Anda di halaman 1dari 13

LABORATORIUM SISTEM TRANSMISI

NO. PERCOBAAN : 02
JUDUL PERCOBAAN : PEREDAMAN SUATU SALURAN
TRANSMISI SEPANJANG 5 KM

KELAS / GROUP : TT3B / 1


NAMA PRAKTIKAN : Evan Irsyad Mushaddaq
NAMA KELOMPOK : 1. DARA ADIBAH
: 2. MUHAMMAD FIKRY
: 3. TIARA AULIA AKBAR

TANGGAL PERCOBAAN : 30 SEPTEMBER 2021


TGL. PENYERAHAN LAP. : 06 OKTOBER 2021
NILAI :
DOSEN : Bpk. SLAMET HIDAYAT, S. T., M. Si.

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2021

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................................................................................2

PEREDAMAN SUATU SALURAN TRANSMISI SEPANJANG 5 KM...........................................................3


A. TUJUAN PERCOBAAN...........................................................................................................................3
B. DIAGRAM RANGKAIAN.......................................................................................................................3
C. ALAT – ALAT YANG DIGUNAKAN.....................................................................................................3

PENDAHULUAN................................................................................................................................................5

PROSEDUR MELAKUKAN PERCOBAAN......................................................................................................7

HASIL PERCOBAAN.........................................................................................................................................8

ANALISA..........................................................................................................................................................11

KESIMPULAN..................................................................................................................................................12
PEREDAMAN SUATU SALURAN TRANSMISI SEPANJANG 5 KM

A. TUJUAN PERCOBAAN

1. Mengukur distribusi peredaman, sepanjang saluran simetris dua-kawat.


2. Mengukur tegangan maksimum dan keluaran dari suatu saluran, bila ujungnya
terbuka (off-load) dan bila ujungnya dihubung singkat.
3. Tentukan peredaman, sebagai suatu fungsi frekuensi dari nilai-nilai tegangan
maksimum dan keluaran yang terukur kemudian hasilnya gambarkan dalam sebuah
grafik.
4. Bandigkan dan periksa respon dari saluran yang digunakan untuk saluran telepon,
dengan memperhitungkan distorsi peredaman yang masih diijinkan

B. DIAGRAM RANGKAIAN

Gambar 1

C. ALAT – ALAT YANG DIGUNAKAN


- 1 model saluran transmisi
- 2 buah resistor 300 Ω
- 1 buah resistor 600 Ω
- 1 panel lintasan universal
- 1 catu daya
- 1 buah generator fungsi 0.2 Hz to 200 kHz, 20 Vpp
- 1 buah osiloskop dual-trace dengan masukan differensial
- 1 buah multimeter
- 2 probe tes 10:1/1:1 yang dapat dipswitch
- 2 adaptor probe
- 1 set kabel penghubung dan plug
PENDAHULUAN

Bila informasi harus dikirim melalui suatu saluran transmisi dengan suatu lebar pita
yang telah ditentukan sebelumnya, maka peredaman dalam rentang frekuensi untuk transmisi
harus berada dalam batas-batas yang telah ditentukan.
Komponen-komponen kapasitif dan induktif suatu saluran, menyebabkan peredaman
tergantung frekuensi (freq-dependent).
Rekomendasi dari CCITT, menentukan batasan tersebut dan ditunjukkan secara grafik
dalam gambar 2. Peredaman tergantung dari konstruksi geometrik dan panjang saluran.
Seperti digambarkan dalam rangkaian ekivalen berikut ini, saluran dapat
dipresentasikan dengan sejumlah resistansi yang nilainya sangat kecil dan induktansi yang
terhubung seri, serta kapasistansi yang sangat kecil dan konduktansi yang terhubung parallel.

Gambar 2.
Resistansi R’ saluran tergantung pada diameter saluran dan bahan yang
digunakandalam pembentukan kawat. Nilai R’ dituliskan dalam Ω/km.
Induktansi L’, kapasitansi C’, dan konduktansi G’, seluruhnya tergantung dari jarak
antar saluran, diameter kawat dan bahan isolasi yang digunakan.
Induktansi ditulis Ω mH/km, kapasitansi dalam nF/km dan konduktansi dituliskan dalam
μs/km.
Sebagai contoh, nilai tipikal suatu saluran berdiameter 0.4 mm, berisolasi plastik :
R’ = 262 Ω/km
L’ = 0.7 mH/km
C’ = 40 nF/km
G’ = 1 μs/km
Peredaman yang diperbolehkan untuk saluran telepon, sesuai dengan rekomendasi dari
CCITT, seperti dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3 Grafik Peredaman yang diperbolehkan untuk saluran telepon, sesuai dengan
rekomendasi dari CCITT
PROSEDUR MELAKUKAN PERCOBAAN

5.1 Buat rangkaian seperti yang ditunjukkan seperti pada Gambar 1.

Atur tegangan generator pada Ug = 4 Vpp = 1.42 Vrms = 5.25 dBm, sebagaimana
terukur pada mV meter atau dB meter.

Usahakan agar nilai-nilai tersebut konstan untuk seluruh percobaan.


Ukur tegangan keluaran saluran pada osiloskop, atur pada masukan diffensial.
Yakinkan bahwa kedua kanal Y telah diatur pada defleksi yang sama. Pasanglah
probe tes 10:1 dengan hati-hati. Lengkapi tabel pengukuran pada lembar kerja 1
dengan manggunakan frekuensi seperti yang telah tercantum dalam lembar kerja
tersebut.

Dari nilai-nilai pengukuran, hitung peredaman saluran a (dB), a = 20 log ,


dan masukkan nilai-nilai tersebut pada grafik dalam lembar kerja 2.
5.2 Bandingkan nilai peredaman yang diperoleh bila ujungnya terbuka dan saluran
terteminasi, dengan daerah toleransi dalam Gambar 2. Evaluasi hasil perbandingan
tersebut.
5.3 Apakah kabel yang panjangnya telah ditentukan tersebut sesuai untuk transmisi
pembicaraan telepon?
5.4 Apakah semua saluran transmisi berdiameter 0.4 mm sesuai dengan transmisi
pembicaraan telepon?
HASIL PERCOBAAN
Untuk Langkah kerja 5.1

Tabel 1. Pengukuran-pengukuran untuk menentukan peredaman saluran transmisi


sepanjang 5 km diameter 0,4 km
Ujung Terbuka Terminasi 600 Ohm
f (Hz)
Ua (Vpp) a (dB) Ua (Vpp) a (dB)

100 4V 0 1,54 V 8,29

200 3,88 V 0,264 1,52 V 8,404

300 3,60 V 0,915 1,50 V 8,519

400 3,40 V 1,411 1,48 V 8,635

500 3,16 V 2,047 1,44 V 8,873

600 2,92 V 2,733 1,42 V 8,99

800 2,48 V 4,152 1,34 V 9,499

1000 2,12 V 5,514 1,26 V 10,033

2000 1,22 V 10,314 960 mV 12,395

3000 880 mV 13,151 800 mV 13,979

4000 672 mV 15,493 720 mV 14,894

5000 584 mV 16,71 680 mV 15,391

6000 528 mV 17,588 660 mV 15,650

8000 512 mV 17,855 592 mV 16,594

10000 480 mV 18,416 560 mV 17,077


Untuk Langkah kerja 5.1
Gambar 4. Grafik Peredaman fungsi frekuensi dari suatu saluran transmisi panjang 5
km, diameter 0,4 mm

Untuk Langkah kerja 5.2


Nilai peredaman yang diperoleh antara ujung terbuka dan saluran terminasi lebih besar
a (dB) yang diperoleh saat rangkaian sudah diterminasi 600 ohm.

Untuk Langkah kerja 5.3


Ya, karena redaman dalam saluran tersebut masih bisa ditoleransi.

Untuk Langkah kerja 5.4


Ya, karena tergantung dalam frekuensi saat pembicaraan telefon.
ANALISA

5.1 Dari data hasil percobaan, peredaman suatu saluran transmisi akan semakin besar
ketika frekuensi yang digunakan semakin tinggi. Hal ini disebabkan oleh kerapatan
medium yang semakin besar maka redamannya semakin besar.
5.2 Saluran dengan terminasi 600 Ohm lebih memenuhi syarat untuk mencapai nilai
redaman yang ditoleransi berdasarkan standar CCITT dibandingkan dengan saluran
yang terbuka (off-load). Hal ini disebabkan oleh fungsi terminasi 600 Ohm pada
saluran transmisi sebagai penahan tegangan keluaran semakin kecil dan redaman
semakin besar.
5.3 Saluran transmisi dengan panjang kabel yang telah ditentukan harus digunakan
dalam rentang frekuensi yang ditentukan untuk memenuhi syarat toleransi yang
direkomendasikan CCITT. Pada percobaan ini untuk saluran transmisi yang terbuka
redaman yang dapat ditoleransi dengan rekomendasi CCITT terletak pada frekuensi
300 Hz – 800 Hz. Sedangan pada saluran transmisi 600 Ohm redaman yang dapat
ditoleransi dengan rekomendasi CCITT terletak pada frekuensi sekitar 400 Hz – 3400
Hz. Dimana cacat redamannya sesuai dengan rekomendasi CCITT.
5.4 Ya semua saluran transmisi dengan diameter 0,4 mm sesuai dengan transmisi
pembicaraan telepon. Hal ini dikarenakan tergantung dalam frekuensi pembicaraan
telepon.
KESIMPULAN

 Saluran transmisi terdiri dari 2 kabel, yaitu coaxial dan wireless.


 Sinyal pemancar harus ditransmisikan ke penerima agar seminimal mungkin rugi
rugi/peredaman sedikit.

 Semakin tinggi frekuensi maka redaman atau attenuasi akan tinggi yang akan menyebabkan
hilangnya tegangan Ua (Vpp) sehingga tidak cocok digunakan pada frekuensi tinggiSaluran
transmisi 2 kawat tida cocok dalam frekuensi yang tinggi.

 peredaman suatu saluran transmisi akan semakin besar ketika frekuensi yang digunakan
semakin tinggi.

 Kerapatan medium yang semakin besar maka redamannya semakin besar.

Anda mungkin juga menyukai