Anda di halaman 1dari 3

D.

Dasar Teori

Impedansi adalah ukuran sejauh mana rangkaian menghambat aliran listrik. Semua bahan
memiliki beberapa tingkat hambatan listrik, yang menyebabkan beberapa energi akan hilang
sebagai panas, dan mengurangi aliran arus. Dalam kasus arus searah (DC), impedansi sama
dengan resistansi, dan semata-mata tergantung pada bahan dari mana sirkuit dibuat. Namun,
untuk arus bolak (AC), dua faktor tambahan dapat berkontribusi terhadap impedansi yakni:
kapasitansi dan induktansi. Bersama ini dikenal sebagai reaktansi, yang merupakan ukuran dari
hambatan terhadap perubahan arus yang tergantung pada frekuensi, dan pada komponen sirkuit.
Kabel Koaksial adalah kabel yang memiliki dua buah konduktor, konduktor yang pertama
copper ditengahnya ( pusat inti ) terbuat dari tembaga yang keras yang dilapisi dengan isolator,
konduktor yang kedua melingkar di luar isolator pertama dan tertutup dengan insulator luar. Jenis
kabel ini biasanya digunakan untuk topologi Bus. Adapun fungsi kabel jaringan Coaxial yang
utama yakni sebagai media penghubung yang mengalirkan data dari perangkat keras komputer
yang satu dengan perangkat keras komputer lainnya, dimana kemampuan melakukan transmisi
data kecepatan tingginya bisa dikatakan cukup baik, disamping fungsi lainnya untuk membagi
sinyal broadband atau sinyal frekuensi tinggi.
Kabel coaxial memiliki berbagai komponen di dalamnya diantaranya sebagai berikut.

Kabel tembaga terletak di tengah yang berguna untuk media konduktor aliran listrik.

Lapisan plastik berguna untuk memisahkan antara kabel tembaga dengan lapisan metal
yang mengelilinginya.

Lapisan metal berguna untuk melindungi bagian dalam kabel dari gangguan interferensi
gelombang elektromagnetik dari luar,

Lapisan plastik terletak pada bagian luar yang berguna untuk melindungi label itu sendiri.

Kabel Coaxial biasanya lebih digunakan oleh seseorang yang menggunakan topologi jaringan
dengan arsitekturkan ring dan bus. Untuk proses penerapannya, seperti kabel lainnya proses
instalasi kabel jaringan ini harus dilakukan dengan cara rapi. Jika sampai salah dalam
perhitungan ukuran yang terpat dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan pada NIC (Network
Interface Card). Di samping itu akibat lainnya adalah kinerja jaringan yang kurang maksimal.

VI.

ANALISA DATA

Pada percobaan yang yang dilakukan, dihitung impedansi input pada ujung saluran terbuka
dengan frekuensi dari 1 kHz sampai 1000 kHz dan Vin sebesar 2 Vpp. Pada frekuensi 10 KHz
didapat arus sebesar 940 mA. Semakin besar frekuensi maka lama kelamaan arus semakin
meningkat, namun arus mulai turun pada frekuensi 500 KHz yang mempunyai arus sebesar 2,78
A.
Pada data selanjutnya dilakukan pengukuran impedansi input pada ujung saluran terhubung
singkat dengan frekuensi 10 KHz sampai 1000 KHz dan Vin sebesar 2 Vpp. Dilihat pada data
yang kami tulis, jika semakin besar frekuensi maka semakin besar arus yang dihasilkan, namun
akan turun pada frekuensi 400 KHz
Pada percobaan selanjutnya, dilakukan penghitungan ujung saluran matching dengan
impedansi karakteristik. Saat determinasi karakteristik koaksial didapatkan arus yang mengalir
sesuai, walaupun frekuensi yang dimasukkan tinggi. Karena koaksial dipasang dengan impedansi
karakteristik pada kabel koaksial.
Sudut fasa 45o antara tegangan dan arus tidak dapat dicapai karena pada saat sudut fasa 45 o,
yang harus terjadi adalah hanya adanya efek induktansi saja (X L). Sedangkan pada saluran, selalu
terdapat efek Resistansi seri yang juga mempengaruhi sudut fasa antara tegangan dan fasa.
Perhitungan impedansi saluran terhubung singkat adalah sebagai berikut:

Dengan persamaan di atas membuktikan bahwa panjang gelombang dan panjang saluran
pada saluran terbuka akan mempengaruhi sudut fasa antara tegangan dan arus pada saluran.
Saat saluran dibebani sesuai dengan impedansi karakteristiknya, maka tidak ada tegangan
pantul dan perbedaan fasa antara tegangan dan arus yang terjadi. Koefisien pantul sama dengan
nol sehingga VSWR sama dengan satu. Namun hal ini tidak sepenuhnya terjadi, karena pada
praktiknya setiap saluran pasti membutuhkan soket atau port untuk menghubungkannya dengan
komponen yang lain. Efek dielektrik dari soket itu akan menimbulkan fasa negatif tegangan
terhadap arus.

VII.

KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah kami lakukan didapat kesimpulan sebagai berikut:
1. Frekuensi dan panjang saluran berpengaruh pada impedansi saluran kabel koaksial.
2. Panjang gelombang dan panjang saluran pada saluran terbuka akan mempengaruhi sudut
fasa antara tegangan dan arus pada saluran.
3. Sudut fasa 45o antara tegangan dan arus tidak dapat dicapai, karena pada fasa tersebut
hanya adanya efek induktansi saja, sedangkan pada saluran, selalu terdapat efek
Resistansi seri.
4. Pembebanan mempengaruhi besar sudut fasa, kecuali pada frekuensi 10kHz.

Anda mungkin juga menyukai