Anda di halaman 1dari 7

Karakteristik Dioda dan Zener

TUJUAN
Mempelajari dan mengetahui karakteristik dasar dioda

TEORI DASAR
Dalam bidang elektronika seringkali diperlukan suatu komponen yang mengalirkan arus jika
diberi beda potensial pada satu arah (Forward Bias) dan sebaliknya tidak mengalirkan arus jika
diberi beda potensial pada arah yang berlawanan (Reverse Bias). Komponen yang memiliki
karakteristik tersebut adalah dioda.
Untuk tegangan yang tidak terlalu tinggi orang banyak menggunakan dioda yang terbuat dari
bahan semikonduktor (dalam hal ini germanium dan silikon). Sedangkan untuk tegangan tinggi
digunakan dioda vakum. Dalam percobaan ini kita menyelidiki sifat-sifat dari penggunaan dioda
dari bahan semikonduktor saja.
Dioda merupakan komponen elektronika yang terbuat dari 2 lapisan semikonduktor yang
berbeda jenis dopingnya (Lapisan N dan lapisan P). Semi konduktor tipe P berfungsi sebagai
anoda dan semi konduktor tipe N berfungsi sebagai katoda. Pada daerah sambungan 2 jenis semi
konduktor yang berlawanan ini akan muncul daerah deplesi yang akan membentuk gaya barier.
Gaya barier ini dapat ditembus dengan tegangan (+) sebesar 0,7 volt yang dinamakan sebagai
break down voltage, yaitu tegangan minimum dimana diode akan bersifat sebagai
konduktor/penghantar arus listrik.
Di dalam dioda akan terjadi bias maju saat dipasang pada suatu rangkaian. Saat sumber tegangan
DC lebih besar dari 0,7 volt, ia akan mendorong hole pada anoda dan elektron bebas pada katoda
ke sambungan dioda tersebut. Karena tegangan lebih besar dari 0,7 colt, maka elektron memiliki
cukup energi untuk menyebrangi lapisan deplesi dan bergabung dengan hole menuju kutub
positif baterai. Hal ini terjadi secara kontinu dan menimbulkan arus maju pada dioda.
Dioda akan mengalirkan arus bila diberi beda potensial dimana kaki anoda lebih positif dari
katoda dan tidak akan mengalirkan arus jika sebaliknya yaitu kaki anoda lebih negatif dari
katoda.
Pada tegangan sumber AC, dioda dapat dimodifikasi menjadi sebuah rectifier atau penyearah
tegangan. Ada tiga jenis rectifier bentukan dari modifikasi dioda ini diantaranya setengah
gelombang rectifier, rectifier gelombang penuh, dan rectifier jembatan.

Dioda Zener
Variasi khusus dari dioda semikonduktor adalah dioda zener. Dioda zener adalah dioda khusus
yang dirancang untuk bekerja pada daerah breakdown. Dioda Zener dibuat sedemikian rupa
sehingga arus dapat mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui
batas "tegangan rusak" (breakdown voltage) atau "tegangan Zener".
Dioda zener adalah dioda silikon yang dirancang khusus untuk bekerja pada daerah breakdown.
Dioda ini paling utama bermain sebagai komponen rangkaian regulator tegangan yang menjaga
agar tegangan beban konstan. Secara ideal zener berlaku seolah-olah baterai sempurna. Sedang
pada aproksimasi selanjutnya, ia memiliki hambatan bulk yang menghasilkan tambahan kecil
tegangan.
Dioda zener dapat diaplikasikan untuk rangkaian regulator, protektor, peak clipper, dst.
Gambar dari dioda dan dioda zener dapat dilihat di bawah ini.
Gambar 2.1 Dioda dan Dioda Zener

ALAT
Dioda 1N4001
Zener 2V7, 4V7, 6V2
Resistor 47 Ω
1KΩ
Potensiometer 1K Ω
Osiloskop
Multimeter
Catu daya
Protoboard

PROSEDUR PERCOBAAN
Mempelajari karakteristatik dioda pada Bias Forward
Susun rangkaianseperti pada Gambar 2.2
Pasang dioda pada Vs berkisar antara 0 volt sampai 1 volt dengan interval 0,1 volt, dan antara 1
volt sampai 5 volt dengan interval 1 volt.
Ukurlah arus yang mengalir melalui dioda

       Gambar 2.2 Forward       Gambar 2.3. Reserve

Mempelajari karakteristik static diode pada Bias Reverse


Menyusun rangkaian seperti pada Gambar 2.3
Memasang diode pada Vs berkisar antara 0 volt sampai 1 volt dengan interval 0,1 volt, dan
antara 1 volt sampai 5 volt dengan interval 1 volt
Ukurlah arus yang mengalir melalui dioda

Rangkaian regulator zener


Membuat rangkaian seperti pada gambar 3.5 dengan diode zener 2V7
Menaikkan tegangan input V dari 0-12 volt dangan interval 1 V, catat tegangan pada R beban
dan arus yang mengalir melalui zener.
Mengganti diode dengan tipe 4V7 kemudian ulangi percobaan
Mengganti dioda zener dengan tipe 6V2 kemudian ulangi percobaan

Gambar 2.4 Rangkaian Regulator Zener

TUGAS PENDAHULUAN
Perhatikan Gambar 2.2 dan Gambar 2.3 dengan menggunakan analisis rangkaian, lengkapi table
berikut! Serta pula penurunannya! Pendekatan kedua (Vk = 0,7V)

Vs(DC)I (diode forward)I (diode reverse)0.1000.2000.3000.4000.5000.6000.70.001


µA00.80.011 µA00.90.109 µA011.038 µA02713.8 µA031.676 mA042.656 mA053.642 mA0
Contoh gambar:
Gambar diode forward

Gambar diode reverse

Secara teori jelaskan cara kerja rangkaian diode pada gambar 2.4. Kemudian lengkapilah table di
bawah ini!
Ini adalah rangkaian regulator zener. Pada rangkaian ini, zener akan bekerja apabila nilai
tegangan Thevenin lebih besar daripada tegangan zener. Lalu, untuk mencari arus pada zener,
terlebih dahulu mencari besar arus sumber dan arus beban dan selsish dari keduanya lah arus
zener.
V2V74V76V2VRIVRIVRI00000001833.2 mV0833.2 mV0833.2 mV021.666 V01.666 V 01.666
V032.5 V02.5 V02.5 V043.333 V03.333 V03.333 V054.166 V04.166 V04.166
V064.999V04.999 V04.999 V075.832 V05.832 V05.832 V086.666 V06.666 V06.666 V097.499
V07.499 V07.499 V0108.332 V08.332 V08.332 V0119.165 V09

Contoh Gambar Analisis Rangkaian

Sebutkan kegunaan diode pada rangkaian!


Dioda memiliki fungsi yaitu hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja. Struktur dioda tidak lain adalah
sambungan semikonduktor P dan N. Satu sisi adalah semikonduktor dengan tipe P dan satu sisinya yang
lain adalah tipe N. Dengan struktur demikian arus hanya akan dapat mengalir dari sisi P menuju sisi N.
Data Pengamatan
Percobaan I dan II
Vs(DC)I (diode forward)I (diode reverse)0000,1-00,20,025 mA00,30,050 mA00,40,250 mA00,50,400
mA00,60,550 mA00,70,775 mA00,80,900 mA00,91,100 mA011,250 mA023,500 mA035,500 mA047,500
mA059,500 mA0Percobaan III
V2V74V76V2VRIVRIVRI000000010,8 V-0,8 V-0,9 V-21,6 V0,175 mA1,6 V -1,7 V-32,3 V0,7 mA2,5 V0,05
mA2,45 V-42,7 V1,3 mA3,3 V0,1 mA3,4 V-52,95 V2,05 mA4,2 V1 mA4,2 V-63,05 V3 mA4,5 V1,5 mA5
V0,1 mA73,2 V4 mA4,6 V2,25 mA5,8 V0,75 mA83,25 V5 mA4,6 V3 mA6,1 V1,85 mA93,3 V5,5 mA4,6 V4,5
mA6,15 V2,6 mA103,4 V6,5 mA4,6 V4,75 mA6,18 V3,5 mA113,42 V7 mA4,62 V6 mA6,2 V4 mA123,45 V8
mA4,62 V7 mA6,21 V5 mA

Tugas Akhir
Buatlah tabel dan grafik dari percobaan yang anda lakukan!
Vs(DC)I (diode forward)I (diode reverse)0000,1000,2000,30,75 mA00,41,00 mA00,51,50 mA00,60,08
mA00,70,20 mA00,80,23 mA00,90,26 mA011,31 mA022,25 mA032,50 mA043,75 mA054,50 mA0

V2V74V76V2VRIVRIVRI000000010,75 V2,175 uA0 00,7 V021,6 V1,5 mA1,6 V 01,5 V032,2 V3,0 mA2,4
V0,02 mA2,2 V042,6 V3,75 mA3,2 V0,11 mA3,2 V053,0 V9,75 mA4,0 V0,68 mA4,1 V063,0 V6,75 mA4,6
V3,0 mA4,8 V0,75 mA73,2 V7,50 mA4,8 V6,0 mA5,8 V11,25 mA83,2 V8,25 mA4,9 V10,50 mA6,2 V17,25
mA93,4 V4,50 mA5,8 V14,25 mA6,2 V15,75 mA103,4 V3,75 mA5,0 V18,75 mA6,2 V22,50 mA113,6 V6,75
mA5,2 V23,25 mA6,2 V11,25 mA123,6 V9,0 mA5,3 V28,50 mA6,4 V16,50 mA

Grafik Tegangan Resistor Beban


Grafik Arus Resistor Beban

Bandingkan hasil yang diperoleh dari eksperimen dengan yang telah diperoleh sebelumnya di tugas
pendahuluan (referensi)!
Pada percobaan I dan II, besarnya arus forward pada praktikum lebih besar daripada hasil simuasi atau
EWB. Mungkin dikarenakan pada EWB tidak tersetting dengan baik nilai-nilai yang digunakan pada
masing-masing komponen. Sedangkan saat arus reverse, hasilnya sama, yaitu nol ampere.
Pada percobaan tiga, nilai tegangan tidak berbeda terlalu jauh. Hanya saja pada arus, di simulasi saya
salah menempatkan amperemeter sehingga menunjukkan nilai nol sedangkan pada praktikum, letak
amperemeter adalah di antara dioda zener dengan resistor.

Apa kesimpulan yang bisa diperoleh dari soal no.1?


Pada percobaan I dan II, nilai arus pada dioda forward adalah ada dan memiliki tegangan knee mulai dari
tegangan 1V. Sedangkan pada dioda reverse, tidak terdapat adanya arus yang mengalir melewati dioda.
Pada percobaan III lebih menjelaskan dari regulator zener yaitu penyetabil tegangan. Hal tersebut
terlihat dari tegangan yang dihasilkan oleh masing-masing zener dimana hampir stabil saat mencapai
nilai tertentu. Untuk arusnya, dapat terlihat tegangan knee dari masing-masing jenis zener tersebut
yaitu saat arus mulai naik secara drastis.

Tentukan jenis dioda dengan melihat knee voltagenya!


Knee voltage / tegangan kaki merupakan tegangan pada saat arus mulai naik secara cepat. Dioda
menghasilkan tegangan kaki sebesar 0.7 v untuk dioda Silicon (Si) dan 0.3 v untuk dioda Germanium
(Ge).

Analisis Data

Dioda merupakan suatu komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor tipe-p (positif)
dan tipe-n (negatif). Dioda mengalir dari p ke n, yaitu dari anoda ke katoda. Karakteristik dioda
menggambarkan hubungan antara arus dan tegangan dalam forward bias dan reverse bias. Dalam
forward bias, arus mengalir setelah tegangan sumber lebih dari 0.7 v, sedangkan dalam reverse bias arus
tidak mengalir karena hambatannya bernilai tak hingga.
Sebuah dioda biasanya dianggap sebagai alat yang menyalurkan listrik ke satu arah, namun dioda zener
dibuat sedemikian rupa sehingga arus dapat mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan yang
diberikan melampaui tegangan breakdown. Jika dioda biasa bekerja pada forward bias, maka zener
biasanya berguna pada reverse bias.
Pada praktikum karakteristik dioda dan zener, praktikan diharapkan dapat mempelajari dan mengetahui
karakteristik dasar dioda. Untuk mempelajari karakteristik statik dioda pada forward bias dan reverse
bias, dibutuhkan rangkaian yang terdiri dari komponen dioda dan resistor, catu daya, blackbox,
multimeter, serta protoboard. Sedangkan pada percobaan rangkaian regulator zener, rangkaian yang
digunakan sama dengan percobaan awal, hanya saja pada percobaan ini yang digunakan adalah dioda
zener.
Percobaan pertama merupakan percobaan dimana praktikan dapat mempelajari karakteristik statik
dioda pada forward bias dan reverse bias. Sebelum melakukan percobaan ini, komponen yang ada
disusun di atas protoboard, dan alat ukur (multimeter) yang digunakan di kalibrasi dahulu. Karena yang
akan dicari adalah arus dari dioda forward bias dan reverse bias, maka kalibrasi dilakukan dengan
menjepit probe kutub + dan – yang ada dengan kedua jari dan atur hingga jarum penunjuk tepat berada
pada titik nol. Sumber tegangan yang dibutuhkanpun didapatkan dari kawat penghubung yang
disambungkan dengan catu daya pada blackbox. Setelah itu barulah praktikan mengukur arus yang
mengalir melalui dioda.
Percobaan kedua merupakan percobaan dari rangkaian regulator zener. Percobaan ini kurang lebih
sama dengan percobaan pertama, hanya saja dioda yang digunakan berbeda. Percobaan ini
menggunakan dioda zener. Sebenarnya tidak ada perbedaan struktur dasar antara zener dengan dioda
biasa, hanya bentuk fisiknya saja yang berbeda. Bentuk zener lebih kecil dan berbentuk seperti kaca, dan
apabila praktikan ingin melihat ukuran nilai zener, praktikan harus menggunakan kaca pembesar agar
terlihat jelas nilai diodanya. Jenis dioda zener yang digunakan adalah 2v7, 4v7, serta 6v2. Dan yang
diukur adalah tegangan beban dan arus yang mengalir melalui zener.
Setelah melakukan pengambilan data, data pengamatan hasil percobaan yang ada tidaklah diolah
menggunakan suatu metode, tetapi hanya dibandingkan dengan hasil yang didapatkan sebelum
praktikum dimulai dengan menggunakan program Electronics Workbench dan juga dibantu dengan
rumus-rumus yang ada. Pada percobaan pertama, setelah dibandingkan, didapatkan hasil yang tidak
jauh berbeda.
Untuk pengukuran arus pada forward bias pada tegangan sumber 0 v-0.7 v, pengukuran berjalan sesuai
teori. Yaitu arus akan mengalir setelah tegangan sumber lebih dari 0.7 v dalam forward bias. Setelah
tegangan sumber mencapai 0.8 v dan seterusnya, barulah arus ada. Walaupun arus yang dihasilkan tidak
sama dengan arus yang telah diperhitungkan sebelumnya, namun nilainya masih mendekati. Perbedaan
arus tersebut juga mengakibatkan perbedaan grafik yang diperoleh. Grafik dioda yang seharusnya dapat
dideskripsikan dengan arus (sumbu y) yang mendekati nol saat tegangan dioda (sumbu x) mendekati
tegangan penghalang (knee voltage). Di sekitar 0.6 v ke 0.7 v, arus dioda naik. Saat tegangan dioda lebih
besar dari 0.8 v, arus dioda menjadi berarti dan grafik hampir linier. Akan tetapi grafik seperti itu agak
berbeda bila dibandingkan dengan grafik hasil percobaan. Percobaan mengenai rangkaian regulator
zenerpun begitu. Tegangan beban dan arus pada zener yang didapatkan setelah percobaan sedikit
berbeda dari hasil yang telah didapatkan sebelumnya. Perbedaan angka ini tergolong cukup baik namun
masih belum sempurna. Perbedaan ini terjadi karena adanya faktor kesalahan.
Kesalahan-kesalahan yang terjadi disebabkan oleh kesalahan pembacaan skala. Praktikan seringkali
tidak teliti dalam pembacaan skala pada multimeter. Selain itu, kesalahan juga didapatkan pada saat
menaikan tegangan sumber. Terkadang setelah praktikan membuat tegangan sumber menjadi tegangan
yang diinginkan dan ketika praktikan mengukur kembali, tegangan sumbernya bisa berbeda. Naik
turunnya tegangan seperti itu dapat menyebabkan ketidakakuratan hasil yang diperoleh. Kemudian
mungkin adanya komponen yang kurang tertancap pada protoboard, itupun menyebabkan hasil yang
berbeda. Waktu yang kurang lamapun menjadi penyebab terhambatnya praktikan dalam menyelesaikan
praktikum. Alhasil pada percobaan rangkaian regulator zener, praktikan tidak mencoba ketiga dioda
zener tetapi hanya satu, yaitu dioda zener 4v7. Seharusnya mungkin waktu yang tersedia cukup, namun
karena praktikan belum terbiasa dan masih lambat dalam melakukan praktikum, waktupun terasa
kurang.
Tidak semua percobaan dalam praktikum ini memiliki kesalahan. Untuk pengukuran arus pada reverse
bias, pengukuran berjalan sempurna sesuai teori. Pada reverse bias, arus tidak mengalir karena
hambatannya yang bernilai tak hingga. Dan terbukti pada saat praktikan melakukan percobaan ini, jarum
penunjuk multimeter tidak bergerak sama sekali dan hanya menunjuk angka nol.

Kesimpulan
Pada praktikum modul II ini dapat disimpulkan beberapa hal, diantaranya:
Arus yang melewati dioda forward adalah ada sedangkan bernilai nol saat melewati dioda reverse.
Dioda zener berfungsi untuk menyetabilakn tegangan, hal tersebut terlihat dalam data pengamatan.
Terdapat hubungan sebanding antara tegangan dengan arus.

Daftar Pustaka
Penuntun Praktikum Elektronika i
            Malvino, Albert P.Buku Satu: Prinsip-prinsip Elektronika.

Anda mungkin juga menyukai