9,9 k
9,9 k
Untuk Gambar a, misalkan kedua dioda
dianggap dicatu maju (tegangannya nol).
Karena D1 dicatu maju maka VB=V=0.
Sehingga:
10 0
I D2 1mA
10k
10
I I D 2 0,01mA
9 ,9k
Karena I bernilai positif maka berarti arus
pada D1 adalah dari anoda ke katoda, yang
9,9 k
berarti asumsi bahwa D1 dicatu maju adalah
benar. 10 0
I D2 1,01mA
9 ,9k
10
I I D 2 0,01mA
10k
6
Untuk Gambar b, misalkan kedua dioda dianggap dicatu maju
(tegangannya nol). Karena D2 dicatu maju maka VB=V=0.
Sehingga: 10 0
I
D2 1,01mA
9 ,9k
10
I I D 2 0,01mA
9,9 k 10k
Karena I bernilai negatif maka berarti arus pada D1 adalah
dari katode ke anoda, yang berarti asumsi semula bahwa
D1 dicatu maju adalah SALAH.
Sekarang asumsi diubah: D1 dicatu balik dan D2 dicatu
maju, kita hitung ulang arus dan tegangan pada rangkaian.
10 ( 10)
I D2 1,005mA
19 ,9k
V 10 9 ,9k .I D 2 0,05V
Karena V=0,05V maka tegangan dioda D1, VD1=-V=-0,05V
yang berarti asumsi tadi benar yaitu bahwa dioda 7
3. Dioda Real
Diode real kebanyakan dibuat dari bahan Si (Silikon). Karakteristik i-v
dioda real ditunjukkan gambar berikut ini.
3.1 Daerah bias maju / catu maju (forward bias, v>0)
Persamaan i-v dioda dapat didekati dengan:
v
i IS e nVT
1
IS disebut sebagai Arus jenuh balik diode. Nilai IS akan naik dua kali
lipat untuk setiap kenaikan suhu 5°C.
Tegangan VT dinamakan Tegangan Thermal dan dirumuskan sebagai:
kT T
VT (V)
q 11600
k=konstanta Boltzmann=1,38.10-23(J/K)
T=suhu (K)
q=muatan elementer=1,6.10-19(C)
e=bilangan natural = 2,71
Pada suhu ruang (20°C) nilai VT adalah sekitar 25mV. 9
Nilai n berkisar antara 1, untuk dioda yang dibuat di dalam sebuah IC
(Integrated Circuit), dan 2 untuk dioda diskret.
Pada saat dicatu maju dengan v>>VT maka I >> IS, dan rumus arus
dioda dapat didekati dengan:
v
nVT
i ISe
Misalkan ada dua buah dioda identik, yang masing masing diberi
tegangan V1 dan V2, maka arus pada masing-masing dioda adalah:
V1 V2
nVT nVT
I1 I S e I2 ISe
V 1V 2
I1 nVT I1 I1
e V1 V2 nVT ln 2 ,3nVT log
I2 I2 I2 10
3.2 Daerah bias balik / catu balik (reverse bias, v<0)
Jika dioda diberi tegangan negatif (v<0) dan |v|>>vT atau
|v|>>25mV maka arus dioda dapat didekati dengan:
i I S
11
4. Dioda Zener
Jika dioda diberi tegangan negatif yang melampaui ambang
tertentu, yaitu VZK, maka akan terjadi dadal (breakdown).
Dalam daerah dadal, arus dioda (bernilai negatif) meningkat dengan
cepat namun dengan kenaikan tegangan jatuh (drop voltage) yang
kecil.
Pengoperasian dioda sampai daerah dadal ini tidak akan merusak
dioda asalkan nilai arusnya dibatasi sesuai dengan datasheet dioda.
Pada daerah dadal, arus bervariasi namun tegangan relatif konstan, ini
berarti dioda bisa dimanfaatkan sebagai penstabil (regulator)
tegangan.
Dioda yang khusus digunakan sebagai penstabil tegangan tersebut
dinamakan dioda Zener. Yang simbolnya ditunjukkan pada
gambar di bawah ini.
12
Simbol dioda zener
vS 0,7
iRL
R
14
6. Penyearah Presisi Setengah Gelombang
Dioda tidak bisa menyearahkan vS jika amplitudenya terlalu kecil.
Untuk itu diperlukan penyearah presisi:
Jika vS<0 maka keluaran keluaran opamp juga akan negatif sehingga dioda akan dicatu balik
(open) sehingga keluaran opamp tidak terhubung ke beban, arus beban nol sehingga vO=0.
Jika vS>0 maka keluaran keluaran opamp juga akan positif sehingga dioda dicatu
maju, sehingga tegangannya 0,7V (Tegangan tersebut disediakan oleh opamp,
bukan oleh vS). Karena ada umpan balik negatif (lewat dioda) maka v+=v- atau vO=vS.
15
7. Penyearah Gelombang Penuh (Full Wave Rectifier)
a
c b
16