vD=0
vO=vI
iD=0
vO=0
Tegangan Dioda
forward
Tegangan Resistor
Tegangan sumber
reverse
Tegangan Dioda
8
Latihan
Sebuah rangkaian untuk mengisi sebuah batere 12 V.
Jika vs adalah sebuah gelombang sinusoida yang
mempunyai amplitudo 24 V, carilah bagian dari setiap
perioda dimana dioda terkonduksi.
Hitung juga harga puncak arus dioda dan harga
maksimum tegangan balik yang muncul pada terminal
dioda
Latihan
10 − 0
ID2
= = 1 mA
10kΩ
Persamaan simpul pada B:
0 − ( −10 )
I + 1 mA =
5kΩ
Jadi I = 1 mA dan V = 0V, asumsi ternyata benar.
Latihan
Lihat rangkaian kedua, asumsikan bahwa D1 dan D2
dalam keadaan forward-biased.
Dalam keadaan forward biased, VB = 0 dan V =
0, maka arus melalui D2:
10 − 0
ID2
= = 2 mA
5kΩ
Persamaan simpul pada B:
0 − ( −10 )
I + 2 mA =
10kΩ
Jadi I = -1 mA dan V = 0V, asumsi ternyata salah.
Latihan
Karena asumsikan bahwa D1 dan D2 dalam keadaan forward-
biased salah dan dari hasil perhitungan I = -1mA maka asumsi
dibuat D1 “off” dan D2 “on”
Arus melalui D2:
10 − ( −10 )
=ID2 = 1,33 mA
15kΩ
Dan tegangan di simpul pada B:
5−0
=I = 2mA
2.5k =I 0,=
V 5
V =0
I =0 0 − (−5)
=I = 2mA
2.5k
V = 5V V =0
3−0 5 −1
=I = 3mA =I = 4mA
1k 1k
V = 3V V = 1V
Latihan 4.5
Berikut ini rangkaian
voltmeter ac memanfaatkan
moving coil dengan arus
rata-rata maksimum 1mA.
Resistansi moving coil 50Ω.
Tentukan resistansi R agar
volt meter membaca nilai
maksimum saat tegangan
input 20Vpp
Latihan 4.5
Berikut ini rangkaian
voltmeter ac memanfaatkan
moving coil dengan arus
rata-rata maksimum 1mA.
Resistansi moving coil 50Ω.
Tentukan resistansi R agar
volt meter membaca nilai 10
1,5 / 3 VO 40 / 3 VT 40 313
= VO 40 = 1,5 = 1,5 × = 1,602V
VT 20 VT 40 VT 20 293
VT 0 273
VO 0 = 1,5 = 1,5 × = 1,398V
VT 20 293
Pada gambar terlihat, pada
daerah forward bias, arus
sangat kecil untuk tegangan
lebih kecil dari 0,5 V. Harga ini
disebut tegangan cut-in.
Agar dioda benar-benar
terhubung, penurunan
tegangan pada dioda antara
0,6 V – 0,8 V. Umumnya
penurunan tegangan pada
dioda kira-kira 0,7 V.
Daerah reverse bias
Jika v negatif dan harganya beberapa kali lebih besar dari
VT (25 mV), arus dioda menjadi:
i ≈ -IS
Pada kenyataannya besarnya arus pada daerah reverse
bias jauh lebih besar dari arus jenuh.
Jika sebuah dioda mempunyai arus jenuh pada orde
antara 10-15 A ↔ 10-14 A, arus balik pada orde 1 nA. Arus
inipun meningkat dengan meningkatnya tegangan balik.
Sebagian besar dari arus balik ini karena efek kebocoran.
Arus kebocoran berbanding lurus dengan luas junction.
Arus menjadi dua kali pada setiap kenaikan suhu 10°C.
Latihan
Bila V=1V pada 20oC berapa
V untuk 40oC dan 0oC
Latihan
Bila V=1V pada 20oC berapa
V untuk 40oC dan 0oC
iD ≈ I s
1
I s = 10−6 A
=
1M
20° → 40°, 2 × per 10°
I s 4 µ A=
I s → 4 I s ⇒= , V 4V
20° → 0°, 2 × per 10°
1
I s → I s=
⇒ I s 0.25= µ A, V 0.25V
4
Daerah breakdown
Dioda memasuki daerah
breakdown, jika besaran
tegangan balik melebihi
tegangan ambang dari sebuah
dioda, yang disebut tegangan
breakdown, VZK.
Pada daerah breakdown, arus
balik meningkat secara cepat
dengan perubahan tegangan
yang sangat kecil.
ID = ISe VD / VT
Catatan Model Eksponensial
Persamaan arus yang dimiliki
VDD − VD
ID = ID = ISe VD / VT
R
Alternatif untuk iterasi
VDD − VD VD = VT ln
ID
Alternatif 1 D
I = IS
R
Model menggunakan
penyederhanaan
tegangan tetap saat
konduksi
Model Tegangan Drop
Karakterisik IV dan model rangkaian
Contoh
Untuk rangkaian pada contoh, jika diselesaikan
dengan menggunakan model penurunan tegangan
tetap, akan diperoleh:
VD = 0, 7V
VDD − 0, 7
ID =
R
5 − 0, 7
=I D = 4,3 mA
1
Contoh
Model dioda ideal
Untuk aplikasi yang melibatkan tegangan jauh lebih
besar dari penurunan tegangan dioda (0,6 – 0,8 V),
dapat digunakan model dioda ideal. Untuk contoh
yang sama akan diperoleh:
VD = 0V
VDD − 0
=I D = 5 mA
R
Latihan
Bila tiap dioda pada
rangkaian mempunyai
tegangan drop 0,7V saat
arus 1mA, tentukan R yang
memberikan tegangan
output 2,4V
Latihan 4.11
Tegangan output 2,4V,
tegangan dioda 0,8V
Arus dioda
I 2 = I1e (V2 −V1 )/ VT
iD = I S e vD / VT dengan vD = VD + vd
iD = I S e (VD + vd )/ VT = I S eVD / VT e vd / VT
iD = I D e vd / VT
x x2
e = 1 + + + ...
x
1! 2!
e x ≈ 1 + x utk − 1 << x << 1
v
e vd / nVT ≈ 1 + d utk − VT << vd << VT
VT
1 I
iD = I D 1 + vd = I D + D vd
VT VT
vd VT
iD = I D + id id = dimana rd =
rd ID
Model Ekivalen Sinyal Kecil
Dari penurunan untuk sinyal Sinyal lengkap baik tegangan
lengkap dengan ac kecil maupun arus tampak
sebagai superposisi sinyal DC
vD = VD + vd dan ac
iD = I D + id
iD = I D e vd / VT
vd V 1
id = dimana rd = T =
rd I D ∂iD
∂v
D i D =ID
Contoh 4.5
Rangkaian berikut Tentukan tegangan ripple
mendapat tegangan V+ DC pada dioda.
10V ditambah ripple ac
sinusoid 1Vp 60Hz.
Resistansi yang digunakan
10kΩ dan dioda
mempunyai tegangan 0,7V
saat arus 1mA.
V+
1V
10V
t
Contoh 4.5
Analisis DC (ac=0) Analisis ac (DC=0)
Anggap VD=0,7V, maka dioda digantikan rangkaian
arus DC ekivalen resistor
10 − 0,7
ID = = 0,93mA
10k
IL =
VO 2,1
= = 2,1mA ∆iD = I L
R 1k
Penurunan tegangan pada
dioda
∆vO = −rI L
∆vO = −9,6 × 2,1m
∆vO = −20mV
Latihan 4.14
Diinginkan VO=3V saat
IL=0, dan vO berubah 20mV
per 1mA arus beban
Tentukan resistansi R , arus
saturasi IS tiap dioda hasil
desain.
Gunakan model
eksponensial untuk
menentukan perubahan vO
aktual desain yang
diperoleh.
Latihan 4.14
Dari rangkaian tanpa Perilaku sinyal kecil
beban
vo = 4vd = 4rd id
IL = 0 VO = 3V
vo 20m
VS − VO 15 − 3 rd = = = 5Ω
ID = = 4id 4 × 1m
R R
V VT
rd = T ID =
ID rd
25m
ID = = 5mA
VO 3 5
VD = = = 0,75V
4 4 12
R= = 2,4kΩ
5m
Latihan 4.14
Perilaku Arus-tegangan Dioda
iD = I S e vD / VT
I S = e ln I D −vD / VT
ln 5⋅10 −3 − 0 , 75 / 0 , 025
IS = e
−16
I S = 4,68 ×10 A
Latihan 4.14
Dari persamaan Iterasi
tegangan resistor
Iterasi VO(V) ID(mA)
vO = VDD − (iD + iL )R
1 3 4
vO = 15 − 2,4kiD − 1m × 2,4k
2 2,9772 4,009
12,6 − vO 3 2,9775 4,009
iD =
2,4k
Dari persamaan arus
dioda
vO
/ VT
iD = I S e 4
= 4,68 × 10 −16 e10 vO
1 iD
vO = ln −16
10 4,68 ×10
Dioda Zener
Digunakan sebagai referensi Kurva iv tegangan mundur
tegangan pada tegangan
breakdown
simbol
Daerah Kerja Zener
Hubungan arus-tegangan
mendekati perubahan linier
dibawah batas –VZK dan –IZK
Pada daerah tersebut
∆V = rZ ∆I
Batas pemakaian adalah
daya
Pmax = VI
Pemakaian pilih di antara
batas di atas
Pemodelan Zener
Dari daerah kerja
dilakukan ekstra polasi
linier untuk menentukan
VZ0 dan titik kerja Q di
antara kedua batas
Hubungan tegangan arus
di daerah ini
VZ = VZ 0 + rZ I Z
Rangkaian Pengganti
Untuk daerah kerja, zener Kurva arus tegangan
dapat dimodelkan dalam
rangkaian berikut
-VZ0 i
0 0,7
Slope 1/rz
Contoh 4.7 Regulator Zener
Zener 6V8, VZ=6,8V pada
IZ=5mA, rz=20Ω, dan
IZK=0,2mA. Catu tegangan
V+=10V, ripple 1V
Hitung:
(a) VO
(b) ∆VO/∆V+ regulasi jala-jala
(c) ∆VO untuk beban 1mA
dan ∆VO/∆IL
(d) ∆VO untuk RL=2kΩ
(e) VO untuk RL=0,5kΩ
(f) RL minimum agar fungsi
zener tetap diperoleh
Latihan 4.7
Tanpa beban
V + − VZ 0 10 − 6,7
IZ = I = IZ =
R + rz 0,5k + 0,02k
I Z = 6,35mA
∆VO rz 20
+
= = = 0,0385V / V = 38,5mV / V
∆V R + rz 500 + 20
Latihan 4.7
Beban 1mA
∆VO = rz ∆I Z
∆VO =20 ⋅ (−1) =−20mV
∆VO − 20
= = −20mV / mA
∆I L 1
Beban 2kΩ
I L = VO / RL = 6,8 / 2k
I L = − I Z = 3,4mA
∆VO = 20 ⋅ (−3,4) = −68mV
I L = VO / RL = 6,8 / 0,5k
I L = 13,6mA
vO = 0 saat vS < VD
vO = vS − VD saat vS ≥ Vt
PIV = VS
Penyearah Gelombang Penuh
Dengan Trafo CT
v s − v D + vO =
0 v maks: V
s s
vD= v s + vO vO maks: Vs-VD
PIV
= 2VS − VD
Penyearah Gelombang Penuh
Dengan rangkaian
jembatan
i=
Dav (
IL 1 + π Vp / 2Vr )
(
= IL 1 + 2π Vp / 2Vr
iDmax )
Jadi untuk Vp, f, R dan Vr yang sama, diperlukan kapasitor yang
berukuran setengah dari kapasitor pada penyearah setengah
gelombang.
Penyearah Presisi Setengah Gelombang - Superdioda
Rangkaian Pembatas
Karakteristik transver tegangan dan bentuk kurva tegangan
output
Rangkaian Pembatas
Secara riil mengingat
karakteristik i-v dioda
yang soft, maka
rangkaian pembatas
juga akan mempunyai
karakteristik soft
Rangkaian-rangkaian Pembatas
Latihan 4.26
Untuk dioda ideal carilah
tegangan output dan
gambar kurva
karakteristik transfernya
93
Clamped Capacitor
vO = vI + vC
Clamped Capacitor Berbeban
Pengganda Tegangan