Dioda
1) Zero Bias
Tegangan barrier
Pembangkitan tegangan barrier bergantung pada suhu junction,
suhu yang lebih tinggi menciptakan banyak pasangan elektron dan hole,
sehingga aliran pembawa minoritas meleweti junction bertambah pada
suhu 25C potensial barrier pada dioda germanium (GE) = 0,3V dan dioda
silikon (Si) = 0,7V. Potensial barrier tersebut berkurang 2,5mV untuk
kenaikan 1 derajat celcius.
Tegangan Breakdown
Breakdown voltage atau jenuh tegangan dioda adalah nilai
tegangan minimum pada dioda untuk dapat mengalirkan arus listrik.
Sebuah dioda tidak berfungsi sebagaimana layaknya sebuah resistor,yang
dengan mudah dapat mengalirkan arus listrik yang dibebankan kepadanya.
Dioda memliki jatuh tegangan, apabila nilai tegangan yang diberikan
kurang dari breakdown voltage, maka dioda tidak mengalirkan arus listrik.
forward bias
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
forward bias
0.3
0.2
0.1
0
0 2 4 6 8 10 12
3.1 Tujuan
1. Alat
Trafo adaptor
AVO meter
Osciloscop
Tool set
2. Bahan
Dioda IN4007 (1 buah)
Resistor 1kΩ (1 buah)
3.4 Langkah Praktikum
b) Tegangan puncak/Vp
Vp = Jumlah kotak (vertical) x volt/div
= 3,6 x 5
=18V
c) Tegangan Vdc
Vdc = ketentuan rumus Vdc x Vp
= 0,318 x 18
= 5,724 Vdc
Pengukuran Tegangan Ac
4.1 Tujuan
1. Trafo adaptor
2. AVO meter
3. Osciloscop
4. Tool set
b) Tegangan puncak/Vp
Vp = Jumlah kotak (vertical) x volt/div
= 3,4 kotak x 5V
= 17 V
c) Tegangan peak to peak/Vp-p
Vp-p = 2 x Vp
= 2 x 17
= 34V
d) Tegangan Vrms/Vefektif
Vrms = dasar teori Vrms x Vp
= 0,707 x 17
= 12,019 V
e) Frequensi output trafo
F = 1 gelombang x time/div
= 3,8 kotak x 5
= 19 ms
T =1
T
=1
19 ms
= 19 ms =. . . .s
=19.10−3
= 103 = 1000
19 19
=52,6 Hz
4.6 Kesimpulan
BAB V
5.1 Tujuan
trafo diketahui bahwa pada bagian sekunder trafo CT terdapat 2 sinyal output
yang terjadi secara bersamaan, mempunyai amplitudo yang sama namun
berlawanan fasa. Saat tegangan input (teg primer) berada pada siklus positif, pada
titik AO akan terjadi siklus positif sementara pada titik OB akan terjadi siklus
negatif. Akibatnya D1 akan mengalami panjaran maju (forward bias) sedangkan
D2 mengalami panjaran balik (reverse bias) sehingga arus akan mengalir melalui
D1 menuju ke beban dan kembali ke titik center tap.
Saat tegangan input (teg primer) berada pada siklus negatif, pada titik AO akan
terjadi siklus negatif sementara pada titik OB akan terjadi siklus positif.
Akibatnya D2 akan mengalami panjaran maju (forward bias) sedangkan D1
mengalami panjaran balik (reverse bias) sehingga arus akan mengalir melalui D2
menuju ke beban dan kembali ke titik center tap.
Dari penjelasan cara kerja penyearah gelombang penuh jenis ini terlihat bahwa
tegangan yang terjadi pada beban mempunyai polaritas yang sama tanpa
memperdulikan dioda mana yang menghantar karena arus mengalir melalui arah
yang sama sehingga akan terbentuk gelombang penuh yang disearahkan seperti
ditunjukkan pada grafik sinyal berikut.
1. Alat
o Trafo adaptor
o AVO meter
o Osciloscop
o Tool set
2. Bahan
o Dioda IN4007 (2 buah)
o Resistor 1kΩ (1 buah)
Langkah Praktikum
b) tegangan puncak/Vp
Vp = Jumlah kotak (vertical) x volt/div
= 3,4 x 5
= 17 V
c) tegangan Vdc
Vdc = rumus dasar Vdc x Vp
= 0,636 17
= 10,812 Vdc
Alat Ukur
No
Osiloscop AVO meter
1 10,812 Vdc 6,66 Vac
5.5 Kesimpulan
BAB VI
6.1 Tujuan
1. Alat
o Trafo adaptor
o AVO meter
o Osciloscop
o Tool set
2. Bahan
o Dioda IN4007 (1 buah)
o Kapasitor ( 1µF, 10µF, 100 µF, 1000 µF )
o Resistor ( 100Ω, 1000 Ω, 10k Ω, 100k Ω )
6.4 Langkah Praktikum
Perhitungan kapasitor
1) 1 µF
Bentuk sinyal gelombang 1 µF pada osciloscop
Vp =3x5
= 15
Vrip =3x5
= 15 Volt
𝑉𝑟𝑖𝑝
Vdc = Vp – 2
= 15 – 7,5
= 7,5 v
F = 1 gel x time/div
= 4 x 5 ms
= 20 ms
1
T = 𝑇
1
= 20 𝑚𝑠
= 20 ms = .... s?
= 20.10-3 s
1
= x 10-3 s
20 𝑚𝑠
1000
= 20
= 50 Hz
VAC = 12 v
VDC = 5,5 v
2) 10 µF
Bentuk sinyal pada osciloscop
Vp =3x5
= 15
Vrip = 2,4 x 5
= 12 Volt
𝑉𝑟𝑖𝑝
Vdc = Vp – 2
= 15 – 6
=9v
F = 1 gel x time/div
= 4 x 5 ms
= 20 ms
1
T = 𝑇
1
= 20 𝑚𝑠
= 20 ms = .... s?
= 20.10-3 s
1
= x 10-3 s
20 𝑚𝑠
1000
= 20
= 50 Hz
3) 100 µ𝐹
Vp =3x5
= 15
Vrip = 0,6 x 5
= 3 Volt
𝑉𝑟𝑖𝑝
Vdc = Vp – 2
= 15 – 1,5
= 13,5 v
F = 1 gel x time/div
= 4 x 5 ms
= 20 ms
1
T = 𝑇
1
=
20 𝑚𝑠
= 20 ms = .... s?
= 20.10-3 s
1
= x 10-3 s
20 𝑚𝑠
1000
= 20
= 50 Hz
4) 1000 µF
Vp = 2,8 x 5
= 14
Vrip = 0,2x 5
= 1 Volt
𝑉𝑟𝑖𝑝
Vdc = Vp – 2
= 14 – 0,5
= 13,5 v
Perhitungan Resistor
1. 10 Ω
Bentuk sinyal gelombang 10 Ω
Perhitungan manual
Vp = Tegangan puncak x time/div
=3x5
= 15 v
Vrip = tegangan riple x time/div
= 0,8 x 5
= 4v
𝑣𝑟𝑖𝑝
Vdc = vp – ( )
2