Anda di halaman 1dari 11

PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK

( Handout Mata Kuliah : MU-12 GEJALA MEDAN TINGGI)


Dosen : Ir.Syariffuddin Mahmudsyah,M.Eng.

Untuk pengukuran tegangan biasanya dipakai pembagi tegangan atau


kapasitor. Untuk pembagi tegangan berupa tahanan adanya stray kapasitance
antara lilitan satu terhadap yang lain dan juga lilitan dan inti menyebabkan tegangan
tidak dapat terdistrinusi secara merata. Karena itu pembagi berupa kapasitor banyak
dipakai.

C Cs adalah kapasitance dari meter.

V
v Co
Cs Vm

C
maka V v
C CS CO

Voltmeter yang dipakai adalah voltmeter elektrostatik. Yaitu semacam kapasitor yang
mempunyai 2 buah plat. Yang satu posisinya tetap dan yang didepannya dapat
bergerak karena adanya beda tegangan atau medan listrik.

V1

plat diam
F

plat bergerak
V2

pada antara kedua pelat terdapat kapasitance sebesar


O A
C
d
energi yang tersimpan didalamnya
A V1 V2
2
1
W C V1 V2 O
2

2 2d
Bila pelat bergerak maka

dW O A V1 V2
2

F
d 2d

1
Bila V=V1-V2
2 F F
V 4,475 10 5
O A A

meter seperti ini dibuat sampai rating 100 kV.


Untuk pengukuran tegangan tinggi kadang diperlukan data tegangan puncaknya.
Untuk keperluan ini dipakai rangkaian penyearah dan kapasitor penyimpan seperti

gambar dibawah.

C1
V

C2 C2 V

Gambar meter untuk pengukur tegangan puncak

PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI

Masalah utama dalam pengukuran tegangan tinggi adalah isolasi antara


peralatan pengukur dan alat yang diukur.

PENGUKURAN TEGANGAN
A. Elektrostatik voltmeter
Dikenal sebagai absolute voltmeter, menggunakan 2 buah elektroda dimana
dapat dihitung besarnya gaya yang timbul bila antara kedua plat elektroda diberi
tegangan.Tegangan tinggi diberikan langsung kepada kedua elektroda dan gaya
(force) yang timbul diukur dengan menggunakan beam (berkas cahaya), pegas atau
lain lain transduser. Meter seperti ini mempunyai tahanan dalam yang sangat tinggi,
jadi sangat baik. Konstruksinya dapat dilihat pada gambar 1.
Disc yang tertarik (attracted disc) harus kecil dibandingkan disc yang satunya maka

1 2 C
gaya pada disc adalah F V Newton dimana C dalah capacitance antara
2 S
disc dan S adalah jarak antara disc. Bila disc diletakkan diudara terbuka E
2
maximumnya adalah 1,4 MV/meter dan ini memberikan gaya sebesar 10 N/m untuk
2
tegangan searah dan 5 N/m untuk tegangan bolak balik. Bila udara diganti dengan

SF6 maka hasil pengukuran bisa lebih cermat sampai kecermatan 0.1% dapat
dicapai. Akhir-akhir ini mulai keluar voltmeter digital tegangan tinggi, ini juga sangat
baik.

2
H.V. ELEKTRODE

GUARD ATTRACTED DISC GUARD

Gamabar 1. Voltmeter elektrostatik absolut

B. Tembus diantara sela bola


Standar untuk pengukuran tegangan tinggi adalah dengan sela bola. Standar
dengan macam-macam ukuran bola dan jarak dibuat oleh IEC yaitu No 52-1960.
Tegangan tembus ini handal bila jarak antara sela bola lebih kecil dari pada jari-jari
bola.
Bola diatur seperti pada gambar 2, untuk pengukuran tegangan dc atau ac
harus diberi tahanan serie terhadap bola sehingga arus pada saat tembus tidak
terlalu besar.

Dalam IEC 52 tegangan tembus yang diberikan adalah untuk keadaan standar

artinya suhu ruangan 200 C dan tekanan 1031 mbar (101 kPa). Untuk suhu yang
lain daripada itu dan juga tekanan yang berbeda ini harus dikoreksi dengan faktor d.
p 273 20
d
1013 273 t

H.V
Connection

spacing

Gambar 2. Sela bola untuk pengukuran tegangan

3
C. Pengukuran tegangan dengan memakai ampere meter dan tahanan
Seperti pada gambar 3 dengan mengukurarus yang lewat pada tahanan
maka tegangan dapat ditentukan. P adalah pengaman tegangan lebih sehingga
meter selalu aman dan tidak akan mendapat tegangan tinggi.

P mA

Gambar 3. Pengukuran tegangan dengan memakai tahanan dan ampere


meter

Yang perlu diperhatikan dalam pengukuran ini adalah arus yang


menyebabkan dan harga tahanan berubah. Tahanan harus dilalui arus kecil saja dan
juga harus mempunyai koefisien perubahan tahanan temperatur yang kecil. Selain
itu kostruksi tahanan harus diperhatikan sehingga tidak terjadi corona atau arus
bocor melalui permukaannnya. Konstruksi yang sering dipakai adalah gabungan dari
tahanan-tahanan tegangan rendah seperti gambar 4. dan tmpatnya diisi dengan
resin atatu minyak.

4
Gambar 4. Konstruksi tahanan tegangan tinggi

D. Pengukuran tegangan dengan memakai pembagi tegangan.


Pembagi tegangan seperti pada gambar 5. Dapat dipakai untuk mengukur
tegangan tinggi.

high impedance

low impedance measuring


instrument

Gambar 5. Pengukur tahanan dengan pembagi tegangan

Tahanan pembagi
Tahanan dapat digunakan untuk membagi tegangan dc, ac maupun impuls
tetapi ini mudah membuatnya untuk membagi tegangan dc. Bagian dengan
9
impedans tinggi harus mempunyai harga yang sangat besar missalnya 10 .
Biasanya dibuat dengan konstruksi seperti gambar 4. dan masing-masing resistor 1
m atatu 10 m kalau pembagi dipakai untuk tegangan ac, maka kapasitas bocar dan
induktansnya harus diperhitungkan, kapasitas bocor akan ada sepanjang tahanan
tersebut sehingga arus yang mengalir tidak sama untuk ujung atas dan ujung
bawah. Apalagi kalau pembagi tahan ini dipakai untuk tegangan impulse, pengaruh
kapasitans bocor atau liar (stray kapasitanse) akan sangat besar.
Sebuah pembagi tahan yang dipakai untuk mengukur tegangan impulse diberikan
pada gambar 6.

P1 Coaxial cable impedance


V1

P2 l V2 Oscilloscope

Gamabar 6. Pembagi tahanan untuk pengukuran tegangan impulse

Kabel pengukur dipasang pada tahanan atau impedans karakteristik. Akan ada
kapasitans liar sebesar C yang diberikan pada gambar 7 yang merupakan rangkaian
ekivalen dari sirkit gambar 6. Untuk sirkit ini tune konstannya==RC/4 dimana
R=R1+R2 dan R1>>R2. Sekarang C ini menyatakan kapasitas yang terdistribusi

sepanjang R1 dan ini dapat dibarikan C=2/3 Ct dimana Ct adalah kapasitans totl ke

ground. Jadi

5
RCt

6
Biasanya pembagi ini mempunyai harga Ct 15-20 pF/meter tinggi. Sebuah pembagi
tahanan 1 MV tingginya 3 meter dan tahanannya 20 K akan mempunyai respons
tune v 200 ns dan ini sulit untuk dapat mengukur impulse dengan waktu 1m2/50
Sec. Sebaiknya kabel pengukur dipasang pada karakteristik impedansnya pada
kedua ujungnya seperti pada gambar 8

R1
2

R1
2

V1
C

R2 Z
Reg
R2 Z

Gambar 7. Sirkit ekivalen dari gambar 6

R1

Z Z Oscilloscope

Gambar 8. Hubungan yang baik untuk pengukur tegangan impulse

Pembagi kapasitor
Untuk tegangan ac biasanya pembagi tahanan terbatas sampai 100 KV saja.
Hal ini disebabkan oleh pemanasan karena heating losu dan juga karena kesalahan
akibat kapasitans liar. Untuk tegangan yang lebih besar dari 100 KV biasanya
dipakai pembagi kapasitor. Sirkit yang biasa dipakai diberikan pada gambar 9.
Dengan mengabaikan tahanan pada kapasitor maka
C1
V2 V1
C2 C2

6
V1 C1

Measuring instrument
V 2 C2

Gambar 9. Pembagi kapasitor

E. Pengukuran tegangan puncak (peak voltage)


Seringkali tegangan puncak perlu diketahui besarnya dalam pengetesan
tegangan tinggi. Salah satu sirkuit yang banyak dipakai untuk megukur tegangan
puncak adalah seperti pada gambar 10. Padahal pengaman tegangan lebih, D 1

adalah rectifier dan ampere meter A.


Kalau tegangan yang diukur mempunyai tegangan maksimum positif +V m

dan maksimum diabaikan maka arus sesaat ic diberikan sebagai berikut.

dV
iC C
dt
dimana V adalah tegangan dari tegangan tinggi relatif terhadap ground.

H.V line
C

D1 D2
P

Gambar 10. Sirkuit untuk mengukur tegangan puncak

Dioda D1 akan terhubung (on) pada saat tegangan supply berubah dari -Vm ke
+Vm dan arus rata-rata yag lewat meter A selama 1 cycle adalah:
T T
1 2 1 dV
I
T 0
iC dt 2 C
T 0 dt
dt

7
Dimana T adalah waktu untuk 1 cycle.
1 VM C
I
T
V M
C dv
T
2 VM

1
atau sebagai fungsi frekuensim f
T
I 2 f C VM
Saat ini banyak dipakai digital meter yang secara prinsip dapat dilihat pada
gambar 11

H.V Transformator

C I

D1 1 2 3
V
H t GATE COUNTER

Gambar 11. Pengukur tegangan digital

Arus yang melalaui dioda D1 diukur sebagai tegangan pada tahanan R. (1) adalah
converter tegangan ke frekuensi dimana frekunsi output fm I. Frekuensi ini
dimasukkan pada (2) yang juga mempunyai input dari trafo tegangan tinggi ini
sebagai gate. Gatenya akan membuka untuk periode t dimana dan f adalah
frekuensi supply. Maka jumlah pulsa yang masuk ke counter adalah:
fM RI
n f M t
f f

tetapi I 2 f C VM
karena itu n Vm dan counter (3) dapat dika;ibrasi dengan tegangan maksimum.
Cara sederhana dapat juga digunakan untuk mengukur tegangan puncak dari
tegangan impuls seperti pada gambar 12.
D
input from
potential C H output voltage
devider

Gambar 12. Volmeter puncak dengan diode

8
PENGUKURAN JARAK JAUH

Dengan bertambahnya industri-industri, maka kebutuhan akan listrik semakin


besar. Hal ini memerlukan suatu teknik tertentu dalam hal pengukuran listrik
tegangan tinggi. Untuk menyesuaikan besaran yang diukur dengan alat-alat ukurnya
maka diperlukan teknik-teknik pengukuran listrik yang mampu memproses informasi
dengan baik.
Pada sistem ini besaran yang diukur diubah menjadi tegangan ataupun arus
dan langsung ditransmisiskan berdasarkan DC. Dalam hal AC, harus dipakai kawat
pelindung yang bebas dari interferensi yang ditimbulkan oleh induksi tegangan.
Karena itu untuk mengurangi pengaruh tahanan kawat pada AC, maka AC
disearahkan dibagian pengirim dan diukur pada begian penerima dengan suatu
voltmeter DC dengan tahanan dalam yang tinggi.
Dalam hal daya, maka diubah oleh suatu transducer elemen Hall yang
kesuatu tegangan DC yang sebanding kemudian diteruskan atau diukur.
Jadi suatu generator Hall disisipkan dalam celah udara dari suatu inti besi,
dan arus i dialirkan dalam suatu kumparan penguat untuk menghasilakan
rapat fluksi magnet B.
Dalam hal arus, dapat dipergunakan kawat transmisi tipis jika arus diubah
kesuatu arus yang lebih kecil oleh suatu trafo arus atau yang sejenis.
Sebagai contoh metoda ini adalah pada GAMBAR 1 dimana arus diubah oleh suatu
Ampere meter jenis thermokopel suatu tegangan DC yang kemudian diteruskan.

N S

GAMBAR 1

9
PENGUKURAN ARUS BESAR

Dalam pusat-pusat pembangkit atau pabrik-pabrik atau yang lainnya, sering


diperlukan pengukuran-pengukuran arus besar, beberapa puluh Ampere sampai
dengan beberapa ratus Ampere. Dalam keadaan ini maka suatu alat khusus yang
lazim disebut transformator arus dapat dipergunakan.
Marilah kita umpamakan bahwa kita ingin megukur arus searah yang besar yang
mengalir dalam suatu penghantar yang tetap, misalkan penghantar terdapat di
dalam pusat pembangkit listrik. Pengukuran terhadap keadaan demikian ini,
seharusnya dilakukan tampa melepaskan jaringan daripada sumbernya, karena
dengan demikian maka kelangsungan dari pemberian daya akan terhenti. Bila
kemungkinan untuk hal tersebut tidak dikehendaki, yaitu tidak dikehendaki adanya
interupsi terhadap kelangsungan dari pemberian sumber kepada beban, maka cara
yang diperlihatkan pada gambar 2 dapat dipergunakan. Hubungkan salah satu alat
ukur milivolt, satu alat pengukur Amper dan baterai dengan tahanan yang variabel,
seperti terlihat pada gambar tersebut. Misalkan bahwa alat pengukur Ampere
menunjukkan I1 dan I2, Bila alat penunjuk miliVolt menunjukan V 1 dan V2 , sebagai

hasil dari pengaturan dengan tahanan yang variabel. Bila diketahui bahwa tahanan,
dari pengantar induk antara titik A dan titik B adalah r, maka persamaan-persamaan
dibawah ini, akan berlaku untuk arus pengantar I dan tegangan-tegangan.
(I+I1)r=V1
(I+I2)r=V2

I
A B

mA

GAMBAR 2

Jadi arus I dapat dihitung dari persamaan -persamaan tersebut dan menghasilkan:

I
I1V2 I2V1
V1 V2

10
Kedua persamaan tersebut diatas berlaku secara simultan dan dengan demikian
maka arus I dapat dihitung dari kedua persamaan tersebut, dan hasilnya adalah
sperti diatas.

11

Anda mungkin juga menyukai