APPLICATION
Oleh Kelompok 4:
1. Alfan Alfa
2. Hana Via Eka
3. Laurena W
4. Prabhaswara
5. Risa Febri
Pengertian Op- Amp
suatu penguat berpenguatan tinggi yang terintegrasi dalam sebuah chip IC yang memiliki
dua input inverting dan non-inverting dengan sebuah terminal output, dimana rangkaian
umpan balik dapat ditambahkan untuk mengendalikan karakteristik tanggapan
keseluruhan pada operasional amplifier (Op-Amp).
FUNGSI MANFAAT
6. Perhitungan analog
Karakteristik
Karakteristik utama sebuah penguat operasional yang ideal adalah :
1. Impedansi masukan tak terhingga. Penguat yang ideal diharapkan
tidak menarik arus masukan, artinya tidak ada arus yang masuk
kedalam terminal 1 maupun 2 ( I1 =I2 = 0)
2. Impedansi keluaran sama dengan nol Terminal 3 merupakan
keluaran penguat operasional, idealnya diharapkan bertindak
sebagai terminal keluaran sebuah sumber sumber tegangan ideal.
Tegangan antara terminal3 dengan ground akan selalu sama
dengan A (V2 . V1 ), dimana A adalah faktor penguatan sebuah
penguat operasional.
3. Penguatan loop terbuka tak terhingga. Apabila dioperasikan pada
loop terbuka ( tidak ada umpan balik dari keluaran ke masukan ),
maka sebuah penguat opersaional ideal mempnyai gain
(penguatan) yang besarnya tak terhingga.
Keluaran
Vsat VCC 2
Vsat VCC 2
MACAM-MACAM OP-AMP APPLICATION
INVERTING AMPLIFIER
NON-INVERTING
AMPLIFIER
KOMPARATOR
PENGUAT
DIFFERENSIATOR
SUMMING AMPLIFIER
PENGUAT
INTEGRATOR
DIFFERENSIATOR
PENGERTIAN
INVERTING GAMBAR
RANGKAIAN
AMPLIFIER
GAMBAR SINYAL
CONTOH SOAL
Pengertian Inverting Amplifier
Penyelesaian:
Diketahui:
Rf = 330 k = 330.000
Rin = 1 k = 1.000
Vin = 17 mV = 0,017 V
Apabila input yang diberikan adalah +17 mV, maka output yang dihasilkan adalah 5,61
V. Hal ini mengasumsikan bahwa tegangan catu daya (Vcc) yang digunakan memungkinkan
output bergerak mencapai nilai itu. Sebuah catu daya 6V terlalu kecil untuk itu, oleh
karenanya membutuhkan catu daya dengan rating tegangan setidaknya 8V (atau sekitar
150% Vout), untuk menguatkan tegangan input sebesar 17 mV.
V out = [( ) + 1 ] x Vin
GAMBAR SINYAL OUTPUT DAN INPUT NON
INVERTING AMPLIFIER
SUMMING
AMPLIFIER NON
SUMMING SUMMING
AMPLIFIER
INVERTING AMPLIFIER INVERTING
Pengertian Summing Amplifier
RF RF
vo ( v1 v2 )
R1 R2
RF RF RF
vo ( v1 v2 ... vn )
R1 R2 Rn
vo ( A1.v1 A2 .v2 ... An .vn )
CATATAN:
1. Jika Rin pada masing-masing tegangan nilainya berbeda yaitu Rin pada
V1 = R1, Rin pada V2 = R2 dan Rin pada Vn = Rn dan V1 = V2 =Vn = Vin
maka persamaan diatas menjadi:
Rf Rf Rf
Vout ( ) xVin
R1 R2 Rn
2. Jika Rin pada masing-masing tegangan nilainya sama yaitu Rin pada V1 =
R pada V2 = R pada Vn = R atau (R1 = R2 = Rn = R) dan Vsumber berbeda
maka persamaan diatas menjadi:
Rf
Vout (V1 V2 Vn )
R
3. Jika Vin = V1 = V2 = Vn , R1R2Rn maka persamaan untuk summing
amplifier adalah: R R R
Vout (
f f f
) xVin
R1 R2 Rn
4. Jika Vin = V1 = V2 = Vn dan Rin = R1 = R2 = Rn maka persamaan untuk
summing amplifier adalah:
Rf
Vout 3( xVin )
Rin
Rf Rf Rf
A1 ; A2 ; An
R1 R2 Rn
SUMMING AMPLIFIER NON INVERTING
RF R2 R1
vo (1 )( v2 v1 )
Rs R1 R2 R1 R2
PENGERTIAN RUMUS
COMPARATOR
Pengertian Comparator
-Jika input (+) lebih tinggi dari input (-) maka op amp akan
mengeluarkan tegangan positif dan
jika input (-) lebih tinggi dari input (+) maka op amp
akan mengeluarkan tegangan negatif.
Dengan demikian op amp dapat dipakai untuk
membandingkan dua buah tegangan yang berbeda.
V1(+) = input non-inverting, V2(-) = input inverting.
RUMUS COMPARATOR
1.3
vref 12 0.5V
30 1.3
PENGERTIAN PENGUAT GAMBAR
RANGKAIAN
DIFFERENSIATOR
Pengertian Penguat Differensiator
+
Vout = x V2 - V1
+
Rumus:
Vout = - +
Rumus:
Vout = -RC