Anda di halaman 1dari 14

KARAKTERISTIK DIODA

Ridwan, Risma, Saleha, Haswidayanti

Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi


Jurusan Fisika
Universitas Negeri Makassar
Tahun 2014
Abstrak
Telah dilakukan percobaan mengenai karakteristik dioda yang bertujuan untuk dapat
menggambarkan dan menginterpretasika kurva karakteristik arus-tegangan (I-V) dari diode
penyearah dan diode zener, dapat menentukan garis beban dan titik kerja berdasarkan kurva I-V
diode zener, serta dapat menentukan tegangan zener berdasarkan kurva I-V diode zener. Prinsip
kerja pada pecobaan ini yaitu pada diode ideal diode digambarkan seperti saklar ketika ON maka
diode akan bekerja (aktif), pada Si tegangan kaki sebesar 0,7 sedangkan untuk Ge sebesar 0,3 v.
pada percobaan ini terdapat dua kegiatan yaitu pada kegiatan pertama kondisi forward bias dimana
diperoleh titik kerja pada diode penyearah yaitu sebesar 0,55 V dan pada dioda zener sebesar 0,79
V. Kegiatan kedua yaitu kondisi reserve bias pada dioda sener memiliki titik kerja sebesar -4,8V.
Dari data yang diperoleh sehingga dapat disimpulkan bahwa garis beban diperoleh dari hubungan
antara tegangan maksimum dan arus maksimum sehingga diperoleh garis lurus yang berpotongan
pada karakteristik diode. Dari titik perpotongan tersebut didapatlah titik kerja (Q point). Pada bias
maju diode penyearah lebih cepat mengalami arus maksimum dibandingkan diode zener.
Kata kunci : karakteristik diode, tegangan, arus, diode zener, diode penyearah
PENDAHULUAN mengatur tegangan searah, agar tidak
berubah dengan beban maupun dengan
Dalam elektronika dikenal beberapa perubahan tegangan jal-jara (PLN),
komponen dasar elektronik yang untuk saklar elektronik, LED, laser
diperlukan dalam membuah sebuah semikonduktor, mengesah gelombang
rangkaian, salah satu diantaranya adalah mikro dan lain-lain.
diode. Dalam pengelompokkan jenis Komponen ini juga memberikan
komponen elektronika, diode termasuk resistansi yang sangat rendah terhadap
komponen aktif karena hanya dapat aliran arus pada suatu arah dan resistansi
bekerja jika diberi catu daya. yang sangat tinggi pada arah yang
Diode merupakan perangkat berlawanan. Karakteristik inilah yang
semikonduktor sambungan P-N paling memungkinkan diode digunakan dalam
sederhana yang memiliki sifat aplikasi-aplikasi yang menentukan
mengalirkan arus hanya dalam satu arah. rangkaian untuk memberikan tanggapan
Penipisan dan penebalan lapisan deplesi yang berbeda sesuai dengan arah arus
antar sambungan menjadi kunci dari sifa yang mengalir didalamnya.
diode sambungan P-N. Berbeda dengan Tujuan dari percobaan ini yaitu
sebuah resistor, sebuah diode tidak dapat menggambarkan dan
beperilaku linier terhadap tegangan yang menginterpretasikan kurva I-V dari
diberikan melainkan diode menghasilkan diode penyearah dan diode zener,
karakteristik I-V yang eksponensial. menentukan garis beban dan titik kerja
Diode memegang peranan penting berdasarkan kurva I-V diode penyearah,
dalam elektronika, diantaranya adalah serta menentukan tegangan zener
untuk menghasilkan tegangan searah dari berdasarkan kurva I-V diode zener
tegangan bolak-balik, untuk membuat
berbagai gelombang isyarat, untuk
Berbekal dari teori diatas maka
dilakukanlah percobaan ini yang
berjudul “karakteristik Dioda”.

TEORI SINGKAT
Dioda merupakan perangkat
semikonduktor sambungan P – N paling
sederhana yang memiliki sifat
mengalirkan arus hanya dalam satu arah.
Penipisan dan penebalan lapisan deplesi
antar persambungan menjadi kunci dari
sifat dioda sambungan P – N. Berbeda Kondisi ini menghasilkan suatu
dengan sebuah resistor, sebuah dioda nilai resistansi yang tinggi antar
tidak berperilaku linier terhadap persambungan dan praktis tidak
tegangan yang diberikan melainkan menghasilkan aliran pembawa
dioda menghasilkan karakteristik I – V muatan mayoritas dengan
yang eksponensial. Notasi atau simbol meningkatnya potensial sumber.
dioda sambungan P – N ditunjukkan pada Namun, sejumlah arus kebocoran
gambar berikut. yang sangat kecil akan melewati
persambungan yang dapat diukur
dalam orde mikroampere (A).
3. Forward Bias – Kondisi di mana
kutub positif sumber potensial
eksternal dihubungkan ke sisi P dioda
dan kutub negatif sumer potensial
eksternal dihubungkan ke sisi N
dioda.

Ada dua daerah operasi dioda sambungan


P – N dan ada tiga kondisi bias yang
dapat diberikan:
1. Zero Bias – kondisi di mana tidak ada
potensial eksternal yang diberikan
kepada kedua ujung dioda
menghasilkan keseimbangan jumlah
pembawa mayoritas, elektron dan
hole, dan keduanya bergerak dalam Kondisi ini menghasilkan suatu nilai
arah yang berlawanan. Kondisi resistansi persambungan P – N yang
keseimbangan ini dikenal sebagai sangat rendah sehingga
keseimbangan dinamis (dynamic – memungkinkan arus yang sangat
equilibrium). besar mengalir walaupun hanya
2. Reverse Bias – kondisi di mana kutub dengan potensial sumber yang relatif
positif sumber potensial eksternal kecil. Perbedaan potensial aktual
dihubungkan ke sisi N dioda dan yang timbul pada kedua ujung
kutub negatif sumer potensial persambungan dioda akan bernilai
eksternal dihubungkan ke sisi P dioda.
tetap akibat aksi dari lapisan deplesi 2. Tegangan dioda adalah tegangan
yang bernilai sekitar 0,3 V untuk yang berada pada kedua ujung dioda.
germanium dan 0,7 V untuk silikon. Tegangan diode
Dioda Zener 3. Arus dioda adalah jumlah muatan
Telah dibahas sebelumnya yang mengalir pada dioda yang
bahwa dioda menahan arus dalam setiap satuan detik.
kondisi reverse bias dan akan 4. Resistansi Resistor (R) merupakan
menghasilkan kerusakan (breakdown) nilai total hambatan yang terdapat
bila tegangan balik yang diberikan terlalu pada resistor dengan melihat nilai
besar. Berbeda halnya dengan dioda warna cincin dan yang terukur
zener atau biasa disebut dioda dengan menggunakan alat ukur
breakdown, pada dasarnya sama dengan dengan satuan (Ω).
dioda sambungan P – N standar kecuali 5. Tegangan sumber adalah tegangan
dirancang secara khusus menghasilkan yang diberikan power suplly sebagai
tegangan balik atau breakdown yang sumber tegangan. Dalam satuan volt.
lebih rendah dan relatif konstan sehingga Prosedur kerja
sangat baik digunakan dalam arah
Pada kegiatan 1 yaitu kondisi
reverse bias sebagai regulator tegangan.
forward bias Hal pertama yang dilakukan
Titik di mana dioda zener mengalami
yaitu mencatat spesifikasi seluruh
breakdown atau konduksi disebut
komponen yang digunakan, kemudian
tegangan zener ”VZ”.
merangkai gambar dibawah seperti pada
METODOLOGI PERCOBAAN gambar berikut:

Alat dan bahan yang digunakan R


dalam percobaan ini adalah power supply ID
S
20 Vdc 1 buah, voltmeter 0-10 Vdc 1 +
buah, ammeter 0-1 Adc 1 buah,
potensiometer 1 buah, diode penyearah 1 V D V
V
buah, diode zener 1 buah dan kabel D
penghubung secukupnya.
S R _
Identifikasi variable:
Kegiatan 1. Kondisi Forward Bias
1. Variable manipulasi :tegangan bias
(v) Gambar rangkaian forward bias
2. Variable respon :arus diode
(mA), tegangan diode (V) Setelah semua komponen telah terangkai
3. Variable control :resistansi (Ω), dengan benar Kemudian mengukur
tegangan sumber (volt). tegangan sumber sebesar 2 V untuk
Kegiatan 2. kondisi forward bias. Setelah itu
1. Variable manipulasi :tegangan bias mengatur potensiometer pada posisi atau
(v) keadaan minimum dan mengamati
2. Variable respon :arus diode penunjukan kedua alat ukur, menaikkan
(μA), tegangan diode (V). tegangan bias dengan mengatur
3. Variable control :resistansi (Ω), potensiometer hingga voltmeter
tegangan sumber (volt). menunjukka nilai 0,05 V kemudian
Definisi Operasional Variabel: menaikkan tegangan bias dengan interval
1. Tegangan bias adalah tegangan yang 0,05V sampai potensiometer
diberikan pada diode dengan menunjukkan nilai maksimum.
mengatur tegangan pada Pada kegiatan ke 2 yaitu kondisi
potensiometer. Satuan tegangan bias reserve bias, langkah kerja yang
adalah (Volt). dilakukan sama dengan kegiatan pertama
hanya saja tegangan sumber yang 18 0,81 18,69
digunakan untuk diode penyearah yaitu
15 V dan untuk diode zener sebesar 15 V,
dan nilai tegangan bias sebesar 0,5 V
dengan menaikkan potensiometer dengan
interval 0,5 V sampai maksimum.
HASIL PERCOBAAN DAN
ANALISIS DATA KEGIATAN 2. RESERVE BIAS
KEGIATAN 1. FORWARD BIAS 𝑉𝑠 = 15𝑉 R = 56 Ω ± 5%
𝑉𝑠 = 2 𝑉 R = 56 Ω ± 5%
Tabel 1. Hubungan antara tegangan dan Tabel 3. Hubungan antara tegangan dan
arus pada dioda penyearah arus pada dioda penyearah
NO 𝑉𝐷 ( volt) 𝐼𝐷 ( 𝑚𝐴)
NO 𝑉𝐷 ( volt) 𝐼𝐷 ( 𝑚𝐴)
1 0 0,00
2 0,05 0,00 1 0,00 0,00
3 0,10 0,00 2 0,50 0,00
4 0,15 0,00 3 1,00 0,00
5 0,20 0,00 4 1,50 0,10
6 0,25 0,00 5 2,00 0,10
7 0,30 0,00 6 2,50 0,10
8 0,35 0,03 7 3,00 0,20
9 0,40 0,21 8 3,50 0,30
10 0,45 1,04 9 4,00 0,30
11 0,50 4,83 10 4,50 0,40
12 0,55 13,43 11 5,00 0,50
12 5,50 0,50
13 6,00 0,50
Tabel 2. Hubungan antara tegangan dan 14 6,50 0,60
arus pada dioda zener 15 7,00 0,60
16 7,50 0,70
NO 𝑉𝐷 ( volt) 𝐼𝐷 ( 𝑚𝐴) 17 8,00 0,70
1 0,00 0,00 18 8,50 0,80
2 0,05 0,00 19 9,00 0,80
3 0,10 0,00 20 9,50 0,90
4 0,15 0,00 21 10,00 0,90
5 0,2 0,00 22 10,50 1,00
6 0,25 0,00 23 11,00 1,00
7 0,30 0,00 24 11,50 1,10
8 0,35 0,00 25 12,00 1,10
9 0,40 0,00 26 12,50 1,10
10 0,45 0,00 27 13,00 1,20
11 0,50 0,00 28 13,50 1,30
12 0,55 0,00 29 14,00 1,30
13 0,60 0,00 30 14,50 1,40
14 0,65 0,04 31 14,86 1,40
15 0,70 0,31
16 0,75 1,97
17 0,80 15,24
Tabel 4. Hubungan antara tegangan dan
arus pada dioda zener

NO 𝑉𝐷 ( volt) 𝐼𝐷 ( 𝑚𝐴)
1 0,00 0,00
2 0,50 0,00
3 1,00 0,00
4 1,50 0,10
5 2,00 0,20
NO 𝑉𝐷 ( volt) 𝐼𝐷 ( 𝑚𝐴)
6 2,50 0,80
7 3,00 4,30
8 3,50 18,90
9 4,00 76,40
10 4,50 307,80
11 5,00 1927,00
12 5,54 1937,00
25

20

15
0,55 ; 15
ID (mA)

10

0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 2
0,55

-5
VD (Volt)

Grafik 1. Hubungan Antara ID dan VD dalam Bias Maju Pada Pioda Penyearah
25

20 Karakteristik dioda

15 Titik kerja
0,55 ; 15
ID (mA)

10

5
Garis beban

0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 2
0,55

-5
VD (Volt)

Grafik 1. Hubungan Antara ID dan VD dalam Bias Maju Pada Pioda Penyearah
21

18
Karakteristik dioda

15

12
Titik kerja
11,1 0,79 ; 11,1
ID (mA)

3
Garis beban
0,79
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 2

-3
VD (Volt)
Grafik 2. Hubungan Antara ID dan VD dalam Bias Maju Pada Pioda Zener
0.1
-7,50 0
-16 -15 -14 -13 -12 -11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0
-0.1

-0.2

-0.3

-0.4

-0.5
ID (mA)

-0.6
-7,50 ; -0,70 -0.7

Titik kerja -0.8

-0.9

-1
Karakteristik dioda
-1.1
Garis beban -1.2

-1.3

-1.4

-1.5
VD (Volt)

Grafik 3. Hubungan Antara ID dan VD dalam Bias Mundur Pada Pioda Penyearah
200
100
0
-15 -14 -13 -12 -11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 -100 0
-200
-300
-400
-500
-600
-700
Garis beban -800
ID (mA)

-900
-1000
-1100
-1200
Titik kerja -4,8 ; -1330,0 -1300
-1400
-1500
-1600
-1700
Karakteristik dioda -1800
-1900
-2000
-2100
-2200
VD (Volt)
Grafik 4. Hubungan Antara ID dan VD dalam Bias Mundur Pada Pioda Zener
25

20

Karakteristik
Bias Maju
15
ID (mA)

10

5
Karakteristik
Bias Mundur
0
-18 -16 -14 -12 -10 -8 -6 -4 -2 0 2

-5
VD (Volt)

Grafik 5 . Hubungan Antara ID dan VD Pada Pioda Penyearah


0
-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2

Karakteristik
Bias Maju
-500
ID (mA)

-1000

-1500
Karakteristik
Bias Mundur

-2000
VD (Volt)
Grafik 6. Hubungan Antara ID dan VD dalam Pada Dioda Zener
PEMBAHASAN KESIMPULAN
Pada percobaan ini terdapat Berdasrkan hasil percobaan yang
dua kegiatan yaitu pada kegiatan telah dilakukan maka dapat
pertama kndisi forward bias dengan disimpulkan bahwa :
tegangan sumber sebesar 2 V. pada 1. Dari kurva karakteristik kurva
diode penyearah digunakan diode arus-tegangan dari diode
yang terbuat daru germanium dimana penyearah dan diode zener
tampak jelas/memperlihatkan
pada germanium tegangan kaki
dengan jelas bahwa ada
menurut teori sebesar 0,3 V.
perbedaan yang terjadi jika
sedangkan untuk diode zener pada masing-masing dari diode ini
umumnya terbuat dari bahan silicon dibalik (bias mundur) dan jika
yang mempunyai tegangan kaki tidak dibalik (bias maju).
sebesar 0,7 V secara teori. Secara 2. Untuk menentukan titik kerja dan
percobaan pada diode penyearah garis beban yaitu untuk titik kerja
diode mulai mengalirkan arus pada didapatkan dengan menghubungkan
saat tegangan 3,5 V keatas. arus maksimum dan tegangan
sumber sehingga didapatkan sebuah
Sedangkan untuk diode zener arus
titik kordinat dan ditarik garis
mulai mengalir kurang dari 0,7 V. miring yang memotong kurva dan
untuk titik kerja atau Q point melewati titik kerja sehingga garis
diperoleh dari titik perpotongan miring yang ditarik merupakan
antara karakteristik diode dan garis garis beban.
beban dimana diperoleh untuk diode 3. Untuk mencari tegangan zener dapat
diperoleh dengan melihat kondisi
penyearah yaitu 0,55 V dan 15 mA, dan
tegangan baliknya ketika tegangan
untuk diode zener yaitu 0,79 V dan 11,1 baliknya itu lebih rendah atau
mA. Sehingga dari titik kerja tersebut relative konstan maka di situlah
diperoleh tegangan zener sebesar 0,79 V. tegangan zener yang disebut juga
pada kondisi forward bias arus lebih dengan kondisi breakdown.
cepat mencapai titik maksimum pada DAFTAR PUSTAKA
diode penyearah dibandingkan diode Boylestad, R., & Nashelsky, L. (1989).
zener. Electronic Devices and Circuit
Pada kegiatan kedua yaitu Theory, Fourth Edition. Delhi :
kondisi reserve bias. Pada kondisi ini Prentice Hall of India.
diode penyearah tidak dapat bekerja Malvino, A.P. (2003). Prinsip-Prinsip
karena diode penyearah memang di Elektronika, Buku 1, Jakarta :
desain hanya dapat bekerja pada kondisi Salemba Teknika.
forward bias yang bekerja atau aktif pada
kondisi reserve bias hanyalah diode zener
karena diode zener memang didesain
bekerja pada daerah breakdown,
sehingga grafik yang diperoleh dari diode
penyearah berbentuk seperti gelombang.
Untuk diode zener titik kerja pada bias
mundur diperoleh sebesar – 4,8 V dan -
1330 mA. Sehingga tegangan zener
diperoleh sebesar-4,8 V.

Anda mungkin juga menyukai