A 20121/2022
ELEKTRONIKA TERINTEGRASI
Pertemuan 1
15×𝑆𝑆+5𝐾+20×𝑇+55×𝑈
𝑁𝐴=
100
Disepakati oleh dosen dan mahasiswa
1. Faktor penguat Av (open loop gain) tak terhingga artinya jika ada perubahan sedikit saja pada
bagian input-nya maka akan menghasilkan perubahan yang sangat besar pada output-nya.
2. Impedansi input tak terhingga artinya input-nya tidak akan menarik daya dan tingkat
sebelumnya, sehiigga yang diperlukan hanya perubahan tegangan saja.
3. Impedansi pada bagian output-nya sangat rendah atau nol, artinya tegangan output-nya akan
tetap walaupun impedansi beban hampir nol.
4. Lebar band width tidak terhingga artinya penguat dan DC sama frekwensi tak terhingga tetap
sama.
5. Rise time sama dengan nol, artinya waktu yang dibutuhkan untuk mencapai harga puncak pada
sinyal output akan sama dengan pada sinyal input.
Aplikasi Penggunaan Operasional Amplifier
Jenis aplikasi dan Op-Amp di antaranya adalah penguat AC, penjumlah dan pencampur audio,
penguat diferensial dan instrumentasi, filter aktif, komparator, integrator, diferensiator, pengubah
bentuk gelombang dan pembangkit gelombang (osilator).
vout vin
Rf Rin
Rf
vout vin
Rin
vout vin
Rf Rin
Rf
vout vin
Rin
Sinyal Output Dan Sinyal Input Inverting Amplifier
Penguat Non-inverting (Tidak Membalik)
Op-Amp Non-Inverting
Amplifier adalah rangkaian Op-
Amp yang bekerja sebagai
penguat-tegangan pada tegangan-
input-positif (V+). Pada rangkaian
ini hasil penguatan yang ada di
tegangan-output Op-Amp akan
sefase (0°) dari tegangan-input-
nya, atau dengan kata lain, jika
input berupa tegangan positif,
maka output akan berupa
tegangan positif pula, dan
begitupun pada tegangan input
negatif.
Golden Rules pada Op-Amp basic juga menyatakan bahwa tidak ada arus yang
mengalir ke atau dari tegangan-input Op-Amp.
iR1 iR 2
vout vin vin 0
R2 R1
vout vin vin
R2 R1 R2
R2
vout vin vin
R1
R
vout 2 1 vin
R1
Sinyal Output Dan Sinyal Input Inverting Amplifier
Sinyal Output Dan Sinyal Input Non-Inverting Amplifier
Rangkaian penjumlah dan pengurang
Rangkaian penjumlah (Adder) Pada operasi adder/penjumlah
sinyal secara inverting, sinyal input
(V1, V2, V3) diberikan ke line
input penguat inverting berturut-
turut melalui R1, R2, R3. Besarnya
penjumlahan sinyal input tersebut
bernilai negatif karena penguat
Penjumlah membalik
operasional dioperasikan pada
mode membalik (inverting).
Besarnya penguatan tegangan (Av) tiap sinyal input mengikuti nilai perbandingan R f
dan Resistor input masing-masing (R1, R2, R3). Masing-masing tegangan output
(Vout) dari penguatan masing-masing sinyal input tersebut secara matematis dapat
dituliskan sebagai berikut:
Rf Rf Rf
vout1 v1 ; vout2 v2 ; vout3 v3
R1 R2 R3
Besarnya tegangan output (Vout) dari rangkaian adder/penjumlah inverting diatas
dapat dirumuskan sebagai berikut.
Rf Rf Rf
vout v1 v2 v3
R1 R2 R3
Pada rangkaian penjumlah non-
inverting diatas sinyal input (V1,
V2, V3) diberikan ke jalur input
melalui resitor input masing-
masing (R1, R2, R3). Besarnya
penguatan tegangan (Av) pada
rangkaian penguat penjumlah
non-inverting diatas diatur oleh
Resistor feedback (Rf) dan
Penjumlah tidak membalik resistor inverting (Ri)
Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:
Rf Rf
Av 1 ; vout 1 vin
R1 Ri
Rf Rf Rf
vin v
in1 v
in 2 vin 3
R1 R2 R3 R1 R2 R3 R1 R2 R3
Rf v v v
vout 1 1 2 3
R1 3
Rangkaian adder/penjumlah non-inverting ini jarang digunakan dalam aplikasi rangkaian elektronika,
karena nilai outputnya adalah hasil kali rata-rata tegangan input dengan faktor penguatan (Av) sehingga
nilai penjumlahan tegangan merupakan hasil rata-rata sinyal input dan penguatan tegangan belum sesuai
dengan kaidah penjumlahan.
Rangkaian pengurang
Rangkaian penguat pengurang merupakan rangkaian yang di gunakan untuk
mencari selisih dari dua tegangan yang telah di kalikan dengan konstanta tertentu
yang di tentukan oleh nilai resistansi yaitu sebesar Rf/R1, untuk R1=R2 dan Rf= R3
R3
Vb V2
R3 R2
R1
Va VO1 ;Va Vb
R1 R f
R1 R3
VO1 V2
R1 R f R3 R2
R1 R f R3
VO1 V2
R1 R3 R2
Kondisi kedua : Saat V1= ON dan V2= OFF
Pada rangkaian tersebut besar arus
If = I1, sehingga:
V1 Va Va VO 2
R1 Rf
V1 0 0 VO 2
R1 Rf
V1 VO 2
R1 Rf
Rf
VO 2 V1
R1
Vout VO1 VO 2
R1 R f R3 Rf
Vout V2 V1
R1 R3 R2 R1
jika : R f R3 , dan R1 R2 , maka :
Rf
Vout V2 V1
R1
Materi yang di bahas
1. Rangkaian Integrator
2. Rangkaian Differensiator
3. Rangkaian Oscilator
4. Rangkaian penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh sinyal
5. Rangkaian komparator
Rangkaian Buffer
Dengan metode hubung singkat antara jalur
input inverting dan jalur output operasional
amplifier (op-amp) maka diperoleh perhitungan
matematis sebagai berikut.
Vout Vin
Sehingga diperoleh nilai penguatan tegangan
(Av) sebagai berikut:
Vout
Av 1
Vin
Rangkaian Integrator
Rangkaian Integrator, dapat dibangun dengan menggunakan dua buah
komponen pasif, yaitu resistor dan kapasitor yang dihubungkan secara
seri. Fungsi dari rangkaian integrator adalah sebagai pengubah tegangan
kotak menjadi tegangan segitiga, atau dapat juga digunakan sebagai
rangkaian filter lolos bawah-LPF-low pass filter.
Seperti namanya, para Op-amp Integrator adalah rangkaian penguat
operasional yang melakukan operasi matematika dari Integrasi , yaitu
kita dapat menyebabkan output untuk menanggapi perubahan
tegangan input dari waktu ke waktu, sebagai integrator op-amp
menghasilkan tegangan output yang sebanding dengan integral dari
tegangan input .
Rangkaian Op-amp sebagai Integrator
Suatu rangkaian integrator akan menambah secara terus menerus suatu besaran
yang diukur selama satu periode waktu. Bentuk gelombang keluarannya sebanding
dengan interval waktu dari sinyal masukan. Rangkaian integrator ditunjukan
seperti gambar berikut:
KCL:
dq q
KVL : V 0 ;i ;V
dt C
iin i f iinverting
dimana iinverting 0, maka :
iin i f 1
vout v vout 0 vout
if 2
Rf Rf Rf
vin v vin 0 vin
iin 3
Rin Rin Rin
vout vin
Rf Rin
Rf
vout vin
Rin
Rangkaian Differensiator
Rangkaian Diferensiator, dapat dibangun dengan menukar posisi
kapasitor dan resistor. Fungsi dari rangkaian diferensiator adalah untuk
mengubah tegangan segitiga menjadi tegangan persegi (kotak), atau
dapat juga digunakan sebagai rangkaian filter lolos atas-HPF-high pass
filter.
Rangkaian Op-amp sebagai Diffrensiator
f
1
tan
fc
fc
Contoh soal:
Rancanglah LPF dengan cut off 1KHz dan penguatan passband = 2
Frekuensi cut off
1
fC
2 RC
Penguatan
Rf
Af 1
R1
Penguatan pass band dari filter
High Pass Filter (LPF)
Rf
Af 1
R1
Cut off frekuensi tinggi dari filter
1
fC
2 RC
Sudut fasa pada LPF
f
1
tan
fc
Band Pass Filter (LPF)
Pada BPF ini ada 2 macam rangkaian yaitu BPF bidang lebar dan BPF bidang
sempit. Untuk membedakan kedua rangkaian ini adalah dilihat dari nilai figure of
merit (FOM) atau Faktor kualitas (Q).
fc
Q
fH fL
Band Pass Filter Bidang Lebar
Syarat BPF bidang lebar adalah Q < 10, biasanya didapat dari 2 rangkaian filter
HPF dan LPF yang mereka saling di seri dengan urutan tertentu dan frekuensi cut
off harus tertentu.
Band Reject Filter (BRF)
BRF bidang lebar adalah terdiri dari rangkaian HPF dan LPF yang dimasukkan
ke rangkaian penjumlah. Sedang BRF bidang sempit adalah terkenal dengan
rangkaian Notch Filter yaitu menolak frekuensi tertentu.
RANGKAIAN KOMPARATOR
VAC VDC
Rangkaian penyearah setengah gelombang (1 dioda)
Tegangan setengah gelombang menghasilkan arus beban satu arah,
artinya arus mengalir hanya pada satu arah, tegangan setengan
gelombang tersebut merupakan tegangan DC yang bergerak naik
sampai nilai max dan turun sampai nol dan tetap nol selama siklus
setengan negatif
2. Ubahlah rangkaian filter lolos rendah diatas menjadi filter lolos tinggi, kemudian
analisa apakah sinyal dengan frekuendi 2 kHz akan lolos atau tidak!