Anda di halaman 1dari 5

.

KARAKTERISTIK PENGHANTAR KOAKSIAL KAPASITANSI DAN


KARAKTERISTIK IMPEDANSI
I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini, anda diharapkan dapat :
1. Mengukur kapasitansi ekivalen (Cx) dan karakteristik impedansi (Z0) pada saluran transmisi
kabel dengan ujung penghantar terbuka pada penghantar koaksial.
2. Mangukur losses (suseptansi paralel).
3. mengetahui konsep dasar jembatan wheatstone

II. DASAR TEORI


Gelombang yang merambat pada saluran transmisi yang panjangnya tak berhingga, tidak
akan mempengaruhi apa yang ada diujung saluran. Perbandingan antara tegangan dan arus
diujung masukan saluran sesungguhnya dapat dianggap sama dengan perbandingan antara
tegangan dan arus setelah mencapai ujung lainnya. Dapat diartikan bahwa arus dan tegangan
diantara kedua kawat penghantar saluran itu memandang saluran transmisi sebagai suatu
impedansi.
Impedansi inilah yang disebut "Impedansi Karakteristik (Zo)"[1,2].
forward arus
forward tegangan
Zo= ....................................(2.1)
Jadi dapat dikatakan bahwa impedansi karakteristik adalah impedansi yang diukur diujung
saluran transmisi yang panjangnya tak berhingga. Bila daya dirambatkan pada saluran
transmisi dengan panjang tak berhingga, maka daya itu akan diserap seluruhnya disepanjang
saluran sebagai akibat bocornya arus pada kapasitansi antar penghantar dan hilangnya
tegangan pada induktansi saluran[1].
Gambar 2.4 Pengukuran Impedansi Karakteristik

Pada Gambar 2.4, diperlihatkan bahwa impedansi yang dipandang pada


titik 1'-2' ke 1-2 berhingga) ke arah kanan adalah sebesar Zo juga. Tetapi dengan
tingkat tegangan dan arus yang lebih kecil dibandingkan dengan tegangan pada
titik 1-2. Sehingga bila impedansi pada titik 1'-2' digantikan dengan impedansi
beban sebesar Zo, maka impedansi dititik 1-2 akan sebesar Zo juga[1].
Impedansi karakteristik saluran tanpa rugi-rugi (losses-line) dapat
dituliskan sebagai berikut:
[]m
C
L
Zo / Ω= ......................................................(2.2)
dimana :
L = induktansi total kedua kawat penghantar sepanjang saluran l (Henry)
C = kapasitansi antar kedua kawat penghantar dalutan sepanjang l (Farad)

Besar impedansi karakteristik suatu saluran transmisi maupun bumbung gelombang berbeda-
beda dan nilainya ditentukan oleh ukuran fisik penampang dan bahan dielektrik yang
digunakan sebagai isolator.
Jembatan Wien digunakan untuk pengukuran normal, untuk kerugian kapasitansi (Dengan faktor
Q tinggi). Keseimbanagn diperbaharui kembali dengan mengatur R4 dan R2. Nilai R2 diukur
dengan ohmmeter. Bilamana jembtan seimbang, mka dipenuhi persamaan :
Cx = (C.R4)/R3........................................................................................................ (5)
Rx = 2 3 4 (R .R ) / R ................................................................. (6)
(C = Kapasitansi dalam Farad dan R dalam Ohm). Rx adalah kerugian
resistansi paralel ke kapasitansi.
1/Rx + G................................................................................ (7)
Dengan G adalah konduktansi
Kapasitansi dan Impedansi Karakteristik
Jika saluran transmisi diterminasi dengan impedansi karakteristiknya maka tidak akan terjadi
gelombang berdiri pada saluran. Pada keadaan ini tegangan akan sama di sepanjang saluran
jika redaman diabaikan.
Untuk perhitungan digunakan sebagai berikut :
𝑍 = √(𝑅 + 𝑗𝑤𝐿)/(𝐺 + 𝑗𝑤𝐶)
𝐶. 𝑅4
𝐶𝑋 =
𝑅3
𝑅2 . 𝑅3
𝑅𝑋 =
𝑅4
Pada daerah intermediet (100 KHz-1MHz), efek kulit mempengaruhi R dan L, sehingga kabel
HF mempunyai impedansi 50Ω pada frekuensi rendah dan 75Ω pada frekuensi lebih tinggi.

III. ALAT DAN KOMPONEN YANG DIGUNAKAN


1. 1 Generator sinyal
2. 1 Multimeter
3. 1 Dual trace osiloskop
4. 2 Test probe, 10:1 / 1:1 yang dapat diubah
5. 2 Probe adaptor 4 mm
6. 2 Resistor 100 Ohm, 1%, 0,5W
7. 1 10 lilitan helical potensiometer 1 Kohm 2W
8. 2 koaksial line
9. 1 Jembatan universal
10. 1 Kabel BNC / 4 mm Banana
11. 1 Set kabel hubung dan plugs
12. 1 Potensiometer
13. 1 Kapasitor 10 nF
IV. Gambar Rangkaian

V. LANGKAH PERCOBAAN
A. Resistensi
1. Membuat rangkaian seperti Gambar 1.
2. Menghubungkan saluran ke jembatan pada a dan b, ujung saluran dihubung
singkat, dengan panjang saluran 50 m.
3. Memberi tegangan Uyi=4Vpp pada frekuensi 1 KHz.
4. Menyeimbangkan jembatan dan potensiometer hingga tegangan TP minimum.
5. Menghitung Rx dengan persamaan 1.
6. Mengukur resistansi inner dan outer.
7. Menghitung impedansi karakteristik saluran dengan persamaan 2.
8. Mengulangi langkah 1 sampai 7 dengan mengubah frekuensi 10 kHz dan 100
kHz.
9. Mencatat hasil percobaan pada Tabel 1.
10. Mengulangi langkah 1 sampai 9 dengan mengganti panjang saluran 100 m.
11. Mencatat hasil percobaan pada Tabel 2.

B. Induktansi
1. Membuat rangkaian seperti Gambar 2, menyeimbangkan jembatan dan
menghitung nilai Rx dan Lx.
2. Menentukan nilai induktansi karakteristik dan resistansi karakteristik.
3. Menghitung faktor kualitas saluran.
4. Mencatat hasil percobaan pada Tabel 3.

C. Kapasitansi dan Impedansi Karakteristik


1. Membuat rangkaian seperti Gambar 3, menyeimbangkan dan mengukur R4 dan
R2.
2. Menghitung nilai Cx, Rx, Gx, dan Z.
3. Mencatat hasil percobaan pada Tabel 4.

Anda mungkin juga menyukai