Penyearah
Pada penyearah satu phasa gelombang penuh, baik siklus positf
maupun siklus negatif dari tegangan sumber disearahkan. Proses
penyearahan ini dapat dilakukan dengan dua carra, yaitu dapat
menggunakan:
1. Penyearah dengan transformator tap tengah.
2. Penyearah sistem jembatan
Prinsip Kerja
Pada saat gelombang tegangan input positif lebih dari tegangan
output, maka ada arus mengalir melalui D1 menuju beban dan kembali ke
output melalui D2. Dengan demikiandapat dikatakan bahwa D3 dan D4
memblok. Sedangkan pada saat tegangan output positif lebih dari input maka
ada arus yang mengalir melalui D3 menuju beban dan kembali ke
inputmelewati D4. Maka D1 dan D2 pada saat itu dalam keadaan tidak aktif
atau memblok.
Penyearah ini dapat pula disebut sebagai penyearah setengah gelombang
dua phasa, karena fungsi dari transformator dengan tap tengah untuk
menghasilkan sumber tegangan dua phasa, dimana phasa satu dan dua
berbeda 18 derajat. Pada penyearah ini dua buah dioda dan transformator
satu phasa yang mengguanakan tap tengah belitan sekundernya.
Seperti pada gambar di bawah:
Pada priode 0<ωt<π, tegangan phasa Va berada pada siklus positif, dioda
D1 mendapat bias maju dan dioda D2 mendapat bias mundur, sehingga arus
mengalir pada beban melalui dioda D1 dengan loop A-D1-R-ct-A. Sedang
pada saat π<ωt<2π,Va berada pada siklus negatif Vb pada siklus positif ,
sehingga dioda D2 mendapat bias maju, dan beban dialiri arus melalui
D2 dengan loop B-D2-R-Ct-B. Pada saat D2kondisi D1 mendapat tegangan
mundur sebesar Va+Vb , sehingga pada penyearah ini tiap dioda harus
memiliki PIV sebesar 2Vm. Bentuk gelombang tegangan arus pada tiap titik
dari rangkaian ini ditunjukkan pada gambar d bawah:
Nilai efektifnya:
Prinsip Kerja
Untuk /6 < wt < 5/6, Va lebih positif dari Vb maupun Vc, sehingga
dioda D1 konduksi serta D2 dan D3 mem-blok. Fasa “a” mensuplai arus ia
melalui D1, beban dan kembali ke titik netral (N). Tegangan yang muncul di
beban adalah tegangan Va.
Untuk 5/6 < wt < 3/2, Vb lebih positif dari Va maupun Vc,
sehingga dioda D2 konduksi serta D1 dan D3 mem-blok. Fasa “b” mensuplai
arus ib melalui D2, beban dan kembali ke titik netral (N). Tegangan yang
muncul di beban adalah tegangan Vb.
Untuk 3/2 < wt < 13/6, Vc lebih positif dari Va maupun Vb,
sehingga dioda D3 konduksi serta D1 dan D2 mem-blok. Fasa “c” mensuplai
arus ic melalui D3, beban dan kembali ke titik netral (N). Tegangan yang
muncul di beban adalah tegangan Vc.
Untuk 13/6 < wt < 17/6, siklus kembali berulang dimana Va lebih
positif dari Vb maupun Vc, sehingga dioda D1 kembali konduksi serta D2 dan
D3 mem-blok. Demikian seterusnya.
Dari pembahasan diatas dapat dikatakan bahwa dalam satu siklus
ketiga dioda konduksi secara berurutan dimana setiap dioda akan konduksi
selama 1/3 siklus (atau selama t = 2/3w). Terlihat dari gambar 1.2 bahwa
dalam satu siklus dihasilkan tiga buah pulsa. Oleh sebab itu penyearah ini
disebut juga penyearah tiga-fasa “tiga-pulsa”.
Gambar Rangkaian dan Bentuk Gelombang
Prinsip Kerja
Penyearah diode gelombang enuh tiga phasa yang juga dikenal
dengan nama penyearah tiga phasa, enam pulsa tidak terkendali (B6U).
Penyearah diode gelombang penuh tiga phasa menggunakan sistem
jembatan dengan enam buah diode D1, D3, danD5 katodanya disatukan
sebagai terminal positif. Diode D4, D6, dan D2 anodanya yang disatukan
sebagai terminal negatif. Tegangan DC yang dihasilkan memiliki enam
pulsa yang dihasilkan oleh masing-masing diode tersebut. Tegangan DC
yang dihasilkan halus karena tegangan riak (ripple) kecil dan lebih rata.
Urutan konduksi dari keenam diode dapat dilihat dari siklus gelombang
sinusoida yang konduksi secara bergantian. Konduksi dimulai dari diode
D1 + D6 sepanjang sudut komutasi 60°. Berturut-turut disusul diode D1 +
D2, lanjutnya diode D3 + D2, urutan keempat D3 + D4, kelima D5 + D4
dan terakhir D5 + D6. Jelas dalam satu siklus gelombang tiga phasa terjadi
enam kali komutasi dari keenam diode secara bergantian dan bersama-
sama.
Gambar Rangkaian dan Bentuk Gelombang
Rumus Vdc, Vr dan Idc