Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS COUNTER

Asinkron Counter

Rangkaian Asinkron menggunakan IC 74LS90, 74LS47 dan 7-segment. Pada rangkaian ini
dialiri daya power suppy sebesar 5 volt ke seluruh komponen yang dihubungkan dengan GND.
Pada praktikum ini kami menggunakan Resistor 330 , kemudian dari resistor ini untuk
membatasi tegangan maksimum yag masuk. Ketika terdapat daya yang masuk kemudian
dialirkan pada IC 74LS90 akan mengakibatkan LED berlogika. Asinkron Counter
menggunakan IC 74LS90 yang mempunyai ripple counter 4-bit yang terdiri dari bagian
pembagi-2 dan bagian pembagi-5. Dua bagian ini dapat dikaskade untuk membentuk pembagi-
10 dengan menghubungkan Q0 ke CKA secara eksternal. Counter ini mempunyai 2 resert yaitu
R0(1) dan R0(2) dan 2 masukan set yaitu R9(1) dan R9(2), serta 4 kaki luaran yaitu Q0, Q1,
Q2 dan Q3. Kaki 10 dihubungkan ke GND dan kaki 5 dihubungkan ke +5V. Dan arus akan di
teruskan ke IC 74LS47 dimana dalam rangkaian ini bilangan binner tersebut dikonversikan
menjadi bilangan desimal. Pengubahan ini dapat dilakukan karena prinsip kerja dari seven
segment yaitu menkonversikan input binner pada clock ke dalam counter. Mengapa pada 7
segment ini ketika common segment di beri logika Low justru menyala? Karena pada rangkain
ini menggunakan seven segment common anode dimana seluruh anode LED dihubungkan ke
VCC yang sama. Dalam aplikasinya, sebuah segment dari seven segment common anode akan
menyala pada saat diberikan logika low. Sedangkan bila diberikan logika high, segment
tersebut justru tidak akan menyala. Hal ini menunjukkan bahwa, seven segment common
cathode bekerja secara active low, yang merupakan kebalikan common cathode.

1. 00

Pada rangkaian Asinkron diatas daya mendapat aliran sebesar 5 Volt kemudian
masuk ke IC 74LS90 inputan CKA dengan logika High dan mengakibatkan output
Q0=0, Q1=0, Q2=0 dan Q3=0, sehingga LED yang terhubung dengan Q0, Q1, Q2
dan Q3 akan berlogika Low. Kemudian untuk R0(1), R0(2), R9(1), dan R9(2) di
alirkan ke GND. Setelah melewati LED arus akan masuk ke IC 74LS47 sehingga
inputan A=0, B=0, C=0, dan D=0 akan mengakibatkan outputan QA, QB, QC,
QD, QE, QF berlogika Low sedangkan QG berlogika High kemudian melewati
resistor dan masuk pada seven segment A=0, B=0, C=0, D=0, E=0, F=0, dan G=1
sehingga LED pada segment akan menampilkan desimal 0 karena oada segement
tersebut yang memiliki logika 0 adalah LED A, B, C, D, E, dan F.
2. 11

Pada rangkaian Asinkron diatas daya mendapat aliran sebesar 5 Volt kemudian
masuk ke IC 74LS90 inputan CKA dan CKB dengan logika High dan
mengakibatkan output Q0=1, Q1=0, Q2=0 dan Q3=0, sehingga LED yang
terhubung dengan Q1, Q2 dan Q3 akan berlogika Low dan Q0 akan berlogika
High. Kemudian untuk R0(1), R0(2), R9(1), dan R9(2) di alirkan ke GND. Setelah
melewati LED arus akan masuk ke IC 74LS47 sehingga inputan A=1, B=0, C=0,
dan D=0 akan mengakibatkan outputan QA=1, QD=1, QE=1, QF=1 berlogika
High sedangkan QB=0 dan QC=0 berlogika Low kemudian melewati resistor dan
masuk pada seven segment B=0 dan C=0 berlogika Low sedangkan A=1, D=1,
E=1, F=1, dan G=1 berlogika High sehingga LED pada segment akan
menampilkan desimal 1 karena pada segment tersebut yang memiliki logika 0
adalah LED B dan C.
3. 22
Pada rangkaian Asinkron diatas daya mendapat aliran sebesar 5 Volt kemudian
masuk ke IC 74LS90 inputan CKA dengan logika High dan mengakibatkan output
Q0=0, Q1=1, Q2=0 dan Q3=0, sehingga LED yang terhubung dengan Q0, Q2
dan Q3 akan berlogika Low dan Q1 akan berlogika High. Kemudian untuk R0(1),
R0(2), R9(1), dan R9(2) di alirkan ke GND. Setelah melewati LED arus akan
masuk ke IC 74LS47 sehingga inputan A=0, B=1, C=0, dan D=0 akan
mengakibatkan outputan QC=1, dan QF=1 berlogika High sedangkan QA=0 ,
QB=0, QD=0, QE=0, dan QG=0 berlogika Low kemudian melewati resistor dan
masuk pada seven segment C=0 dan F=0 berlogika Low sedangkan A=1, B=1,
D=1, E=1, dan G=1 berlogika High sehingga LED pada segment akan
menampilkan desimal 2 karena pada segment tersebut yang memiliki logika 0
adalah LED C dan F.
4. 33

Pada rangkaian Asinkron diatas daya mendapat aliran sebesar 5 Volt kemudian
masuk ke IC 74LS90 inputan CKA dan CKB dengan logika High dan
mengakibatkan output Q0=1, dan Q1=1 berlogika High sedangkan Q2=0 dan
Q3=0 berlogika Low, kemudian LED yang terhubung dengan Q0, dan Q1 akan
berlogika High (menyala) sedangkan G2 dan Q3 akan berlogika Low. Kemudian
untuk R0(1), R0(2), R9(1), dan R9(2) di alirkan ke GND. Setelah melewati LED
arus akan masuk ke IC 74LS47 sehingga inputan A=1, B=1, C=0, dan D=0 akan
mengakibatkan outputan QE=1 dan QF=1 berlogika High sedangkan QA=0,
QB=0, QC=0, QD=0 dan QG=0 berlogika Low kemudian melewati resistor dan
masuk pada seven segment A=0, B=0, C=0, D=0, dan G berlogika Low
sedangkan E dan F berlogika High sehingga LED pada segment akan
menampilkan desimal 3 karena pada segment tersebut yang memiliki logika 0
adalah LED A, B, C, D, dan G.
5. 44

Pada rangkaian Asinkron diatas daya mendapat aliran sebesar 5 Volt kemudian
masuk ke IC 74LS90 inputan CKA dengan logika High dan mengakibatkan output
Q0=0, Q1=0, Q2=1 dan Q3=0, sehingga LED yang terhubung dengan Q0, Q1
dan Q3 akan berlogika Low dan Q2 akan berlogika High. Kemudian untuk R0(1),
R0(2), R9(1), dan R9(2) di alirkan ke GND. Setelah melewati LED arus akan
masuk ke IC 74LS47 sehingga inputan A=0, B=0, C=1, dan D=0 akan
mengakibatkan outputan QA, QD dan QF berlogika High sedangkan QB, QC,
QD, QF dan QG berlogika Low kemudian melewati resistor dan masuk pada
seven segment BCFG berlogika Low sedangkan A=1, D=1, dan F=1 berlogika
High sehingga LED pada segment akan menampilkan desimal 4 karena pada
segment tersebut yang memiliki logika 0 adalah LED BCFG.
6. 55
Pada rangkaian Asinkron diatas daya mendapat aliran sebesar 5 Volt kemudian
masuk ke IC 74LS90 inputan CKA dan CKB dengan logika High dan
mengakibatkan output Q0=1, dan Q2=1 berlogika High sedangkan Q1=0 dan
Q3=0 berlogika Low, kemudian LED yang terhubung dengan Q0, dan Q2 akan
berlogika High (menyala) sedangkan Q1 dan Q3 akan berlogika Low. Kemudian
untuk R0(1), R0(2), R9(1), dan R9(2) di alirkan ke GND. Setelah melewati LED
arus akan masuk ke IC 74LS47 sehingga inputan A=1, B=0, C=1, dan D=0 akan
mengakibatkan outputan QB=1 dan QE=1 berlogika High sedangkan QA=0,
QC=0, QD=0, QF=0 dan QG=0 berlogika Low kemudian melewati resistor dan
masuk pada seven segment A=0, C=0, D=0, F=0, dan G berlogika Low sedangkan
B dan E berlogika High sehingga LED pada segment akan menampilkan desimal
5 karena pada segment tersebut yang memiliki logika 0 adalah LED A, C, D, F
dan G.
7. 66

Pada rangkaian Asinkron diatas daya mendapat aliran sebesar 5 Volt kemudian
masuk ke IC 74LS90 inputan CKA dengan logika High dan mengakibatkan output
Q0=0, Q1=1, Q2=1 dan Q3=0, sehingga LED yang terhubung dengan Q0 dan Q3
akan berlogika Low dan Q1 dan Q2 akan berlogika High. Kemudian untuk R0(1),
R0(2), R9(1), dan R9(2) di alirkan ke GND. Setelah melewati LED arus akan
masuk ke IC 74LS47 sehingga inputan A=0, B=1, C=1, dan D=0 akan
mengakibatkan outputan QA dan QB berlogika High sedangkan QC, QD, QE,
QF dan QG berlogika Low kemudian melewati resistor dan masuk pada seven
segment CDEFG berlogika Low sedangkan A=1 dan B=1 berlogika High
sehingga LED pada segment akan menampilkan desimal 6 karena pada segment
tersebut yang memiliki logika 0 adalah LED CDEFG.
8. 77

Pada rangkaian Asinkron diatas daya mendapat aliran sebesar 5 Volt kemudian
masuk ke IC 74LS90 inputan CKA dan CKB dengan logika High dan
mengakibatkan output Q0=1, Q1=1 dan Q2=1 berlogika High sedangkan Q3=0
berlogika Low, kemudian LED yang terhubung dengan Q0, Q1=1 dan Q2 akan
berlogika High (menyala) sedangkan Q3 akan berlogika Low. Kemudian untuk
R0(1), R0(2), R9(1), dan R9(2) di alirkan ke GND. Setelah melewati LED arus
akan masuk ke IC 74LS47 sehingga inputan A=1, B=1, C=1, dan D=0 akan
mengakibatkan outputan QA=1, QB=1 dan QC=1 berlogika High sedangkan
QD=0, QE=0, QF=0, dan QG=0 berlogika Low kemudian melewati resistor dan
masuk pada seven segment D=0, C=0, D=0, F=0, dan G berlogika Low sedangkan
A, B dan C berlogika High sehingga LED pada segment akan menampilkan
desimal 7 karena pada segment tersebut yang memiliki logika 0 adalah LED A, B
dan C.
9. 88
Pada rangkaian Asinkron diatas daya mendapat aliran sebesar 5 Volt kemudian
masuk ke IC 74LS90 inputan CKA dengan logika High dan mengakibatkan output
Q0=0, Q1=0, Q2=0 dan Q3=1, sehingga LED yang terhubung dengan Q0, Q1
dan Q2 akan berlogika Low dan Q3 akan berlogika High. Kemudian untuk R0(1),
R0(2), R9(1), dan R9(2) di alirkan ke GND. Setelah melewati LED arus akan
masuk ke IC 74LS47 sehingga inputan A=0, B=0, C=0, dan D=1 akan
mengakibatkan outputan QA, QB, QC, QD, QE, QF dan QG berlogika Low
kemudian melewati resistor dan masuk pada seven segment ABCDEFG berlogika
Low sehingga LED pada segment akan menampilkan desimal 8 karena pada
segment tersebut yang memiliki logika 0 adalah LED ABCDEFG.
10. 99

Pada rangkaian Asinkron diatas daya mendapat aliran sebesar 5 Volt kemudian
masuk ke IC 74LS90 inputan CKA dan CKB dengan logika High dan
mengakibatkan output Q0=1 dan Q3=1 berlogika High sedangkan Q1 dan Q2=0
berlogika Low, kemudian LED yang terhubung dengan Q0 dan Q3 akan
berlogika High (menyala) sedangkan Q1 dan Q2 akan berlogika Low. Kemudian
untuk R0(1), R0(2), R9(1), dan R9(2) di alirkan ke GND. Setelah melewati LED
arus akan masuk ke IC 74LS47 sehingga inputan A=1, B=0, C=1, dan D=1 akan
mengakibatkan outputan QD=1 dan QE=1 berlogika High sedangkan QA=0,
QB=0, QC=0, QF=0 dan QG=0 berlogika Low kemudian melewati resistor dan
masuk pada seven segment ABCF dan G berlogika Low sedangkan D dan E
berlogika High sehingga LED pada segment akan menampilkan desimal 9 karena
pada segment tersebut yang memiliki logika 0 adalah LED ABCFG.

Kesimpulan: Dari hasil simulasi dengan praktikum yang telah dilaksanakan pada tanggal 3
November 2017 dan dilakukan perbandingan dengan tabel kebenaran, hasilnya Cocok.
Bahwa untuk Asinkron ini setiap nilai desimal akan mempengaruhi nilai LED nya, semisal
nilai desimal pada seven segment adalah 7 maka nilai binner dari LED yaitu 1011 maka LED
yang aka menyala adalah Q0, Q1 dan Q3 sesuai dengan nilai dari segment tersebut. Tabel
kebenaran dapat di lihat sebagai berikut. Untuk foto hasil praktikum akan disertakan di
lampiran.

CLOCK QA QB QC QD Desimal

0 0 0 0 0 0

1 0 0 0 1 1

2 0 0 1 0 2

3 0 0 1 1 3

4 0 1 0 0 4

5 0 1 0 1 5

6 0 1 1 0 6

7 0 1 1 1 7

8 1 0 0 0 8

9 1 0 0 1 9
TUGAS!!!

1. Rangkaian Counter UP yang menggunakan IC 74LS90 menggunakan 2 digit


Analisis: Pada rangkaian tersebut kami menggunakan Software Proteus. Terdapat 2
segment yang digunakan sehingga menampilkan 2 digit angka. Sekilas pada
ScreenShoot tersebut nampak sama saja, namun yang membedakan disini adalah pada
IC 74LS90 yang langsung mendapat daya dari VCC akan menghasilkan nilai seperti
counter up, jadi desimalnya 1, 2, 3 sampai 9. Nah pada segment yang kedua, yang
arusnya melewati IC 74LS90 kemudian masuk ke IC 74LS90 (yang kedua) terus LED
dan IC 7447 akan menampilkan nilai 1 sampai dengan 9 jika pada segment pertama
sudah melakukan nilai 1-9. Bisa di lihat di tabel berikut:

Nilai Desimal Seven Segment ke 2 Nilai Desimal Seven Segment ke 1


(bawah) (Atas)
0 0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1 0
1
Dan seterunsya..
Sehingga Seven segemnt yang kedua, akan berubah setiap seven segment yang
pertama sudah memenuhi 9 segment. Untuk LED nya tidak ada perberdaan antara
keduanya, karena pada dasarnya keduanya mempunya prinsip yang sama, sama sama
menggunakan IC 74LS90 yaitu Asinkron Counter.

2. Rangkaian Counter Up yang ketika desimal 5 kembali ke 0

Analisis: Rangkaian diatas menggunakan rangkaian JK Flip-flop, sehingga pada


rangkaian tersebut akan melakukan pencacahan hingga bit tertentu sesuai dengan
kebutuhan kita. Mengapa bisa demikian? Karena disini kami menggunakan IC
74LS76 di pin masukan reset untuk mengatur supaya ketika pada bit tertentu akan
kembali ke bit awal, pada simulasi tersebut ketika akan mengcounterkan 6 maka pada
bit 1011 atau 7 akan kembali ke bit 0000.
3. Rangkaian counter down 2 rangkaian desimal
Analisis: Pada rangkaian ini, menggunakan IC 74190, sehingga pada perhitunganya
disini akan dimulai dari angka 9. Seperti terlihat pada simulasi, seven segment yang
pertama akan berganti desimalnya setiap penambahan clock, namun dimulai dari 9
sehinga menjadi 9, 8, 7, 6 dan seterusnya, sedangkan untuk seven segment yang
kedua akan berubah setiap segment yang pertama sudah mencapai desimal 0 dan
segment yang pertama akan meresert kemudian kembali ke desimal 9 sehingga pada
segment kedua akan berubah menjadi desimal 8, begitu seterusnya..

Anda mungkin juga menyukai