Anda di halaman 1dari 37

Charging Current ( Arus Pengisian)

Karena setiap inti kabel mempunyai nilai kapasitansi


yang cukup besar, maka kapanpun kabel tersebut
dihubungkan dengan suatu sumber tegangan arus bolak
balik, akan ada suatu arus kapasitif yang mengalir
dalam konduktor tersebut. Arus ini sering disebut
sebagai charging current.
Bila kapasitansi total suatu kabel telah diukur atau telah
dihitung, , charging current ini mudah dihitung dari ,
IC =CV dimana C adalah kapasitansi ke bungkus
( tanah), dan V adalah tegangan ke tanah ( netral ).
Juga umum disebut sebagai charging kVAr, yang
mana merupakan CV2 ( atau VIC)
1

Tabel V.2. memperlihatkan nilai charging current


pada beberapa nilai tegangan kerja. ( terlihat betapa
lebih besar charging current dalam kabel ).
Tegangan phasaphasa (kV)

Arus Charging A / mil / inti


Hantaran Udara

Kabel

0,40

0,0015

0,115

11

0,035

1,1

66

0,195

5,5

110

0,35

11

220

0,54

18
2

Tekanan Dielektrik ( Dielectric Stress)


Tegangan kerja suatu kabel dibatasi oleh
kesanggupan isolasinya untuk menahan tekanan
listrik yang diberikan padanya. Isolasi tersebut
tembus secara fisik ( breakdown / punctures ) bila
tekanan listrik yang diberikan melebihi kekuatan
dielectric material ( isolasi ) tersebut. Nilai
aproksimasi kekuatan dielektrik dari beberapa
material sebagai berikut:
1. Udara
30 kV / cm
2. Oli transformator
80 kV / cm
3. Kertas manila
100 kV / cm.
3

Q
2x 0 r

Q
2 0 r

2 0 rV
R
log e
r

Substitusi Q dalam persamaan E, menjadi


E=

V
R
x log e
r

volts per meter

Dalam ketebalan isolasi (R-r), Tekanan listrik E


adalah terbesar ketika x = r, yaitu pada permukaan
konduktor, dan terkecil pada sarung dimana x = R.
Dengan perkataan lain, tekanan berkurang dalam
lapisan lapisan terdekat dengan bungkus, dan dalam
isolasi yang homogen, lapisan lapisan ini tidak
digunakan sepenuhnya.( Ini akan mengingatkan kita
pada pembagian tegangan antara unit unit dari suatu
isolator string )..
5

Untuk nilai V dan R tertentu, terdapat suatu radius tertentu


dimana didapatkan Emaks yang terkecil, yatu pada saat :

dE maks
0
dr

dari mana didapat :

atau:

R
ln 1
r

R
e
r
R= 2,718 r

dan ketebalan isolasi R-r = 1,718 r


dan tekanan listrik maks terkecil aktual pada permukaan
V
konduktor:
Emaks (terkecil )
6
r

Kabel

Gambar berikut menunjukkan distribusi tegangan


pada isolasi suatu konduktor silinder. Tekanan pada
isolasi adalah gradien tegangan
dV/dx, yaitu
kelengkungan dari kurva, dan nyata nilainya terbesar
pada
permukaan
konduktor.
Garis
lurus
memperlihatkan distribusi tegangan ideal, dimana
gradient tegangan adalah constant
7

Distribusi tegangan melalui isolasi pada konduktor


silinder
Gambar

Memperhatikan rumus diatas dan grafik V x,


disarankan beberapa cara agar penggunaan isolasi
pada konduktor silendris akan lebih efisien.
1. Diameter konduktor dapat diperbesar. Rumus
diatas memperlihatkan bahwa hal ini mengurangi
tekanan pada permukaan konduktor atau
mengurangi ketebalan isolasi yang dibutuhkan
2. Memasukkan sejumlah screen konsentris yang
tipis ( intersheaths ) menahan tegangan pada nilai
nilai tertentu yang mengakibatkan distribusi
tegangan pada keseluruhan isolasi mendekati
distribusi tegangan ideal. Gb slide sebelumnya b)
memperlihatkan dua intersheaths dengan radius
r2 dan r3, berurutan menahan tegangan pada v2
dan v3. Tekanan antara sheaths berbeda
secara
exponensial sesuai dengan rumus diatas,
9
tetapi tekanan maksimum lebih kecil dan kurva

3. Penggunaan isolasi bertingkat, yaitu lapisan


lapisan dengan permitivitas yang berbeda, dimana
lapisan terdekat dengan inti mempunyai
nilai
terbesar. Jika lapisan lapisan yang berbeda
mempunyai permitivitas yang proporsional
sedemikian sehingga mempunyai kapasitansi
yang sama, maka perbedaan tegangan diantara
setiap kapasitor akan sama, dan tegangan
tegangan pada batas antara lapisan lapisan akan
terletak pada garis distribusi tegangan ideal. Hal ini
akan memberikan perbaikan pada kurva
distribusi total tegangan sesuai dengan
konstruksi intersheath ( lihat gambar b )
10

Dalam kabel kabel tegangan tinggi, metode pertama


diatas secara konvensional dikombinasikan dengan
menyediakan ducting untuk minyak ( atau air pada
kabel dengan pendinginan air ). Yaitu menggunakan
konduktor hollow ( konduktor berongga ).
Metode kedua jarang dipergunakan karena kesulitan
memperoleh tegangan tegangan yang dibutuhkan
untuk intersheath intersheath tersebut.. Ini akan
membutuhkan transformator dengan tap-changer atau
resistor.
Metode ketiga juga tidak sering dipergunakan, karena
perbedaan permitivitas relative dari material material
yang ada cukup kecil, dan karena setiap perubahan
permitivitas yang diakibatkan umur material akan
11
menambah distribusi tekanan yang cukup untuk

Formula / rumus tekanan dielektrik maksimum yang


diturunkan diatas, dapat digunakan pada single-core
sheathed cables dan multi-core H-type cables, tapi
tidak benar benar dapat digunakan pada kabel
belted, karena pada daerah dimana tekanan
tangensial untuk kabel belted dengan isolasi kertas
cenderung mengalami break down pada tegangan
diatas 11 kV, dan perhitungan untuk tekanan kerja
yang aman pada area ini tidak dapat dilakukan
dengan teliti.

12

Rugi rugi Dielektrik


Terdapat dua macam rugi rugi yang terjadi dalam
dielektrik kabel pada saat tegangan abb digunakan
antara inti dan sheath. ( atau antara inti dan screen
dalam suatu kabel type H).
Yang terbesar diantara keduanya adalah rugi rugi
karena histeresis dielektrik, yang mana analog dengan
histeresis magnetic.Tegangan abb membolak balik
an molekul molekul dielektrik, pertama pada satu arah
dan selanjutnya pada arah yang lain, seperti tegangan
berlangsung pada setiap cycle.Hal ini mengakibatkan
gesekan antara molekul, yang mana menghasilkan
panas didalam material dielektrik tersebut. Hal ini tidak
berlaku untuk kabel yang digunakan pada arus
searah.
13

Rugi yang lain, adalah karena material isolasi tidak merupakan


isolasi yang sempurna. Karena itu ada arus bocor melalui
hambatan isolator, dan rugi rugi I2R timbul sebagai panas. Rugi
rugi ini terjadi baik pada sistem abb maupun sistem arus
searah.
Karena rugi rugi ini tidak dapat dihitung terpisah,mereka
umumnya dikumpulkan ( lumped ) bersama dan diukur sebagai
rugi total dielektrik.
Rugi rugi karena tahanan isolasi dapat dihitung dari
V2
R
dengan demikian rugi histeresis dapat dikeluarkan dari total
dengan melakukan pengurangan.

14

Rugi Rugi karena tahanan Isolasi


Untuk mendapatkan formula untuk menghitung tahanan isolasi
perhatikan Gb berikut.

Dengan semua ukuran dalam meter dan dalam M-m,


tahanan suatu elemen silinder diukur radial adalah:

.dx
2xl

M-ohm

15

Dan total tahanan radial Ri antara inti dan sheath adalah


Ri =

R1
dx

2l r x

R
log e
2l
r

Konversikan ini ke log dengan dasar 10, didapatkan


Ri =

2,3
R
log10
2l
r

16

Ada dua hal penting untuk diingat ketika


menggunakan rumus ini
R dan r dapat diukur dalam unit satuan panjang apa
saja, asalkan satuan mereka sama,
dan l harus mempunyai unit linier yang sama.
INGAT MAKIN
PANJANG
UKURAN
KABEL
( PANJANG, l), maka tahanan isolasi akan makin kecil

17

Pengukuran Rugi Rugi Dielektrik total


Jilka isolasi kabel sempurna, dan bebas dari rugi rugi, maka
pada arus bolak-balik, arus kapasitip yang tepat 900
mendahului tegangan akan mengalir dalam konduktor. Tetapi
dalam prakteknya isolasi menderita dua bentuk rugi dielektrik
seperti yang telah kita bicarakan, dengan demikian arus
sebenarnya ( IC) akan mendahului tegangan dengan sudut
sedikit kurang dari 900., dan komponen arus pengisian ini akan
menimbulkan rugi dielektrik. Kita disini tidak membicarakan
tahanan dari konduktor atau tahanan sheath ( kulit kabel )

Karena itu kita dapat menggambarkan kabel praktis


sebagai kapasitor sempurna , apakah itu parallel dengan suatu
tahanan bocor R yang menghasilkan suatu rugi V2/RL sama
dengan rugi dielektrik total, atau dalam hubungan seri dengan
suatu tahanan yang menghasilkan rugi yang persis sama ketika
dilalui oleh arus actual ( IC ).
18

Jika adalah sudut antara tegangan aplikasi dan arus


yang melalui dielektrik, kita dapat mengatakan cos
sebagai faktor kerja kabel tersebut. Dalam kabel
praktis, akan lebih kecil dari 900 dengan suatu
sudut kecil sekitar 10 menit atau kurang. Sudut kecil
ini sering disebut sebagai sudut rugi rugi dan
dinyatakan dengan symbol ( delta ).

Bila kita melihat pada table matematik nilai nilai


cos , sin , tan , dan dalam radian untuk
beberapa nilai , misalnya dalam daerah 0 0 sampai
30. ,kita akan mendapatkan nilai-nilai numerik yang
sama. Dengan demikian untuk mencegah keraguan ,
kita menggunakan tan untuk menyatakan rugi daya
dielektrik sebagai berikut
19

P = VI cos dimana I adalah arus dari inti ke


bungkus)
= VI tan pada sudut kecil seperti ini)
Tapi I = V C ( karena perbedaan antara Z
1
( atau
C

dan XC

) tidak signifikan pada sudut kecil

ini
Jadi
P = V2 C tan
P disini adalah rugi dielektrik total, dan untuk mengukur itu
dalam suatu panjang kabel, kita perlu untuk dapat mengukur
C dan tan . Untuk keperluan ini digunakan Jembatan
Schering..
20

Jembatan schering
Gb berikut memperlihatkan rangkaian Jembatan
Schering, dimana C1 dan P adalah komponen
komponen variable yang telah dikalibrasi sedangkan
C dan Q adalah komponen komponen yang
mempunyai nilai tetap

21

E diperoleh dari lilitan sekunder suatu transformator


tegangan tinggi yang bekerja pada frekwensi normal,
D adalah penunjuk nol.
Perbandingan impedansi impedansi dipilih sedemikian
rupa sedemikian sehingga kabel pada bagian (4)
mempunyai tegangan nominal yang diterapkan antara
inti dan sheath, meninggalkan suatu tegangan rendah
(aman) antara bagian yang dapat diatur ( dan
sepanjang bagian (2) )
Keseimbangan diperoleh bila,
Z1 Z4 = Z2 Z3 Atau

Z4 = Z2 Z3 Y1
Sekarang Y1 = 1/P + j C1

1
1

x
jC1
j C P

22

Z4 =

jQC1
Q

jCP
jC

QC1
j
Q
jadi RX - C jCP C
X

Samakan
dapatkan

komponen

QC1
RX
C

Samakan komponen
j
Q

dapatkan C X jCP
Jadi

komponen

komponen

sephasa,

kita

kuadrature,

kita

CP
CX
Q
23

Catat bahwa RX bukanlah tahanan isolasi


kabel; Ia adalah tahanan ekivalen seri yang
akan menghasilkan rugi daya sama dengan
rugi dielektrik total bila dilalui oleh arus
pengisian atau arus kapasitip.
Sekarang sudut rugi dapat ditemui dengan
referensi pada gambar slide berikut, yang
mana memperlihatkan diagram vektor dari
lengan ( 4)
tan = cos
24

tan = cos
=

VRX
VC X

RX
X CX

C X R X

25

Pengukuran periodik sudut rugi suatu kabel dapat


digunakan untuk memeriksa kondisi kabel tsb.
Jika ditemukan tan bertambah besar, hal ini
menunjukkan kerusakan isolasi kabel disebabkan
misalnya pembentukan gelembung udara, yang
mengakibatkan arus bocor yang lebih besar.

26

Summary:
The inductance per core of a two or three-core cable
having circular conductors but without screens,
sheath, or armouring is
L = 0,08 + 0,741 Log10

R
r

mH/mil per inti kabel

Most power cables are constructed with a protective


sheath and a magnetic armouring. It is not
practicable to calculate the inductance of such cable.

27

The capacitance between conductor and sheath of a singlecore cable is


0,0388 r
F / mil
C=
R
log 10
r

This formula also gives the capacitance between each core


and the sheath or screen of a multi-core H or HSL cable.
R
Because
is much smaller in cables than in
r
a similarly rated overhead line, cable inductance will be smaller
and capacitance much larger.
The capacitance and loss angle ( tan ) of a cable is
measured using a Schering Bridge. Make sure you remember
the layout of this bridge and the conditions for balance.
log10

28

Total dielectric loss may be calculated from:


P = V2 C tan watts
Remember that this formula provides total dielectric
loss. Dielectric hysteresis loss can not be measured
alone but may be found by subtracting dielectric
leakage resistance I2R loss ( which may be
calculated) from the total loss

29

30

31

32

33

34

35

36

37

Anda mungkin juga menyukai