Anda di halaman 1dari 8

CLAMPER

TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NASIONAL
Rangkaian Clamper

Clamped Capacitor atau DC Restorer


Jika pada rangkaian penyearah puncak, keluaran diambil pada
terminal dioda maka akan menghasilkan aplikasi penting yang
disebut ‘dc restorer’ seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini;

2
Rangkaian Clamper
Cara kerja:
Karena polaritas dioda terhubung sedemikian rupa maka
kapasitor akan terisi sampai tegangan vC seperti yang terlihat
pada gambar 36 dan besarnya sama dengan amplitudo
negatif dari sinyal masukan. Selanjutnya dioda ‘off’ dan
tegangan pada kapasitor akan konstan. Jika masukan sinyal
segiempat mempunyai tegangan maksimum
-6V dan +4V, maka vC akan sama dengan 6V. Tegangan
keluaran vO:
vO = vI + vC

Bentuk gelombangnya akan sama hanya tergeser ke atas


sebanyak vC.

3
Rangkaian Clamper
Cara lain melihat cara kerja rangkaian ini adalah, karena dioda
terhubung sedemikian, maka akan mencegah tegangan keluaran lebih
rendah dari 0V. Jadi bentuk gelombang keluaran mempunyai harga
terendah 0V atau terjepit pada tegangan 0V. Itulah sebabnya rangkaian
disebut rangkaian kapasitor penjepit.
Jika polaritas dioda dibalik, maka tegangan keluaran mempunyai
tegangan maksimum 0V.

Salah satu aplikasi dari rangkaian ini adalah untuk mengembalikan


komponen dc dari pulsa yang ditransmisikan lewat sistem ac-coupled
atau capacitively-couple. Kopling kapasitif akan menyebabkan pulsa
kehilangan komponen dc. Dengan memasukkan pulsa ini ke rangkaian
penjepit akan memberikan kembali komponen dc yang hilang. Oleh
sebab itulah rangkaian ini disebut rangkaian ‘dc-restorer’.

4
Rangkaian Clamper
Jika sebuah resistansi beban R terhubung paralel dengan dioda pada
rangkaian penjepit, tegangan keluaran akan berubah.
Ketika keluaran lebih tinggi dari ‘ground’, arus dc akan mengalir melalui
R. Karena pada saat itu dioda dalam keadaan ‘off’, arus berasal dari
kapasitor, sehingga terjadi pengosongan kapasitor dan tegangan
keluaran menurun. Hal ini terlihat pada gambar dibawah;

5
Rangkaian Clamper
Selama selang t0 – t1, tegangan keluaran turun secara
eksponensial dengan konstanta waktu CR. Pada t1
masukan turun sebanyak Va volt, dan keluaran berusaha
untuk mengikutinya. Hal ini menyebabkan dioda
terhubung dan mengisi kapasitor. Pada akhir selang t1 – t2,
tegangan keluaran akan beberapa persepuluh volt negatif
( -0,5V). Kemudian tegangan masukan meningkat
sebanyak Va volt yang akan diikuti oleh keluaran dan
seterusnya akan berulang.
Pada keadaan mantap, muatan kapasitor yang hilang
selama selang t0 – t1 akan diperoleh kembali selama
selang t1 – t2.

6
Voltage Doubler

7
Voltage Doubler
Gambar (a) diatas menunjukkan sebuah rangkaian yang terdiri
dari dua bagian yang dihubungkan secara ‘cascade’: sebuah
penjepit yang dibentuk oleh C1 dan D1, dan sebuah penyearah
puncak yang dibentuk oleh D2 dan C2.

Jika diberi masukan sinyal sinusoida dengan amplitudo Vp,


bagian penjepit akan menghasilkan bentuk gelombang seperti
pada gambar (b).
Puncak positif akan dijepit pada tegangan 0 V dan puncak
positif pada tegangan -2Vp.
Respons terhadap bentuk gelombang ini, bagian penyearah
puncak akan menghasilkan tegangan dc 2Vp pada kapasitor.
Karena besaran tegangan keluaran dua kali tegangan masukan
maka rangkaian disebut ‘voltage doubler’
8

Anda mungkin juga menyukai