Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRATIKUM SALURAN TRANSMISI DAN TELEKOMUNIKASI

RADIO JOBSHEET COAXIAL CABLE

Disusun Oleh :

Nama : Rani Mu’arifah


Nim : 32221019
Kelas : 2A Teknik Telekomunikasi

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

MAKASSAR 2023
COAXIAL CABLE

I. TUJUAN
 Mahasiswa mampu memahami karakteristik kabel coaxial.
 Mahasiswa mampu menentukan impedansi karakteristik.
 Mahasiswa mampu mengukur redaman.

II. DASAR TEORI


a. Definisi Kabel Coaxial

Kabel coaxial dapat didefinisikan sebagai sarana penyalir atau penghantar (transmitter) yang
bertugas menyalurkan setiap informasi yang telah diubah menjadi sinyal-sinyal listrik atau suatu jenis
kabel yang digunakan sebagai media transmisi terarah (guieded/wireline) guna kepentingan perpindahan
arus data dalam dunia jaringan komputer.

b. Karakteristik Kabel Coaxial


Karakteristik kabel coaxial yakni menggunakan 2 buah konduktor, dengan pusat berupa inti kawat
padat yang dilingkupi oleh sekat yang kemudian di liliti lagi oleh kawat berselaput konduktor.
Kabel coaxial terdiri dari :
 Kabel tembaga (center core) → terletak di tengah yang berfungsi sebagai media konduktor listrik.
 Lapisan plastik (dielectric insulator) berfungsi sebagai pemisah antara kabel tembaga dan lapisan
metal yang melingkupinya.
 Lapisan metal (metallic shield) → berfungsi sebagai pelindung terhadap gangguan interferensi
elektromagnetik yang berasal dari sekeliling kabel.
 Lapisan plastik (plastic jacket) → berfungsi sebagai pelindung bagian terluar dari kabel.
Kabel koaksial ini memiliki tahanan sekitar 50 ± 2 Ohm,

III. ALAT DAN BAHAN


 Satu buah PC/komputer
 UniTrain dan kabel
 Resistor 100

IV. LANGKAH PERCOBAAN


1. Mengukur impedansi karakteristik melalui hubung singkat dan hubung terbuka.
1) Sekarang kita akan menentukan impedansi karakteristik sebagai fungsi dari frekuensi, mengukur
impedansi hubung singkat (short-roull) dan hubung terbuka (open circuit) dari saluran 60m.
Siapkan percobaan seperti yang ditunjukkan berikutnya.

 S to A+
 _I_ to B-
 B+ to A
 Resistor 100 shunt ke B+ dan _I_
2) Menggunakan colokan BNC, masukkan awal baris ke coaxial jack input A. Buka diagram Bode
dan gunakan untuk melakukan pengaturan yang ditentukan selanjutnya.
o ∩ Input > channel A
 Automatic matching (AC)
 Preview (optional)
o ∩ Output
 Frequency >
 Initial value : 1000 Hz
 Final value : 1𝑒6 Hz
 Logarithmic, 500 values
 Amplitude 10 V, offset 0 V, 4 measurements, waiting period 0 ms.
3) Biarkan ujung baris terbuka dan mulailah merekam diagram Bode dengan mengklik ⊳.

4) Setelah rekaman selesai, hubung singkat, akhiri garis dengan jumper dan mulai merekam diagram
Bode lagi, tanpa menghapus data apa pun di antaranya. Dengan menggunakan item menu
"Diagram", atur diagram ke dimensi yang sesuai, lalu salin ke placeholder yang
disediakan di bawah.

2. Atenuasi dari garis yang cocok.


1) Di sini, kita akan mengukur redaman garis yang cocok sebagai fungsi dari frekuensi
dan panjang garis.

Siapkan percobaan seperti yang ditunjukkan berikutnya.


2) Mulailah dengan kabel 60m. Persingkat kabel secara bertahap menjadi 40 m dan 20 m.
Sambungkan salah satu ujung kabel (jack BNC) ke konektor BNC ganda. Terakhir, ukur juga
salah satu kabel koaksial pendek yang Anda gunakan sebagai jalur suplai selama pengukuran
jembatan.

Atenuasi segmen kabel terakhir (lebih pendek dan mungkin lebih tebal) dapat diabaikan, sehingga
Anda akan mengukur secara praktis redaman umum dari dua transisi konektor BNC. Atenuasi kabel yang
ditentukan selama tiga pengukuran pertama kemudian dapat dikoreksi dengan redaman konektor yang
ada.

3) Lakukan koneksi yang ditentukan selanjutnya.


 S melalui 100 ke B+, langsung ke B-
 Masukan (input) BNC dari saluran B ke masukan (input) saluran
 Masukan (input) BNC saluran A ke saluran keluaran (output) A resistor 1000 kedua secara
paralel dengan saluran A
4) Ukur redaman pada 70 kHz, dimana gelombang kabel koaksial digunakan impedansi sekitar 100 n.
5) Jalankan generator fungsi melalui menu "Instruments/ Voltage sources", atau dengan
mengklik ikon di bawah.
Function

Generator Settings
Mode SINE
Amplitude 1:1, 100%
Frequency 70 kHz
6) Mulai osiloskop dan atur seperti yang ditunjukkan berikutnya.
Instrument: Osiloskop
Time base: 50 𝜇/div
Channel A: 5 V/div AC
Channel B: 5V/div AC
Trigger: Channel B
Mode: XT
Dengan memposisikan garis horizontal pada maksima dan minima sinyal sinusoidal menggunakan
kursor, ukur nilai puncak- ke- puncak pada saluran A dan B, dan masukkan kedua nilai tersebut dalam
hitungan.
V. DATA PERCOBAAN

UniTrain dengan resistor 100 𝛀 Open 60 meter

Short 60 meter

Open 40 Short 40 meter


 Untuk 60 meter
F/kHz | Fs | [dB] | Fo | [dB] | Fw | [dB] | Zw | /Ohm
1 kHz -12,3 dB -4,98 dB -8,64 dB 270,3 Ω
2 kHz -12,4 dB -4,98 dB -8,69 dB 271,9 Ω
4 kHz -12,4 dB -4,97 dB -8,685dB 271,7Ω
10 kHz -12,5 dB -4,95dB -8,725 dB 273,0 Ω
20 kHz -12,5 dB -4,92 dB -8,71 dB 272,5Ω
40 kHz -12,5 dB -4,91dB -8,705 dB 272,3 Ω
80 kHz -12,4 dB -4,82 dB -8,61 dB 269,4Ω
150 kHz -12,3dB -4,72dB -8,51 dB 266,3Ω
400 kHz -11,1 dB -6 dB -8,55 dB 267,6Ω
1000 kHz -2,38 dB -6,39dB -4,385 dB 165,6 Ω

 Untuk 40 meter
F/kHz | Fs | [dB] | Fo | [dB] | Fw | [dB] | Zw | /Ohm
1 kHz -11,4 dB -4,99 dB -8,195 dB 256,4 Ω
2 kHz -12,5 dB -4,99 dB -8,245dB 258,2 Ω
4 kHz -12,4 dB -4,97 dB -8,185 dB 256,4 Ω
10 kHz -12,5 dB -4,96 dB -8,23 dB 257,63Ω
20 kHz -12,8 dB -4,95dB -8,875 dB 277,3Ω
40 kHz -12,5 dB -4,89 dB -8,195 dB 256,4 Ω
80 kHz -12,5 dB -4,86 dB -8,18 dB 256,4Ω
150 kHz -12,4 dB -4,81 dB -8,105 dB 254,0Ω
400 kHz -12 dB -4,32dB -8,16 dB 255,8 Ω
1000 kHz -7,85 dB -6,4 dB -7,125 dB 226,9Ω
ANALISA PERCOBAAN

Percobaan yang telah dilakukan bertujuan untuk mengukur impedansi karakteristik dan atenuasi dari
saluran kabel koaksial. Dalam konteks pengukuran impedansi karakteristik, hubung singkat (short-circuit)
dan hubung terbuka (open circuit) digunakan untuk menentukan respons impedansi saluran terhadap
frekuensi. Dengan merekam diagram Bode saat saluran terbuka dan saat saluran dalam kondisi hubung
singkat, kita dapat melihat perbedaan respons impedansi terhadap frekuensi.

Pada bagian kedua, tujuan utama adalah mengukur redaman garis yang cocok sebagai fungsi dari frekuensi
dan panjang kabel. Dalam percobaan ini, panjang kabel dikurangi secara bertahap untuk mengukur redaman
yang diinduksi oleh panjang kabel tersebut. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan osiloskop dan
generator fungsi untuk menghasilkan sinyal sinusoidal pada frekuensi 70 kHz.

Dengan melakukan percobaan ini, kita dapat memahami karakteristik impedansi dan redaman kabel
koaksial pada frekuensi yang ditentukan. Informasi ini penting dalam perancangan dan analisis sistem
komunikasi dan transmisi data yang menggunakan kabel koaksial sebagai saluran penghubung.

KESIMPULAN

Fungsi dari percobaan ini secara sederhana adalah:

1. Memahami karakteristik impedansi saluran: Dengan mengukur impedansi karakteristik melalui


hubung singkat dan hubung terbuka, kita dapat mempelajari bagaimana saluran kabel koaksial
merespons sinyal dengan frekuensi yang berbeda. Hal ini penting dalam perancangan dan analisis
sistem komunikasi yang menggunakan kabel koaksial.
2. Mengukur atenuasi kabel: Percobaan mengukur atenuasi dari garis yang cocok membantu kita
memahami redaman yang terjadi pada saluran kabel koaksial dengan panjang yang berbeda.
Informasi ini penting dalam mengevaluasi kinerja jaringan kabel dan memastikan transmisi sinyal
yang baik dalam sistem komunikasi.

Dengan pemahaman tentang karakteristik impedansi dan atenuasi kabel koaksial, kita dapat melakukan
perancangan yang lebih efektif dan analisis yang lebih akurat dalam sistem komunikasi yang melibatkan
penggunaan kabel koaksial sebagai saluran penghubung.

Anda mungkin juga menyukai