Jika tegangan negatif dipasangkan pada dioda, tidak ada arus yang
mengalir; dioda seperti hubung terbuka (gambar 1(c)). Keadaan ini
disebut ‘reverse biased’.
2
Gambar 2. Dua mode operasi dioda ideal dan penggunaan
rangkaian luar untuk membatasi arus (a) dan tegangan reverse (b)
3
Aplikasi sederhana dari dioda.
Penyearah:
4
Figure 3 (a) Rangkaian penyearah. (b) Bentuk gelombang masukan. (c) Rangkaian ekivalen
ketika vI 0. (d) Rangkaian ekivalen ketika vI ≤ 0. (e) Bentuk gelombang keluaran. 5
Contoh soal 1:
Gambar 4(a) menunjukkan sebuah rangkaian untuk mengisi sebuah
batere 12 V. Jika vs adalah sebuah gelombang sinusoida yang
mempunyai amplitudo 24 V, carilah bagian dari setiap perioda
dimana dioda terkonduksi. Hitung juga harga puncak arus dioda
dan harga maksimum tegangan balik yang muncul pada terminal
dioda
Jadi θ = 60° dan sudut konduksi = 120°, atau sepertiga dari perioda.
24 12
Id 0,12 A
100
Harga tegangan balik yang muncul pada terminal dioda terjadi pada
saat vs mencapai harga puncak negatif dan sama dengan
24 +12 = 36 V
7
Gerbang logik dioda
Figure 5. Gerbang logik dioda: (a) Gerbang OR; (b) Gerbang AND (dalam
sistem logik positif).
8
Contoh soal 2:
Asumsikan dioda adalah dioda ideal, carilah harga I dan B dari
rangkaian pada gambar 4.
Jadi I = 1 mA dan V = 0V
10
Untuk rangkaian pada gambar 4b), asumsikan kedua dioda
terkonduksi, maka VB = 0 dan V = 0. Arus pada D2:
10 0
ID 2 2 mA
5
11
Dan tegangan pada B:
VB = -10 + 10 X 1,33 = +3,3 V
12
Gambar 7. Karakteristik arus – tegangan sebuah dioda silikon
13
Gambar 8. Hubungan arus – tegangan sebuah dioda dengan sebagian skala
diperbesar dan sebagian lainnya diperkecil
14
Daerah forward-bias
16
Persamaan (5) menunjukkan bahwa untuk perubahan arus 10 kali,
penurunan tegangan pada dioda akan berubah sebesar 2,3nVT yang
kira-kira sama dengan 60 mV untuk n = 1 dan 120 mV untuk n = 2.
Pada gambar 8 terlihat, pada daerah forward bias, arus sangat kecil
untuk tegangan lebih kecil dari 0,5 V. Harga ini disebut tegangan cut-
in.
Agar dioda benar-benar terhubung, penurunan tegangan pada dioda
antara 0,6 V – 0,8 V. Umumnya penurunan tegangan pada dioda kira-
kira 0,7 V.
18
Daerah reverse bias
i ≈ -IS
Sebagian besar dari arus balik ini karena efek kebocoran. Arus
kebocoran berbanding lurus dengan luas junction.
Arus menjadi dua kali pada setiap kenaikan suhu 10°C.
19
Daerah breakdown
20
Pemodelan karakteristik dioda pada daerah forward bias
21
Model eksponensial
Ini adalah model yang paling akurat dan merupakan yang paling
sukar digunakan.
Perhatikan gambar 10. Asumsikan VDD > 0,5 V, arus dioda >> IS,
hubungan arus dan tegangan dinyatakan dalam persamaan (6).
23
Analisis iterative menggunakan model eksponensial
Contoh soal 3:
Tentukan arus ID dan tegangan dioda VD pada rangkaian di atas
dengan VDD= 5 V dan R = 1kΩ.
Asumsikan dioda mempunyai arus 0,1 mA pada tegangan 0,7V dan
tegangan menurun 0,1V setiap kenaikan arus 10 kali.
Jawab:
iD = 0, vD ≤ VD0
(8)
iD = (vD – VD0)/rD, vD ≥ VD0
Gambar 13. Model garis lurus dari karakteristik dioda di daerah forward dan
rangkaian ekivalennya.
27
Contoh soal 4:
Ulangi soal pada contoh soal 3 menggunakan model garis lurus
dengan parameter yang diberikan pada gambar 12: VD0 = 0,65 V
dan rD = 20 Ω.
Jawab:
Rangkaian pengganti terlihat pada gambar 14:
29
Model Penurunan Tegangan Konstan
30
Gambar 16. Model karakteristik dioda dan rangkaian ekivalennya.
31
Untuk rangkaian pada contoh soal 3 dan 4, jika diselesaikan
dengan menggunakan model penurunan tegangan tetap, akan
diperoleh:
VD = V
0,7 V
0,7
ID DD
R
5 0,7
ID 4,3 mA
1
Gambar 17. Rangkaian pengganti model sinyal kecil dan karakteristik arus -
tegangan 33
Dioda dimodelkan dengan sebuah resistor yang berbanding
terbalik dengan tan-1 dari sudut pada titik prategangan pada
kurva hubungan arus – tegangan.
34
Arus dioda sesaat menjadi:
iD (t ) IS ev D / nVT (11)
i D (t ) IS e(VD v d ) / nVT
i D (t ) IS ev D / nVT ev d / nVT
i D (t ) IDev d / nVT (12)
Maka:
I
i D (t ) ID 1 D v d (14)
nVT
35
Ini disebut pendekatan sinyal kecil dan berlaku untuk sinyal yang
mempunyai amplitudo kira-kira 10 mV. (Ingat VT = 25 mV)
iD = ID + id (16)
Dimana
ID
i d (t ) vd (17)
nVT
36
Konduktansi sinyal kecil dioda:
ID
gd
nVT
nVT
rd (18)
ID
Resistansi sinyal kecil dioda berbanding terbalik dengan arus
prategangan ID. Dan hargai ini merupakan kebalikan harga
kemiringan pada titik kerja Q
i
rd 1/ D (19)
v D i D I D
Jawab:
10 0,7
ID 0,93 mA
10
nV 2 25
rd T 53,8
ID 0,93
rd
v d (puncak ) V s
RD rd
0,0583
1 5,35 V
10 0,0583 38
Gambar 18. (a) Rangkaian contoh soal 5, (b) rangkaian untuk menghitung
titik kerja dc, (c) rangkaian ekivalen sinyal kecil.
39
Penggunaan dioda untuk mengatur tegangan
Contoh soal 6:
Perhatikan rangkaian pada gambar 19. 3 buah dioda
dihubungkan seri digunakan untuk mendapatkan tegangan
tetap 2,1 V.
Hitung prosentase perubahan pada pengatur tegangan yang
disebabkan oleh:
a. Perubahan pada catu daya sebesar ±10%
b. Terhubung ke beban yang beresistansi 10 kΩ
Asumsikan n=2
40
Gambar 19. Rangkaian untuk contoh soal 6
41
Jawab:
Tanpa beban, harga arus nominal pada dioda:
10 2,1
I 7,9 mA
1
Setiap dioda mempunyai resistansi sinyal kecil:
nVT
rd
I
Untuk n = 2
2 25
rd 6,3
7,9
42
r 0,0189
v O 2 2 37,1 V
r R 0,0189 1
43
Ringkasan:
Model eksponensial
i D I S e v D / nVT Catatan:
i IS= 10-12 A - 10-15 A
v D 2,3nVT log D tergantung dari luas
IS junction
i VT≈ 25 mV
VD 2 VD1 2,3nVT log D 2
I D1 n = 1 sampai 2
2,3nVT 60 mV untuk n 1 Model yang paling akurat
2,3nVT 120 mV untuk n 2
44
Model garis lurus
• Untuk vD ≤ VD0:
iD = 0
• Untuk vD ≥ VD0:
iD = (vD – VD0)/rD
45
Model penurunan tegangan yang konstan
46
Model Dioda Ideal
Untuk iD > 0 : vD = 0
47
Model Sinyal Kecil
Pada data yang diberikan oleh pabrik selain VZ, IZT, rZ dan IZK, juga
ada data mengenai daya disipasi maksimum.
50
VZ = VZ0 + rZIZ (20)
51
Contoh soal 7:
Penggunaan dioda zener sebagai ‘shunt regulator’
52
Gambar 23. (a) rangkaian contoh soal 7. (b) rangkaian dengan rangkaian
pengganti dioda zener.
53
Jawab:
Tentukan harga VZ0 dari dioda zener.
VZ = VZ0 + rzIZ
VZ0 = 6,8V – 20 x 5mA = 6,7 V
a. Tanpa beban:
V VZ 0
IZ I
R rz
10 6,7
6,35 mA
0,5 0,02
VO VZ 0 IZ rz
6,7 6,35 0,02 6,83 V
54
b. Untuk perubahan ± 1V pada V+, perubahan pada tegangan keluaran:
rz
VO V
R rz
20
1 38,5 mV
500 20
55
d. Ketika dihubungkan dengan beban 2 kΩ
6,8 V
IL 3,4 mA
2 k
IZ 3,4 mA
VO rz IZ 20 3,4 68 mV
56
e. Untuk RL = 0,5 kΩ
6,8
IL 13,6 mA
0,5
Hal ini tidak mungkin karena arus I yang melalui R hanya 6,4 mA
(V+ =10 V), akibatnya zener ‘cut off’. Maka tegangan VO akan
ditentukan dengan menggunakan pembagian tegangan antara R
dan RL.
RL
VO V
RL R
0,5
10 5V
0,5 0,5
57
f. Agar zener tetap bekerja pada daerah breakdown.
IZ IZK 0,2 mA
VZ VZK 6,7 mV
arus pada R
9 6,7
4,6 mA
0,5
arus pada beban : 4,6 0,2 4,4 mA
6,7
RL 1,5 k
4,4
58
Efek suhu
Ketergantungan tegangan zener pada suhu ditentukan dengan
koefisien suhu atau TC atau temco yang dinyatakan dengan mV/°C.
Harga TC tergantung dari:
– Tegangan zener
– Arus operasi
VZ < 5 V → TC yang negatif,
VZ > 5 V → TC yang positif.
TC dari sebuah dioda zener yang mempunyai VZ = 5 V dapat dibuat
0 dengan mengoperasikan dioda pada arus tertentu.
v O 0, v S VD 0 (21a)
R R
vO v S VD 0 , v S VD 0 (21b)
R rD R rD
rD R v O v S VD 0 (22)
VD 0 0,7 V atau 0,8 V
66
Harga maksimum dari vD3 terjadi pada puncak vO, jadi:
Penyearah dengan sebuah kapasitor filter – Penyearah Puncak
Gambar 28. (a) rangkaian sederhana yang menunjukkan efek dari kapasitor
filter (b) bentuk gelombang masukan dan keluaran 67
Cara kerja:
Sinyal masukan vi adalah sinyal sinusoida dengan amplitudo Vp dan
asumsikan dioda adalah dioda ideal.
vi positif → dioda terhubung dan kapasitor terisi dan v O = vI.
Keadaan ini berlangsung terus sampai vI mencapai Vp. Setelah
sinyal masukan mencapai puncak, vI menurun, dioda dalam
keadaan reverse biased, dan tegangan keluaran tetap pada V p.
Harga ini akan tetap konstan, karena tidak ada jalur untuk
pengosongan kapasitor.
68
Gambar 29 Bentuk gelombang arus dan tegangan pada rangkaian penyearah
puncak dengan CR >> T
69
Cara kerja:
Asumsikan dioda adalah dioda ideal.
Dengan sinyal masukan sinusoida, kapasitor akan terisi sampai
tegangan mencapai Vp. Kemudian dioda menjadi ‘cut off’, kapasitor
akan dikosongkan melalui resistansi beban R. Pengosongan
kapasitor akan berlangsung sampai vI lebih tinggi dari tegangan
pada kapasitor. Dioda akan terhubung lagi dan mengisi kapasitor
sampai Vp. Proses ini akan berulang.
70
Arus pada beban:
iL = vO/R (23)
VO = Vp – ½ Vr (27)
v O Vpe t / CR
Vp Vr Vpe T / CR
72
t / CR T
Untuk CR T e 1
CR
T
Vr Vp (28)
CR
Vp
Vr (29a)
fCR
I
Vr L (29b)
fC
73
t kecil sekali cost 1 21 t 2
t 2Vr / Vp (30)
i Dav IL 1 2Vp / Vr (31)
74
Arus dioda maksimum dapat diperoleh dari persamaan 25 pada
awal konduksi, yaitu pada t = t1 = -Δt. Asumsikan bahwa arus IL
hampir konstan pada harga yang diberikan pada persamaan 26,
diperoleh:
i D max IL 1 2 2Vp / Vr (32)
75
Penyearah gelombang penuh dapat diubah menjadi penyearah
puncak dengan menambahkan kapasitor paralel dengan beban.
Dalam hal ini frekuensi sinyal ripple akan dua kali frekuensi sinyal
masukan.
76
Frekuensi ripple akan dua kali frekuensi masukan.
Tegangan ripple puncak-ke-puncak, dapat diperoleh dengan cara
yang sama, tetapi perioda pengosongan T diganti dengan T/2,
sehingga:
Vp
Vr (33)
2fCR
i Dav IL 1 Vp / 2Vr (34)
i D max IL 1 2 Vp / 2Vr (35)
78
Dioda super digunakan untuk menyearahkan sinyal yang kecil (pada
orde 100 mV) atau yang memerlukan presisi yang tinggi.
Dioda super terdiri dari op-amp dengan dioda ditempatkan pada
jalur umpan balik negatif dan R merupakan resistansi beban.
Cara kerja:
Jika vI positif, tegangan keluaran op-amp vA akan positif dan dioda
akan terhubung, sehingga membentuk jalur umpan balik tertutup
antara terminal keluaran op-amp dengan terminal masukan negatif.
Jalur umpan balik negatif ini akan menyebabkan hubung singkat
semu di antara kedua terminal masukan. Jadi tegangan pada
terminal masukan negatif yang sama dengan tegangan keluaran
akan sama dengan tegangan masukan pada terminal masukan
positif.
vO = vI vI ≥ 0
80
Rangkaian Pembatas dan Penjepit – Limiting and Clamping Circuits
Rangkaian Pembatas
82
Gambar 33. Sinyal sinusoida dipasangkan pada rangkaian pembatas.
84
Gambar 35. Macam-macam rangkaian pembatas
Pada rangkaian ini dipakai model dioda penurunan tegangan tetap
(VD = 0,7).
86
Clamped Capacitor atau DC Restorer
87
Cara kerja:
Karena polaritas dioda terhubung sedemikian rupa maka kapasitor
akan terisi sampai tegangan vC seperti yang terlihat pada gambar 36
dan besarnya sama dengan amplitudo negatif dari sinyal masukan.
Selanjutnya dioda ‘off’ dan tegangan pada kapasitor akan konstan.
Jika masukan sinyal segiempat mempunyai tegangan maksimum
-6V dan +4V, maka vC akan sama dengan 6V. Tegangan keluaran
v O:
vO = vI + vC
Cara lain melihat cara kerja rangkaian ini adalah, karena dioda
terhubung sedemikian, maka akan mencegah tegangan keluaran
lebih rendah dari 0V. Jadi bentuk gelombang keluaran mempunyai
harga terendah 0V atau terjepit pada tegangan 0V. Itulah sebabnya
rangkaian disebut rangkaian kapasitor penjepit.
88
Jika polaritas dioda dibalik, maka tegangan keluaran mempunyai
tegangan maksimum 0V.
89
Gambar 37 Clamped capacitor dengan resistansi beban R
90
Selama selang t0 – t1, tegangan keluaran turun secara eksponensial
dengan konstanta waktu CR. Pada t1 masukan turun sebanyak Va
volt, dan keluaran berusaha untuk mengikutinya. Hal ini
menyebabkan dioda terhubung dan mengisi kapasitor. Pada akhir
selang t1 – t2, tegangan keluaran akan beberapa persepuluh volt
negatif ( -0,5V). Kemudian tegangan masukan meningkat sebanyak
Va volt yang akan diikuti oleh keluaran dan seterusnya akan
berulang.
Pada keadaan mantap, muatan kapasitor yang hilang selama selang
t0 – t1 akan diperoleh kembali selama selang t1 – t2.
91
Voltage Doubler
92
Gambar 38 menunjukkan sebuah rangkaian yang terdiri dari dua
bagian yang dihubungkan secara ‘cascade’: sebuah penjepit yang
dibentuk oleh C1 dan D1, dan sebuah penyearah puncak yang
dibentuk oleh D2 dan C2.
93