Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan
sebaik-baik mungkin

Penulisan makalah ini digunakan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran
Statistika.Oleh karena itu, kami mengucapkan rasa terima kasih kepada dosen pengajar mata
kuliah Statistika dan Teman-teman semua yang telah mendukung dan memberi semangat
kepada penulis.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini masih banyak memiliki kekurangan oleh karena itu perlu adanya pendapat
dari pembaca untuk menyempurnakan makalah yang kami buat ini

Makassar, 29 Oktober 2018


Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Waktu merupakan bagian dari struktur dasar dari alam semesta, sebuah dimensi dimana
peristiwa terjadi secara berurutan. Pemahaman mengenai waktu sangat penting dari sudut
praktis di mana orang membutuhkan informasi untuk mengantisipasi peristiwa-peristiwa besar
seperti banjir dan waktu panen, dan dari sudut filosofis didasarkan pada rasa ingin tahu dan
cinta terhadap pengetahuan. Banyak agama dan aliran filsafat mencoba untuk menjawab
pertanyaan tentang waktu. Beberapa agama dan aliran filsafat mempertimbangkan waktu
sebagai lingkaran tanpa awal atau akhir, ada juga yang menganggapnya sebagai linier dengan
eksistensi pada masa lalu dan masa depan yang tak berbatas, dan ada pula yang
menganggapnya sebagai imajiner karena eksistensi nyata adalah gerakan atau materi fisik saja.
Konsep waktu diperlukan ketika kita bertanya tentang kronologis suatu peristiwa dan
durasinya. Dan karena hidup manusia dipenuhi dengan peristiwa-peristiwa yang beragam
jenisnya sehingga waktu memiliki tanda atau simbol pada semua aspek kehidupan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu Waktu ?


2. Apa itu Ruang?
3. Hubungan Filsafat dengan Ruang dan Waktu?

C. TUJUAN

1. Mengetahui dan memahami tentang Waktu


2. Mengetahui dan memahami tentang Ruang
3. Mengetahui dan memahami hubungan Filsafat dengan Ruang dan Waktu
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Waktu

Waktu secara umum di definisikan sebagai :

1. Sesuatu yang di dalamnya kejadian-kejadian dapat dibedakan dalam hal hubungan

sebelum dan sesudah, awal dan akhir. Kadang-kadang waktu dipikirkan sebagai suatu

medium nonspasial (tidak menyangkut ruang) di dalamnya hal-hal berubah dan

berbagai peristiwa terjadi.

2. Apa yang dibedakan oleh hubungan sebelum dan sesudah, awal dan akhir, dan yang

tidak dapat dipisahkan dari perubahan

3. Aspek yang dapat diukur dari durasi (saat, jarak waktu) suatu titik, momen, kurun,porsi

atau bagian tertentu dari durasi atau dari apa yang berlangsung

4. Suksesi (urutan) saat-saat (kejadian-kejadian), segmen-segmen, titik-titik, jarak-waktu

(durasi) yang tidak dapat dibalik, dianggap mempunyai suatu gerak maju linier atau

hanya sebagai suatu garis direksional (mempunyai arah)

5. Suatu ukuran perubahan, atau perubahan itu sendiri yang diamati, sebagaimana dalam

perubahan posisi matahari, atau jarum jam, atau perubahan sifat warna objek atau

ketajaman bunyi atau pandangan. Perubahan-perubahan semacam ini sering digunakan

sebagai suatu referensi bagi perbandingan dengan perubahan-perubahan lain, misalnya

siklus bulan, dan digunakan sebagai suatu ukuran waktu untuk membandingkan siklus

tereang dan gelap yang kita sebut hari.

B. Definisi Ruang

Seseorang dalam kehidupannya sehari hari membutuhkan ruang untuk melakukan

kegiatan. Seperti misalnya ruang untuk makan, ruang untuk berjalan, ruang untuk bekerja, dll.

Sehingga secara fungsona, ruang dapat diartikan sebagai tempat, wilayah, ataupun wadah yang

dapat menampung sesuatu atau bisa juga diartikan bahwa ruang merupakan wadah seseorang

atau banyak orang untuk melakukan kegiatan.


Berikut ini adalah pengertian dan definisi ruang:

JAYADINATA, 1992
Ruang adalah seluruh permukaan bumi yang merupakan lapisan biosfer, tempat hidup tumbuh -
tumbuhan, hewan dan manusia

# UU NO 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG


Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di
dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tepat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan
kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya

# KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA


Ruang adalah sela - sela antara dua (deret) tiang atau sela - sela antara empat tiang (di bawah
kolong rumah)

# SAMADI
Ruang merupakan tempat bagi komponen - komponen lingkungan hidup dalam melakukan
setiap proses, yaitu saling mempengaruhi (interaksi), saling berhubungan (interelasi), dan saling
ketergantungan (interdependensi)

# ILMU GRAFOLOGI
Ruang meruoakan simbol kebebasan, sekaligus pembatasan

# NEWTON
Ruang merupakan suatu kuantitas mutlak yang ada tanpa memperhatikan keberadaan atau
distribusi materi dalam semesta

# KOESWINARNO
Ruang merupakan satu abstraksi baru dalam kajian modestist, dimana ruang tidak hanya
mengandung pengertian yang fisik, namun juga abstrak dan simbolis

# AHMAD BASO
Ruang adalah efek dari persilangan kekuatan - kekuatan dominan
C. Hubungan Filsafat dengan Ruang dan waktu

Manusia dapat mengukur ruang dan waktu, hal ini berkaitan dengan logika manusia
padahal dalam konteks logika Tuhan hidup adalah “satu detik”. Secara ilmiah ruang adalah
tempat di mana benda-benda berada terkait oleh panjang, lebar, tinggi, dan volume. Ada misteri
ruang yang tidak mampu di logika oleh manusia, tentang ruang langit yang tanpa batas lalu
apakah ada ruang kosong di atas langit? Sedangkan waktu adalah perpindahan saat ke saat
lainnya. Ada misteri tentang waktu yaitu bentuk waktu dan bagaimana warna waktu? Hal itu
tidak dapat di logika oleh manusia.
Dalam memahami ruang dan waktu, pengertian ruang dan waktu tidak dapat
ditinggalkan dalam bahasan ini. Pengertian ruang dan waktu menurut para ahli adalah sebagai
berikut.
1). Menurut Newton ruang dan waktu adalah objektif, mutlak, dan bersifat universal. Ruang
mempunyai tiga matra, yaitu atas-bawah, depan belakang, kiri kanan. Sedangkan waktu hanya
bermatra depan belakang. Untuk membuktikan bahwa ruang dan waktu bersifat mutlak,
Newton mengemukakan hukum gerakan yang hakiki dari fisika kuno sebagai berikut: “Suatu
benda terus berada dalam diam atau bergerak, kecuali mendapat pengaruh dari suatu keadaan
yang terdapat di luar dirinya.” Jadi di sini gerakan bersifat mutlak yang terjadi dalam ruang dan
waktu dengan demikian ruang dan waktu juga bersifat mutlak.
2) Menurut Einstein ruang dan waktu bersifat relatif. Ruang bergantung pada pengamatnya.
Ruang merupakan semacam hubungan antara benda-benda yang diukur dengan cara-cara
tertentu. Dengan demikian apabila pengukurannya dilakukan dengan cara berbeda maka
hasilnya akan berbeda. Waktu bersifat relatif karena hasil pengukurannya terhadap
hubungan yang menyangkut waktu bergantung pada pengertian keserampakan, apabila sesuatu
terjadi misalnya ledakan maka kuatnya bunyi akan berbeda di berbagai tempat. Selanjutnya
H.A. Lorentz membuat suatu teori “ persamaan transformasi” yang menggambarkan tentang
hubungan antara cara pengukuran jarak dan cara pengukuran waktu yang menyangkut dua
pengamat yang mempunyai kerangka acuan yang berbeda dan bergerak secara lurus yang
saling mendekati. Jadi, jarak merupakan ukuran untuk menentukan ruang. Begitu juga dengan
transformasi hubungan antara ruang dan waktu. Dengan begitu kita tidak akan mengetahui
waktu dengan tepat apabila tidak memperhitungkan ukuran ruang, sebaliknya kita tidak akan
mengetahui ruang secara tepat apabila tidak mempehitungkan ukuran waktu. Menurut Einstein
tidak ada waktu yang bersifat mutlak, tidak ada ruang yang terpsah dari waktu yang ada hanya
ruang-waktu. Keduanya merupakan satu kesatuan yang menyebabkan timbulnya sebuah
kenyataan.
3) Menurut Alexander, jika kita memahami ruang dan waktu dalam keadaan apa pun maka
yang terjadi kita akan memahami benda-benda serta kejadian-kejadian yang sederhana dan
mendasar dalam ruang dan waktu. Ruang dan waktu tidak terpisah karena keduanya tampil
secara empiris. Artinya jika tidak ada waktu maka tidak ada bagian dari ruang dalam
hubungannya dengan waktu demikian sebaliknya. Sebagai contoh kelahiran dan kematian
dalam hidup. Kelahiran selalu ditandai dengan senyum kegembiraan karena awal mula hidup
sedangkan kematian selalu ditandai dengan tangis karena akhir hidup di dunia. Konsepsi awal
dan akhir dalam hidup di dunia mendefinisikan waktu menjadi materi.
Pada dasarnya waktu tetap merupakan hal yag abstrak dan kosong. Waktu adalah
intensitas yang berlangsung melalui diri sendiri. Manusia tidak bisa menjangkau,
mengendalikan, apalagi membagi-baginya dalam kalender atau buku agenda. Yang terjadi
sebaliknya, manusia terperdaya dan dikendalikan waktu. Karena itu, penyesalan selalu datang
setiap akhir menandai bahwa kesadaran menusia tentang waktu terjebak pada pandangan
materialisme. Segalanya seolah-olah bisa ditaklukkan termasuk waktu tetapi waktu bisa
dikendalikan oleh manusia.
Waktu adalah keabadian yang tidak akan dimaterialisasikan oleh manusia. Aristoteles
menyebut waktu sebagai kontinium yang selalu berkaitan dengan gerakan. Dengan demikian
waktu tidak memiliki batas dan setiap saat adalah awal dari waktu masa depan dan akhir dari
masa lalu. Awal dan akhir tahun hanyalah ilusi manusia dalam memaknai waktu,sebagai wujud
ketidakmampuan melampaui waktu yang tak terbatas. Waktu adalah keabadian dalam hidup
manusia.
Terdapat kajian tentang ruang dan waktu sebagai berikut.
1. Konsep Ruang dan Waktu
Elisabeth Stroker menjelaskan tentang ketidakterpisahan antara konsep ruang dan
dunia. Berbeda dengan konteks fisika ruang dan waktu hanya sebatas fisis sedangkan menurut
Islam untuk memahami konsep ruang dan waktu secara kultural maupun sains maka
dihubungkan antara konsep yang ada dalam sains dengan konsep dari Al-Qur’an. Dalam
bahasan ini, ada tiga konsep sebagai berikut.
a) Konsep ruang dan waktu mutlak fisika klasik
Pandangan Newton terhadap ruang dan waktu memberi suatu kerangka nalar dasar yang
membantu kita memahami sejumlah gejala alam. Sebagai contoh pernyataan yang umum
dikenal sebagai asas kelembaman (inersia) Galileo mengatakan bahwa sebuah benda yang diam
cenderung diam kecuali ada gaya luar. Jadi, hukum asas kelembaman tidak berlaku dalam
kerangka acuan yang mengalami percepatan kecuali dengan kecepatan tetap.
b) Konsep ruang dan waktu modern
Terdapat dua asumsi yaitu, asas relativitas dan asas kecepatan cahaya yang konstan untuk
menguji konsep ruang dan waktu yang mutlak. Asas reativitas tidak untuk membedakan suatu
sistem dengan sistem yang lain, sebagai contoh seseorang yang berada dalam ruang diam
(gerbong kereta api) melihat keluar melalui jendela maka seseorang itu tidak akan yakin
sebenarnya mana yang bergerak. Asas kecepatan cahaya yang konstan, artinya kecepatan dalam
ruang kosong selalu tetap bebas dari gerakan sumber cahaya maupun pengamat. Efek dari teori
relativitas Einsten adalah
1) Perkiraan keberadaan lubang hitam
Frekuensi suatu foton cahaya dipengaruhi oleh gravitasi artinya cahaya tidak dapat melepaskan
diri dari suatu benda yang memiliki gravitasi. Benda ini disebut lubang hitam.
2) Lubang cacing
Keadaan yang sama dengan rumus terbentuknya lubang hitam namun dalam lingkup yang
kecil.
3) Ruang waktu yang memuai
Alam semesta (ruang dan waktu) dianggap terus memuai, menyebabkan setiap galaksi bergerak
menjauhi galaksi lainnya. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta telah berumur lebih
kurang 12 milyar tahun.

c) Ruang dan waktu menurut Al-Qur’an


Istilah waktu Al-Qur’an menyebutkan 4 bentuk sebagai berikut.
1) Ajal, waktu yang menunjukkan berakhirnya sesuatu misalnya umur dan hidup manusia.
2) Dahr, waktu yang menunjukkan sejak diciptakannya alam raya samapi punahnya alam
sementara ini.
3) Waqt, waktu dalam arti batas akhir kesempatan atau peluang untuk menyelesaikan suatu
peristiwa. Contohnya, sholat adalah kewajiban kepada orang Mukhmin yang tertentu waktu-
watunya.
4) Ashr, waktu menjelang terbenamnya matahari. Kata ashr memberi kesan bahwa saat-saat
yang dialami oleh manusia terutama waktu menjelang terbenam matahari harus diisi dengan
kerja dan memeras pikiran.
Jadi, ruang dan waktu mempunyai pengertian yang berbeda pada setiap kerangka berpikir yang
berbeda. Ruang dan waktu mengalami perkembangan pengertian mulai dari masa kalsik hingga
masa modern. Dalam kerangka berpikir klasik ruang dianggap bersifat mutlak sedangkan dalam
kerangka berpikir modern ruang dan waktu bersifat relatif. Dalam Al-Qur’an ruang dan waktu
mempunyai pengertian yang sama dengan kerangka berpikir modern akan tetapi pengertian
yang bersifat kultural juga diberlakukan terhadap istilah waktu.

2. Keterkaitan atau konduktivitas antara ruang dan waktu


Aspek waktu tidak selalu ditunjukkan dengan tanggal, bulan atau waktu, bisa juga dengan
kalimat lain. Suatu peristiwa terkait dengan ruang dan waktu. Suatu peristiwa sering kali tidak
berdiri sendiri tetapi merupakan rangkaian peristiwa-peristiwa sebelumnya. Sebagai contoh
pasca kemerdekaan yang sudah kita jalani saat ini hasil perjuangan dari pahlawan kita dulu
pada era perjuangan. Wajib bagi rakaat Indonesia berterima kasih dan menjaga hal yang sudah
diperjuangkan pahlawan yang telah mendahului kita.
Manusia menggunakan ruang atau tempat sebagai tempat tinggal dan melakukan interaksi
antara satu dan yang lainnya. Manusia saling menyapa, berkenalan, menegur, dan saling
berinteraksi. Manusia tidak dapat hidup sendiri, manusia selalu berhubungan dengan manusia
lainnya. Hubungan tersebut tercermin dalam hubungan interaksi sosial. Interaksi sosial
merupakan kunci dalam sendi-sendi kehidupan sosial karena tanpa interaksi, tidak mungkin
terjadi aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis,
baik yang menyangkut hubungan antara individu dengan individu lainnya, antara individu
dengan kelompok, maupun antara kelompok dengan kelompok lain. Jadi ruang dan waktu
sangat mempengaruhi dan berkaitan dengan kehidupan manusia maupun segala yang ada di
bumi.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Manusia menggunakan ruang atau tempat sebagai tempat tinggal dan melakukan
interaksi antara satu dan yang lainnya. Manusia saling menyapa, berkenalan, menegur, dan
saling berinteraksi. Manusia tidak dapat hidup sendiri, manusia selalu berhubungan dengan
manusia lainnya. Hubungan tersebut tercermin dalam hubungan interaksi sosial. Interaksi sosial
merupakan kunci dalam sendi-sendi kehidupan sosial karena tanpa interaksi, tidak mungkin
terjadi aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis,
baik yang menyangkut hubungan antara individu dengan individu lainnya, antara individu
dengan kelompok, maupun antara kelompok dengan kelompok lain. Jadi ruang dan waktu
sangat mempengaruhi dan berkaitan dengan kehidupan manusia maupun segala yang ada di
bumi.
DAFTAR PUSTAKA

http://arti-definisi-pengertian.info/arti-waktu/

https://carapedia.com/pengertian_definisi_ruang_info2120.html

https://wongalus.wordpress.com/category/filsafat-ruang-waktu/

Anda mungkin juga menyukai