1. Tujuan :
Mampu menggunakan voltmeter dan osiloskop dengan benar
Mampu menjelaskan data-data hasil pengukuran ke pola-pola distribusi tegangan
Mengukur tegangan pada titik pengukuran 0 m, 25 m, 75 m, dan 100 m dengan
frekuensi berbeda serta mengevaluasi hasil-hasil pengukuran.
Membuat pengukuran bebas pentanahan dan mengenal distribusi tegangan pada
trasfer /4 dan /2.
3. Dasar Teori :
Suatu kabel koaksial 100 meter terbagi masing-masing pada panjang 25 meter dan
dilengkapi dengan soket, sehingga dapat dipasang dalam hubungan seri. Dalam
percobaan, kapasitansi saluran terlihat bahwa kabel tersebut mempunyai kapasitansi :
Dapat dipahami bahwa soket-soket dalam pengukuran saluran mempengaruhi kapasitansi
saluran tersebut. Pemantulan terjadi pada soket dan dapat dilihat pada saluran di MP6
pada saluran. Oleh karena itu, hanya 5 titik pengukuran dilakukan sepanjang saluran yang
memberikan cukup informasi pada distribusi tegangan sepanjang saluran.
Perlu diingat bahwa instrumen seperti itu harus tidak dihubungkan dengan sumber
tegangan utama dan kapasitansinya harus sekecil mungkin dibandingkan dengan kapasitansi
saluran, kalau tidak terpenuhi kapasitansi paralel tambahan dikopelkan pada tegangan jatuh
salauran. Untuk mendapatkan instrumen bebas pentanahan, multimeter (Ri = 10 M) digunakan
dengan dioda adapter. Dengan beberapa pengukuran, pembebanan pada Generator oleh
kapasitansi kabel dan pemindahan resistansi begitu besar, sehingga level keluaran 0 dB tidak
dapat dipertahankan. Level -10 dB = 244,9 mVrms.22 = 0,69 Vpp digunakan dalam pengukuran.
Gambar Rangkaian :
4. Prosedur Praktikum :
- Rangkai perangkat seperti dalam diagram rangkaian, ujung saluran dibuka.
- Atur Generator U1 = 2 Vpp dan frekuensi diberikan dalam tabel.
- Gunakan probe 10:1 pada Oscilloscope dan kalibrasi probe tersebut.
- Y1 (1 V/div; 10:1) ke MP1.
- Y2 (1 - 2 V/div; 10:1) ke MP2 sampai MP4 berurutan.
- TB diatur sesuai dengan keperluan.
- Ground Oscilloscope dan Generator dihubungkan ke MP10. Isi tabel tersebut
- Pertahankan U1 = 2 Vpp untuk setiap kenaikkan frekuensi.
- Y1 ke MP1 sebesar 2 Vpp.
- Y2 ke MP5.
- Atur frekuensi agar MP5 mencapai maksimum. Catat frekuensinya.
- Y2 ke MP5 dan atur hingga maksimum, dengan Y1 selidiki titik pengukuran 2 sampai
4 dan amati MP5 pada waktu yang bersamaan.
- Bila kedua hasil pengukuran dibandingkan
- Pengukuran dengan instrumen bebas pentanahan.
- Atur U1 = -10 dB. Lakukan pengukuran pada MP1 ke MP5 dengan ground
dihubungkan ke titik menyertainya, yakni 1 dan 10, 2 dan 9, dan seterusnya.
- Catat nilai untuk f = 740 kHz dan f = 680 kHz.
5. Hasil Praktikum :
Untuk 5.1 :
Untuk 5.2 :
U1 = 2 Vpp menghasilkan U5 maksimum = 13,8 Vpp pada frekuensi = 266,3 kHz. U5
maksimum menghasilkan distribusi gelombang ¼ λ yaitu tegangan maksimum muncul
pada ujung akhir saluran
6. Analisa Data
Berdasarakan hasil percobaan, pada frekuensi 10KHz MP1 sampai 400KHz Mp4
amplitudo semakin naik secara konstan. Namun, pada Mp3 dan Mp4 di 400KHz
amplitude naik sedikit tidak jauh dari ampitudo sebelumnya. Hingga pada 400KHz di
Mp5 turun lagi secara konstan sampai Mp6 500KHz
Pada Mp6 Selalu menunjukan satuan (mV) pada percobaan 5.1 dikarenakan pada
modul Coaxial Transmission Line memiliki bahan dielektrik, dimana terdapat Z0 dan
7. Kesimpulan
Distribusi gelombang ¼lambda terjadi ketika frekuensi dinaikkan, tegangan pada titik mp
2 sampai mp 5 mengalami kenaikan. Jika kenaikan ini mengikuti fungsi sinus pada
frekuensi tertentu, maka distribusi ¼ lambda akan terjadi
8. Refrensi
261719328-Laporan-Perbandingan-Tegangan-Saluran-Koaksial.docx - laporan
Praktikum Saluran Transmisi Perbandingan Tegangan saluran koaksial Dengan
Ujung: Course hero. LAPORAN PRAKTIKUM SALURAN TRANSMISI
PERBANDINGAN TEGANGAN SALURAN KOAKSIAL DENGAN UJUNG |
Course Hero. (n.d.). Retrieved April 12, 2023, from
https://www.coursehero.com/file/31722298/261719328-Laporan-Perbandingan-
Tegangan-Saluran-Koaksialdocx/