Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN LABORATORIUM SISTEM TRANSMISI

NO. PERCOBAAN : 01
JUDUL PERCOBAAN : PERBANDINGAN TEGANGAN SALURAN
KOAKSIAL DENGAN UJUNG TERBUKA

KELAS / GROUP : : TEKNIK TELEKOMUNIKASI 5C / KELOMPOK 5


NAMA PRAKTIKUM : ARISTA ALANDA (1316030003)
NAMA KELOMPOK : 1. FEBIE AJENG PRIHAPSARI (1316030097)
: 2. JEREMIA O. NAPITUPULU (1316030098)
TANGGAL PERCOBAAN : 18 SEPTEMBER 2018
TGL. PENYERAHAN LAP . : 25 SEPTEMBER 2018
NILAI :
DOSEN : YENNIWARTI RAFSYAM, SST., M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2018
PERCOBAAN 01
PERBANDINGAN TEGANGAN SALURAN KOAKSIAL
DENGAN UJUNG TERBUKA

1. TUJUAN PERCOBAAN
1.1 Mengukur distribusi tegangan pada titik level pengukuran 0 m, 25 m, 75
m, 100 m dengan frekuensi berbeda serta mengevaluasi hasil-hasil
pengukuran.
1.2 Memahami pengaruh impedansi instrumen pada hasil yang didapat.
1.3 Membuat pengukuran bebas pentanahan dan mengenal distribusi
tegangan pada transfer λ/2.

2. PENDAHULUAN
Suatu kabel koaksial 100 meter terbagi masing-masing pada panjang 25
meter dan dilengkapi dengan soket,sehingga dapat dipasang dalam hubungan
seri. Dalam percobaan, kapasitansi saluran terlihat bahwa kabel tersebut
1𝑝𝑓
mempunyai kapasitansi : C = 97 pF/m , i.e 𝑐𝑚

Dapat dipahami bahwa soket-soket dalam pengukuran saluran


mempengaruhi kapasitansi saluran tersebut. Pemantulan terjadi pada soket dan
dapat dilihat pada saluran di MP 6 pada saluran. Oleh karena itu , hanya 5 titik
pengukuran dilakukan sepanjang saluran yang memberikan cukup informasi
pada distribusi tegangan sepanjang saluran.
Kapasitansi 1pF/cm juga menunjukkan pembebanan yang diperoleh oleh
impedansi atau kopling pertanahan instrumen.
Seperti yang terlihat pada percobaan resistansi saluran, konduktor luar
mempunyai resistansi 35Ω dan induktansi tidak dapat diabaikan. Dari sini
terdapat perbedaan tegangan yang dihasilkan antara ujung akhir konduktor luar
dan konduktor di awal saluran, yang mana makin tinggi dengan kenaikan
frekuensi.
Perbedaan tegangan ini ditampilkan dalam osiloskop,tetapi tidak dapat
dikurangkan begitu saja, karena fasa dari kedua tegangan tidak sama lagi pada
frekuensi yang lebih tinggi.
Bila frekuensi dinaikkan, tegangan pada titik pengukuran 2 sampai 5 juga
naik. Jika kenaikan ini mengikuti fungsi sinus pada frekuensi tertentu,
kemudian distribusi λ/4 tercapai yakni ¼ panjang gelombang terbentuk
sepanjang saluran kabel dengan minimum pada awal saluran maksimum pada
ujung akhir saluran kabel.
Kondisi ini didapatkan ketika tegangan masukan saluran dipertahankan
tetap dan tegangan pada ujung akhir saluran diatur ke maksimum dengan
mengatur nilai frekuensi saja. Pembebanan hasil dari impedansi meter harus
diingat. Hasil yang lebih baik akan didapatkan dengan instrumen bebas
pertahanan (eart-free) yang dihubungkan ke titik pengukuran dan titik
konduktor luar (screen) yang menyertai.
Perlu diingat bahwa instrumen seperti itu harus tidak dihubungkan
dengan sumber tegangan utama dan kapasitansinya harus sekecil mungkin
dibandingkan dengan kapasitansi saluran, kalau tidak terpenuhi kapasitansi
paralel tambahan dikopelkan pada tegangan jatuh saluran.
Untuk mendapatkan instrumen bebas pertanahan , multimeter (Ri =10
MΩ) digunakan dengan dioda adapter.
Dengan beberapa pengukuran ,pembebanan pada generator oleh
kapasitansi kabel dan pemindahan resistansi begitu besar, sehingga level
keluaran 0 dB tidak dapat dipertahankan. Level -10 dB =244,9 mVrms.2√2
=0,69 Vpp digunakan dalam pengukuran.

3. ALAT–ALAT DAN KOMPONEN YANG DIGUNAKAN

Jumlah Nama Alat

1 Generator Fungsi

1 Oscilloscope Dual Trace

1 Frequency Counter*

2 Test probe, 10:1/1:1, switchable


2 Probe adapter

1 Dioda apapter

2 Saluran koaksial

1 Set kabel penghubung dan plug

1 Multimeter analog

1 Tee konector BNC*

4. DIAGRAM RANGKAIAN

5
Ri = 50 Mp1 2 3 4
~
~ 

U1

R =

Gambar 1. Rangkaian pengukuran tegangan saluran koaksial dengan ujung


terbuka

5. PROSEDUR PERCOBAAN
5.1 Kalibrasi semua alat ukur seperti Osciloscope, function generator dan
menguji apakah layak pakai atau tidaknya modul dan komponen yang
akan digunakan dalam melakukan praktik ini. Pastikan semuanya dalam
kondisi baik dan layak pakai.
5.2 Mulai merangkai mengunakan komponen pendul=kung dan modul yang
sesuai dengan praktik dengan mengikuti rangkaian yang sudah diberikan
oleh Dosen pengajar. Atur generator (function generator) dengan
U1=2Vpp dan Frekuensi yang sudah ditentukan menggunakan atenuasi
(atenuation 10:1 pada osciloscope dan mengkalibrasi probe tersebut.
Y1 (1V/Div; 10:1) ke MP1.
Y2 (1-2 V/Div; 10:1) ke MP2 sampai MP4 berurutan.
Mengatur TB sesuai dengan keperluan.
Kemudian hubungkan Ground Osiloskop dan Generator ke MP10 dan
mengisi tabel yang telah disediakan sesuai hasil yang di dapat dari
pengukuran rangkaian dengan syarat U1=2Vpp dipertahankan untuk
setiap pengukuran modul.
5.3 Pengaturan amplitudo Y1 ke MP1 sebesar 2Vpp pada function
generator.
Mengatur amplitudo Y2 ke MP5 agar mencapai frekuensi yang
maksimum dan mencatat hasil frekuensi yang didapat.
5.4 Atur amplitudo Y2 ke MP5 dan mencari titik maksimum dengan Y1
melakukan pengukuran yang sama pada titik pengukuran 2 sampai 4 dan
mengamati MP5 pada waktu yang bersamaan.
5.5 Melakukan pengujian untuk membandingkan kedua hasil pengukuran,
untuk menentukan metoda mana yang lebih baik.
5.6 Melakukan pengukuran dengan instrumen bebas pentanahan. Dengan
mempertahankan U1 = -10dB menggunakan multimeter yang dapat
mengubah Vpp ke dalam bentuk dB kemudian melakukan pengukuran
pada titik MP1 sampai MP5 dengan ground dihubungkan ke titik
menyertainya, yakni 1 dan 10, 2 dan 9, 3 dan 8, 4 dan 7, 5 dan 6.
5.7 Memperhatikan pengujian tanggapan tegangan pada saluran ujung
buka.dan mencatat nilai ataupun hasil pengujian untuk f= 740 kHz dan
f= 680 kHz.
6. DATA HASIL PERCOBAAN
7. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
8. KESIMPULAN
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai