Pada gambar di atas, Vi sebagai tegangan input rangkaian yang mempunyai nilai sebesar
20Vpp (20V peak to peak artinya jarak tegangan antara puncak tegangan dan lembah
tegangan). Sesuai dengan karakteristik dioda yaitu panjar maju (forward bias) hanya
melewatkan tegangan positif saja, maka hanya gelombang positif saja yang dilewatkan
sedangkan gelombang negatif tidak dilewatkan. Setelah disearahkan menggunakan dioda
maka akan di dapat bentuk gelombang seperti pada gambar di sebelahnya. Setelah itu
bisa dihitung nilai Vrms dan Vdc nya.
Pada gambar di atas, saat tegangan input Vi berada pada siklus positif, D1 akan
mengalami panjar maju (forward bias) sedangkan D2 mengalami panjaran balik (reverse
bias) sehingga arus akan mengalir melalui D1 menuju ke beban dan ke grounding, dalam
hal ini grounding terhubung dengan CT.
Saat tegangan input V1 berada pada siklus negatif, D2 akan mengalami panjar maju
(forward bias) sedangkan D1 mengalami panjar balik (reverse bias) sehingga arus akan
mengalir melalui D2 menuju ke beban dan ke gorunding dan kembali ke CT.
Dari penjelasan cara kerja penyearah gelombang penuh jenis ini terlihat bahwa tegangan
yang terjadi pada beban mempunyai polaritas yang sama tanpa memperdulikan dioda
mana yang menghantar karena arus mengalir melalui arah yang sama sehingga akan
terbentuk gelombang penuh yang disearahkan.
Cara kerja rangkaian sebagai berikut. Melihat pada gambar di atas. Ketika fase positif,
dioda seharusnya berada pada posisi panjar maju (forward bias) namun adanya tegangan
DC 3V (batere) yang diseri dengan dioda maka harus diperhitungkan dulu nilai Vi. Untuk
nilai Vi dibawah 3V, dioda dalam keadaan panjar balik (reverse bias) sehingga nilai Vo
mengikuti Vi. Ketika Vi berada pada tegangan 3V atau lebih makan dioda dalam keadaan
panjar maju (forward bias), maka tegangan Vi akan melewati dioda dan Vo hanya
mengukur tegangan batere saja. Ketika fase negatif, dioda dalam keadaan panjar balik
sehingga Vo mengikuti grafik nilai Vi dengan nilai minimum -10V.
Teori di atas berlaku juga untuk pembatas tegangan negatif (negative clipper). Rangkaian
pembatas tegangan negatif hampir sama dengan rangkaian pembatas tegangan positif,
hanya saja polaritas diodanya yang dibalik.
Memperhatikan pada gambar di atas. Ketika fase positif, dioda D1 pada posisi panjar
maju (forward bias) dan D2 pada posisi panjar balik. Untuk nilai Vi di bawah 3V, dioda
D1 dalam keadaan panjar balik (reverse bias) sehingga nilai Vo mengikuti Vi. Ketika Vi
berada pada tegangan 3V atau lebih maka dioda D1 dalam keadaan panjar maju (forward
bias), maka tegangan Vi akan melewati dioda D2 dan Vo hanya mengukur tegangan
batere V1 saja.
Ketika fase negatif, dioda D2 pada posisi panjar maju (forward bias) dan D1 pada posisi
panjar balik. Untuk nilai Vi di atas -3V, dioda D2 dalam keadaan panjar balik (reverse
bias) sehingga nilai Vo mengikuti Vi. Ketika Vi berada pada tegangan -3V atau kurang
maka dioda D2 dalam keadaan panjar maju (forward bias), maka tegangan Vi akan
melewati dioda D2 dan Vo hanya mengukur tegangan batere V2 saja. Sinyal yang
dihasilkan sesuai dengan pembatas yang diberikan yaitu 3V ~ -3V saja.
Melihat pada gambar di atas, urutan kerjanya sebagai berikut. Akan lebih mudah melihat
dari fase negatif terlebih dahulu. Ketika fase negatif, dioda dalam keadaan panjar maju,
arus akan mengalir mengisi capasitor sebesar 10V, Vo tidak mengukur apapun. Ketika
fase positif dioda dalam keadaan panjar balik dan tegangan Vi akan dibaca Vo bersamaan
pelepasan muatan dari capasitor. Tegangan Vi 10V dan tegangan capasitor 10V akan
terbaca oleh Vo sebesar 20V. Begitulah mengapa nilai tegangan dari vi bisa bergeser ke
arah positif.
Pada gambar di atas adalah kebalikan dari Penjepit DC positif. Melihat pada gambar,
urutan kerjanya sebagai berikut. Ketika fase positif, dioda dalam keadaan panjar maju,
arus mengalir mengisi capasitor sebesar -10V, Vo tidak mengukur apapun. Ketika fase
negatif dioda dalam keadaan panjar balik dan tegangan Vi akan dibaca Vo bersamaan
pelepasan muatan dari capasitor. Tegangan Vi -10V dan tegangan capasitor 10V akan
terbaca oleh Vo sebesar -20V. Begitulah mengapa nilai tegangan dari vi bisa bergeser ke
arah negatif.
Rangkaian 4: Pengali Tegangan (Voltage Multiplier)
Dioda sebagai pengali tegangan digunakan dalam berbagai perancangan elektronik untuk
mendapatkan tegangan sesuai dengan yang diinginkan. Untuk lebih jelasnya melihat pada
gambar berikut :
Akan lebih mudah penjelasan dimulai dari fase negatif terlebih dahulu. Pada fase negatif
dioda D1 akan panjar balik sedangkan dioda D2 akan panjar maju. Hal ini menyebabkan
capasitor C1 akan menyimpan muatan dari hasil panjar maju D2 sebesar 10V. Vo pada
awal fasa masih belum mengukur tegangan. Pada fase positif dioda D1 akan panjar maju
dan dioda D2 akan panjar balik. Vo akan mendapatkan tegangan 20V dari V1 sebesar
10V dan pelepasan muatan dari capasitor C1 sebesar 10V. Pada saat ini pula C2 akan
menyimpan muatan sebesar -10V hasil dari panjar maju D1.
Pada fase negatif berikutnya dioda D1 akan panjar balik sedangkan dioda D2 akan panjar
maju. Hal ini menyebabkan capasitor C1 akan menyimpan muatan dari hasil panjar maju
D2 sebesar 10V. Vo akan mendapatkan tegangan -20V dari V1 sebesar -10 V dan
pelepasan muatan dari C2 sebesar -10V.
Begitu siklus terus berulang dan didapatkan tegangan 2 kali lipat dari sebelumnya.
dengan teori yang sama maka bisa dibuat rangkaian pengali tegangan sesuai dengan
keinginan dari perancangnya. Berikut saya contohkan rangkaian pengali tegangan
quadraple, 4 kali dari tegangan semula.
Nach,,gitu dech yang saya Petik dari tetangga .....makasih ya Gan,,,.mudah2n bisa
bermanfaat bagi semua yang mampir di kang hada.