Anda di halaman 1dari 4

PENERAPAN OPERASIONAL AMPLIFIER TERHADAP RANGKAIAN INVERTING ,

NON INVERTING DAN FOLTAGE FOLLOWER

Ika Dian Pawarti(161810201013)Ervina Ikke (161810201014) Oki Firmansyah(161810201017)


Program studi fisika, FMIPA, Universitas Jember.

Abstrak- Semua orang tidak pernah lepas dari kebutuhan akan listrik. Peralatan elektronika
sebagian besar menggunakan Op-Amp yang dimanfaatkan sebagai penguat sensor,pengeras suara,
menguatkan sinyal, mengitegrasikan sinyal. Mempelajari Op-Amp merupakan hal penting untuk
mengetahui peranannya dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hal tersebut dilakukan
praktikum aplikasi linier operational amplifier dengan menggunakan rangkaian inverting,non
inverting dan voltage follower. Sebuah rangkaian dasar pada Op-Amp adalah penguat tegangan
pembalik (inverting foltage follower) dan penguat tegangan non-pembalik(non-inverting foltage
follower).

Kata kunci : operational amplifier,inverting,non inverting,foltage follower.

I. INTRODUCTION inverting Input, kaki 4 sebagai V negatif , kaki


5 sebagai offset null , kaki 6 berguna sebagai
Operational amplifier (Op-Amp) merupakan
Output, kaki 7 berguna sebagai V positif , kaki
sebuah komponen elektronika yang tersusun
8 berguna sebagai NC.
dari resistor, diode, dan transistor. Op-Amp
dalam aplikasinya biasa digunakan sebagai
penguat pada rangkaian. Op – Amp memiliki
lima terminal dasar yaitu dua buah input, yaitu
input inverting dan noninverting, terdapat pula
dua sumber masukan sebagai sumber daya dari
Gambar 1. Operational Amplifier
Op-Amp tersebut, yaitu tegangan positif
(+Vcc) dan tegangan negative (Vee). Pada Op – Amp LM – 714 ini memiliki
kelebihan memiliki penguatan (A) yang sangat
Op-Amp yang digunakan pada makalah ini,
besar impendansi input yang besar (Zin) dan
yaitu Op-Amp dengan tipe LM-741. Op-Amp
impendensi output yang kecil (Zout) selain itu
LM-741 mempunyai 8 kaki yang mana masing-
kemampuan interval frekuensi dari komponen
masing kaki mempunyai fungsi masing-
ini sangat lebar , selain kelebihan daripada Op
masing. Penjelasan kaki Op-Amp LM-741,
– Amp ini juga memiliki kekurangan
yaitu diataranya kaki 1 adalah offset null , kaki
diantaranya response Op – amp terhadap sinyal
2 sebagai inverting input, kaki 3 sebagai non-
input menjadi lambat , Op – amp ideal memiliki Hasil tegangan output non-inverting lebih dari
parameter slew – rate yang tak terhingga satu dan selalu positif. Rumusnya seperti
sehingga jika input berupa sinyal kontak , maka berikut :
output yang dihasilkan juga berupa sinyal
𝑅𝑓
kotak. 𝑉0 = ( + 1) 𝑉𝑖
𝑅𝑖

Pengunaan operasional amplifier atau II. TUJUAN


aplikasinya dalam kehidupan sehari -hari Mengetahui karakteristik rangkaian Op-Amp
seperti pada bidang elektronika audio pengatur inverting, non-inverting, dan foltage follower.
tegangan Dc kendali optik tapis aktif dan Mengetahui penerapan operasional amplifier .
komputer analog. Pemakaian operasional Mengetahui berapa besar batas ambang pada
amplifier dapat digunakan sebagai rangkaian inverting dan non inverting.
pengembang alat komunikasi. Enjumlahan dan
III. METODE
pengurangan teganganagn listrik sehingga di
kembangkan penggunaan seperti komparator Percobaan pada penerapan operasional

dan osilator. amplifier terhadap rangkaian inverting, non-


inverting, dan foltage follower dengan
Rangkaian Inverting
menggunakan Op-Amp jenis 741, osiloskop,
function generator, power supply,
projectboard, resistor 1000Ω ,resistor2000Ω,
dan resistor 3000Ω. dengan memberikan
frekuensi 200 Hz dan 1V. Kaki Op-Amp ke-4
ke power supply (-) dengan kaki Op-Amp ke-7
Rangkaian inverting dimana sinyal output
ke power supply (+). Kabel positif functin
berbalik fasa 180 derajat dari sinyal input,jadi
generator dihungkan pada input rangkaian
ada tanda (-) pada rumus penguatannya.
serta kabel positif osiloskop pada CH1, kabel
𝑅𝑓 positif osiloskop CH2 di sambungkan ke output
𝑉𝑂 = − 𝑉
𝑅𝑖 𝑖 rangkaian , semua kabel negatif selain pada
Rangkaian Non-inverting power supply di letakan pada ground, setelah
rangkaian selesai dirangkai mengukur vpp in
dan vvp out dengan tegangan mulai dari 10 Hz
sampai dengan 100000 Hz. Amati gelombang
input dan outputnya tegangan input harus lebih
kecil dibanding dengan outputnya ketika
gelombang dan frekuensi sudah mengalami Gambar 4.1 Grafik Hubungan Frekuensi dan
ambang batas dan gelombangnya perlahan Gain pada Rangkaian Inverting
menurun maka praktikum ini bisa dikatakan
Tabel 4.2 Hasil Rangkaian Non-Inverting
berhasil.
frekuensi Vpp Vout Gain
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 10 1,8 0,9 3
Setelah melakukan percobaan diperoleh data 20 2 1 3,333333
hasil penerapan operasional amplifier terhadap 30 2 1 3,333333
rangkaian inverting, non inverting, dan foltage 40 2 1 3,333333
follower , dapat dilihat pada tabel dibawah : 50 2 1 3,333333
60 2,2 1,1 3,666667
Tabel 4.1 Hasil Rangkaian inverting 70 2,2 1,1 3,666667
Vin f volt/div Vpp Vout Gain 30000 2,2 1,1 3,666667
1 10 1 2,4 2,4 2,4 40000 2,2 1,1 3,666667
1 20 1 2,8 2,8 2,8 50000 2 1 3,333333
1 30 1 3 3 3 60000 1,8 0,9 3
1 40 1 3 3 3 80000 1,6 0,8 2,666667
1 50 1 3 3 3 100000 1,6 0,8 2,666667
1 60 1 3 3 3
1 70 1 3 3 3
1 80 1 3 3 3 12
10
1 90 1 3 3 3
8
Gain(dB)

1 100 1 3 3 3
6
1 200 1 3 3 3
4
1 20000 1 3 3 3
2
1 30000 1 2,8 2,8 2,8
0
1 40000 1 2,2 2,2 2,2 1 10 100 1000 10000 100000
1 50000 1 2 2 2 frekuensi
1 60000 1 2 2 2
1 80000 1 1,8 1,8 1,8
1 100000 1 1,6 1,6 1,6 Gambar 4.2 Grafik Hubungan Frekuensi dan
Gain(dB) Rangkaian Non-Inverting.

Tabel 4.3 Hasil Rangkaina Foltage Follower

frekuensi Vpp Vout Gain


10 0,6 0,3 1
20 0,6 0,3 1
30 0,6 0,3 1
40 0,6 0,3 1
50 0,6 0,3 1
60 0,6 0,3 1
70 0,6 0,3 1
30000 0,6 0,3 1 dihasilkan pada osiloskop mengalami distorsi.
40000 0,6 0,3 1 Grafik rangkaian inverting dan rangkaian non-
50000 0,6 0,3 1
inverting memiliki bentuk yang sama, tetapi
60000 0,6 0,3 1
80000 0,6 0,3 1 grafik inverting lebih stabil. Rangkaian foltage
100000 0,6 0,3 1 vollower pada grafik bisa dilihat sama karena
nilai Vin sama dengan Vout sehingga tidak
1 terjadi penguatan.
0,8
Gain(dB)

0,6
V. KESIMPULAN
0,4

0,2
Dari data yang diperoleh bahwa OpAmp jika
digunakan sebagai penguat inverting dan non-
0 inverting mempunyai batas ambang yang
1 10 100 1000 10000 100000 menyebabkan signal keluaran mengalami
frekuensi distorsi. Pada rangkaian inverting gelombang
yang dihasilkan membalik 180º dari gelombang
masukan
Gambar 4.3 Grafik Hubungan Frekuensi dan
Gain(Db) pada Rangkain foltage follower.
REFERENCES
Ketiga grafik yang dihasilkan pada praktikum
[1]Nuryanto,Lilik Eko.2017. Penerapan Dari
rangkaian inverting dan noninverting
Op-Amp (Operasional Amplifier). Jurnal
menunjukkan bahwa grafik menurun seiring 13(1),950-1805.
bertambahnya frekuensi yang diberikan. Ini [2]Sutrisno.1986.Elektronika:Teori Dasar dan
menunjukkan bahwa ada batas ambang pada Penerapannya Jilid 1.Bandung : ITB.
Op-Amp, sehingga signal keluaran yang

Anda mungkin juga menyukai