Konstruksi diode daya sama dengandiode sinyal PN- junction, tetapi mempunyai
kapasitas daya, tegangan dan menyalurkan arus yang besar dibandingkan dengan diode
sinyal. Tetapi mempunyai kemampuan frekwensi pensaklaran (switching) yang lebih
rendah dibandingkan dengan diode sinyal.
Sambungan antara silikon tipe P dan Tipe N dalam sebuah kristal tunggal
merupakan dasar diode, dapat dianggap sebagai saklar elektronik dua kaki yang secara
automatis akan konduksi (on) bila anode bertegangan lebih positip dibanding katode. Dan
akan terbuka (off) bila tegangan anode lebih negatip dibandingtegangan katode.
Pada saat tegangan Va lebih besar dari Vk, maka diode disebut dibias maju, pada
keadaan tersebut diode akan konduksi, pada saat konduksi diode mempunyai jatuh
tegangan yang relatip kecil.
Pada keadaan tegangan katode (Vk) lebih besar dari pada tegangan anode (Va) maka
diode disebut dibias mundur, sehingga diode tersebut blok (tidak konduksi), pada saat ini
ada arus bocor yang yang besarnya berkisar dari mikro amper sampai mili amper. Arus
bocor besarnya akan bertambah bila tegangan balik bertambah besar.
Pada saat diode dibias maju, tegangan positip dari luar yang dikenakan pada
lapisan semikonduktor tipe P dan tegangan negatip dikenakan pada lapisan N, medan
listrik akibat tegangan tsb akan mempersempit daerah kosong dan menurunkan potensial
penghalang. Pembawa muatan mayoritas berdifusi menembus potensial penghalang
sehingga mengalirkan arus maju melewati sambungan (jonction). Arus maju ini akan
bertambah bila tegangan dari luar diperbesar sampai lapisan daerah kosong hilang dan
mengalirkan arus maju yang besar.
Bila diode dibias balik (mundur), tegangan positip dikenakan pada lapisan
semikonduktor tipe N, tegangan negatip dikenakan pada lapisan semikonduktor tipe P.
Maka elektron pada lapisan Ndan hole pada lapisan P ditarik menjauhi sambungan,
sehingga lapisan kosong menjadi lebar yang menyebabkan potensial penghalang
bertambah besar, ini menyebabkan difusi pembawa muatan mayoritas tidak dapat
melewati sambungan.
Pembawa muatan minoritas ( hole pada lapisan N dan elektron pada lapisan P), medan
listrik pada sambungan membantu aliran pembawa muatan minoritas ini melewati
sambungan membentuk arus bocor pada bias mundur.
(A)
(B)
2.1.1 Dioda
semikonduktor jenis P (positif) dengan bahan semikonduktor jenis N (negatif) dan mempunyai sifat
hanya dapat menghantarkan arus dalam satu arah saja. Dioda mempunyai dua buah kutub, yaitu
anoda (kutub positif) dan katoda (kutub negatif). Secara skematis, sambungan P-N dioda dan
Anoda Katoda
P N
(a) (b)
Apabila dioda diberi bias positif atau bias maju (forward bias), seperti
pada gambar 2.3, dengan arti kata memberi tegangan potensial sisi P lebih besar
dari sisi N, maka elektron dari sisi N dengan serta merta akan tergerak untuk
mengisi hole disisi P. Tentu saja, apabila elektron mengisi hole disisi P, maka akan
terbentuk hole disisi N karena ditinggal elektron. Ini disebut aliran hole dari P
Pada kondisi dioda dihubung bias maju (forward bias) ini, dapat juga
V F
IF
V A V K
+
R
V S
2. Arus akan mengalir dari anoda ke katoda, dan disebut sebagai arus maju (I F = forward
current),
3. Resistansi dioda (RD) kecil sekali (idealnya 0), dan akan turun dengan naiknya
temperatur,
memberikan bias balik (reverse bias) seperti terlihat pada gambar 2.4, dalam hal ini
sisi N mendapat polaritas tegangan lebih besar dari sisi P. Tentu saja tidak akan
terjadi perpindahan elektron atau aliran hole dari P ke N maupun sebaliknya, karena
baik hole maupun elektron masing-masing tertarik ke arah kutub yang saling
berlawanan. [15,25]
Pada kondisi dioda terhubung bias balik (reverse bias) ini, dapat juga
V R
IR
V K V A
+
R
V S
ada arus tersebut merupakan arus bocor yang harganya kecil sekali (dalam orde
mikro-Ampere),
V R
IR
V K V A
+
R
V S
Sebaliknya, ketika dioda mendapat prategangan mundur, maka dioda akan bersifat
sebagai isolator. Tegangan bias maju yang kecil sudah mampu membuat dioda
untuk konduksi. Tidak serta merta diatas 0 Volt, tetapi tegangan diatas 0 Volt baru
bisa terjadi konduksi. Ini disebabkan karena adanya dinding deplesi (depletion
layer). Pada suhu 250C, untuk dioda silikon tegangan konduksinya diatas 0,7 Volt,
sedangkan untuk dioda germanium tegangan konduksinya berkisar sekitar 0,3 Volt.
[10]
tembus ditentukan berdasarkan karakteristik spesifikasi dioda yang dibuat. Bila hal
ini terjadi, dioda tidak lagi dapat menahan aliran elektron yang terbentuk di lapisan
deplesi, sehingga arus akan mengalir secara cepat dan besar dan dapat dipastikan
dioda akan mengalami kerusakan akibat suhu pada dioda menjadi sangat tinggi.
bias maju
V b
I I V
V k
bias balik
Dioda daya adalah komponen semi konduktor yang terdiri dari 2 lapisan P dan N
sama seperti dioda biasa, tetapi mempunyai kemampuan daya, tegangan dan arus yang
lebih besar[2]. Dioda daya juga akan mengalirkan arus ke satu arah saja dan mampu
bertahan terhadap tegangan balik sampai mencapai harga ratingnya tanpa mengalirkan
arus.
A
P
N
1. Tegangan anoda lebih besar dari tegangan katoda (VA > VK)
2. Arus akan mengalir dari anoda ke katoda, yang disebut sebagai arus maju (IF =
forward current)
3. Resistensi dioda (RD) kecil sekali (idealnya nol) dan akan turun dengan naiknya
temperatur
1. Tegangan anoda lebih kecil dari tegangan katoda (VA < VK)
2. Tidak ada aliran arus balik (IR = reverse current), idealnya nol, apabila arus tersebut
ada maka arus tersebut merupakan arus bocor yang harganya kecil
3. Resistensi dioda (RD) besar sekali (idealnya tak terhingga)
V F
V R
IF IR
V V V A
A K
+ +
V S
V S
R R
- -
Apabila harga VS (tegangan sumber) dinaikkan hingga melebihi rating dari tegangan
balik atau PIV (Peak Inverse Voltage) dioda tersebut akan rusak dan IR tidak lagi nol.
IF
ON
V R
V F
OFF
IR