Anda di halaman 1dari 35

Dioda

Dioda terbuat dari 2 lapis semikonduktor type P dan type N dengan junction
(pertemuan) antara 2 lapisan tsb, dan terminal hubungan keluar di buat pada sisi P dan
pada sisi N, dimana pada sisi P dari dioda disebut Anoda dan sisi N dari dioda disebut
Katoda. Simbol dioda adalah sebagai berikut

D1
A K

Karakteristik statis diode ideal:

Jika anoda lebih positif dari pada katoda, maka dioda berfungsi seperti Saklar yang
tertutup, pada keadaaan ini tegangan jatuh pada dioda = OV untuk setiap harga arus
yang mengalir. Keadaan ini disebut Mode bias maju (forward bias mode).

Dan sebaliknya jika Anoda lebih negatif dari pada Katoda, maka dioda berfungsi
seperti saklar yang terbuka, dan tidak ada arus yang mengalir melalui dioda untuk
setiap harga tegangan. Keadaan ini disebut Mode bias mundur (reverse bias mode).

Pada prakteknya pada keadaan bias maju, untuk membuat dioda berfungsi seperti
saklar yang tertutup, terdapat tegangan penghalang (barrier potensial) sebesar 0,3V
untuk dioda germanium dan 0,7V untuk dioda silicon. Jadi agar dioda dapat
mengalirkan arus, tegangan Anoda – Katoda harus terlampaui sebesar 0,3V untuk Ge
dan 0,7V untuk Si.

Karakteristik Dioda:
IF (mA) Ge Si
Bias Maju
(Forward Bias)
VBR
VAK
VR VF Ge = 0.3 V
Bias Mundur
(Reverse Bias) Si = 0.7 V
IR(nA)
Dari grafik terlihat bahwa:

Pada keadaan bias maju, arus forward If yang mengalir sangat kecil sekali secara

eksponensial sampai teganganVf sebesar 0,3V untuk germanium dan 0,7V untuk

Silikon. Setelah melewati tegangan tsb arus If naik sangat besar sekali hampir linier.
Pada keadaan bias mundur, arus mundur IR mengalir sangat kecil sekali dan tetap
konstan meskipun teg.VR di naikan sampai teg. VR mencapai teg. VBR, dan setelah
melewati teg tsb (VBR) arus mengalir sangat besar sekali. Hal ini tidak di perbolehkan
dalam pemakaian dioda.
Bentuk kurva karakteristik dioda (bukan linier) didapat dari persamaan dioda yaitu:

If = Is (𝑒 𝑞𝑣/𝑘𝑇 - 1)
Dimana If = arus maju dioda
Is = arus saturasi dioda (arus bocor)
q = muatan (1.6 x 10-19 coulomb)
V = tegangan dioda
K = konstanta Boltzman (1.38 x 10-23 J / 0k)
T = ambient Temperature (0 k)
Dari persamaan dioda diatas dapat di terangkan mengenai arus forward dioda yaitu:
1. Makin besar arus forward yang mengalir di dapat dengan makin besar tegangan
yang di berikan. Ini terlihat pada kurva karakteristik diatas.
2. Bila dioda memanas (menghangat) baik disebabkan oleh aliran arus maupun
pengaruh luar, arus If mengecil. Untuk Vf yang konstan, If naik jika tempt-nya
turun. Dan jika If konstan, maka Vf naik jika tempt-nya turun.

Perbandingan antara dioda silicon dan germanium antara lain:


Diode Germanium Dioda Silkon
1. Teg. Operasi hingga 200 V 1. Teg. Operasi hingga 1000V
2. Arus forward dalam mA 2. Arus forward hingga 1000 A
3. Aplikasi sinyal kecil 3. Aplikasi sinyal kecil dan besar
4. Respon cepat 4. Respon sedikit lambat
5. Reverse resistansi yang kecil 5. reverse resistansi yg besar
6. Arus bocor yang besar 6. Arus bocor yang kecil
7. Dependent thdp temp 7. Independent thdp temp hingga 1500C
Parameter dioda yang perlu diketahui:

1. Tegangan jatuh forward (VF)


2. Tegangan jatuh mundur (teg. reverse breakdown = VBR)
3. Arus reverse saturasi (arus bocor = IS)
4. Arus forward maksimum (IF max)
5. Tahanan dinamis, rd
rd di hitung pada kemiringan kurva diatas “ knee “
Δ𝑉𝑓
rd = Δ𝐼𝑓

Pemakaian Dioda:
Penyearah: - penyearah ½ gelombang
- Penyearah gelombang penuh :
• Penyearah jembatan
• Penyearah dengan CT ( Centre Transformer )

Sebagian besar alat-alat elektronika seperti TV, setero, dan komputer membutuhkan sebuah
tegangan DC untuk bekerja. Dan peralatan kecil portabel kebanyakan menggunakan baterai
sebagai sumber dayanya, namun sebagian besar peralatan menggunakan sumber daya AC 220
volt-50Hz. Didalam peralatan tersebut terdapat rangkaian yang sering disebut sebagai
adaptor atau penyearah yang mengubah sumber AC menjadi DC. Bagian terpenting dari
adaptor adalah berfungsinya dioda sebagai penyearah (rectifier). Pada bagian ini dipelajari
bagaimana rangkaian dasar adaptor tersebut bekerja.

A. PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG


1. Skema Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang

Gambar 2.1 : Rangkaian penyearah setengah gelombang


Dari gambar 2.1 diatas merupakan contoh rangkaian dioda penyearah setengah gelombang.
Sumber AC menghasilkan sebuah tegangan sinusoidal. Diasumsikan dioda pada rangkaian di
atas merupakan dioda yang ideal, setengah siklus positif sumber tegangan berada pada bias maju
dioda. Sejak tombol ditutup, seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.2a, sumber tegangan
setengah siklus positif muncul melalui resistor beban. Pada setengah siklus negatif, dioda
mengalami bias balik. Dalam hal ini dioda ideal kelihatan sebagai saklar terbuka, seperti
ditunjukkan pada gambar 2.2b dan tidak ada tegangan yang muncul pada resistor beban.

+ +
AC
_
_
_ _
AC +
+

Gambar 2.2.a Gambar 2.2.b


2. Bentuk Gelombang Ideal Penyearah Setengah Gelombang
Gambar 2.3a menunjukkan perwakilan graphical bentuk gelombang tegangan masukan.
Ini adalah sebuah gelombang sinus dengan nilai sesaat Vin dengan nilai puncak Vp (in). Sebuah
sinusoida murni seperti ini mempunyai nilai rata-rata nol di atas satu siklus sebab masing-masing
tegangan pada saat yang sama mempunyai kesamaan dan ketidaksamaan tegangan setengah
siklus. Jika anda mengukur tegangan dengan sebuah multimeter DC, anda akan mendapatkan nol
karena volmeter DC menunjukkan nilai rata-rata.

Dalam rectifier setengah gelombang pada gambar 2.3b, maka dioda berlaku sebagai
penghantar selama setengah siklus positif, tetapi tidak berlaku sebagai penghantar selama
setengah siklus negatif. Oleh karena itu rangkaian memotong setengah siklus negatif seperti yang
ditunjukkan dalam gambar 2.3c. Kita menyebutnya sebuah bentuk gelombang seperti sebuah
sinyal setengah gelombang. Tegangan setengah gelombang menghasilkan arus beban yang satu
arah. Hal ini berarti bahwa gelombang mengalir hanya pada satu arah.

Vo

Gambar 2.3a gambar 2.3b gambar 2.3c

Tegangan setengah gelombang seperti gambar 2.3c merupakan sebuah tegangan DC yang
bergetar naik sampai maksimum dan menurun sampai nol selama setengah siklus negatif. Ini
bukan merupakan jenis tegangan DC yang dibutuhkan oleh peralatan elektronik. Karena yang
dibutuhkan merupakan sebuah tegagan konstan, seperti halnya yang terjadi pada sebuah baterai.
Ketika anda mengalami masalah, anda dapat menggunakan dioda ideal untuk menganalisis
rectifier setengah gelombang. Hal ini berguna untuk mengingat bahwa tegangan puncak saat
keluar samadengan tegangan saat masuk.
Setengah gelombang ideal: Vp (out) = Vp (in) – 0,7V

3. Drop Tegangan.

Untuk menentukan tegangan rata-rata DC yang melewati beban resistor, terlebih dahulu
tegangan drop pada dioda harus dihitung. Untuk arus lebih besar tegangan yang drop arah maju
dapat mencapai 1volt.

Gambar 3. Drop tegangan yang timbul pada dioda.

Bila drop tegangan pada dioda diperhitungkan, tegangan puncak ke puncak yang melewati beban
sedikit berkurang dibandingkan tegangan input. Perhatikan gambar 3 berikut ini. Terlihat pada
gambar drop tegangan yang melintasi dioda silicon arah maju adalah 0,7volt, sehingga teg yang
melintasi beban 8.3 volt.

4. Nilai Sinyal DC Setengah Gelombang


Nilai DC sebuah sinyal adalah samadengan nilai rata-rata. Jika Anda mengukur sebuah
sinyal dengan sebuah Voltmeter DC, yang terbaca samadengan nilai rata-rata. Pada dasarnya
nilai tertentu dari DC diperloleh dari setengan gelombang.
Vp
Formulanya adalah → Vdc =
π
Karena 1/π = 0,318Vp, Anda dapat melihat Persamaan di atas tertulis:
Vdc = 0,318Vp
Sebagai contoh Vp = 100 V, maka dapat diperoleh Vdc = 0,318 * 100 =31,8V, jadi tegangan rata-
ratanya atau DC adalah 31,8V.
Kita tidak memperoleh tegangan setangah gelombang sempurna melalui resistor beban. Sebab
hambatan potensial dioda tidak hidup sampai sumber tegangan AC kira-kira 0,7V. ketika
tegangan puncak sumber lebih besar dari pada 0,7 V, tegangan beban akan menyerupai sinyal
setengah gelombang. Sebagai contoh, jika sumber tegangan puncak adalah 100 V, tegangan
beban sangat tertutup kepada tegangan setengah gelombang sempurna. Jika sumber tegangan
setengah gelombang hanya 5 V, tegangan beban akan mempunyai sebuah puncak hanya 4,3V.
Ketika Anda membutuhkan jawaban yang lebih baik, gunakan rumus ini :

Vp (keluar) = Vp (masuk) – 0,7V

Keuntungan menggunakan setengah gelombang:

1. Sumber teg bisa dinaikkan/diturunkan


2. Sumber ac yg terpisah dr rectifier mencegah terjadinya teg pulsa
3. Hub teg sekunder dan primer thdp n (perbandingan lilitan N sek/N prim) :
4. Bila n>1, maka teg sekunder lebih besar dr teg primer
5. Teg output dr sistem ini = teg sekunder,

B. PENYEARAH GELOMBANG PENUH DENGAN CT TRANSFORMATOR.

1. Skema Rangkaian Gelombang Penuh Dengan CT Transformator

Gambar 1.1 Skema rangkaian gelombang penuh dengan CT Transformator

2. Bentuk Gelombang Ideal Penyearah dengan CT Transformator


Merupakan penyearah gelombang penuh yang menggunakan dua buah dioda yang
dihubungkan ke transformator sekunder yg ditap tengahnya. Perhatikan ground center tap
sekunder winding. Penyearah gelombang penuh equivalent dengan dua kali penyearah setengah
gelombang. Sebab pusat tap, masing-masing rectifier mempunyai sebuah tegangan masukan
yang samadengan setengah tegangan sekunder. Dioda D1 menghantar setengah siklus positif,
dan dioda D2 menghantar setengah siklus negatif. Sebagai hasilnya arus beban penyearah
mengalir selama setengah siklus bersama-sama. Penyearah gelombang penuh berbuat sama
dengan dua kali bolak balik pada penyerah setengah gelombang.
Rangkaian Penyearah CT

Harga tegangan dapat dihitung:


Veff = 0,707 x Vm Vdc = 0,636 x Vm
Harga arus dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
𝑉𝑚 𝑉𝑑𝑐
𝐼𝑚 = 𝐼𝑑𝑐
𝑅𝑙 𝑅𝑙
Dengan kata lain selama setengah siklus positif tegangan input dioda D1 di bias maju, sedangkan
dioda D2 dibias mundur.

Selama setengah siklus negatif tengan input dioda D1 dibias mundur, sedangkan D2 dibias maju.

3. DC atau Nilai Rata-Rata

Karena sinyal gelombang penuh mempunyai dua kali seperti banyak siklus positif seperti
sinyal setengah gelombang DC atau nilai rata-rata merupakan dua kali, diberikan oleh :
Vdc = 2Vp / π
Ketika 2/π = 0,636Vp maka persamaan menjadi Vdc = 0,636Vp
Bentuk ini dapat dilihat bahwa DC atau nilai rata-rata samadengan 63.6% dari nilai
puncak. Oleh karena itu, jika tegangan puncak sinyal gelombang penuh adalah 100V, tegangan
DC nya adalah 63,6V.

4. Pengaruh Rasio Lilitan Dan Tegangan Output


Bila rasio lilitan trafo=1/1, nilai puncak teg output penyearah = ½ teg puncak primer.

Bila rasio lilitan transformator = 1/2, nilai puncak dari tegangan output penyearah = tegangan
puncak primer. Dalam kasus ini, total teg sekunder = 2x teg primer.

Sehingga:

C. PENYEARAH GELOMBANG PENUH MODEL JEMBATAN


1. Skema Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh Model Jembatan.
Penyearah gelombang penuh model jembatan memerlukan empat buah dioda. Dua dioda
berkonduksi saat sinyal positif dan dua dioda berkonduksi saat sinyal negatif. Penyearah
jembatan tidak memerlukan transformator yang memiliki center-tap.

Gambar 1c. Skema rangkaian penyearah gelombang penuh model jembatan

2. Gambar Bentuk Output Gelombang


Seperti ditunjukkan pada gambar 1c, bagian masukan ACdihubungkan pada sambungan
D1-D2 dan yang lainnya pada D3-D4. Katode D1 dan D3 dihubungkan degan keluaran positif,
anode D2 dan D4 dihubungkan dengan keluaran negatif (tanah).
Misalkan masukan AC pada titik A berharga positif dan B berharga negatif, maka
dioda D1 akan bias maju dan D2 akan bias mundur. Pada sambungan bawah D4 bias maju dan
D3 bias mundur. Pada keadaan ini elektron akan mengalir dari titik B melalui D4 ke beban ,
melalaui D1 dan kembali ke titik A. Pada setengah periode berikutnya titik A menjadi negatif
dan titik B menjadi positif. Pada kondisi ini D2 dan D3 bias maju sedangkan D1 dan D4 bias
mundur. Aliran arus dimulai dari titik A melalui D2, ke beban, melalui D3 dan kembali ke titik
B. Perlu dicatat di sini bahwa apapun polaritas titik A atau B, arus yang mengalir ke beban tetap
dengan arah yang sama.

3. Nilai Rata-Rata dan Frekuensi


Karena sebuah jembatan penyearah menghasilkan sebuah keluaran gelombang penuh,
persamaan untuk nilai rata-rata dengan frekuensi keluaran seperti yang diberikan untuk sebuah
rectifier gelombang penuuh dengan CT atau pembalik fasa.
2𝑉𝑝
𝑉𝑑𝑐 = 𝑓𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 = 2𝑓𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘
𝜋
Nilai rata-rata adalah 63.6% dari nilai puncak, dan frekuensi keluaran adalah 120 Hz. Diberikan
sebuah frekuensi saluran 60 Hz.
Suatu keuntungan sebuah rectifier jembatan adalah semua tegangan sekunder digunakan sebagai
masukan pada rectifier. Transformer yang sama mendapatkan dua kali sebanyak tegangan
puncak dan dua kali sebanyak tegangan dc dengan keluaran dc mengkompensasi penggunaan
dua ekstra dioda. Rectifier jembatan menggunakan lebih banyak dibandingkan rectifier
gelombang penuh dengan CT (pembalik fasa).

Spesifikasi Penyearah:

Penyearah ½ gelombang
• Arus dc output
Idc = Im/π
• Teg dc Output
Vdc = Idc RL atau Vdc = Vm/π
• Pengaturan Tegangan
𝑉𝑛𝑜 𝐿𝑜𝑎𝑑−𝑉𝑓𝑢𝑙𝑙 𝐿𝑜𝑎𝑑
% Pengaturan Teg = 𝑥100%
𝑉𝑓𝑢𝑙𝑙 𝐿𝑜𝑎𝑑

Vno load – Vfull load = I.R int ; dimana R int = Rs (R sek trafo) + Rf ( R dioda)
• Peak Inverse Voltage (PIV= Teg balik puncak)
PIV = Vm
• Faktor ripple
𝑡𝑒𝑔 𝑟𝑖𝑝𝑝𝑙𝑒 𝑉𝑟, 𝑟𝑚𝑠 𝐼𝑟, 𝑟𝑚𝑠
r= = atau r =
𝑡𝑒𝑔 𝑑𝑐 𝑉𝑑𝑐 𝐼𝑑𝑐

dimana i = Im/π + (Im/2) sin ωt – (2Im/3π) cos 2ωt + .....


= Idc + Ir
I rms2 = Idc2 + Ir rms2
Ir rms =√(I rms2 – Idc2)
√(I rms2 – Idc2 ) 𝐼 𝑟𝑚𝑠 2
Jadi r = Ir rms/ Idc = = √ [( ) -1]; dimana I rms = Im/2
𝐼𝑑𝑐 𝐼𝑑𝑐
𝐼𝑚/2 𝜋
= √ [(𝐼𝑚/𝜋)2 -1] = √ [( 2 )2 -1]

= 1,21
• Ratio Penyearahan
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑑𝑐 𝑘𝑒 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑃𝑑𝑐
Ratio penyearahan = 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 𝑎𝑐 𝑠𝑒𝑘𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟 𝑡𝑟𝑎𝑓𝑜 = 𝑃𝑎𝑐
Idc2 RL
= 𝐼 𝑟𝑚𝑠2 (𝑅𝐹+𝑅𝐿)

(Im/π)2 RL
= (𝐼𝑚/2)2 (𝑅𝐹+𝑅𝐿)
4 RL
= dimana Rf << RL
(𝜋)2 (𝑅𝐹+𝑅𝐿)

= 0,406
• Transformer Utilization Factor (TUF)
𝑃𝑑𝑐 [Im2 / (𝜋)2 ]RL
TUF = 𝑃𝑎𝑐 𝑅𝑎𝑡𝑒𝑑 = 𝑉𝑚
𝑥(𝐼𝑚/2)
√2

[Im2 / (𝜋)2 ]RL


= 𝐼𝑚(𝑅𝑓+𝑅𝐿) karena RL>>Rf
𝑥(𝐼𝑚/2)
√2

2√2
= = 0,287
𝜋2

• Kerugian Penyearah ½ gelombbang


- Ripple yang besar 1,21
- Ratio Penyearahan kecil 0,406
- TUF kecil 0,287
- Adanya Saturasi DC pd lilitan sekunder Trafo

Penyearah Gelombang Penuh


• Arus DC output
2𝐼𝑚
Idc = 𝜋

• Tegangan DC output
2𝑉𝑚
Vdc = 𝜋

• Faktor ripple
𝐼 𝑟𝑚𝑠 2 2𝐼𝑚
r = √[( 𝐼𝑑𝑐
) − 1], dimana Idc = 𝜋
dan I rms = Im/√2

r = 0,482
• Ratio Penyearahan
𝑃𝑑𝑐 2𝐼𝑚
Ratio Penyearahan = 𝑃𝑎𝑐 , dimana Idc = dan I rms = Im/√2
𝜋

= 0,812
• Transformer Utilization Factor
𝑃𝑑𝑐 2 [4Im2 / (𝜋)2 ]RL
TUF= 𝑃𝑎𝑐 𝑅𝑎𝑡𝑒𝑑 = 𝑉𝐼𝑑𝑐 𝐼𝑅𝐿 = 𝑉𝑚
𝑒𝑓𝑓 𝑒𝑓𝑓 𝑥(𝐼𝑚/√2)
√2
[4Im2 / (𝜋)2 ]RL
=𝐼𝑚(𝑅𝑓+𝑅𝐿) karena RL>>Rf
𝑥(𝐼𝑚/√2)
√2

= 0,693
Perbandingan Rangkaian Penyearah dengan beban Resistif
Peny ½ gel Peny dg CT Peny Jembatan
Teg sekunder line to line(Vm=V√2) V 2V V
Jumlah dioda 1 2 4
Peak Inverse Voltage (PIV) Vm 2Vm Vm
DC output tanpa beban, Vdc Vm/π=0,318Vm 2Vm/π=0,636Vm 2Vm/π=0,636Vm
Faktor ripple 1,21 0,482 0,482
Ratio Penyearahan 0,406 0,812 0,812
Transformer Utilization Factor 0,287 0,693 0,812
Daya tersedia dari 1KVA trafo,Watt 287 693 812
Frekwensi ripple F 2f 2f
D.FILTER PENYEARAH
Filter adalah suatu rangkaian yang dibuat dengan tujuan untuk memperbesar tegangan
DC dan memperkecil tegangan rippple pada suatu rangkaian penyearah baik setengah gelombang
maupun gelombang penuh. Adapun komponen elektronika yang sering digunakan sebagai
rangkaian filter adalah komponen Induktor (L) dan Kapasitor (C).

1. Filter Capacitor
Penyearah ½ gelombang dengan capacitor C dihubungkan paralel dengan RL dan tahanan
bias maju dioda sangat kecil dibanding RL karena itu selama ½ siklus positif, capacitor
mengisi muatan ke harga puncak ac input. Capacitor mengisi dan mengosongkan muatan
selama siklus penuh ac input. Capacitor mengisi ketika input cukup besar untuk bias maju
dioda. Capacitor mengosongkan muatan melalui RL ketika input jatuh ke level tegangan
dimana dioda bias mundur.

Makin kecil konstanta waktu τ =RLC, makin cepat tegangan capacitor menurun sebelum
pulsa positif dari input muncul dan capacitor mengisi muatan lagi. Perbandingan konstanta
waktu RLC kecil dan besar seperti pada gambar di bawah.

τ besar τ kecil
Fluktuasi tegangan dalam filter disebut tegangan ripple, dimana dalam aplikasi harus
dijaga sekecil mungkin.
Penambahan nilai kapasitor yang diparalel dengan beban memberikan efek komponen pulsa DC
yang lebih halus. Nilai kapasitor yang lebih besar menyimpan muatan pada saat pengisian. Kecepatan
pengosongan muatan kapasitor tergantung dari besarnya konstanta waku τ (= RL x C)
Gambar 2.2 memperlihatkan rangkaian penyearah gelombang penuh dilengkapi filter kapasitor.
Perhatikan gambar 2.2 diatas, pada saat T1 terjadi pengisian muatan kapasitor. Kapasitor
mendekati harga tegangan puncak Um (maksimum), jika tegangan pulsa turun lebih rendah dari
Um, maka kapasitor akan mengosongkan muatannya. Dengan adanya kapasitor (C) tegangan
keluaran tidak segera turun walaupun tegangan masuk sudah turun, hal ini disebabkan karena
kapasitor memerlukan waktu mengosongkan muatannya (τ = R.C). Sebelum tegangan kapasitor
turun banyak, tegangan pada kapasitor keburu naik lagi. Tegangan berubah yang terjadi tersebut
disebut tegangan kerut (ripple voltage) hasil dari transient kapasitor.
Keluaran dari penyearah terdiri dari tegangan searah dan tegangan bolak balik atau ripple.
Faktor kerut (ripple) didefinisikan:
Harga efektif komponen signal AC
𝑟=
Harga rata − rata signal DC
𝑉𝑟(𝑟𝑚𝑠)
𝑟=
𝑉𝑑𝑐
Dimana:
Vr (rms) = harga tegangan kerut yang terukur oleh volt meter AC.
Vdc = harga tegangan keluaran DC yang terukur oleh volt meter DC.
%r = persentase dari tegangan ripple.
Tegangan ripple adalah berbanding langsung terhadap arus beban (RL). Gambar 2.4 mempelihatkan
bentuk gelombang dg menggunakan filter & tanpa filter untuk penyearah setengah gelombang dan
gelombang penuh.
Gambar 2.4 Bentuk gelombang dg menggunakan filter & tanpa filter

Capacitor Filter: dengan penyearah ½ gelombang


𝑉𝑟 𝑟𝑚𝑠
Ripple = 𝑉 𝑑𝑐
∆𝑄 = I ∆t
Vdc
∆Q ( )T
Vpp = = RL dimana T = 1/f
𝐶 𝐶
Vdc
Vpp = atau Vdc = Vpp f RL C
𝑓 𝑅L 𝐶
Dari gambar Vdc merupakan tengah-tengah dari Vpp ripple, maka
Vdc = VPR – Vpp/2, jadi
Vdc
Vdc = VPR – 2𝑓 𝑅L 𝐶
VPR 2f RL C
Vdc = 1 atau Vdc = 1+2𝑓 𝑅L 𝐶
𝑥VPR
1+
2𝑓𝑅𝐿 𝐶
𝑉𝑝𝑝
Untuk gel gigi gergaji Vrms = 2√3
Dan percent ripple = (Vrms/Vdc) x 100%
Vpp/2√3
= 𝑉𝑝𝑝 𝑓 𝑅L 𝐶
1
= 2√3 𝑓 𝑅L 𝐶
x 100% ; dimana f adalah frekwensi ripple
2. Filter Induktor (L)

Gambar 1a: Skema rangkaian penyearah gel penuh dengan filter L

L=0
L≠0

Gambar

Gambar 1b: Output gelombang penuh pembalik fasa dengan filter L


Menurut deret fourrier arus beban dapat diuraikan menjadi:
2𝐼𝑚 4𝐼𝑚 4𝐼𝑚
𝑖= + 𝑐𝑜𝑠 2𝑡 + 𝑐𝑜𝑠4𝜔𝑡
𝜋 3𝜋 15𝜋
Suku pertama adalah komponen dc, suku kedua dan seterusnya adalah merupakan harmonisa.
Dengan menganalisa efek filter pada harmonisa kedua, bila harmonisa yang kedua sudah dapat
difilter dengan baik dan efektif, maka harmonisa yang lebih tinggi akan juga dapat difilter
dengan se-efektif mungkin. Bila (Rs+Rf) << RL maka untuk komponen dc diperoleh:
𝑉𝑚
𝐼𝑚 =
√2

Harga impedansi adalah:

𝑧 = √𝑅𝐿2 + (2wL)2 = √𝑅𝐿2 + 4𝜔 2 𝐿2


Tetapi suku komponen ac yang mempunyai frekuensi 2ω terdapat impedansi yang besar
sehingga didapat suatu persamaan untuk komponen ac yaitu:
𝑉𝑚
𝐼𝑚 =
√𝑅𝑙 2 + 4𝜔 2 𝑙 2
𝑉𝑚
Untuk Komponen AC, 𝐼𝑚 = √𝑅𝐿2 +4𝜔2 𝐿2

Dan arus beban yang dihasilkannya:


2𝑉𝑚 4𝑉𝑚
𝑖= − cos(2𝜔𝑡 − 𝜑)
𝜋𝑅𝑙 3𝜋√𝑅𝑙 2 + 4𝜔 2 𝑙 2
2𝜔𝑙
𝜑 = 𝑎𝑟𝑐 𝑡𝑔
𝑅𝑙
𝐼𝑟,𝑟𝑚𝑠 4𝑉𝑚 2 1
Ripple = = = 3√2
𝐼𝑑𝑐 3√2𝜋 √𝑅𝐿2 +4𝜔2 𝐿2 2 2
2𝑉𝑚
√1+4𝜔 2𝐿
𝑅𝐿
𝜋𝑅𝑙

4𝜔 2 𝐿2 𝑅𝐿 𝑅𝐿
Jika 𝑅𝐿2
>> 1, maka ripple = (3√2) 𝜔𝐿 = 1332𝐿 untuk f = 50Hz
2𝑉𝑚
Vdc = Untuk tahanan pada Induktor tidak ada.
𝜋
2𝑉𝑚 𝑅𝐿
Vdc = Dimana R = tahanan pada L + tahanan dioda + tahanan sekunder trafo
𝜋 𝑅𝐿+𝑅

Filter L sangat cocok untuk arus beban yang besar


3. Filter LC
The ripple factor is directly proportional to the load resistance RL in the inductor filter
and inversely proportional to RL in the capacitor filter. Therefore if these two filters are
combined as LC filter or L section filter as shown in figure, the ripple factor will be
independent of RL.

If the value of inductance is increased it will increase the time of conduction. At some
critical value of inductance, one diode, either D1 or D2 will always conducting.
From Fourier series, the output voltage can be expressed as

The dc output voltage,


The ripple factor

4. Filter CRC (RC π Filter)

5.CLC filter (LC π Filter)

Dengan menghubungkan tahanan rendah inductor sebagai pengganti R seri pada RC π


filter, dapat mengurangi tegangan DC dengan variasi beban, dan pada waktu yang sama
ripple melemah diakibatkan reaktansi yang dibangkitkan komponen AC. Filter ini disebut
LC π filter, yang merupakan perbaikan RC π yang memerlukan inductor yang besar.
L

RECTIFIER
C1 C2
RL

Dengan analisa yang samadengan RC π filter, didapatkan:

𝑅𝐿
Vdc’ = x Vdc R’ = tahanan pada inductor
𝑅 ′ + 𝑅𝐿

|𝑍|
Vr’ = x | Vr |
| 𝑋𝐿+𝑍 |

(− 𝐽 𝑅𝐿 / 𝜔𝐶2)/(𝑅−𝐽 𝐿/𝜔𝐶2)
Vr’ = 𝐽𝑅𝐿 x Vr
(− )
𝜔𝐶2
𝐽𝜔𝐿+𝑅−𝐽𝐿/𝜔𝐶2

Jika R’ << ωL maka R’ << RL

| Xc2 // RL | ~ | Xc2 |

| XL + (C2 // RL) | = XL

Maka | Vr’ | = Vr/ω2LC2

6.Filter LC Ganda

𝑉𝑟 𝑟𝑚𝑠 √2 𝑋𝑐1 𝑋𝑐2


Ripple = 𝑉 𝑑𝑐
= 3 𝑋𝐿1 𝑋𝐿2
E. Clipping & Clamping

a. Clipping :

Clipping merupakan salah satu bentuk distorsi (gangguan) amplitudo tegangan output yang
menyebabkan bagian atas dan atau bagian bawah dari bentuk gelombang terpotong, sehingga
tidak ada ayunan sebagaimana mestinya gelombang sinus. Rangkaian clipping mempunyai dua
komponen dasar yaitu dioda dan resistor, tetapi sering juga ditambahkan dengan sumber DC.
Bentuk gelombang output dapat dipotong pada level yang berbeda hanya dengan merubah posisi
dari komponen dan merubah magnitudo dari sumber DC

Jika V in = 5 sin ωt, VD =0,7V, VDC= 3V, Gambar bentuk gel output dari rangk dibawah:
b. Clamping
Clamping merupakan pergeseran bentuk gelombang AC ke atas atau ke bawah dari level semula.
Rangkaian clamping mempunyai tiga komponen dasar yaitu dioda, resistor, dan capacitor, tetapi
sering juga ditambahkan dengan sumber DC. Harga R dan C dipilih sedemikian rupa sehingga
konstanta waktu (τ=RC) nya cukup besar untuk menyakinkan bahwa tegangan pada capacitor
tidak berubah secara signifikan selama interval waktu yang ditentukan oleh input. Rangkaian
clamping di gunakan untuk menggeser bentuk gelombang AC ke atas atau ke bawah dengan
menambahkan level DC.

Jika Vi = 5 sin ωt, VD =0,7V, VDC= 3V, Gambar bentuk gel output dari rangk dibawah:

Pengganda / pelipat Tegangan

Pengganda Tegangan: - Pengganda teg. ½ gelombang


- Pengganda teg gelombang Penuh
Pengganda tegangan ½ gelombang
Untuk siklus positif Vin, D1 berada pada bias maju dan D2 berada pada bias mundur.
Karena tahanan pada D1 sangat kecil, C1 mengisi muatan secara cepat. Pada siklus
negative Vin, D1 bias mundur dan D2 bias maju, akibatnya C2 mengisi muatan.
Sesuai hukum Kirchoff tegangan dalam Loop, pada saat mencapai max siklus negative
di dapatkan:

Vp = - Vp + Vc2 maka Vc2 = 2 Vp


Selama siklus positif Vin berikutnya, D2 bias mundur, tegangan Vc2 sama dengan 2Vp

Pengganda Tegangan gelombang penuh


Pada saat siklus positif Vin, D1 konduksi dan D2 tidak konduksi, karena tahanan pada
D1 sangat kecil, C1 mengisi muatan secara drastis sebesar Vp. Pada siklus negative
Vin, D2 konduksi dan D1 tidak konduksi, maka C2 mengisi muatan secara drastis
sebesar Vp disebabkan tahanan pada D2 sangat kecil. Dengan demikian tegangan pada
Vo = Vc1 + Vc2 = 2 Vp.

Vo

Rangkaian Pengali Tiga (Voltage Tripler) & Pengali Empat (Voltage Quadrapler)

Rangkaian dari pengali tiga tegangan adalah sama seperti pengali dua tegangan
ditambah satu dioda D3 dan satu kapasitor C3. Prinsip kerja pengali tiga tegangan sama
seperti pengali dua tegangan yaitu untuk setengah gelombang berikutnya (setengah periode ke
tiga) maka D3 pada mode arah maju dan tegangan sekunder trafo (amplitudonya Vm) seri
dengan tegangan kapasitor C2 (sebesar 2.Vm) dan kapasitor C2 membuang muatannya
(discharge) sehingga mengisi kapasitor C1 sebesar Vm dan mengisi kapasitor C3 sebesar
2.Vm. Tegangan seri dari C1 dan C2 sama dengan 3.Vm dimana polaritas positipnya pada
ujung kiri C1 dan polaritas negatipnya pada ujung kanan C2. Gambar rangkaiannya seperti
gambar berikut:

Gambar Rangkaian pengali tiga tegangan (Voltage Tripler)


Sedangkan untuk rangkaian pengali empat tegangan yaitu sama dengan pengali tiga
dengan menambah dioda D4 dan kapasitor C4 sehingga pada setengah gelombang keempat
dioda D4 arah maju dan C4 diisi muatan (charge) sampai amplitudonya sama dengan 2.Vm.
Besar tegangan dari ujung kiri kapasitor C2 (positip) dan ujung kanan C4 (negatip) sama
dengan 4.Vm seperti gambar berikut:

Gambar Rangkaian pengali empat tegangan (Voltage Quadrapler)


Dioda Zener:

Simbol:

Sebenarnya tidak ada perbedaan struktur dasar dari zener, melainkan mirip dengan dioda. Tetapi
dengan memberi jumlah doping yang lebih banyak pada sambungan P dan N, ternyata tegangan
breakdown dioda bisa makin cepat tercapai. Jika pada dioda biasanya baru terjadi breakdown
pada tegangan puluhan volt, pada zener bisa terjadi pada angka puluhan dan satuan volt. Di
datasheet ada zener yang memiliki tegangan Vz sebesar 1.5 volt, 3.5 volt dan sebagainya. Ini
adalah karakteristik zener yang unik. Jika dioda bekerja pada bias maju maka zener biasanya
berguna pada bias negatif (reverse bias).

Diode zener normalnya dioperasikan pada daerah bias mundur (reverse bias) yaitu Katoda
diberi tegangan positif dan Anoda diberi tegangan negative.
Tegangan jatuh mundur (breakdown voltage) nya selalu konstan tidak tergantung pada arus
yang mengalir, dan biasa disebut dengan tegangan Zener (VZ), karena tegangan ini konstan
biasanya digunakan sebagai tegangan referensi.

Karakteristik diode Zener untuk bias majunya sama seperti karakteristik bias maju dioda
silikon, tetapi pada bias mundur karakteristiknya adalah arus reverse (IZ) yang mengalir
sangat kecil sekali mendekati 0V dan akan tetap konstan hingga mencapai tegangan Zener
Vz, dan setelah melampaui tegangan tsb arus yang mengalir sangat besar sekali hampir
vertical.

Spesifikasi diode Zener antara lain: teg Zener, daya, arus breakover, Impedansi dinamis
dan stabilitas temperatur.

Tegangan Zener (VZ)


Tegangan Zener merupakan teg breakdownnya yang tetap konstan, walaupun arus yang
mengalir bervariasi dengan range yang sangat besar dan merupakan mulai mengalirnya
arus mundur diode zener (IZ). Ini terdapat pada bagian linier kurva karakteristik bias
mundur. Pabrik pembuat dioda memberikan teg zener VZ yang tersedia di pasaran mulai
dari 2,4V hingga 200V dengan ketepatan 5 hingga 20%.

Daya
Daya dioda zener merupakan perkalian antara teg zenerVZ dengan arus mundur dioda
zener (IZ) atau PZ = VZ.IZ, daya tsb tersedia di pasaran mulai 150mW hingga 50W.

Arus Breakover
Arus breakover merupakan arus pada bagian lengkung dari kurva karakteristik dimana teg
dioda mulai berbeda dari VZ.

Impedansi Dinamis
Impedansi dinamis merupakan ukuran ketajaman kurva karakteristik dioda, dan
didefinisikan sebagai ZZ = ∆𝐼𝑧 ( 𝛺 )
∆ 𝑉𝑧

Impedansi ini idealnya mempunyai harga nol, tetapi pada prakteknya harganya mulai dari
beberapa Ω sampai ratusan Ω, tergantung pada teg dioda zener dan arus kerja dioda zener.
Pabrik pembuat memberikan spesifikasi impedansi zener biasanya dalam spesifikasi ∆IZ
yang mencakup range mulai dari IZ maksimum.

Contoh:
dioda zener dengan impedansi 40Ω pada range mulai dari IZ=1mA hingga IZ=10mA, teg
pada IZ=1mA adalah 9,1V, anggap impedansi konstan diatas range yang diberikan. Tent
VZmin dan VZmax jika dioda digunakan dengan arus zener 2 mA hingga 8 mA.
∆ VZ = ∆ IZ x ZZ = (2 – 1) mA x 40 Ω = 0.04 V
VZmin = 9.1 V + 0.04 V = 9.14 V.
Perubahan teg antara IZ = 2mA dan 8mA adalah ∆ VZ = (8 – 2) mA x 40Ω= 0,24V
Maka VZ max = VZ min + ∆ VZ = 9.14 + 0.24 V = 9.38 V

Stabilitas temperature
Koefisien temperatur dioda zener didefinisikan sebagai perubahan teg breakdown dalam oC
kenaikan suhu, sebagai contoh 8mV/oC berarti bahwa VZ naik sebesar 8mV untuk
kenaikan suhu setiap 1oC. Stabilitas temperatur merupakan ratio koefisien temp terhadap
tegangan breakdownnya, dan dinyatakan sebagai
𝑇𝑐
S= 𝑉𝑧 dimana: S = stabilitas temp.
TC = koef Temp.
VZ = teg zener
Zener banyak digunakan untuk aplikasi regulator tegangan (voltage regulator). Zener yang ada
dipasaran tentu saja banyak jenisnya tergantung dari tegangan breakdown-nya. Di dalam
datasheet biasanya spesifikasi ini disebut Vz (zener voltage) lengkap dengan toleransinya, dan
juga kemampuan dissipasi daya.

Regulator teg. dengan dioda zener

IS = IZ + IL
𝑉𝑖𝑛−𝑉𝑧
IS = 𝑅𝑠 harga VZ konstan
𝑉𝑟𝑙 𝑉𝑧
IL = =
𝑅𝑙 𝑅𝑙

Contoh: jika RS=20Ω, RL=200Ω, VZ=18V, V in bervariasi antara 20–30V. Tent PZmin &
PZmax, PRS max & PRS min.

LED (Light Emitting Diode)


Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika
yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED
merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang
dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED
juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita
jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.

Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat
dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan Lampu
Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam
menghasilkan cahaya. Oleh karena itu, saat ini LED (Light Emitting Diode) yang bentuknya
kecil telah banyak digunakan sebagai lampu penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu
tube.

Simbol dan Bentuk LED (Light Emitting Diode)

Cara Kerja LED (Light Emitting Diode)

LED merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat dari Semikonduktor. Cara kerjanya
pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub
Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward)
dari Anoda menuju ke Katoda.
LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan
junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah proses
untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga
menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau
bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type
material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan
positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan
memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).

LED atau Light Emitting Diode yang memancarkan cahaya ketika dialiri tegangan maju
ini juga dapat digolongkan sebagai Transduser yang dapat mengubah Energi Listrik menjadi
Energi Cahaya.

Cara Mengetahui Polaritas

Untuk mengetahui polaritas terminal Anoda (+) dan Katoda (-) pada LED. Kita dapat
melihatnya secara fisik berdasarkan gambar diatas. Ciri-ciri Terminal Anoda pada LED adalah
kaki yang lebih panjang dan juga Lead Frame yang lebih kecil. Sedangkan ciri-ciri Terminal
Katoda adalah Kaki yang lebih pendek dengan Lead Frame yang besar serta terletak di sisi yang
Flat.

Warna-warna LED (Light Emitting Diode)

LED telah memiliki beranekaragam warna, diantaranya seperti warna merah, kuning,
biru, putih, hijau, jingga dan infra merah. Keanekaragaman Warna pada LED tersebut tergantung
pada wavelength (panjang gelombang) dan senyawa semikonduktor yang dipergunakannya.
Berikut ini adalah Tabel Senyawa Semikonduktor yang digunakan untuk menghasilkan variasi
warna pada LED :

Bahan Semikonduktor Wavelength Warna


Gallium Arsenide (GaAs) 850-940nm Infra Merah
Gallium Arsenide Phosphide (GaAsP) 630-660nm Merah
Gallium Arsenide Phosphide (GaAsP) 605-620nm Jingga
Gallium Arsenide Phosphide Nitride (GaAsP:N) 585-595nm Kuning
Aluminium Gallium Phosphide (AlGaP) 550-570nm Hijau
Silicon Carbide (SiC) 430-505nm Biru
Gallium Indium Nitride (GaInN) 450nm Putih

Tegangan Maju (Forward Bias) LED

Masing-masing Warna LED (Light Emitting Diode) memerlukan tegangan maju


(Forward Bias) untuk dapat menyalakannya. Tegangan Maju untuk LED tersebut tergolong
rendah sehingga memerlukan sebuah Resistor untuk membatasi Arus dan Tegangannya agar
tidak merusak LED yang bersangkutan. Tegangan Maju biasanya dilambangkan dengan tanda
VF.

Warna Tegangan Maju @20mA


Infra Merah 1,2V
Merah 1,8V
Jingga 2,0V
Kuning 2,2V
Hijau 3,5V
Biru 3,6V
Putih 4,0V

Kegunaan LED dalam Kehidupan sehari-hari

Teknologi LED memiliki berbagai kelebihan seperti tidak menimbulkan panas, tahan
lama, tidak mengandung bahan berbahaya seperti merkuri, dan hemat listrik serta bentuknya
yang kecil ini semakin popular dalam bidang teknologi pencahayaan. Berbagai produk yang
memerlukan cahaya pun mengadopsi teknologi Light Emitting Diode (LED) ini. Berikut ini
beberapa pengaplikasiannya LED dalam kehidupan sehari-hari.
1. Lampu Penerangan Rumah
2. Lampu Penerangan Jalan
3. Papan Iklan (Advertising)
4. Backlight LCD (TV, Display Handphone, Monitor)
5. Lampu Dekorasi Interior maupun Exterior
6. Lampu Indikator
7. Pemancar Infra Merah pada Remote Control (TV, AC, AV Player)

5. Rangkaian LED sederhana


Dari rangkaian dibawah, jika pin di beri tegangan 5V, maka pada resistor akan muncul
tegangan sebesar :
VR = Vin – Vled
VR = 5 – 1.5 = 3.5 V

Arus yang mengalir pada rangkaian tersebut adalah :


I = VR/RI = 3.5/330 = 10.6 mA
Arus sebesar 10.6 mA sudah cukup untuk menyalakan LED tersebut dengan nyala yang cukup.

Datasheet LED

Kode Deskripsi Teruskan Melihat Max Khas bercahaya Jenis lensa


stok tegangan Sudut maju intensitas
drop arus
tipikal (V) (mA)
LED standar
3501 LED berdarah merah 2.1 60 25 275 mCd (@ Yg
3mm - 275mCd 20mA) disebarkan
3598 LED merah 3 mm 2.1 25 25 1000 mCd (@ Air bersih
jelas - 25deg - 20mA
1000mCd
3502 LED LED 3mm yang 2.1 60 25 35 mCd (@ Yg
hijau - 53mCd 20mA) disebarkan
35101 Hijau 3mm jelas air 2.1 25 25 50-100 mCd (@ Air bersih
LED - 25deg - 20mA)
75mCd
3503 LED berdebar 2.1 60 25 125 mCd (@ Yg
kuning 3mm - 20mA) disebarkan
125mCd
3599 Kuning 3mm jelas 2.1 25 25 1000 mCd (@ Air bersih
air LED - 25deg - 20mA)
1000mCd
3565 LED berdesain biru 3.1 60 25 500 mCd (@ Yg
3mm - 500mCd 20mA) disebarkan
35102 Biru 3mm jelas air 2.1 25 25 1500-2000 mCd Air bersih
LED - 25deg - (@ 20mA)
1750mCd
3564 LED berdimensi 3.1 60 25 700 mCd (@ Yg
3mm putih - 700mCd 20mA) disebarkan
35103 Putih 3mm jelas air 3.1 25 25 2000-3500 mCd Air bersih
LED - 25deg - (@ 20mA)
2750mCd
35100 Amber 3mm water 2.1 25 25 1750 mCd (@ Air bersih
clear LED - 25deg - 20mA)
1750mCd
3568 Pink 4.8mm clear 3.1 100 30 700 mCd (@ Air bersih
clear water - 100deg 20mA)
- 700mCd
3504 LED berdarah merah 2.1 60 25 275 mCd (@ Yg
5mm - 275mCd 20mA) disebarkan
35104 LED air redup 5mm 2.1 25 25 800-1500 mCd Air bersih
merah - 25deg - (@ 20mA)
1150mCd
3505 Green 5mm diffused 2.1 60 25 35 mCd (@ Yg
LED - 35mCd 20mA) disebarkan
35107 Hijau 5mm jelas air 2.1 25 25 800-1200 mCd Air bersih
LED - 25deg - (@ 20mA)
1000mCd
3506 LED berdebar 2.1 60 25 125 mCd (@ Yg
kuning 5mm - 20mA) disebarkan
125mCd
35105 Kuning 5mm jelas 2.1 40 25 600-1000 mCd Air bersih
air LED - 25deg - (@ 20mA)
800mCd
3567 LED berdesain 5mm 2.1 60 25 275 mCd (@ Yg
oranye - 275mCd mA20) disebarkan
3542 LED berdimensi 3.1 60 25 700 mCd (@ Yg
5mm putih - 700mCd 20mA) disebarkan
35109 LED putih putih 3.1 25 25 1500-3000 mCd Air bersih
5mm yang jernih - (@ 20mA)
25deg - 2250mCd
3543 Biru 5mm LED yang 3.1 60 25 500 mCd (@ Yg
disebarkan - 500mCd 20mA) disebarkan
35108 Biru 5mm jelas air 3.1 25 25 800-1500 mCd Air bersih
LED - 25deg - (@ 20mA)
1000mCd
3566 UV 5mm jelas air 3.4 15 30 95mCd (@ Air bersih
LED - 15deg - 20mA)
95mCd
35106 Amber 5mm clear 2.1 40 25 800-1000 mCd Air bersih
water LED - 25deg - (@ 20mA)
900mCd
3508 LED berdesain 2.1 60 25 350 mCd (@ Yg
10mm merah - 20mA) disebarkan
350mCd
3509 Hijau 10mm diffused 2.1 60 25 350 mCd (@ Yg
LED - 350mCd 20mA) disebarkan
3510 LED berdesah 2.1 60 25 350 mCd (@ Yg
kuning 10mm - 20mA) disebarkan
350mCd
3583- LED berdesain 2.1 60 25 900 mCd (@ Yg
10 10mm merah - 20mA) disebarkan
900mCd x10
3584- Hijau 10mm diffused 3.1 60 25 1750 mCd (@ Yg
10 LED - 1750mCd x10 20mA) disebarkan
3585- LED berdesah 2.1 60 25 900 mCd (@ Yg
10 kuning 10mm - 20mA) disebarkan
900mCd x10
3586- LED berkekuatan 3.1 60 25 1750 mCd (@ Yg
10 putih 10mm - 20mA) disebarkan
1750mCd x10
Kode Deskripsi Teruskan Melihat Max Khas bercahaya Jenis lensa
stok tegangan Sudut maju intensitas
drop arus
tipikal (V) (mA)
Berkedip LED
3538 Merah berkedip LED 3.0 - 5.0 30 20 3500 mCd (@ Air bersih
air jelas 5mm - 20mA)
30deg - 3500mCd
3539 Hijau berkedip 5mm 3.0 - 5.0 30 20 4000 mCd (@ Air bersih
jelas air LED - 30deg 20mA)
- 4000mCd
3540 Kuning berkedip 3.0 - 5.0 30 20 3500 mCd (@ Air bersih
LED air jelas 5mm - 20mA)
30deg - 3500mCd
3545 Biru berkedip 5mm 3.0 - 5.0 30 20 3500 mCd (@ Air bersih
jelas air LED - 30deg 20mA)
- 3500mCd
3592 Putih berkedip 5mm 3.0 - 4.5 30 20 8400 mCd (@ Air bersih
jelas air LED - 30deg 20mA)
- 8400mCd
3590 Kuning lilin 5mm 3.3 30 20 5800mCd (@ Air bersih
jelas air LED - 30deg 20mA)
- 5800mCd
Kode Deskripsi Teruskan Melihat Max Khas bercahaya Jenis lensa
stok tegangan Sudut maju intensitas
drop arus
tipikal (V) (mA)
LED Mengubah Warna
3527 Mengubah warna 2.7 - 5 30 40 (25 600/1000/500 (R Yg
LED berdebar 5mm - Ave) / G / B mCd) disebarkan
750mCd
3591 Mengubah Warna 3.8 - 5 20 330/500/750 (R / Yg
LED 5mm yang G / B mCd) disebarkan
disebarkan - 540mCd
3544 Mengubah Warna 2.7 - 5 30 40 (25 600/1000/500 (R Yg
LED berdebar 10 Ave) / G / B mCd) disebarkan
mm - 750mCd
LED RGB dan Tri-Color
3551 RGB 5mm clear 1.9 - 2.5 45 1500-2300 mCd Air bersih
LED - 45deg - (R) (R)
2100mCd - anoda 2.9 - 3.5 2000-2700 mCd
umum (G) (G)
2.9 - 3.5 1500-2200 mCd
(B) (B)
3574 RGB 5mm jelas air 1.9 - 2.5 45 1500-2300 mCd Air bersih
LED - 45deg - (R) (R)
2100mCd - katoda 2.9 - 3.5 2000-2700 mCd
umum (G) (G)
2.9 - 3.5 1500-2200 mCd
(B) (B)
3511 Warna Tri LED 5mm 2.1 30 30 750 mCd (R) Yg
berdifusi - 650mCd 550 mCd (G) disebarkan
x25
LED 5V
3530 LED berdimensi 5.0 60 13 80 mCd (@ Yg
merah 5mm - 80mCd 20mA) disebarkan
- 5V x10
3531 LED berdesain 5.0 60 13 32 mCd (@ Yg
Greeen 5mm - 20mA) disebarkan
32mCd - 5V x10
3532 LED berdebar 5.0 60 13 32 mCd (@ Yg
kuning 5mm - 20mA) disebarkan
32mCd - 5V x10
Kode Deskripsi Teruskan Melihat Max Khas bercahaya Jenis lensa
stok tegangan Sudut maju intensitas
drop arus
tipikal (V) (mA)
LED Ultra Bright
3507 Merah 5mm jelas air 1,85 30 30 1000 mCd (@ Air bersih
LED - 30deg - 20mA)
1000mCd
3524 LED putih putih 5 3.2 15 30 5000 mCd (@ Air bersih
mm jelas - 15deg - 20mA)
5000mCd
3537 Biru 5mm jelas air 3.2 15 30 3500 mCd (@ Air bersih
LED - 15deg 20mA)
3500mCd
3546 LED putih 5 mm 3.1 140 30 3000 mCd (@ Air bersih
yang jernih - 140deg 20mA)
- 3000mCd
Mega Bright LEDs
3581 Hijau 5mm air jelas 3.1 30 30 8000-11000 Air bersih
LED - 30deg - mCd (@ 20mA)
9500mCd
3580 Kuning 5mm jelas 2.2 30 30 8000-11000 Air bersih
air LED - 30deg - mCd (@ 20mA)
9500mCd
3579 Merah 5mm jelas air 2.2 30 30 8000-11000 Air bersih
LED - 30deg - mCd (@ 20mA)
8500mCd
3578 Biru 5mm jelas air 3.1 15 30 8000-11000 Air bersih
LED - 15deg - mCd (@ 20mA)
9500mCd
3577 Hijau 5mm jelas air 3.1 15 30 15000-20000 Air bersih
LED - 15deg - mCd (@ 20mA)
17500mCd
3576 Kuning 5mm jelas 2.2 15 30 15000-20000 Air bersih
air LED - 15deg - mCd (@ 20mA)
17500mCd
3575 Merah 5mm jelas air 2.2 15 30 15000-20000 Air bersih
LED - 15deg - mCd (@ 20mA)
17500mCd
3550 Putih putih 5mm 3.2 25-30 30 15000-20000 Air bersih
jelas LED - 30deg - mCd (@ 20mA)
17500mCd
3549 Putih putih 5 mm 3.2 15 30 15000-20000 Air bersih
clear LED - 15deg - mCd (@ 20mA)
17500mCd
35118 Sakuru (Lilac) clear 3.1 15 20 8400mCd (@ Air bersih
water LED - 15deg - 20mA)
8400mCd
3587- Putih 3mm air 3.1 25 25 10000-15000 Air bersih
10 bening - 25deg - mCd (@ 20mA)
12500mCd - x10
3588- Biru 3mm air bersih - 3.1 25 25 6000-8000 mCd Air bersih
10 25deg - 7000mCd - (@ 20mA)
x10
3589- Merah 3mm air 2.1 25 25 10000-15000 Air bersih
10 bening - 25deg - mCd (@ 20mA)
12500mCd - x0
Kode Deskripsi Teruskan Melihat Max Khas bercahaya Jenis lensa
stok tegangan Sudut maju intensitas
drop arus
tipikal (V) (mA)
LED Super Fluks
3593 Red super fluks 5mm 1.9-2.3 80 20 1000-1500 mCd Air bersih
jelas air LED - 80deg (@ 20mA)
1250mCd
3594- Kuning super fluks 1.9-2.3 80 20 1000-1500 mCd Air bersih
01 5mm jelas air LED - (@ 20mA)
80deg - 1250 mCd
3595- Hijau super fluks 2.9-3.5 80 20 1100-1600 mCd Air bersih
01 5mm LED - 80deg - (@ 20mA)
1350mCd
3596- Biru super fluks 2.9-3.5 80 20 1100-1600 mCd Air bersih
01 5mm LED - 80deg - (@ 20mA)
1350mCd
3597- Putih super fluks 2.9-3.5 80 20 1500-2100 mCd Air bersih
01 5mm jelas air LED - (@ 20mA)
80deg - 1800mCd
LED inframerah
35110 Inframerah 5mm 1.7 15 20 1100 mCd (@ Air bersih
jelas air LED - 15deg 20mA)
- 1100mCd
LED array

LED sering dipakai sebagai indikator yang masing-masing warna bisa memiliki arti yang
berbeda. Menyala, padam dan berkedip juga bisa berarti lain. LED dalam bentuk susunan
(array) bisa menjadi display yang besar. Dikenal juga LED dalam bentuk 7 segment atau
ada juga yang 14 segment. Biasanya digunakan untuk menampilkan angka numerik dan
alphabet

Anda mungkin juga menyukai