Anda di halaman 1dari 9

LABORATORIUM SISTEM TRANSMISI

NO. PERCOBAAN : 02

JUDUL PERCOBAAN : PEREDAMAN SUATU SALURAN


TRANSMISI SEPANJANG 5 KM

KELAS / GROUP : TELEKOMUNIKASI 5D/02

NAMA PRAKTIKAN : YULI WAHYU HELVIANDA (1317030026)

NAMA KELOMPOK : 1. M.RAHIMSYAH PUTRA (1317030061)

: 2. NOVANDI RIZKI F. (1317031052)

: 3. NOVITA ARNI RACHMA (1317030095)

TANGGAL PERCOBAAN : 16 SEPTEMBER 2019

TGL. PENYERAHAN LAP. : 23 SEPTEMBER 2019

NILAI :

DOSEN : YENNIWARTI RAFSYAM, S.ST., M.T.

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2019
PEREDAMAN SUATU SALURAN TRANSMISI SEPANJANG 5 KM

1. TUJUAN PERCOBAAN

1. Mengukur distribusi peredaman, sepanjang saluran simetris dua-kawat.

2. Mengukur tegangan maksimum dan keluaran dari suatu saluran, bila


ujungnya terbuka (off-load) dan bila ujungnya dihubung singkat.
3. Tentukan peredaman, sebagai suatu fungsi frekuensi dari nilai-nilai
tegangan maksimum dan keluaran yang terukur kemudian hasilnya
gambarkan dalam sebuah grafik.
4. Bandingkan dan periksa respon dari saluran yang digunakan untuk saluran
telepon, dengan memperhitungkan distorsi peredaman yang masih
diijinkan

2. PENDAHULUAN
Bila informasi harus dikirim melalui suatu saluran transmisi dengan suatu
lebar pita yang telah ditentukan sebelumnya, maka peredaman dalam rentang
frekuensi untuk transmisi harus berada dalam batas-batas yang telah
ditentukan.
Komponen-komponen kapasitif dan induktif suatu saluran, menyebabkan
peredaman tergantung frekuensi (freq-dependent).
Rekomendasi dari CCITT, menentukan batasan tersebut dan ditunjukkan
secara grafik dalam gambar 2. Peredaman tergantung dari konstruksi
geometrik dan panjang saluran.
Seperti digambarkan dalam rangkaian ekivalen berikut ini, saluran dapat
dipresentasikan dengan sejumlah resistansi yang nilainya sangat kecil dan
induktansi yang terhubung seri, serta kapasistansi yang sangat kecil dan
konduktansi yang terhubung parallel.

1
Gambar 1

Resistansi R’ saluran tergantung pada diameter saluran dan bahan yang


digunakan dalam pembentukan kawar. Nilai R’ dalam dituliskan dalam
Ω/km. Induktansi L’, kapasitansi C’, dan konduktansi G’, seluruhnya
tergantung dari jarak antar saluran, diameter kawat dan bahan isolasi yang
digunakan. Induktansi ditulis Ω mH/km, kapasitansi dalam nF/km dan
konduktansi dituliskan dalam μs/Km.

Sebagai contoh, nilai tipikal suatu saluran berdiameter 0.4 mm, berisolasi
plastik : R’ = 262 Ω/km

R’ = 262 Ω/km

L’ = 0.7 mH/km

C’ = 40 nF/km

G’ = 1 μs/km
Peredaman yang diperbolehkan untuk saluran telepon, sesuai dengan
rekomendasi dari CCITT, seperti dapat dilihat pada Gambar 2.

2
Gambar 2. Grafik Peredaman yang diperbolehkan untuk saluran telepon, sesuai
dengan rekomendasi dari CCITT

Redaman pada kabel tembaga dipengaruhi resistansi, induktansi,


kapasitansi, dan konduktansi dari kabel tersebut. Resistansi adalah
perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik dengan
arus listrik yang melewatinya. Induktansi merupakan efek dari medan magnet
yang terbentuk di sekitar konduktor pembawa arus yang bersifat untuk
menahan arus. Kapasitansi adalah suatu besaran yang menyatakan
kemampuan untuk dapat menampung muatan elektron dari suatu kapasitor.
Sedang konduktansi merupakan kebalikan dari sifat resistansi yaitu daya
hantar listrik dari suatu bahan, sedang resistansi yaitu nilai dari suatu
hambatan listrik dari suatu bahan.
Untuk memperkecil nilai dari sebuah redaman maka dapat dilakukan
dengan mengubah nilai dari ke empat faktor tersebut. Antara lain dengan

3
memperbesar nilai dari induktansi. Nilai induktansi dapat dirubah dengan
menambahkan loading coil. Loading coil merupakan sebuah lilitan kawat
dengan panjang tertentu dan dililit dengan jumlah tertentu. Dengan
menambahkan loading coil sama halnya dengan menambahkan nilai
induktansi ke dalam kabel tembaga sehingga nilai induktansi pada kabel
tembaga akan naik.
Dikarenakan kabel telepon memiliki frekuensi yang tinggi (f>>) maka
kabel telepon harus dibuat dengan memiliki noise dan distorsi yang kecil.
Untuk memiliki distorsi yang kecil maka kabel harus memiliki karakteristik
yaitu :
𝐑 𝐆
=
𝐋 𝐂
R = Resistansi (ohm/km)
L = Induktansi (henry/km)
G = Konduktansi (mhos/km)
C = Kapasitansi (farad/km)
𝐑 𝐆
Agar nilai = dapat dicapai maka ada beberapa hal yang dapat
𝐋 𝐂
dilakukan yaitu:
a. Cara pertama yaitu menurunkan nilai resistansi (R) dengan cara
memperbesar diameter kabel, tetapi cara ini tidak efektif, dikarenakan
dengan memperbesar diameter kabel maka ukuran kabel akan menjadi
lebih besar dan akan memperbesar harga kabel tersebut.
b. Cara kedua yaitu menaikan nilai konduktansi (G) dengan cara mempertipis
selubung kabel, tetapi cara ini juga tidak efektif karena dapat
mengakibatkan rugi – rugi redaman akan naik.
c. Cara ketiga yaitu menurunkan nilai kapasitansi (C) dengan cara
memperlebar jarak spasi antar konduktor, tetapi cara ini juga tidak efektif
dikarenakan ukuran kabel juga ikut naik dan harga kabel juga akan naik.
d. Cara ke empat yaitu menaikan nilai induktansi (L) dengan cara menambah
lilitan pada kabel dengan jarak tertentu dengan nilai induktansi yang tepat.

4
3. DIAGRAM RANGKAIAN

Gambar 3

4. ALAT – ALAT YANG DIGUNAKAN


- 1 model saluran transmisi
- 2 buah resistor 300 Ω
- 1 buah resistor 600 Ω
- 1 panel lintasan universal
- 1 catu daya
- 1 buah generator fungsi 0.2 Hz to 200 kHz, 20 Vpp
- 1 buah osiloskop dual-trace dengan masukan differensial
- 1 buah multimeter
- 2 probe tes 10:1/1:1 yang dapat dipswitch
- 2 adaptor probe
- 1 set kabel penghubung dan plug

5. PROSEDUR MELAKUKAN PERCOBAAN


5.1 Buat rangkaian seperti yang ditunjukkan seperti pada Gambar 1.
Atur tegangan generator pada Ug = 4 Vpp = 1.42 Vrms = 5.25 dBm,
sebagaimana terukur pada mV meter atau dB meter.

Usahakan agar nilai-nilai tersebut konstan untuk seluruh percobaan.

Ukur tegangan keluaran saluran pada osiloskop, atur pada masukan


diffensial. Yakinkan bahwa kedua kanal Y telah diatur pada defleksi
yang sama. Pasanglah probe tes 10:1 dengan hati-hati. Lengkapi tabel
pengukuran pada lembar kerja 1 dengan manggunakan frekuensi seperti

5
yang telah tercantum dalam lembar kerja tersebut.
Dari nilai-nilai pengukuran, hitung peredaman saluran a (dB), a = 20 log
, dan masukkan nilai-nilai tersebut pada grafik dalam lembar

kerja 2.
5.2 Bandingkan nilai peredaman yang diperoleh bila ujungnya terbuka dan
saluran terteminasi, dengan daerah toleransi dalam Gambar 2. Evaluasi
hasil perbandingan tersebut.

5.3 Rugi-rugi peredaman dapat dinormalisasi pada 0 dB, selama peredaaman


dasar dapat dihilangkan oleh penguat. Bandingkan redaman yang
ternomalisasi dengan daerah toleransi. Jelaskan hasilnya.

5.4 Apakah kabel yang panjangnya telah ditentukan tersebut sesuai untuk
transmisi pembicaraan telepon?
5.5 Apakah semua saluran transmisi berdiameter 0.4 mm sesuai dengan
transmisi pembicaraan telepon?

6
7
8

Anda mungkin juga menyukai