Anda di halaman 1dari 11

LABORATORIUM SISTEM TRANSMISI

NO. PERCOBAAN : 04
JUDUL PERCOBAAN : PEREDAMAN SALURAN 3,4 KM DENGAN PUPIN,
DENGAN DAN TANPA SUB-DIVISI

KELAS / GROUP : TEKNIK TELEKOMUNIKASI 5B / 2

NAMA PRAKTIKAN : DANIA AMELIA (1315030037)


NAMA KELOMPOK : 1.AHMAD IRFAN FAUZI (1315030093)
: 2.NADIYA HASANAH (1315030011)
: 3.RAISSA SYAFIRA (1315030073)

: 4.ZIKRA AULIA SANAZ (1315030090)


TANGGAL PERCOBAAN : SENIN, 23 OKTOBER 2017
TGL. PENYERAHAN LAP. :
NILAI :
DOSEN : Yenniwarti Rafsyam,SST.MT

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

1
2016

PEREDAMAN SALURAN 3,4 KM DENGAN PUPIN, DENGAN DAN


TANPA SUB-DIVISI

I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengukur distribusi peredaman, sepanjang saluran dua kawat simetris.
2. Mengukur tegangan masukan dan keluaran dari suatu saluran bila ujungnya
terbuka dan bila terterminasi.
3. Menentukan peredaman sebagai suatu fungsi frekuensi, dari nilai-nilai tegangan
masukan dan keluaran yang terukur dan menggambarkannya dalam sebuah grafik.
4. Mengevaluasi respon transfer dari saluran yang panjang dan merealisasi suatu
simulasi saluran pembicaraan telepon antara dua lokasi, termasuk hubungan ke
masing-masing subscriber (dalam hal ini langganan).
5. Mengenal dan mengevaluasi pengaruh dari saluran transmisi tanpa pupin, dengan
sub-divisi yang menggunakan kawat dengan diameter kecil, pada respon transfer
sepanjang saluran dengan pupin.

II. PENDAHULUAN
Bila informasi dikirimkan sepanjang saluran transmisi melalui jarak yang telah
ditentukan, peredaman (yakni rugi-rugi energi listrik) harus tidak melebihi nilai-nilai yang
telah di definisikan.

Sebagaimana digambarkan pada rangkaian ekuvalen dibawah ini, saluran dapat di


representasikan dan induktansi, yang dihubungkan seri serta sejumlah kapasitansi yang sangat
kecil dan konduktansi yang dihubungkan secara parallel.

Gambar 1

2
Resistansi R dari saluran tergantung pada diameter saluran dan bahan yang digunakan
dalam pembuatan kawat. Nilai R dituliskan dalam ohm/km.

Induktansi L, kapasitansi C dan konduktansi G semua tergantung pada jarak antar


saluran, diameter kawat, dan bahan isolasi yang digunakan.

Induktansi dituliskan dalam mH/km kapasitansi dalam nF/km dan konduktansi dalam
S/km.

Sebagai contoh, nilai tipikal saluran dengan isolasi plastik, dan diameter 0,9 serta 0,4
mm diberikan sebagai berikut :

0.9 mm 0.4 mm

R = 57.8 ohm/km R = 262 ohm/km

L = 0.7 mH/km L = 0.7 mH/km

C = 34 nF/km C = 40 nF/km

Konstanta peredaman , dihitung dari :

Karena konduktansi G sangat kecil resultan peredaman a dapat diabaikan.

Dengan pentyederhanaan tersebut, konstanta peredaman hamper sama dengan


peredaman resistansi, R :

3
Bila induktansi L dapat dinaikkan maka konstanta peredaman saluran akan menjadi
lebih kecil.

Dalam praktek, kenaikkan induktansi dapat dilakukan dengan memasang koil pupin
pada interval panjang saluran yang telah ditentukan.

Gambar 2

III. ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN


1 model saluran transmisi sepanjang 0.2 km (0.4 mm x seksi)
2 model saluran transmisi sepanjang 0.85 km (0.9 mm x seksi)
1 model saluran transmisi sepanjang 1.7 km (0.9 mm x seksi)
1 koil pupin 80 mH
2 buah resistor 200 ohm
1 buah resistor 600 ohm
1 panel lintasan universal
1 catu daya
1 buah generator fungsi 0.2 Hz 200 KHz, 20 Vpp
1 buah osiloskop dual-trace dengan masukan differensial
1 buah multimeter
2 probe tes, 10:1/1:1 yang dapat di switch
2 probe adapter
1 set kabel penghubung dan plug

4
IV. DIAGRAM RANGKAIAN

Gambar 3

Gambar 4

V. PROSEDUR MELAKUKAN PERCOBAAN


1. Buat rangkaian seperti yang ditunjukan Gambar 3. Ukur tegangan Ug dengaan mV
meter atau dB meter dan usahakan agar tetap konstan selama percobaan pada Ug =
4 Vpp = 1.42 Vrms = 5.25 dBm. Ukur tegangan keluaran dari saluran pada
osiloskop, mengatur pada masukan differensial.
Yakinkan, bahwa kedua kanal Y berada pada defleksi yang sama. Pasangkan probe
test 10:1 dengan hati-hati.

5
Lengkapi tabel pengukuran-pengukuran pada lembar kerja 1 dengan menggunakan
frekuensi yang ada.
Dari nilai-nilai tegangan keluaran saluran yang terukur pada osiloskop dan
tegangan masukan konstan, hitung peredaman :

Masukan nilai-nilai hasil perhitungan pada grafik, dalam lembar kerja 3.


2. Buat rangkaian seperti yang ditunjukan Gambar 4.
Tentukan peredaman seperti dalam poin 1, gunakan Tabel 2 pada lembar kerja 2.
Masukan nilai-nilai hasil perhitungan peredaman pada grafik yang sama pada
lembar kerja 3.
3. Apa yang dapat saudara simpulkan dari saluran dengan sub-divisi?
4. Dalam rentang frekuensi berapakah saluran transmisi ter-terminasi mempunyai
respon peredaman yang masih dapat diterima?
5. Cara apa yang dapat diambil untuk mengurangi peredaman dalam pita transmisi ?

6
VI. HASIL PERCOBAAN
(Lembar Kerja 1)
Untuk langkah 1
Tabel 1. Pengukuran-pengukuran untuk menetukan peredaman saluran transmisi
dengan pupin sepanjang 3.4 km dengan diameter 0.9 mm.
Ujung Terbuka Terminasi 600 Ohm
F(Hz)
Ua (Vpp) a (dB) Ua (Vpp) a (dB)

100

200

300

400

500

600

800

1000

2000

3000

4000

5000

6000

8000

10000

(Lembar Kerja 2)
Untuk langkah 2
Tabel 2. Pengukuran-pengukuran untuk menetukan peredaman saluran transmisi
dengan pupin sepanjang 3.4 km dengan diameter 0.9 mm dan saluran sub-
divisi (sepanjang 0.2 km dan diameter 0.4 mm).

Ujung Terbuka Terminasi 600 Ohm


F(Hz)
Ua (Vpp) a (dB) Ua (Vpp) a (dB)

7
100

200

300

400

500

600

800

1000

2000

3000

4000

5000

6000

8000

10000

(Lembar Kerja 3)
Untuk langkah 3

Grafik 1. Peredaman sebagai suatu fungsi frekuensi, saluran transmisi dengan pupin
sepanjang 3,4 km dan diameter 0,9 mm dan tanpa subdivisi

8
9
VII. PEMBAHASAN

10
VIII. KESIMPULAN

11

Anda mungkin juga menyukai