Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM 13

TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO

Nomor Percobaan : 13
Judul Percobaan : Directional Coupler Waveguide (4)
Nama Praktikan : Feny Rahmasari
Kelas / NIM : TE-4A / 4.31.16.0.09
Tanggal Percobaan : 04 Desember 2019
Penyerahan Laporan : 11 Desember 2019
Pengampu : Eddy Triyono, Dr., S.T., M.T.

Nilai :
Keterangan :

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2019
Pr. TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO 2
DIRECTIONAL COUPLER WAVEGUIDE(METODE REDAMAN BERNILAI RENDAH) (4)

I. JUDUL PERCOBAAN
Directional Coupler Waveguide (Metode Redaman Bernilai Rendah) (4)

II. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui tantang Directional Coupler dengan beban Waveguide
(match) pada gelombang mikro.
2. Mahasiswa dapat mensimulasikan Directional Coupler dengan beban Waveguide pada
gelombang mikro dengan alat yang telah disediakan

III. DASAR TEORI


Directional coupler pada dasarnya adalah alat sampling sinyal gelombang mikro yang
merambat. Kegunaan directional coupler sebagai alat sampling yang tidak menimbulkan
pantulan pada saluran utama. Struktur fisik directional coupler dapat dibayangkan sebagai jalur
transmisi dengan satu port input dan dua port output. Direktifitas dari directional coupler
membuat energi yang disalurkan hanya pada satu arah saja. Untuk jelasnya diperhatikan pada
Gambar 1 dan Gambar 2 berikut

Gambar 1 Gelombang maju (forward)

Gambar 2 Gelombang pantul (reflected)


Sifat – sifat dasar directional coupler adalah seperti digambarkan diatas, yang perlu diingat
adalah pada ujung directional coupler perlu matched termination. Koefisien penghubung dan
direktivitas yang merupakan faktor terpenting pada directional coupler dinyatakan sebagai :
𝑃 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
𝑅𝑒𝑑𝑎𝑚𝑎𝑛 = 10 𝑙𝑜𝑔 (𝑑𝐵)
𝑃 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡
Pr. TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO 3
DIRECTIONAL COUPLER WAVEGUIDE(METODE REDAMAN BERNILAI RENDAH) (4)

𝑃1
𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑔ℎ𝑢𝑏𝑢𝑛𝑔 = 10 𝑙𝑜𝑔 (𝑑𝐵)
𝑃3𝐹
𝑃3𝐹
𝐷𝑖𝑟𝑒𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 = 10 𝑙𝑜𝑔 (𝑑𝐵)
𝑃3𝑅

IV. ALAT YANG DIGUNAKAN


Berikut adalah alat yang digunakan dalam praktikum ini :
a. Gunn Oscillator 9 V DC 9 GHz
b. PIN-dioda modulator
c. Generator 1 KHz diatur 2 Vpp
d. Shorted terminal
e. Crystal detector
f. Osiloscope
g. Matched terminal
h. Directional Coupler
i. Variabel Attenuator
j. Slotted Line

V. GAMBAR RANGKAIAN

Gambar 13.1 Gambar rangkaian percobaan

VI. LANGKAH KERJA


1. Buatlah rangkaian seperti blok diagram.
2. Atur frekuensi gun osilator 9 GHz, tegangan 9 VDC.
3. Pembangkit gelombang frekuensi generator 1 kHz tegangan 2 Vpp.
4. Atur peredam pada 20 dB, amati dan catat hasilnya
5. Ulangi untuk peredam 12 dB, 10 dB, 5 dB. Amati dan catat hasilnya
Pr. TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO 4
DIRECTIONAL COUPLER WAVEGUIDE(METODE REDAMAN BERNILAI RENDAH) (4)

VII. HASIL PERCOBAAN


Tabel 12.1 Hasil Percobaan Pengukuran Redaman
Output
No Attenuator (dB) Slotted Line
(mVpp)
Min (0) 519
1 0
Max (40) 423
Min (0) 284
2 5
Max (40) 243
Min (0) 156
3 10
Max (40) 125
Min (0) 70,8
4 15
Max (40) 47,4
Min (0) 30,3
5 20
Max (40) 26,3

VIII. ANALISA PERCOBAAN


Percobaan dilakukan dengan mengukur sinyal keluaran slotted line yang mendapat masukan
dari pin dioda modulator serta terhubung dengan matching terminal. Sinyal akan diamati dari
amplitudo terendah hingga amplitudo tertinggi dengan mengubah-ubah nilai dari slotted line
yang digunakan yaitu dari minimal sebesar 0 cm dan maksimal pada angka 40 cm. Pada
percobaan dihasilkan sinyal dengan frekuensi kisaran 1,067 KHz yang tidak jauh berbeda
dengan sinyal hasil modulasi pin dioda yang bernilai 1 KHz. Perubahan dari nilai slotted line
akan mempengaruhi amplitudo sinyal yang diukur. Perubahan nilai amplitudo tidak linear,
perubahan tersebut akan meningkat apabila rangkaian tersebut match.

Chart Title
600

500

400
Axis Title

Attenuator (dB)
300
Slotted Line
200 Output (mV)

100

0
Axis Title

Grafik 13.1 Amplitudo Hasil Pengukuran


Pr. TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO 5
DIRECTIONAL COUPLER WAVEGUIDE(METODE REDAMAN BERNILAI RENDAH) (4)

Nilai amplitudo terendah adalah 26,3 mVpp yang diperoleh saat nilai slotted line berada pada
40 cm dengan attenuator 20 dB. Sedangkan nilai amplitudo tertinggi adalah 519 mVpp yang
diperoleh saat slotted line bernilai 0 cm dengan attenuator 0 dB. Hasil sinyal yang memiliki
amplitudo tinggi menandakan bahwa rangkaian match. Pada grafik 13.1 menunjukan semakin
tinggi nilai slotted line maka semakin besar sinyal yang dapat dikirimkan.

IX. JAWABAN PERTANYAAN


1) Apakah fungsi slotted line?
Jawab : Slotted lines digunakan untuk pengukuran gelombang mikro dan terdiri dari
probe bergerak yang dimasukkan ke slot di saluran transmisi. Keduanya digunakan
bersama dengan sumber daya microwave.
2) Apakah pengaruh dari slotted line pada directional coupler?
Jawab : Slotted line mempengaruhi besarnya nilai gelombang elektromagnetik yang
dikirimkan pada directional coupler. Semakin besar slotted line maka semakin tinggi
sinyal gelombang elektromagnetik yang dapat dikirimkan.
X. KESIMPULAN
Dari pecobaan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Perubahan nilai amplitudo tidak linear dengan naiknya nilai slotted line.
2. Nilai amplitudo maksimum diperoleh saat slotted line bernilai 0 cm yaitu 519 mVpp.
3. Nilai maksimum pada amplitudo menunjukan bahwa rangkaian yang digunakan match.

Anda mungkin juga menyukai