Anda di halaman 1dari 8

LIGHT EMITTING DIODE

(Kode B1-1, 5A)


A. Tujuan
Mahasiswa dapat menjelaskan bagaimana semikonduktor tipe-n dan tipe-p
digunakan dalam teknologi (diode)
Mahasiswa dapat menjelaskan karaktristik I-V Diode
Mahasiswa mendapatkan pengalaman melakukan analisis hasil pengukuran
Mahasiswa terampil melakukan eksperimen dan membuat laporannya

B. TEORI
Light Emitting-Diode (LED) adalah sebuah diode sambungan p-n yang memenuhi
beberapa ketentuan, sebagai berikut :

p
n


Eg



I. Jika bias maju dengan tegangan positif dikenakan pada tipe-p dan tegangan negatif
dikenakan pada tipe-n, maka aliran arus akan mudah mengalir dengan arah tersebut.
Elektron-elektron akan terdorong akibat pemberian tegangan menuju sisi tipe-p dan segera
bergabung dengan beberapa hole dan sekian banyak hole yang berada pada sisi tersebut.
sedangkan hole akan terdorong menuju ke sisi tipe-n dan juga bergabung dengan elektron-
elektron. [lihat gambar 1.]
II. LED dibuat dari semikonduktor direct band gap, sehingga rekombinasi antara electorn dan
hole menghasilkan photon. Energi photon sama dengan lebar celah [band gap]. Lihat gambar
1, yang diberikan oleh persamaan berikut:

h = EG ;  = (1)

1
III. Pemilihan warna yang berbeda dapat dilakukan dengan pemilihan band-gap dari
semikonduktor yang berbeda-beda. Band gap yang tersedia dari inframerah sampai hijau dan
belakangan sudah bisa dibuat untuk warna biru, bergantung pada semikonduktor sebagai
berikut :
 Inframerah- GaAs [Emisi kuat]
 Merah - AlGaAs [sangat terang]
 Merah - GaAsP
 Oranya - GaAsP
 Kuning - GaAsP [terang untuk mata]
 Hijau - GaAsP
 Biru - GaN, SiC, ZnSe

Pada bias maju, Arus I berganding lurus pada tegangan dioda VD, dengan persamaan :

I= (2)

dengan Is adalah konstan (arus jenuh), n adalah konstanta eksperimen dengan nilai antara 1 dan
2, q adalah muatan electron, k adalah konstanta Boltzmann dan T adalah temperatur (Kelvin).
dan dengan catatan: kT/q = 26mV pada T = 300K (27°C)]
Persamaan (2) dapat dibuat menjadi

loge I - loge – 2.3log10 Is (3)

sehingga kurva dari log I terhadap VD mempunyai slope :

= (4)

persamaan ini dapat digunakan untuk menentukan nilai n

Tugas 1
Gambarlah persamaan (3) pada kertas grafik semilog untuk nilai V D = 0.1V sampai 0.4V
dengan pergeseran 0.1V dan n = 1. Ulangi untuk n = 2.

Pada arus yang sangat kuat, resistansi pada persambungan p-n menjadi sangat kecil dan
resistansinya menjadi rangkaian resistansi seri dari dua resistor semikonduktor tersebut. Dan
untuk VD > VB kemudian berlaku :

I= ( VD – VB ) (5)

2
dengan VB adalah titik tegangan rusak (Break Point Voltage) yang besarnya akan lebih besar
pada semikonduktor yang memiliki lebar celah yang lebih besar. R s adalah resistansi yang
terangkai secara seri.

Tugas 2
Gambarkan persamaan (5) sebagai sebuah grafik I terhadap V D. Tandai nilai-nilai untuk
slope-nya dan perpotongan pada I= ....... (pada sumbu Y).

Intensitas sinar yang keluar P0 dari LED adalah berbanding lurus dengan peningkatan
arus, sehingga :
P0 = C I
dimana C adalah konstanta, yang mana nilainya semakin tinggi bila efisiensi LEDs semakin
besar. Sinar keluaran dapat diukur dari fotodetektor dari semikonduktor :
i) Photoconduktor Cadmium Sulphida (CdS)
ii) Photodiode Silicon (Si)
Kedua buah alat ini mempunyai keluaran yang berbanding lurus dengan intensitas sinar datang
pada sebuah panjang gelombang yang diberikan, tetapi memberikan respon yang berbeda pada
panjang-gelombang yang berbeda.(spectral respons). Si dan CdS memiliki spektral respon yang
berbeda

C. EKSPERIMEN
i) Rangkaian Detektor
Kedua jenis detector bekerja pada bias antara 1V – 10V. Polarisasi pada Photokonduktor
tidaklah merupakan hal penting. Lain halnya dengan Photodioda yang harus menggunakan
tegangan dengan bias mundur. Diagram/rangkaian kawat yang ditunjukkan oleh Gambar 2.
Pengukuran tegangan pada photodetektor pada Gambar 2a. dapat diukur dengan
menggunakan voltmeter dan arusnya diukur dengan menggunakan ampermeter. Untuk
penggunakan photodiode haruslah sangat berhati-hati. Saudara harus menggunakan
voltmeter dengan impedansi tinggi. Arus photodioda di dalam adalah dalam orde
mikroampere, sehingga arus yang dihasilkan akan sangat baik jika pengukuran tegangannya
seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 2b. dengan hambatan serinya 100 KΩ. Rangkaian ini
hanya bekerja/cocok untuk pendeteksian penyinaran tetap (steady ellumination), dc

3
fotokonduktor fotodiode

Volt
Volt
Amp
Volt
100 k

DC power
DC power

(a) (b)
Gambar 2. Rangkaian fotokonduktor dan fotodiode eksperimen

Tugas 3
Hubungkan photodiode (Gambar 2a.). Dengan detector dalam keadaan tertutup, dengan
sangat hati-hati naikkan tegangan secara perlahan. Jika arus meningkat secara cepat berarti
polarisasinya (pemasangan kutub untuk tegangan) salah. Segera perbaiki dan lanjutkan
sebelum sampai pada 1 Volt. Periksalah dengan alat ukur arus : 1) dalam ruang gelap, dan
2) dengan permukaan detector menghadap jendela atau diberi sinar.
1. Dengan sangat hati-hati naikkan lakukan variasi voltase V R pada resistor dari voltase
yang kecil, dan catat voltase VD pada fotokonduktor sampai 1V
2. Hitung arus I yang diberi dari pengukuran VR pada resistor
3. Buat grafik I – VD
4. Lakukan analisis

Tugas 4
Hubungkan rangkaian detector (gambar 2b.) untuk photokonduktor. Gunakan tegangan bias
sampai 5V. Periksalah dengan alat ukur arus : 1) dalam ruang gelap, dan 2) dengan
permukaan detector menghadap jendela atau diberi sinar.
1. Dengan sangat hati-hati naikkan lakukan variasi arus I pada dari arus yang kecil, dan
catat voltase VD pada fotokonduktor sampai 5 V
2. Buat grafik I – VD
3. Lakukan analisis

4
ii) Rangkaian LED

LED

Volt
Amp

DC power

Gambar 3 Rangkaian LED

LED dihubungkan ke Power Supply dengan arus mendekati 15 mA pada arah arus maju.
Peringatan: Jangan sampai arus diode melebih besar dari pada 15 mA.
Rangkaian seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 3, arus dan tegangan dari LED diukur
dengan menggunakan ampermeter dan voltmeter.

Tugas 5
Rangkailah seperti Gambar 3 dengan menggunakan LED Merah. Kemudian naikkan secara
perlahan tegangannya. Akan tampak pelonjakan arus secara cepat pada tegangan V D  1.8 V
dan sinar akan terpancar dari diode. Jika tegangan terus naik dan arus tetap rendah berarti
terjadi kesalahan pemasangan polarisasi [wrong polarity], salah dalam pemasangan negatif -
positip pada rangkain. Tukarlah letak probe/elektroda
1. Dengan sangat hati-hati naikkan lakukan variasi arus I dari arus yang kecil
sampai maksimum 12 mA, dan catat voltase VL pada setiap kenaikan arus I pada
LED
2. Buat grafik I – VL
3. Lakukan analisis

UNJUK KERJA LED


5
(Kode B1-1, 5B)

Pada bias maju, Arus I berganding lurus pada tegangan dioda VD, dengan persamaan :

I= (1)

dengan Is adalah konstan (arus jenuh), n adalah konstanta eksperimen dengan nilai antara 1 dan
2, q adalah muatan electron, k adalah konstanta Boltzmann dan T adalah temperatur (Kelvin).
dan dengan catatan: kT/q = 26mV pada T = 300K (27°C)]
Persamaan (2) dapat dibuat menjadi

loge I - loge – 2.3log10 Is (2)

sehingga kurva dari log I terhadap VD mempunyai slope :

= (3)

persamaan ini dapat digunakan untuk menentukan nilai n

Pada arus yang sangat kuat, resistansi pada persambungan p-n menjadi sangat kecil dan
resistansinya menjadi rangkaian resistansi seri dari dua resistor semikonduktor tersebut. Dan
untuk VD > VB kemudian berlaku :

I= ( VD – VB ) (4)

dengan VB adalah titik tegangan rusak (Break Point Voltage) yang besarnya akan lebih besar
pada semikonduktor yang memiliki lebar celah yang lebih besar. R s adalah resistansi yang
terangkai secara seri.

LED

Volt
Amp

DC power

Rangkaian LED

6
fotokonduktor fotodiode

Volt
Volt
Amp
Volt
100 k

DC power
DC power

(a) (b)
Rangkaian fotokonduktor dan fotodiode
Sekarang saudara akan mempelajari unjuk kerja (performance) dari LED. Dengan
menggunakan rangkaian fotodetektor (photokonduktor atau photodiode) dan LED di atas,
tempatkan LED dan detector berdekatan sedemikian rupa sehingga :
ii) semua sinar LED jatuh pada photodetektor
iii) photodetektor tidak terkena sumber cahaya yang lain
Tugas 6
1. Dengan LED dalam keadaan mati, amatilah dan catat arus dari fotokonduktor (atau
fotodiode) sebagai arus gelap IPD. Berikan tegangan fotokonduktor pada posisi 5 V atau
tegangan fotodiode pada posisi 1 V.
2. Kemudian, hidupkan LED dengan menaikkan arus I sampai 10 mA. Ukurlah arus
fotokonduktor (atau arus fotodiode) dan nyatakan arus tersebut sebagai I PL. Perbedaan
atau selisih antara IPL – IPD adalah arus-foto yang mana adalah sebanding dengan
keluaran LED. Ukurlah juga tegangan LED VD.
Sekarang, turunkan arus LED dari I = 10 mA menjadi 9 mA dan catat arus
ftokonduktornya (atau arus fotodiodenya) IPL dan tegangan VD-nya

3. Ulangi langkah 2 untuk setiap penurunan arus 1 mA arus LED catatlah arus
ftokonduktornya (atau arus fotodiodenya) dan tegangan VD-nya
a. Gambarkan bentuk grafik Arus I terhadap tegangan LED VD.

b. Gambarkan grafik keluaran LED, (IPL – IPD) terhadap penurunan arus I dari arus LED.

c. Analisa data yang diperoleh (analisa grafik).

7
Tugas 7
i) Dari grafik I – VD tentukan VB dimana grafik mulai tidak linier dan hitung R S
(perhatikan persamaan 4), serta berilah komentar
ii) Dari grafik (IPL – IPD) terhadap I, tentukan bilamana keluaran adalah linier
terhadap arus diode LED.
Tugas 8
1. Selanjutnya ukurlah arus LED I dan V D untuk tegangan yang lebih kecil dari V B dengan
kenaikan 0,5 V. Arus yang terukur mungkin sangat kecil, sehingga dianjurkan untuk
menggunakan ammeter yang lebih sensitive dan dengan menggunakan voltmeter yang
memiliki impedansi tinggi untuk mengukur tegangan VD.
2. Gambarlah log I terhadap VD.
3. Dari gambar log I – VD, tentukan n dan IS (lihat persamaan 5). Berilah komentar.
Tugas 9
Untuk LED dengan warna yang berbeda akan menghasilkan besar keluaran yang berbeda
pula.. Respon dari detector berbeda adalah berbeda untuk setiap. Sekarang kita bandingkan
respondari fotokonduktor dan fotodiode untuk LED infar merah, merah, oranye, kuning, hijau.

1. Dengan mengatur tegangan fotokonduktor pada 10 V, ukurlah arus-foto [photocurrent] yang


dihasilkan oleh masing-masing LED dalam keadaan hidup. Gunakanlah arus 10 mA untuk
LEDs.
2. Gambarlah arus yang dihasilkan oleh fotokonduktor terhadap panjang gelombang sinar dari
LED.
Berilah komentar dari gambar yang saudara hasilkan
3. Sekarang ulangi eksperimen di atas dengan menggunakan fotodiode dengan mengatur
tegangannya pada tegangan 1 V. (perhatikan bahwa karena fotodiode tidak cukup sensitive
maka percobaan ini tidaklah mudah untuk dilakukan).

Anda mungkin juga menyukai