V
v Co
Cs Vm
C
maka V v
C CS CO
Voltmeter yang dipakai adalah voltmeter elektrostatik. Yaitu semacam kapasitor yang
mempunyai 2 buah plat. Yang satu posisinya tetap dan yang didepannya dapat
bergerak karena adanya beda tegangan atau medan listrik.
V1
plat diam
F
plat bergerak
V2
2 2d
Bila pelat bergerak maka
dW O A V1 V2
2
F
d 2d
1
Bila V=V1-V2
2 F F
V 4,475 10 5
O A A
gambar dibawah.
C1
V
C2 C2 V
PENGUKURAN TEGANGAN
A. Elektrostatik voltmeter
Dikenal sebagai absolute voltmeter, menggunakan 2 buah elektroda dimana
dapat dihitung besarnya gaya yang timbul bila antara kedua plat elektroda diberi
tegangan.Tegangan tinggi diberikan langsung kepada kedua elektroda dan gaya
(force) yang timbul diukur dengan menggunakan beam (berkas cahaya), pegas atau
lain lain transduser. Meter seperti ini mempunyai tahanan dalam yang sangat tinggi,
jadi sangat baik. Konstruksinya dapat dilihat pada gambar 1.
Disc yang tertarik (attracted disc) harus kecil dibandingkan disc yang satunya maka
1 2 C
gaya pada disc adalah F V Newton dimana C dalah capacitance antara
2 S
disc dan S adalah jarak antara disc. Bila disc diletakkan diudara terbuka E
2
maximumnya adalah 1,4 MV/meter dan ini memberikan gaya sebesar 10 N/m untuk
2
tegangan searah dan 5 N/m untuk tegangan bolak balik. Bila udara diganti dengan
SF6 maka hasil pengukuran bisa lebih cermat sampai kecermatan 0.1% dapat
dicapai. Akhir-akhir ini mulai keluar voltmeter digital tegangan tinggi, ini juga sangat
baik.
2
H.V. ELEKTRODE
Dalam IEC 52 tegangan tembus yang diberikan adalah untuk keadaan standar
artinya suhu ruangan 200 C dan tekanan 1031 mbar (101 kPa). Untuk suhu yang
lain daripada itu dan juga tekanan yang berbeda ini harus dikoreksi dengan faktor d.
p 273 20
d
1013 273 t
H.V
Connection
spacing
3
C. Pengukuran tegangan dengan memakai ampere meter dan tahanan
Seperti pada gambar 3 dengan mengukurarus yang lewat pada tahanan
maka tegangan dapat ditentukan. P adalah pengaman tegangan lebih sehingga
meter selalu aman dan tidak akan mendapat tegangan tinggi.
P mA
4
Gambar 4. Konstruksi tahanan tegangan tinggi
high impedance
Tahanan pembagi
Tahanan dapat digunakan untuk membagi tegangan dc, ac maupun impuls
tetapi ini mudah membuatnya untuk membagi tegangan dc. Bagian dengan
9
impedans tinggi harus mempunyai harga yang sangat besar missalnya 10 .
Biasanya dibuat dengan konstruksi seperti gambar 4. dan masing-masing resistor 1
m atatu 10 m kalau pembagi dipakai untuk tegangan ac, maka kapasitas bocar dan
induktansnya harus diperhitungkan, kapasitas bocor akan ada sepanjang tahanan
tersebut sehingga arus yang mengalir tidak sama untuk ujung atas dan ujung
bawah. Apalagi kalau pembagi tahan ini dipakai untuk tegangan impulse, pengaruh
kapasitans bocor atau liar (stray kapasitanse) akan sangat besar.
Sebuah pembagi tahan yang dipakai untuk mengukur tegangan impulse diberikan
pada gambar 6.
P2 l V2 Oscilloscope
Kabel pengukur dipasang pada tahanan atau impedans karakteristik. Akan ada
kapasitans liar sebesar C yang diberikan pada gambar 7 yang merupakan rangkaian
ekivalen dari sirkit gambar 6. Untuk sirkit ini tune konstannya==RC/4 dimana
R=R1+R2 dan R1>>R2. Sekarang C ini menyatakan kapasitas yang terdistribusi
sepanjang R1 dan ini dapat dibarikan C=2/3 Ct dimana Ct adalah kapasitans totl ke
ground. Jadi
5
RCt
6
Biasanya pembagi ini mempunyai harga Ct 15-20 pF/meter tinggi. Sebuah pembagi
tahanan 1 MV tingginya 3 meter dan tahanannya 20 K akan mempunyai respons
tune v 200 ns dan ini sulit untuk dapat mengukur impulse dengan waktu 1m2/50
Sec. Sebaiknya kabel pengukur dipasang pada karakteristik impedansnya pada
kedua ujungnya seperti pada gambar 8
R1
2
R1
2
V1
C
R2 Z
Reg
R2 Z
R1
Z Z Oscilloscope
Pembagi kapasitor
Untuk tegangan ac biasanya pembagi tahanan terbatas sampai 100 KV saja.
Hal ini disebabkan oleh pemanasan karena heating losu dan juga karena kesalahan
akibat kapasitans liar. Untuk tegangan yang lebih besar dari 100 KV biasanya
dipakai pembagi kapasitor. Sirkit yang biasa dipakai diberikan pada gambar 9.
Dengan mengabaikan tahanan pada kapasitor maka
C1
V2 V1
C2 C2
6
V1 C1
Measuring instrument
V 2 C2
dV
iC C
dt
dimana V adalah tegangan dari tegangan tinggi relatif terhadap ground.
H.V line
C
D1 D2
P
Dioda D1 akan terhubung (on) pada saat tegangan supply berubah dari -Vm ke
+Vm dan arus rata-rata yag lewat meter A selama 1 cycle adalah:
T T
1 2 1 dV
I
T 0
iC dt 2 C
T 0 dt
dt
7
Dimana T adalah waktu untuk 1 cycle.
1 VM C
I
T
V M
C dv
T
2 VM
1
atau sebagai fungsi frekuensim f
T
I 2 f C VM
Saat ini banyak dipakai digital meter yang secara prinsip dapat dilihat pada
gambar 11
H.V Transformator
C I
D1 1 2 3
V
H t GATE COUNTER
Arus yang melalaui dioda D1 diukur sebagai tegangan pada tahanan R. (1) adalah
converter tegangan ke frekuensi dimana frekunsi output fm I. Frekuensi ini
dimasukkan pada (2) yang juga mempunyai input dari trafo tegangan tinggi ini
sebagai gate. Gatenya akan membuka untuk periode t dimana dan f adalah
frekuensi supply. Maka jumlah pulsa yang masuk ke counter adalah:
fM RI
n f M t
f f
tetapi I 2 f C VM
karena itu n Vm dan counter (3) dapat dika;ibrasi dengan tegangan maksimum.
Cara sederhana dapat juga digunakan untuk mengukur tegangan puncak dari
tegangan impuls seperti pada gambar 12.
D
input from
potential C H output voltage
devider
8
PENGUKURAN JARAK JAUH
N S
GAMBAR 1
9
PENGUKURAN ARUS BESAR
hasil dari pengaturan dengan tahanan yang variabel. Bila diketahui bahwa tahanan,
dari pengantar induk antara titik A dan titik B adalah r, maka persamaan-persamaan
dibawah ini, akan berlaku untuk arus pengantar I dan tegangan-tegangan.
(I+I1)r=V1
(I+I2)r=V2
I
A B
mA
GAMBAR 2
Jadi arus I dapat dihitung dari persamaan -persamaan tersebut dan menghasilkan:
I
I1V2 I2V1
V1 V2
10
Kedua persamaan tersebut diatas berlaku secara simultan dan dengan demikian
maka arus I dapat dihitung dari kedua persamaan tersebut, dan hasilnya adalah
sperti diatas.
11