Anda di halaman 1dari 13

Karakteristik Dioda

Rustam Hafid
Prima Warta S, Nur Fitrah, Nur Awa
Fisika 2012
Abstrak
Telah dilakukan eksperimen dengan judul Karakteristik Dioda dengan tujuan Menggambarkan dan
menginterpretasi kurva karakteristik Arus Tegangan (IV) dari dioda penyerah dan dioda zener,
menentukan garis beban dan titik kerja berdasarkan kurva I V dioda penyearah, dan menentukan
tegangan zener berdasarkan kurva I V dioda zener. Metode pengambilan data melalui pengamatan
kuantitif dengan menggunakan papan rangkaian RLC seri, Dioda dan multimeter digital. Eksperimen
dilakukan dengan cara memanipulasi nilai tegangan melalui potensiometer dan memperhatikan kuat
arus yang terbaca pada dioda, baik dioda zener maupun dioda penyearah. Dari data hasil kemudian
dianalisis dan membandingkan hasil analisis grafik dengan teori. Besarnya tegangan zener pada
rangkaian diperoleh dari perpotongan antara garis beban dan kurva karakteristik dioda.

1. Metode Dasar
Dioda

merupakan

perangkat

Ada dua daerah operasi dioda sambungan

semikonduktor sambungan P N paling

P N dan ada tiga kondisi bias yang dapat

sederhana

diberikan:

yang

memiliki

sifat

mengalirkan arus hanya dalam satu arah.

1. Zero Bias kondisi di mana tidak

Penipisan dan penebalan lapisan deplesi

ada

antar persambungan menjadi kunci dari

diberikan kepada kedua ujung dioda

sifat dioda sambungan P N. Berbeda

menghasilkan keseimbangan jumlah

dengan sebuah resistor, sebuah dioda

pembawa mayoritas, elektron dan

tidak berperilaku linier terhadap tegangan

hole, dan keduanya bergerak dalam

yang

arah

diberikan

melainkan

dioda

potensial

yang

eksternal

berlawanan.

yang

Kondisi

menghasilkan karakteristik I V yang

keseimbangan ini dikenal sebagai

eksponensial. Notasi atau simbol dioda

keseimbangan dinamis (dynamic

sambungan P N ditunjukkan pada

equilibrium).

gambar berikut.

2. Reverse Bias kondisi di mana


kutub

positif

sumber

potensial

eksternal dihubungkan ke sisi N


dioda dan kutub negatif sumer
potensial eksternal dihubungkan ke
sisi P dioda.

relatif kecil. Perbedaan potensial aktual


yang

timbul

pada

kedua

ujung

persambungan dioda akan bernilai tetap


akibat aksi dari lapisan deplesi yang
bernilai sekitar 0,3 V untuk germanium
dan 0,7 V untuk silikon.
Dioda Zener
Kondisi ini menghasilkan suatu nilai
resistansi yang tinggi antar persambungan

Telah dibahas sebelumnya bahwa dioda

dan praktis tidak menghasilkan aliran

menahan arus dalam kondisi reverse bias

pembawa

dan

muatan

mayoritas

dengan

akan

menghasilkan

kerusakan

meningkatnya potensial sumber. Namun,

(breakdown) bila tegangan balik yang

sejumlah arus kebocoran yang sangat

diberikan terlalu besar. Berbeda halnya

kecil akan melewati persambungan yang

dengan dioda zener atau biasa disebut

dapat diukur dalam orde mikroampere

dioda breakdown, pada dasarnya sama


dengan dioda sambungan P N standar

(A).

kecuali
3. Forward Bias Kondisi di mana kutub
positif

sumber

menghasilkan

secara

tegangan

khusus

balik

atau

eksternal

breakdown yang lebih rendah dan relatif

dihubungkan ke sisi P dioda dan kutub

konstan sehingga sangat baik digunakan

negatif

dalam

sumer

potensial

dirancang

potensial

eksternal

dihubungkan ke sisi N dioda.

arah

reverse

bias

sebagai

regulator tegangan. Titik di mana dioda


zener

mengalami

breakdown

atau

konduksi disebut tegangan zener VZ.


2. Identifikasi Variabel
a. Variabel manipulasi :
-Tegangan dioda (Vd) /(v)
b. Variabel respon :
-

Kuat arus (Id)/(mA)

c. Variabel kontrol :
Kondisi ini menghasilkan suatu nilai

- Tegangan Sumber (v)/(volt)

resistansi persambungan P N yang

- Resistansi (R)/()

sangat rendah sehingga memungkinkan


arus yang sangat besar mengalir walaupun
hanya dengan potensial sumber yang

3. Definisi Operasional Variabel


a. Tegangan merupakan beda potensial
listrik

antara

dua

titik

dalam

rangkaian listrik yang diukur dengan


menggunakan

voltmeter

dan

a. Ukur tegangan sumber sebesar 2 V

dinyatakan dalam satuan volt (v).

untuk kondisi forward bias.

b. Hambatan merupakan perbandingan

b. Atur potensiometer VR pada posisi

antara tegangan listrik dari suatu


komponen

elektronik

minimum dan amati penunjukan kedua

(misalnya

alat ukur.

resistor) dengan arus listrik yang

c. Naikkan

melewatinya yang diukur dengan


menggunakan

Ohmmeter

mengatur

dan

bias

dengan

potensiometer

hingga

voltmeter menunjukkan nilai 0,05 V

dinyatakan dalam satuan (Ohm).

(atau bergantung pada sensitivitas alat

c. Kuat arus listrik adalah banyaknya

ukur), catat penunjukan kedua alat

muatan listrik yang disebabkan dari


pergerakan

tegangan

ukur pada tabel pengamatan.

elektron-elektron,

d. Lakukan kegiatan (c) untuk tiap

mengalir melalui suatu titik dalam


rangkaian listrik tiap satuan waktu

kenaikan tegangan bias 0,05 V hingga


maksimum.

yang diukur dengan menggunakan


Amperemeter dan dinyatakan dalam
satuan Ampere (A).

a. Ukur tegangan sumber sebesar 10 V

4. Alat dan Bahan

untuk dioda penyearah dan 15 V untuk

a. Power Supply 20 Vdc, 1 buah

dioda zener.

b. Voltmeter 0 10 Vdc, 1 buah

b. Naikkan

c. Ammeter 0 1 Adc, 1 buah

tegangan

mengatur

d. Potensiometer,1 buah

bias

dengan

potensiometer

hingga

voltmeter menunjukkan nilai 0,5 V

e. Dioda Penyearah, 1 buah


f.

Kondisi Reverse Bias

(atau bergantung pada sensitivitas alat

Dioda Zener, 1 buah

ukur), catat penunjukan kedua alat

b. Kabel Penghubung.

ukur pada tabel pengamatan.


c. Lakukan kegiatan (b) untuk tiap

5. Prosedur Kerja
Kondisi Forward Bias

kenaikan tegangan bias 0,5 V hingga

Buatlah rangkaian percobaan seperti

maksimum.

pada gambar berikut.


R
S

d. Catat setiap hasil pengamatan anda


dengan

ID

pengamatan.

+
D
_

cermat

V
D

dalam

tabel

6. Data/ analisis data


a. Tabel pengamatan

0,25

0,3

0,35

0,4

0,45

0,03

0,5

0,08

Kegiatan 1. Forward Bias

1) Dioda Penyearah
v=2v
Tabel

R= 56

Hubungan

Antara

Beda

Potensial (v) dan Kuat Arus (Id)


vd (volt)

Id (mA)

0,05

0,55

0,23

0,1

0,6

0,99

0,15

0,65

14,43

0,2

0,25

0,01

0,3

0,06

0,35

0,16

Tabel 3. Hubungan Antara Beda Potensial

0,4

0,65

(v) dan Kuat Arus (Id)

0,45

2,52

0,5

10,57

Kegiatan 2. Reserve Bias

1) Dioda Penyearah
v = 10 v

R= 56

vd (volt)

Id (mA)

-0,5

-1

-1,5

0,1

-2

0,1

-2,5

0,2

-3

0,2

2) Dioda Zener
v= 2 v R=56
Tabel 2. Hubungan Antara Beda
Potensial (v) dan Kuat Arus (Id)
vd (volt)

Id (mA)

0,05

-3,5

0,3

0,1

-4

0,3

0,15

-4,5

0,4

0,2

-5

0,4

-5,5

0,5

-6

0,5

-6,5

0,5

-7

0,6

-7,5

0,7

-8

0,7

-8,5

0,7

-9

0,8

-9,5

0,9

-4,8

2) Dioda Zener
v= 15 volt

R= 56

Tabel 4. Hubungan Antara Beda


Potensial (v) dan Kuat Arus (Id)
vd (volt)

Id (mA)

- 0,4

-0,8

-1,2

-1,6

-2,0

-2,4

-2,8

0.03

-3,2

0,17

-3,6

0,33

-4,0

0,76

-4,4

2,01

13,55

Metode Grafik
a. Kondisi Forward untuk dioda penyearah

12
Kurva Karakteristik
Dioda

10

I D ( m ampere)

Titik Kerja

0
0
-2

0.5

1.5

VD (Volt)

Grafik 1. Hubungan antara Tegangan dan Arus

2.5

b. Kondisi Forward untuk dioda zener

16
Kurva Karakteristik Dioda

14

12

10
Titik Kerja
8

0
0

0.5

1.5

-2

Grafik 2. Hubungan antara Tegangan dan Arus

2.5

c. Kondisi Revers Bias untuk dioda Penyearah

0.1
0
-10

-9

-8

-7

-6

-5

-4

-3

-2

-1

0
-0.1
-0.2

ID (m Ampere)

-0.3
-0.4
-0.5
-0.6
-0.7
-0.8
-0.9

VD (Volt)

Grafik 3. Hubungan antara Tegangan dan Arus

-1

d. Kondisi Revers Bias untuk dioda Zener

0
-6

-5

-4

-3

-2

-1

0
-2

ID (m Ampere)

-4

-6

-8

-10

-12

-14

VD (Volt)

Grafik 4. Hubungan antara Tegangan dan Arus

-16

e. Kondisi Forward Bias Dan Revers Bias Untuk Dioda Penyearah

12

10

ID (m Ampere)

0
-10

-8

-6

-4

-2

VD (Volt)

Grafik 5. Hubungan antara Tegangan dan Arus

0
-2

Kondisi Forward Bias Dan Revers Bias Untuk Dioda Zener

20

15

10

ID (m Ampere)

f.

-6

0
-5

-4

-3

-2

-1

0
-5

-10

VD (Volt)

Grafik 6. Hubungan antara Tegangan dan Arus

-15

terjadi akibat adanya efek Zener atau efek

7. Pembahasan
Pada praktikum ini, dilakukan 2

avalanche, sebagaimana yang terlihat pada

kegiatan dengan 2 dioda berbeda, yakni

grafik I-V baik dioda zener dan dioda

rangkaian Forward bias dan reserve bias.

penyearah.

Dioda yang digunakan adalah dioda

Berdasarkan grafik, diperoleh nilai

penyearah dan dioda zener dengan nilai

tegangan zener asing-masing dioda, yakni

resistor 56.

dioda penyearah memiliki tegangan zener

Berdasarkan hasil pengamatan pada

sebesar 0,5 volt, sedangkan dioda zener

kurva terlihat bahwa titik kerja dioda

memiliki tegangan zener sebesar 0,63 volt.

penyearah ialah 0,5 Volt & 8,75 mA dan

Sedangkan untuk kondisi reverse bias, arus

untuk dioda zener ialah 0,64 Volt dan 10

tidak

mA. Dari kurva juga dapat lihat bahwa

dikarenakan

semakin besar tegangan yang diberikan

membesar sehingga dibutuhkan tegangan

pada dioda, maka kuat arusnya juga

tertentu untuk mengalir. Dari kurva terlihat

semakin besar. Namun pada rangkaian ini,

bahwa arus mengalir pada dioda zener

kuat arus mulai terbaca pada besar tegangan

setelah tegangannya mencapai 2,8 Volt.

tertentu, sebagai contoh pada Forward bias,

Artinya tegangan zenernya (Breakdown)

kuat arus listrik terbaca pada kenaikan

2,8 V. Artinya arus hanya akan mengalir

tegangan yang ke-7 yakni pada saat 0,45

pada dioda ketika tegangan yang diberikan

volt, dimana nilai kuat arus sebelumnya

ke dioda sebesar 2,8 V. Jika lebih kecil dari

adalah 0. Hal ini dikarenakan, resistansi

itu maka arus tidak akan mengalir pada

lapisan deplesi yang rendah yang hanya

dioda akan tetapi mengalir melalui terminal

berkisar 0,3 V untuk germanium dan 0,6 V

lain atau mengalir pada beban.

untuk silikon. Dari kurva juga dapat


diketahui

bahwa

dioda

zener

langsung

mengalir.

resistansi

Hal

lapisan

ini

deplesi

Sedangkan untuk dioda penyearah

yang

dibutuhkan tegangan yang tinggi agar

digunakan berbahan dasar germanium

arusnya naik secara signifikan. Hal ini

karena dapat mengalirkan arus pada

terbukti pada kurva, dimana arus tidak naik

tegangan 0,45 V. Pada tegangan panjar

secara signifikan meskipun tegangannya

maju, ketinggian potensial penghalang akan

sudah mencapai 7 V. Hal ini dikarenakan

menurun dan daerah deplesi akan menipis.

sedikitnya jumlah doping pada sambungan

Sebaliknya saat diberi panjar mundur

PN untuk dioda biasa sehingga butuh

daerah deplesi akan melebar. Jika panjar

tegangan yang tinggi untuk mencapai

mundur dinaikkan terus, maka pada suatu

tegangan

harga tegangan tertentu terjadi kenaikan

meningkat signifikan.

arus mundur secara tiba-tiba. Keadaan ini

breakdown

atau

arusnya

8. Kesimpulan
a. Dioda akan melewatkan arus pada
fordward bias dan menahannya pada
keadaan reverse bias.
b. Titik kerja untuk dioda penyearah
ialah 0,5 Volt & 8,75 mA dan untuk
dioda zener ialah 0,64 Volt dan 10 mA.
c. Tegangan zener berdasarkan kurva
karakteristik dioda zener adalah 0,63
Vo,t .

9. Daftar pustaka
Boylestad, R., & Nashelsky, L. (1989).
Electronic Devices and Circuit
Theory, Fourth Edition. Delhi :
Prentice Hall of India.
Malvino, A.P. (2003). Prinsip-Prinsip
Elektronika, Buku 1, Jakarta :
Salemba Teknika.

Anda mungkin juga menyukai