Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA

KARAKTERISTIK DIODA

Nama : HUSEIN KURNIA RIYADINATA

NIM : 022300004

Rekan Kerja : Maulida Yusfarina Rahma (022300005)

Dosen Pengampu : Halim Hamadi, S.Si, M. Sc.

PRODI ELEKTRONIKA INSTRUMENTASI

SEMESTER GANJIL 2022/2023

POLITEKNIK TEKNOLOGI NUKLIR INDONESIA

BADAN RISETDAN INOVASI NASIONAL

YOGYAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dioda merupakan salah satu komponen elektronik yang fungsinya penting.
Dioda memiliki peranan untuk menyearahkan arus yang melewati rangkaian. Selain itu
dioda juga berfungsi sebagai pengatur tegangan searah agar tidak berubah dengan beban
maupun dengan perubahan tegangan jala-jala (PLN). Pada dasarnya dioda adalah
komponen aktif yang artinya perlu adanya arus listrik supaya dioda dapat bekerja.
Umumnya dioda memiliki berbagai jenis, tetapi dalam praktikum ini dioda yang
digunakan meliputi : dioda germanium, dioda silicone, dan dioda zener.
Lazimnya bentuk dioda terdiri dari semikonduktor jenis p yang dibuat
bersambung dengan semikonduktor jenis n. Penyambungan bahan semikonduktor ini
dilakukan waktu penumbuhan kristal. Pada dioda silicone adalah dioda yang terbuat
dengan bahan silicone yang berfungsi sebagai penyearah arus dan dapat juga sebagai
saklar elektronik. Pada dioda germanium terbuat dari bahan germanium dengan fungsi
pengubah arus AC menjadi DC yang artinya berfungsi sama seperti dioda silicone
bedanya hanya pada bahan penyusun.
Untuk dioda zener disusun dari bahan semikonduktor yang terdiri dari perangkat
p-n khusus yang memungkinkan untuk arah maju maupun mundur berfungsi juga
sebagai penyetabil tegangan.
Karakteristik dioda dapat diketahui apabila dilakukan pemasangan rangkaian
dioda, resistor, catu daya dan ampere meter secara seri serta volt meter secara pararel
sehingga dapat diketahui arus dan tegangan yang melalui rangkaian dioda tersebut
sehingga dapat dituliskan data dan disajikan dalam bentuk grafik V (tegangan) terhadap
I (arus).

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana karakteristik dari diode sinyal dan dioda zener ?
2. Apa hubungan V – I pada diode sinyal dan dioda zener?
3. Bagaimana cara menentukan tegangan ambang (Vу) pada dioda sinyal ?
4. Bagaimana cara menentukan tahanan maju (forward resistance) dan tahanan
mundur ( reverse resistance) pada dioda sinyal ?
1.3 TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan praktikum karakteristik dioda sebagai berikut :
A. Karakteristik dioda sinyal
1) Mengetahui karakteristik dioda sinyal
2) Mengetahui hubungan V terhadap I pada dioda sinyal
3) Menentukan tahanan maju (forward resistance) dan tahanan mundur ( reverse
resistance)
B. Karakteristik dioda zener
1) Mengetahui karakteristik dioda zener
2) Mengetahui hubungan V terhadap I pada dioda zener
3) Menentukan tahanan maju (forward resistance) dan tahanan mundur ( reverse
resistance)
BAB II

DASAR TEORI

2.1 PENGERTIAN DIODA


Dioda merupakan komponen aktif dalam elektronika. Komponen aktif adalah
komponen elektronik yang besarnya dapat diukur dengan adanya arus dan tegangan,
sebagai contoh adalah dioda (Sulistiyawati Dewi K, 2017). Dioda memiliki peranan
untuk menyearahkan arus yang melewati rangkaian. Selain itu dioda juga berfungsi
sebagai pengatur tegangan searah agar tidak berubah dengan beban maupun dengan
perubahan tegangan jala-jala (PLN). Pada dasarnya dioda adalah komponen aktif yang
artinya perlu adanya arus listrik supaya dioda dapat bekerja. Umumnya dioda memiliki
berbagai jenis, tetapi dalam praktikum ini dioda yang digunakan meliputi : dioda
germanium, dioda silicone, dan dioda zener.

Gambar 1. Lambang dan Bentuk Dioda Secara Umum

2.2 BAHAN SEMIKONDUKTOR


Bentuk dioda secara umumnya tersusun dari bahan semikonduktor p dan
semikonduktor n yang disambungkan pada saat proses penumbuhan kristal.

(b)
(a)
Gambar 2. (a) Susunan dioda sambungan p-n, (b) Lambang dioda
(a) (b)
Gambar 3. (a) Muatan listrik dalam bahan semikonduktor jenis p (b) Muatan
listrik dalam bahan semikonduktor jenis n.

Pada gambar 3. Muatan yang berada dalam lingkaran menyatakan ion, dan
muatan ini diam walaupun diberi medan listrik. Tanda + dan – dalam kotak menyatakan
sebagai pembawa muatan intrinsik yaitu berasal dari ikatan kovalen atom silikon. Pada
muatan yang lain adalah muatan bebas (muatan ekstrinsik) yaitu lubang yang dihasilkan
oleh atom pada bahan jenis p.
Apabila kedua jenis bahan semikonduktor p dan n disatukan seperti gambar 4
maka elektron bebas pada bahan jenis n akan berdifusi melalui sambungan dan masuk
ke bahan jenis p dan terjadilah rekombinasi dengan lubang yang ada di dalam bahan p,
begitu pula yang terjadi pada bahan semikonduktor bahan p. Akibat dari penyatuan dua
bahan semikonduktor tersebut akan terjadi peniadaan muatan tepat pada daerah
sambungan, daerah ini disebut sebagai daerah pengosong (depletion region). Adanya
daerah pengosongan menyebabkan adanya beda potensial listrik (bukit potensial) antara
p dan n.

Gambar 4. Muatan listrik pada sambungan p-n


2.3 PANJAR MAJU (FORWARD BIASED)
Apabila dioda dihubungkan dengan sumber tegangan, ujung p dihubungkan
dengan kutub positif dan ujung n dihubungkan dengan kutub negatif maka hal ini
disebut sebagai panjar maju (forward biased).

Gambar 5. Panjar maju pada sambungan p-n

2.4 PANJAR MUNDUR (REVERSE BIASED)


Jika ujung p dihubungkan dengan sumber teganan negatif dan ujung n
dihubungkan dengan sumber tegangan positif maka keadaan ini disebut dengan panjar
mundur.

Gambar 6. Panjar maju pada sambungan p-n

Dapat diambil garis besar bahwasannya sambungan p-n akan mengalirkan arus
bila diberi tegangan maju dan susah mengalirkan arus bila diberi tegangan mundur. Hal
ini lah yang menjadi sifat dioda yaitu sebagai penyearah.

2.5 DIODA ZENER


Dioda zener digunakan untuk pengaturan tegangan, agar sumber tegangan
searah dan tidak berubah tegangannya jika dibebani dalam batas tertentu. Pada saat
dioda zener digunakan sebagai fungsi panjar maju, maka dioda zener dapat berfungsi
sebagai dioda sinyal. Pada saat difungsikan sebagai panjar mundur, jika tegangan yang
digunakan lebih tinggimaka arus yang mengalir pada dioda zener semakin besar pula
tetapi tegangan pada dioda zener tetap (misal yang digunakan didoda zener 6,2 V maka
tegangannya 6,2 V juga).

Gambar 7. Kurva dioda zener


Jika tegangan mundur pada dioda diperbesar, maka arus mundur naik dengan cepat
sekali.

2.6 KARAKTERISTIK DIODA

Gambar 8. Kurva dioda germanium (Ge) dan silikon (Si) pada V-I

Kurva diatas merupakan kurva karakteristik dioda silikon dan germanium


masing maisng dioda memiliki tegangan kerja yang berbeda. Tegangan kerja pada dioda
silikon adalah 0,7 volt sedangkan pada dioda germanium adalah 0,3 volt. Dapat dilihat
bahwasanya pada kurva tersebut setelah melewati angka 0,3 dan 0,7 terjadi lonjakan
yang tinggi. Ketika tegangan yang diberikan dari sumber ggl melebihi dari tegangan
kerja maka potensial penghalang pada persambungan p-n akan membuka ruang untuk
mengalir arus listrik sehingga arus listrik dapat mengalir dengan cepat.
BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 ALAT DAN BAHAN


Pada praktikum karakteristik dioda membutuhkan alat dan bahan sebagai
berikut : project board, ameperemeter, voltmeter, resistor 120 Ω, dioda silikon, dioda
germanium, dioda zener 6,2 V, power supply, dan kabel penghubung.

3.2 LANGKAH KERJA


A. Karakteristik Dioda Sinyal

Gambar 9. Rangkaian forward bias pada dioda sinyal

Gambar 10. Rangkaian reverse bias pada dioda sinyal

Bagian-bagian dirangkai seperti gambar 9 (untuk rangkaian forward bias) dan


gambar 10 (untuk rangkaian reverse bias). Sesuaikan skala pada ampere meter dan
voltmeter sehingga arus dan tegangan dapat terbaca. Amati dan tulis data praktikum
pada laporan sementara.

B. Karakteristik Dioda Zener

Gambar 11. Rangkaian forward bias pada dioda zener


Gambar 12. Rangkaian reverse bias pada dioda zener

Bagian-bagian dirangkai pada project board seperti pada gambar (gambar 11


untuk rangkaian forward bias, gambar 12 untuk rangkaian reverse bias). Gunakan
dioda zener 6,2 V. Sesuaikan skala pada ampere meter dan volt meter supaya arus
dan tegangan dapat terbaca. Amati dan catat data praktikum pada laporan sementara.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL PRAKTIKUM
A. Data forward dioda sinyal
Tabel 1. Data percobaan forward bias dioda sinyal
Vf (V) 0,40 0,60 0,65 0,7 0,75 0,75 0,75
Didoda Si
If (mA) 0 0,40 5 10 20 30 50
Vf (V) 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8
Dioda Ge
If (mA) 0 1,5 13 17,5 25 40 95

B. Data reverse dioda sinyal


Tabel 2. Data percobaan reverse bias dioda sinyal
Vf (V) 0,1 2,5 5 7,5 10 12,5 17,5
Didoda Si
If (µA) 2 2,5 5 8 10 13 18
Vf (V) 0,1 2,5 5 7,5 10 12,5 17,5
Dioda Ge
If (µA) 1,5 3 5,5 8 10 13 18

C. Data forward dioda zener 6,2 V


Tabel 3. Data percobaan forward bias dioda zener
Vf 7µA 2µA 0,1 mA 0,5 mA 2 mA
ZD 6,2 V
If 0,4 V 0,2 V 0,8 V 0,9 V 1,3 V

D. Data reverse dioda zener 6,2 V


Tabel 4. Data percobaan reverse bias dioda zener
Vf 45µA 30µA 1 mA 10 mA 20 mA
ZD 6,2 V
If 2,4 V 1,6 V 1,4 V 2,7 V 4,1 V

4.2 PEMBAHASAN
A. Perhitungan
Pada dioda germanium memiliki tegangan kerja 0,7 V dan pada tegangan silikon
memiliki tegangan kerja 0,3 V.
Untuk melakukan perhitungan mencari n nilai tahanan maju (forward resistance)
dan menggunakan rumus :

Vf
𝑅𝑓 = …………………………………..(1)
If

Keterangan :
Rf : tahanan maju (forward resistance)
Vf : tegangan pada forward
If : arus pada forward

Untuk mengetahui rata-rata tegangan maju menggunakan rumus.

……………………………………. (2)
Untuk melakukan perhitungan mencari n nilai tahanan mundur (reverse resistance)
dan menggunakan rumus :
Vr
𝑅𝑟 = …………………………………..(3)
Ir

Keterangan :
Rr : tahanan mundur (reverse resistance)
Vr : tegangan pada reverse
Ir : arus pada reverse

Untuk mengetahui rata-rata tegangan mundur menggunakan rumus.

……………………………………. (4)

B. Perhitungan Tegangan Maju (Forward Bias) Pada Dioda Silikon Dan


Germanium
1) Dioda Silikon
Berdasarkan dari hasil praktikum yang didapat maka dapat dihitung tahanan
majunya dapat dihitung melalui persamaan (1) sebagai berikut.
0,40
𝑅𝑓1 = = 4 mΩ
0,10
0,60
𝑅𝑓2 = = 1,5 mΩ
0,40
0,65
𝑅𝑓3 = = 0,13 mΩ
5
0,70
𝑅𝑓4 = = 0,07 mΩ
10
0,75
𝑅𝑓5 = = 0,0375 mΩ
20
0,75
𝑅𝑓6 = = 0,025 mΩ
30
0,75
𝑅𝑓7 = = 0,015 mΩ
50
Maka, dapat dihitung nilai tahanan maju (forward resistance) dengan mencari
rata – rata dari 𝑅𝑓 dengan persamaan (2)

4+1,5 +0,13+0,07+0,0375+0,025+0,015
̅̅̅̅
𝑅𝑓 = = 5,775 mΩ
7

2) Dioda Germanium
Berdasarkan dari hasil praktikum yang didapat maka dapat dihitung tahanan
majunya dapat dihitung melalui persamaan (1) sebagai berikut.
0,20
𝑅𝑓1 = = 2 mΩ
0,10
0,30
𝑅𝑓2 = = 0,2 mΩ
1,50
0,40
𝑅𝑓3 = = 0,30 mΩ
13
0,50
𝑅𝑓4 = = 0,028 𝑚Ω
17,5
0,60
𝑅𝑓5 = = 0,024 mΩ
25
0,70
𝑅𝑓6 = = 0,0175 mΩ
40
0,80
𝑅𝑓7 = = 0,0084 mΩ
95
Maka, dapat dihitung nilai tahanan maju (forward resistance) dengan mencari
rata – rata dari 𝑅𝑓 dengan persamaan (2)

2+0,2 +0,3+0,28+0,024+0,0175+0,0084
̅̅̅̅
𝑅𝑓 = = 2, 8299 mΩ
7
C. Perhitungan Tegangan Mundur (Reverse Bias) Pada Dioda Silikon Dan
Germanium
1) Dioda Silikon
Berdasarkan dari hasil praktikum yang didapat maka dapat dihitung tahanan
majunya dapat dihitung melalui persamaan (3) sebagai berikut.
0,1
𝑅𝑟1 = = 0,05 µΩ
2

2,5
𝑅𝑟2 = = 1 µΩ
2,5

5
𝑅𝑟3 = = 1 µΩ
5

7,5
𝑅𝑟4 = = 0,9375 µΩ
8

10
𝑅𝑟5 = = 1 µΩ
10

12,5
𝑅𝑟6 = = 0,9615 µΩ
13

17,5
𝑅𝑟7 = = 0,9722 µΩ
18

Maka, dapat dihitung nilai tahanan maju (forward resistance) dengan mencari
rata – rata dari 𝑅𝑟 dengan persamaan (4)

̅̅̅̅ = 0,05+1+1+0,9375+1+0,9615+0,9722 = 4,9212 µΩ


𝑅𝑟 7

2) Dioda Germanium
Berdasarkan dari hasil praktikum yang didapat maka dapat dihitung tahanan
majunya dapat dihitung melalui persamaan (3) sebagai berikut.
0,1
𝑅𝑟1 = = 0,06 µΩ
1,5
2,5
𝑅𝑟2 = = 0,83 µΩ
3
5
𝑅𝑟3 = = 0,90 µΩ
5,5
7,5
𝑅𝑟4 = = 0,9375 µΩ
8
10
𝑅𝑟5 = = 1 µΩ
10
12,5
𝑅𝑟6 = = 0,9615 µΩ
13
17,5
𝑅𝑟7 = = 0,9722 µΩ
18
Maka, dapat dihitung nilai tahanan maju (forward resistance) dengan mencari
rata – rata dari 𝑅𝑟 dengan persamaan (4)

̅̅̅̅ = 0,06+0,83+0,90+0,9375+1+0,9615+0,9722 = 5,661 µΩ


𝑅𝑟 7

D. Perhitungan Pada Dioda Zener


1) Perhitungan Forward Bias
Berdasarkan dari hasil praktikum yang didapat maka dapat dihitung tahanan
majunya dapat dihitung melalui persamaan (1) sebagai berikut.
7
𝑅𝑓1 = = 17,5 mΩ
0,4
2
𝑅𝑓2 = = 10 mΩ
0,2
0,1
𝑅𝑓3 = = 0,125 mΩ
0,8
0,5
𝑅𝑓4 = = 0,55 mΩ
0,9
0,2
𝑅𝑓5 = = 0,153 mΩ
1,3
Maka, dapat dihitung nilai tahanan maju (forward resistance) dengan mencari
rata – rata dari 𝑅𝑓 dengan persamaan (2)
2)
̅̅̅̅ = 17,5+10 +0,125+0,55+0,153 = 28,328 mΩ
𝑅𝑓 5

3) Perhitungan Reverse Bias


Berdasarkan dari hasil praktikum yang didapat maka dapat dihitung tahanan
majunya dapat dihitung melalui persamaan (3) sebagai berikut.
45
𝑅𝑟1 = = 18,75 µΩ
2,4
30
𝑅𝑟2 = = 18,75 µΩ
1,6
1
𝑅𝑟3 = = 0,714 mΩ
1,4
10
𝑅𝑟4 = = 3,703 mΩ
2,7
20
𝑅𝑟5 = = 4,87 mΩ
4,1
Maka, dapat dihitung nilai tahanan maju (forward resistance) dengan mencari
rata – rata dari 𝑅𝑓 dengan persamaan (4)

̅̅̅̅ = 0,01875+0,01875+0,714+3,703+4,87 = 9,3245 mΩ


𝑅𝑟 5

E. Karakteristik Pada Dioda


1) Kurva Forward Bias
Diketahui dari tabel 1 bahwasanya dapat disajikan kurva sebagai berikut.
60

50

40

30
If (mA)

20

10

0
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9
-10
Vf (V)

Gambar 13. Kurva dioda silikon pada forward bias hubungan V terhadap I
100
90
80
70
60

If (mA)
50
40
30
20
10
0
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9
Vf (V)

Gambar 14. Kurva dioda germanium pada forward bias hubungan V terhadap I

Pada grafik di atas diketahui bahwa pada dioda silikon mengalami lonjakan arus
forward (If ) pada tegangan (Vf) antara 0,6 – 0,8 V. Sedangkan pada dioda
germanium, sama-sama mengalami lonjakan arus (If) pada tegangan (Vf) antara 0,7
V - 0,8V. Hal tersebut membuktikan adanya tegangan pada dioda sinyal. Tegangan
ambang sendiri sudah digambarkan pada grafik yaitu untuk silikon adalah sebesar ±
0,7 volt dan pada dioda germanium yaitu sebesar ± 0,3 volt.
Dari perhitungan di atas diketahui bahwasanya tahanan Forward untuk silikon
sebesar 5,775 mΩ dan unutk tahanan forward germanium sebesar 2, 8299 mΩ. Hasil
perhitungan tersebut didapatkan dengan persamaan hukum ohm menggunakan rumus

𝑉
𝑅 = 𝐼 ……………………………………… (5)

Berdasarkan teori bahwasanya jika dioda diberi tegangan maju Vdioda > 0, arus I
dioda mula mula mempunyai nilai sama dengan mendekati nol (karena sangat kecil
nilainya) dan pada tegangan tertentu arus dioda memiliki lonjakan yang tinggi karena
telah melewati tegangan kerja pada resistor hal ini sesuai dengan teori.
2) Kurva Reverse Bias
Diketahui dari tabel 2 bahwasanya dapat disajikan kurva sebagai berikut.
20
18
16
14
12
Ir (µA)

10
8
6
4
2
0
0 5 10 15 20
Vr (V)

Gambar 15. Kurva dioda silikon pada reverse bias hubungan V terhadap I

20
18
16
14
12
Ir (µA)

10
8
6
4
2
0
0 5 10 15 20
Vr (V)

Gambar 16. Kurva dioda germanium pada reverse bias hubungan V terhadap I

Pada grafik diatas dapat diketahui bahwasanya grafik cenderung


meningkat secara berkala, hal tersebut tidak sesuai dengan teori reverse bias
yang seharusnya pada tegangan panjar mundur arus yang mengalir amat kecil
sehingga pada kurva dapat digambarkan dengan garis yang melengkung curam
turun. Jika dilihat dari perhitungan maka dapat dilakukan perhitungan nilai
tahanan (Rr), setelah itu didapatkan maka hasil dari Rr dioda Si adalah 5,661 µΩ
dan untuk nilai Rr dioda Ge adalah 4,9212 µΩ. Menurut segi perhitungan
tegangan sudah sangat kecil dan sesuai dengan teori akan tetapi untuk kurva
belum menunjukkan kesesuaian dengan grafik.
3) Kurva Dioda Zener 6,2 V
Dari tabel 3 dapat digambarkan kurva sebagai berikut.
1,4

1,2
If (mA) 1

0,8

0,6

0,4

0,2

0
-0,5 0 0,5 1 1,5 2 2,5
Vf (V)

Gambar 17. Kurva dioda zener pada forward bias hubungan V terhadap I

4,5
4
3,5
3
If (mA)

2,5
2
1,5
1
0,5
0
-5 0 5 10 15 20 25
Vf (V)

Gambar 17. Kurva dioda zener pada reverse bias hubungan V terhadap I
Pada dioda zener 6,2 V dipasang panjar maju maka akan berfungsi
sebagai mana dioda sinyal. Dapat diketahui dari grafik di atas bahwasanya
sesuai dengan teori, terdapat lonjakan yang sangat tajam pada kurva gambar 17
menunjukkan bahwasanya dioda zener 6,2 V akan berfungsi sebagai dioda
sinyal saat dipasang panjar maju hal ini sesuai dengan teori. Tetapi saat dipasang
panjar mundur kurva pada gambar 17 tidak sesuai dengan teori. Hal ini dapat
terjadi karena faktor human error yaitu kesalahan pembacaan multimeter.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat dari praktikum karakteristik dioda sebagai berikut:
1. Dioda merupakan komponen listrik yang bersifat sebagai komponen aktif yang
artinya harus dialiri arus listrik supaya dapat bekerja.
2. Tegangan ambang 𝑉𝛾 dari dioda silikon berkisar 0,6 – 0,8 volt dan untuk dioda
germanium berkisar 0,7 – 0,8 volt
3. Nilai tahanan maju (forward resistance) untuk dioda Si adalah 5,775 mΩ dan untuk
dioda Ge adalah 2, 8299 mΩ Sedangkan, tahanan mundur (reverse resistance) untuk
dioda Si adalah 4,9212 µΩdan untuk dioda Ge adalah 5,661 µΩ
4. Pada percobaan kali ini untuk forward bias sesuai dengan teori bahwasanya jika
dioda diberi tegangan maju Vdioda > 0, arus I dioda mula mula mempunyai nilai
sama dengan mendekati nol (karena sangat kecil nilainya) dan pada tegangan
tertentu arus dioda memiliki lonjakan yang tinggi karena telah melewati tegangan
kerja pada resistor.
5. Unutk reverse bias praktikum kali ini tidak sesuai dengan teori reverse bias yang
seharusnya pada tegangan panjar mundur arus yang mengalir amat kecil sehingga
pada kurva dapat digambarkan dengan garis yang melengkung curam turun. Hal ini
dapat terjadi karena kesalaham praktikan (human error) dalam pembacaan
multimeter.
6. Pada dioda zener 6,2 pada saat forward bias kurva sesuai dengan teori yang
dipelajari, sedangkan untuk reverse bias hasil praktikan menunujukkan tidak sesuai
dengan teori.

5.2 SARAN
1. Praktikan lebih teliti dalam pembacaan multimeter dan penyusunan rangkain.
2. Praktikan harus dapat mengatur waktu sehingga semua tujuan praktikum dapat
tercapai.
DAFTAR PUSTAKA

administrator. (2019, April 3). What is Signal Diode? V-I Characteristics, Types, Specifications.
Diambil kembali dari Electronics Hub: https://www-electronicshub-
org.translate.goog/signal-diode-
tutorial/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc
Ayu Jati Puspitasari, M. d. (2023). Petunjuk Praktikum Elektronika (3 SKS). YOGYAKARTA:
Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia.
dkk., E. A. (2016). KOMPONEN AKTIF DAN PASIF SERTA SIMBOL DALAM
ELEKTRONIKA. YOGYAKARTA: UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA.
kakangnurdin.com. (2023, Oktober 10). Kurva Karakteristik Dioda Forward Bias dan Reverse
Bias. Diambil kembali dari kakangnurdin.com:
https://www.kakangnurdin.com/2021/11/kurva-karakteristik-dioda-forward-reverse-
bias.html
Otospeedcar_Teams . (t.thn.). Fungsi Dioda dan Jenisnya, Pahami Agar Kalian Bisa
Mengidentifikasi Sesuai Dengan Kegunaannya Masing-Masing. Diambil kembali dari
Oto Klas Otomotif: https://www.otospeedcar.com/2018/03/Fungsi-dioda-dan-
jenisnya.html
Sulistiyawati Dewi K, d. (2017). LAPORAN RESMI E9 KARAKTERISTIK DIODA. Surabaya:
Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).
Sutrisno. (1986). Elektronika Teori dan Penerapannya Jilid 1. Bandung: Penerbit ITB.
Syalendra, R. (2022, Agustus 20). PERBEDAAN DIODA SILIKON DAN DIODA
GERMANIUM. Diambil kembali dari KUMA BLOG: https://kumacart.com/perbedaan-
dioda-silikon-dan-dioda-germanium/
LAMPIRAN

1. DATA LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM

Anda mungkin juga menyukai