibagi dengan Vref (5V). Maka penjabarannya akan seperti berikut:

Vref Vn
ADC= x
Resolusi Value

sehinggarumus value akan menjadi:

Vn x Resolusi
Value=
Vref
n
Resolusi=2
8
karena ada 8 keluaran , maka resolusi=2 =256
Sehingga hasil perhitungan B(V) pada tabel, adalah sebagai berikut:

0 x 256
B (V )= =0 V
5V

1 x 256
B (V )= =51 ,2 V
5V

2 x 256
B (V )= =102 , 4 V
5V

4 x 256
B (V )= =204 , 8 V
5V

c) Untuk penghitungan C(V)


Untuk menghitung C(V) atau %eror, adalah dengan mengoperasikan hasil perhitungan atau B(V) dikurangi dengan hasil
percobaan (desimal) kemudian dibagi dengan B(V) lalu hasilnya dikalikan dengan 100%. Penjabarannya adalah sebagai
berikut :

perhitungan− percobaan
%eror=¿ x 100 %∨¿
perhitungan
Sehingga hasil perhitungan C(V) pada tabel, adalah sebagai berikut:

0−0
C (V )=¿ x 100 %∨¿
0
C ( V )=0 %

51 , 2−51
C (V )=¿ x 100 %∨¿
51 , 2
C ( V )=0 , 39 %

105−102 , 4
C (V )=¿ x 100 %∨¿
105
3
C ( V )=2 , 4 %

153 , 6−153
C (V )=¿ x 100 %∨¿
153 , 6
C ( V )=0 , 3 %
207−204 ,8
C (V )=¿ x 100 %∨¿
207
C ( V )=1 %

3.2. DAC (Digital-to-Analog Converter)


Pada gambar 2.2. dapat diamati bentuk dari rangkaian DAC (Digital-to-Analog Converter) yang berfungsi untuk mengubah
sinyal digital ke analog. Dimana rangkaian tersebut memiliki 8 buah masukan (biner), dan memiliki 3 buah keluaran yang berupa
voltmeter sebagai pengukur tegangan yang dihasilkan. Dapat diamati pada tabel 2.2. dimana tabel tersebut adalah tabel dari hasil
uji rangkaian DAC (Digital-to-Analog Converter) pada tabel tersebut terdapat 8 buah masukan berupa biner, 3 buah keluaran hasil
pengukuran voltmeter. Penjabaran dari tabel 2.2. adalah sebagai berikut:
a) Untuk penghitungan A(V)
Untuk keluaran A(V), hasilnya akan sama dengan hasil pengukuran voltmeter pada rangkaian.

A ( V )=Hasil pengukuran voltmeter

b) Untuk penghitungan B(V)


Untuk penghitungan B(V) atau Tegangan seharusnya, adalah dengan mengoperasikan perkalian antara Vref (5V) dengan
Value (diubah menjadi desimal untuk memudahkan proses penghitungan) kemudian hasilnya dibagi dengan reaolusi
(256). Maka penjabarannya akan seperti berikut:

V ref x Value
B(V )=
Resolusi
n
Resolusi=2
8
karena ada 8 masukan biner ,maka resolusi=2 =256
Sehingga hasil perhitungan B(V) pada tabel, adalah berikut:

Value dalam biner adalah 00000000, diubah ke desimal menjadi 0,maka:

5V x 0
B (V )= =0 V
256
Value dalam biner adalah 00001000, diubah ke desimal menjadi 16,maka:

5Vx 16
B (V )= =0 , 31V
256
Value dalam biner adalah 10000000, diubah ke desimal menjadi 1,maka:

5Vx 1
B (V )= =0 ,0023 V
256
Value dalam biner adalah 11111111, diubah ke desimal menjadi 256,maka:

5Vx 256
B (V )= =5 V
256

4
c) Untuk penghitungan C(V)
Untuk menghitung C(V) atau %eror, adalah dengan mengoperasikan hasil perhitungan tegangan seharusnya atau B(V)
dikurangi dengan hasil pengukuran voltmeter pada rangkaian yaitu A(V), kemudian dibagi dengan B(V) lalu hasilnya
dikalikan dengan 100%. Penjabarannya adalah sebagai berikut :

perhitunga n tegangan seharusnya− pe ngukuran pada voltmeter


%eror=¿ x 100 %∨¿
perhitungan tegangan seharusnya

Sehingga hasil perhitungan C(V) pada tabel, sebagai berikut:

0−0
C (V )=¿ x 100 %∨¿
0
C ( V )=0 %

0 ,31−0 ,3
C (V )=¿ x 100 %∨¿
0 , 31
C ( V )=3 %

0 ,0023−0 , 0019
C (V )=¿ x 100 %∨¿
0 , 0023
C ( V )=17 %

5−5
C (V )=¿ x 100 %∨¿
5
C ( V )=0 %

3.3. Rangkaian Pengatur Volume Speaker


Pada gambar 2.3. dapat diamati bentuk dari rangkaian Rangkaian Pengatur Volume Speaker. Sesuai dengan namanya,
Rangkaian Pengatur Volume Speaker berfungsi untuk mengatur volume speaker. Pada rangkaian tersebut terdapat Variable Power
Suply dan BCD ke 7 Segments. Dengan mengatur arah putaran knop pada Variable Power Suply, maka angka yang tertampil pada
BCD ke 7 Segments akan berubah.
.Dapat diamati pada tabel 2.3. dimana tabel tersebut adalah tabel dari hasil uji Rangkaian Pengatur Volume Speaker, pada
tabel tersebut dapat diamati bahwa keluaran angka pada BCD ke 7 Segments akan berubah-ubah sesuai dengan putaran knop pada
Variable Power Suply. Dimana apabila knop diputar kekanan, maka hasil angka yang keluar akan semakin besar dan sebaliknya,
apanbila knop diputar kekiri maka angka yang dihasilkan akan semakin kecil. Dengan begitu potensio suara yang dihasilkan dapat
berubah-ubah sesuai arah putaran knop.

4. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum Teknik digital unit 4 ADC/DAC kali ini yaitu. ADC dan DAC merupakan rangkaian
yang memiliki peran yang sangat penting dalam teknologi digital. ADC berfungsi untuk mengubah sinyal analog ke digital dan
sedangkan DAC sebaliknya. Dengan adanya ADC dan DAC pemrosesan dan komunikasi sinyal data akan menjadi lebih efisien.
Salah satu contoh penerapannya pada kehidupan sehari-hari kita adalah sebagai pengatur volume speaker. Dengan adanya
praktikum unit 4 kali ini, kita dapat mengetahui esensi dan kegunaan rangkaian ADC dan ADC pada kehidupan sehari-hari.

5
DAFTAR PUSTAKA

[1] P. : Herlambang and S. Pramono, “SISTEM DIGITAL,” 2001.

[2] I. P. Rahmadiyah and M. Sondang, “PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TRAINER ELEKTRONIKA DIGITAL
UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR.”

[3] A. ’ Idah and D. Y. Adnan, “Investigasi Terhadap Kemampuan 2 Tipe ADC,” 2009.

[4] T. B. Santoso, A. Zainudin, and T. Dutono, “MEMBANGUN MODUL PEMBELAJARAN PENGOLAHAN SINYAL
PADA PLATFORM MINI PC,” vol. 9, no. 2, 2019.

6
LAMPIRAN A POST-TEST

A-1
LAMPIRAN B TUGAS MODUL

1. Mengapa dalam elektronika dibutuhkan ADC dan DAC?


Jawab :
Karena keduanya sangat penting bagi elektronika sebagai converter(pengubah). Kedua konverter ini sangat penting dalam
elektronika, untuk mendukung berbagai aplikasi seperti pemrosesan suara, komunikasi data, dan kontrol industri. ADC (Analog-
to-Digital Converter) diperlukan untuk mengubah sinyal dari dunia nyata yang berbentuk gelombang analog menjadi bentuk data
digital. Sebaliknya, DAC (Digital-to-Analog Converter) digunakan untuk mengubah data digital menjadi sinyal analog.

2. Apakah hubungan antara ketelitian per bit dan resolusi dalam ADC dan DAC?
Jawab:
Hubungan antara per bit dan resolusi dalam ADC dan DAC adalah, karena hasil dari perhitungan dengan ketelitian per bit akan
menjadi resolusi (kualitas).

3. Sebutkan masing-masing 1 contoh dari ADC dan DAC serta jelaskan cara kerjanya !
Jawab :
 ADC contohnya adalah Kamera pada smartphone.
Cara kerja : Kamera di smartphone bekerja dengan cara mengambil foto dalam bentuk data analog. Setelah itu, ADC
(Analog-to-Digital Converter) terlibat untuk mengubah sinyal analog dari sensor kamera menjadi data digital. Data
digital ini kemudian dapat diolah dan disimpan oleh perangkat untuk membuat gambar yang bisa dilihat. Dengan cara ini,
kamera smartphone menggunakan konversi antara dunia nyata dan data digital untuk menghasilkan foto yang bisa kita
lihat.

 DAC contohnya adalah pemutar MP3.


Cara kerja : Pemutar MP3 pada smartphone berfungsi mengubah data digital dari file audio menjadi suara analog yang
bisa didengar oleh manusia. Hal ini melibatkan DAC (Digital-to-Analog Converter) yang mengonversi informasi digital
menjadi sinyal analog yang dihasilkan oleh speaker atau headphone. Dengan demikian, pemutar MP3 pada smartphone
memudahkan pemutaran musik dengan mengkonversi data digital menjadi suara analog yang bisa dinikmati oleh
pengguna.

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sampling rate dan efek pada hasil keluarannya !
Jawab :
Sampling rate adalah jumlah sampel yang diambil oleh ADC setiap detiknya, dan hal ini dapat bervariasi tergantung pada prinsip
dan rangkaian yang diterapkan. Konsekuensinya, penggunaan sampling rate yang tinggi akan mengakibatkan frekuensi keluaran
menjadi lebih rendah.

B-1

Anda mungkin juga menyukai