Anda di halaman 1dari 19

PENGUAT OPERASIONAL

(Operational Amplifier atau Op-Amp)


Asistensi Untai Elektrik I
Semester Genap 2021-2022

~FDR~

Selasa, 22 Februari 2022

1
2.1 Definisi, Simbol, Rangkaian Internal

• Penguat operasional merupakan suatu penguat diferensial


(masukannya dua) dengan keluaran tunggal dalam bentuk untai
terintegrasi (IC = Integrated Circuit) yang mudah dipergunakan
dibanding komponen diskret lain seperti transistor.
• Untuk sebagian besar pemakaian kita tidak perlu tahu secara
persis apa yang ada di dalamnya.
• Sifat rangkaian opamp akan ditentukan oleh komponen luar yang
dipasang sehingga lebih mudah diprediksi.

2
Simbol opamp:
+Vcc

Kompensasi offset
V+
+
Vout
V-

-Vcc
Gambar 1. Simbol opamp

Arti dan fungsi tiap pin adalah:

V+ = masukan tak membalik


V- = masukan membalik
Vcc = catu positif
-Vcc = catu negatif
Vo = keluaran
Kompensasi offset = untuk membuat keluaran nol saat V+ = V- 3
Sifat-sifat opamp ideal antara lain :
•Hambatan masukan (Ri) nilainya tak berhingga, sehingga Rs Ro

opamp tidak membebani rangkaian sebelumnya.


+ + +
•Hambatan keluaran (Ro) nilainya nol, sehingga adanya beban Vs Vi Ri
-
AVo.Vi
RL
- -
yang dipasang tidak akan menurunkan nilai tegangan
keluaran.
Rs
•Penguatan tegangan diferensial (A) nilainya tak berhingga.
+ + +
•Rasio Penolakan Modus Sekutu (CMRR =Common Mode Vs Vi AVo.Vi
RL
Rejection - - -
Ratio) nilainya tak berhingga. Artinya
Opamp hanya memperkuat selisih tegangan kedua
masukan
,dan tidak memperkuat nilai rata-rata kedua masukan. Gambar 2. Penguat Ideal
Jadi bila opamp ideal maka :

Vo = A(V+ - V-)

•Tegangan dan arus offset nol. Artinya bila V+ = V- maka Vo = 0 4


Gambar 3. Model rangkaian internal opamp ideal (pin catu daya dan
offset tidak digambarkan)

5
2.2 Analisis Rangkaian Opamp berumpan balik negatif
Cara menganalisis rangkaian yang menggunakan opamp
ideal yang memiliki umpan balik negatif ( yaitu ada sebagian
Vo dikembalikan ke masukan V-) dilakukan dengan
berpegang pada dua prinsip sbb :
1. Kedua pin masukan bertegangan sama atau V+ = V-
2. Arus yang masuk pada kaki masukan opamp (baik pada
V+ atau pun V-) sama dengan nol.
Walaupun pada kenyataannya tidak ada opamp yang ideal
namun analisis sebagian besar untai opamp, dengan
berdasarkan prinsip tersebut dapat memberikan hasil yang
cukup teliti.
Ada dua macam penguat dasar opamp yaitu:
1. Penguat Membalik (Inverting Amplifier)
2. Penguat Tak-membalik (Non-Inverting Amplifier)
6
2.2.1 Analisis Penguat Membalik
Bati Penguat Membalik yang menggunakan opamp ideal (A=∞)
 vi 
vi I vO   I .R2   .R2
I   R1 
R1 I
0
I Vo R2
Av   
Vi R1

Gambar 4. Analisis rangkaian Penguat membalik dengan opamp ideal


Karena tidak ada arus yang masuk ke kaki masukan opamp maka arus
yang mengalir melewati R1 maupun R2 adalah sama (I).
Selanjutnya, karena ada umpan balik negatif (melalui R2) maka V+=V-,
sehingga ketika V+ diground (tegangannya nol) maka tegangan V- juga
setara ground (disebut virtual ground atau ground semu). 7
2.2.2 Analisis Penguat Tak-Membalik
Bati Penguat Tak-Membalik yang menggunakan opamp ideal (A=∞)
I
vi
I I
R1
vi
0 I

Gambar 5. Analisis rangkaian Penguat Tak-Membalik dengan opamp ideal

vO  IR1  IR2 
vi
R1  R2 
R1
vO R2
Av  1
vi R1 8
2.3. Rangkaian aplikasi opamp

1. Penguat Penjumlah (Summing Amplifier)

Gambar 6. Rangkaian penguat penjumlah (summing amplifier) 9


2. Integrator

vi
i1 
R

Gambar 7. Rangkaian Integrator


t t
1 1
vO  vC    i1dt    vi dt
C0 RC 0
Jadi keluaran merupakan integral dari masukan (dengan tambahan ada
tanda negatif atau membalik fase) 10
3. Diferensiator

dvi
i C
dt

Gambar 8. Rangkaian Diferensiator

dvi
vO  iR   RC
dt
Jadi keluaran merupakan diferensiasi dari masukan (dengan tambahan
ada tanda negatif atau membalik fase) 11
4. Penguat Selisih/Penguat Diferensial (Differential Amplifier)

Gambar 9. Penguat Selisih (Differential Amplifier), syarat : R1.R4=R2.R3

Penguat diferensial (PD) memiliki dua masukan (dalam


contoh ini vi1 dan vi2). Jika PD ideal maka keluaran akan
sebanding dengan selisih masukan, atau secara matematis: 12
vO  Ad (vi 2  vi1 )  Ad vd
Di mana Ad = bati selisih (differential gain)
vd = vi2-vi1 = sinyal masukan selisih

Contohnya, jika pasangan masukan vi2=5V, vi1=3V diberikan


ke PD ideal, maka akan memberikan nilai vO yang sama
dengan pasangan masukan vi2=8V, vi1=6V, karena selisih
masukannya sama-sama 2V. Pada PD yang real (nyata)
hasilnya tidak akan sama, karena keluaran tidak hanya
tergantung pada selisih nilai masukan melainkan juga
tergantung pada rerata nilai masukan.
Rumus vO untuk Gambar 28 bisa dicari dengan prinsip
superposisi (opamp dianggap ideal):
13
Gambar 10. Prinsip superposisi untuk mencari vO = vO1+vO2

R2 R4  R2 
vO1   vi1 vO 2  vi 2 1  
R1 R3  R4  R1 
14
vO  vO1  vO 2
R2 R4  R2 
  vi1  vi 2 1  
R1 R3  R4  R1 
R2 R4 R1  R2 
  vi1  vi 2
R1 R1 R3  R4 
R2 R1 R4  R2 R4
  vi1  vi 2
R1 R1 R4  R1 R3
Jika dipenuhi syarat: R1.R4=R2.R3 maka :

R2 R3  R2 R4
vi 2  vi 2  vi1 
R2 R2
vO  vi1 
R1 R1R4  R1R3 R1 15
Maka untuk PD tersebut, bati selisihnya adalah: Ad =R2/R1

vO  Ad vi 2  vi1   Ad vd
5. Penguat Instrumentasi (Instrumentation Amplifier)

vi1 vO 1
vi1 R4
i
R3
vd
i R1
R2
R3
2R1 R2
vi 2 i
R4
vi 2 vO 2

Gambar 11. Penguat Instrumentasi (Instrumentation Amplifier)


16
vd  R2  R
vO1  vi1  iR2  vi1  R2  vi1 1    vi 2 2
R1  R1  R1

vd  R2  R2
vO 2  vi 2  iR2  vi 2  R2  vi 2 1    vi1
R1  R1  R1
Opamp A3 beserta R3 dan R4 membentuk PD dengan bati diferensial R4/R3 maka :

R4  2 R2 
vO 
R4
vO 2  vO1   1  vi 2  vi1   Ad vd
R3 R3  R1 
Maka bati diferensial penguat instrumentasi di atas adalah:

R4  2 R2 
Ad  1  
R3  R1 

17
2.4 Ketidakidealan Op-Amp
1. Common Mode Rejection Ratio (CMRR)
Opamp yang riil tidak hanya memperkuat selisih masukan saja, tapi
juga memperkuat rerata nilai masukan:

 v  v 
vO  Ad (v   v  )  Ac  
 2 
vO  Ad vd  Ac vc
Dimana:
vd = sinyal selisih masukan = v+- v-
vc = sinyal bersama atau sinyal rerata masukan = (v++ v-)/2
Ad = bati selisih
Ac= bati sinyal bersama

Diinginkan nilai Ad sebesar mungkin dan Ac sekecil mungkin. 18


Untuk mengetahui kualitas sebuah opamp dalam menolak (tidak
memperkuat) sinyal bersama, maka didefinisikan parameter CMRR:
Ad Ad
CMRR  CMRR (dB)  20 log
Ac Ac
Nilai CMRR op-amp bisa dilihat pada datasheet-nya. Nilainya biasanya
di atas 90dB pada frekuensi rendah. Nilai CMRR akan turun pada
frekuensi yang makin tinggi. Idealnya CMRR = .

Cara mencari keluaran opamp dengan CMRR terbatas:


Persamaan keluaran opamp dapat dituliskan:

 Ac   vc 
vO  Ad  vd  vc   Ad  vd  
 Ad   CMRR 
19

Anda mungkin juga menyukai