20033076 1. Rangkaian Pengapit (Clamp) Rangkaian clamper adalah rangkaian yang digunakan untuk “menjepit” suatu sinyal ke level tegangan tertentu. Rangkaian clamler terdiri dari sebuah kapasitor, sebuah dioda, dan sebuah resistor tetapi jua bisa dilengkapi dengan sumber tegangan DC untuk menghasilkan pergeseran level tegangan ke nilai tertentu. Nilai resistor R dan kapasitansi C harus dipilih sehingga waktu konstan t= RC cukup besar dan meyakinkan bahwa tegangan kapasitor tidak mengalami discharge yang signifikan selama dioda mengalami bias terbalik (off). Rangkaian pada gambar nomor 1 akan menjepit sinyal input ke level tegangan nol volt (apabila dioda ideal). Resitor R adalah resistansi beban atau kombinasi paralel dari resistensi beban dengan suatu resistor untuk menghasilkan nilai R yang diinginkan. Selama interval 0 hingga T/2, rangkaian tampak seperti pada gambar 2, dioda menjadi “on” sehingga resistor R menjadi short circuit. Pada kondisi ini, nilai waktu konstan sangat kecil (karena nilai R mendekati nol) sehingga kapasitor akan di charge oleh sinyak input dengan cepat. Pada kondisi ini, tegangan output sama dengan nol (V0 = 0 V). Ketika sinyal input berubah dari +V menjadi –V, rangkaiannya tampak seperti gamgambarbar 3. Dioda menjadi “off” dan diganti open circuit. Sekarang nilai time constant dari rangkaian cukup besar (τ = RC) sehingga kapasitor membutuhkan waktu 5τ untuk melakukan discharge hingga nol volt. Waktu 5τ ini harus lebih besar dari periode T/2 → T sehingga kapasitor masih menyimpan tegangan V sebelum sinyal input berubah lagi kondisinya dari –V ke +V. Dan selama periode T/2 → T, kapasitor dianggap memiliki tegangan yang konstan sebesar V. Untuk menghitung tegangan output pada saat dioda “off”, maka kita gunakan hukum tegangan Kirchoff (KVL) pada loop rangkaian gambar 3, menghasilkan persamaan -v – V – vo = 0 vo = -2V Tegangan vo bernilai negatif menunjukkan bahwa polaritas dari tegangan vo merupakan kebalikan dari polaritas v o yang ditentukan pada gambar 3. Bentuk gelombang tegangan input serta hasil tegangan outputnya disajikan dalam gambar 4. Kita lihat bentuk sinyal outputnya dijepit pada tegangan 0 V untuk interval 0 hingga T/2 tetapi nilai peak to peak nya memiliki nilai yang sama dengan inputnya yaitu 2V. Jadi, untuk rangkaian clamper, sinyal input dan outputnya memiliki tegangan puncak ke p uncak (peak to peak) yang sama, hanya levelnya saja yang digeser ke atas atau ke bawah.
Manfaat Rangkaian Clamper
Manfaat rangkaian clmaper adalah menambahkan nilai DC pada sinyal AC. Rangkaian clmaper menggunakan kapasitor dan dioda: Dioda sebagai penyearah
Kapasitor sebagai penyimpan tegangan
Bila perlu ditambahkan sumber tegangan untuk memberi
kebebasan menentukan nilai DC. 2. Rangkaian Pelipat Tegangan Rangkaian pelipat tegangan adalah rangkaian yang dapat menghasilkan tegangan DC beberapa kali lebih besar dari tegangan puncak sinyal input. Dengan kata lain, sinyal DC yang dihasilkan dapat sebesar 2x, 3x, 4x dan seterusnya dari besarnya sinyal AC yang masuk rangkaian. Rangkaian pelipat tegangan digunakan pada rangkaian pencari tabung sinar katoda. Cara kerja:
Pada puncak setengah perioda negatif, D1 terbias forward dan D2
terbias reverse. Hal ini menyebabkan kapasitor C1 dimuat hingga tegangan puncak Vin dengan polaritas positif sebelah kanan
Padaa puncak setengah perioda positif, D1 terbias reverse, dan D2
terbias forward, karena Vin dan C1 terpasang seri, maka C2 akan diisi hingga 2x Vin. Dengan kata lain, CW diisi oleh tegangan sebesar Vin +. VC1.
Setelah beberapa siklus, tegangan pada C2 akan
sama dengan 2x Vin Pelipat tegangan dengan dioda berfungsi untuk melipat gandakan suatu tegangan input menjadi tegangan output DC yang lebih besar. Dengan menggunakan rangkaian pelipat tegangan (voltage multiplier) pada skunder trafo yang relatif kecil dapat diperoleh tegangan searah keluaran sebesar dua, tiga, empat atau lebih kali lipat tegangan input. Rangkaian pelipat tegangan dapat dibuat dengan komponen dasar dioda dan kapasitor, dengan konfigurasi setengah gelombang penuh. Rangkaian ini banyak digunakan pada pembangkit tegangan tinggi namun dengan arus kecil. 3. Aplikasi pada Power Suplly Tegangan Tinggi Catu daya ini menghasilkan tegangan output ratusan atau ribuan volt. Fitur tambahan yang tersedia on-persediaan teganagn tinggi dapat mencakup kemampuan untuk membalik polaritas keluaran bersama dengan menggunakan pemutus sirkuit.
Prinsip kerja catu daya (power supply) dapat dipelajari sesuai
bagiannya masing-masing. Pada dasarnya perangkat elektronika mestinya dicari oleh supply arus searah DC yang stabil agar dapat dengan baik. Batrei atau accu adalah sumber catu daya DC yang paling baik. Namun untuk aplikasi yang membutuhkan catu daya lebih besar, sumber dari batrei tidak cukup. Sumber catu daya yang besar adalah sumber bolak- balik AC dari pembangkit tenaga listrik. Untuk itu diperlukan suatu perangkat catu daya yang dapat mengubah arus AC menjadi DC. Prinsip Kerja Catu Daya (Power Supply) Tiap Bagian Penyearah (Rectifier)
Prinsip penyearah yang paling sederhana ditunjukkan pada gambar 1
berikut ini. Transformator diperlukan untuk menurunkan tegangan AC dari jala-jala listrik pada kumparan primernya menjadi tegangan AC yang lebih kecil pada kumparan sekundernya.
Pada rangkaian ini, dioda berperan untuk hanya meneruskan tegangan
positif ke beban RL. Ini yang disebut dengan penyearah setengah gelombang (half wave). Untuk mendapatkan penyearah gelombang penuh (full wave) diperlukan transformator dengan CT seperti pada gambar 2. Tegangan positif phasa yang pertama diteruskan oleh D1 sedangkan phasa yang berikutnya dilewatkan melalui D2 ke beban R1 dengan CT transformator sebagai common ground. Dengan demikian beban R1 mendapat supply tegangan gelombang penuh seperti gambar diatas. Untuk beberapa aplikasi seperti misalnya untuk men-catu motor DC yang kecil atau lampu pijar DC, bentuk tegangan speeti ini sudah cukup memadai. Walaupun terlihat tegangan ripple dari kedua rangkaian di atas masih sangat besar. Thank You