Anda di halaman 1dari 11

Laporan Pendahuluan

Praktikum Elektronika 1

Nama

: Valentinus Paramarta

NPM

: 1306443160

Fak/ Prog Studi

: FMIPA/ Fisika

Nomor Modul

:7

Nama Modul

: Rangkaian Dasar OP-AMP

Kelompok

: 14

Teman Kelompok

: Hendry

Tanggal Percobaan

: 30 Oktober 2014

Laboratorium Elektronika
Departemen Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Indonesia
Depok, 2014

MODUL 7
RANGKAIAN DASAR OP AMP

TUJUAN
1. Membuktikan secara eksperimental bahwa penguatan suatu op amp
dapat diatur dan dapat bernilai negatif
2. Mampu mengoperasikan op amp sebagai amplifier non inverting
3. Mampu mengoperasikan op amp sebagai amplifier inverting
4. Mampu mengoperasikan op amp sebagai diferesial amplifier
5. Menguji pengubah tegangan ke arus
6. Menguji pengubah arus ke tegangan

PENDAHULUAN
Operasional amplifier (Op-Amp) adalah suatu penguat berpenguatan
tinggi yang terintegrasi dalam sebuah chip IC yang memiliki dua input inverting
dan non-inverting dengan sebuah terminal output, dimana rangkaian umpan balik
dapat ditambahkan untuk mengendalikan karakteristik tanggapan keseluruhan
pada operasional amplifier (Op-Amp). Pada dasarnya operasional amplifier (OpAmp) merupakan suatu penguat diferensial yang memiliki 2 input dan 1 output.
Op-amp ini digunakan untuk membentuk fungsi-fungsi linier yang bermacammcam atau dapat juga digunakan untuk operasi-operasi tak linier, dan seringkali
disebut sebagai rangkaian terpadu linier dasar.
Op-amp Ideal
Op-amp pada dasarnya adalah sebuah differential amplifier (penguat diferensial)
yang memiliki dua masukan. Input (masukan) op-amp seperti yang telah
dimaklumi ada yang dinamakan input inverting dan non-inverting. Op-amp ideal
memiliki open loop gain (penguatan loop terbuka) yang tak terhingga besarnya.
Seperti misalnya op-amp LM741 yang sering digunakan oleh banyak praktisi
elektronika, memiliki karakteristik tipikal open loop gain sebesar 104 ~ 105.
Penguatan yang sebesar ini membuat op-amp menjadi tidak stabil, dan

penguatannya menjadi tidak terukur (infinite). Disinilah peran rangkaian negative


feedback (umpanbalik negatif) diperlukan, sehingga op-amp dapat dirangkai
menjadi aplikasi dengan nilai penguatan yang terukur (finite). Impedasi input opamp ideal mestinya adalah tak terhingga, sehingga mestinya arus input pada tiap
masukannya adalah 0. Sebagai perbandingan praktis, op-amp LM741 memiliki
impedansi input Zin = 106 Ohm. Nilai impedansi ini masih relatif sangat besar
sehingga arus input op-amp LM741 mestinya sangat kecil.

Ada dua aturan penting dalam melakukan analisa rangkaian op-amp berdasarkan
karakteristik op-amp ideal. Aturan ini dalam beberapa literatur dinamakan golden
rule, yaitu :

Aturan 1 : Perbedaan tegangan antara input v+ dan v- adalah nol (v+ - v- = 0 atau
v+ = v- )
Aturan 2 : Arus pada input Op-amp adalah nol (i+ = i- = 0)
Operasional amplifier (op amp) dapat dikatakan sebagai penguat dengan
multistage yang mempunyai input deifferensial. Op amp dikemas dalam
rangkaian terintegrasi (IC).
Ciri-ciri OP-AMP antara lain :
-

Memiliki dua input dengan satu output

Impedansi inptu tinggi

Penguatan open loop tinggi

Lebar pita frekuensi yang tak terhingga

Dapat dikonfigurasi dengan umpan balik

Tegangan output nol bila kedua tegangan input sama

Pada kenyataan op amp memiliki nilai batas tertentu, tergantung jenis metode
pembuatan op amp tersebut.

ALAT DAN KOMPONEN YANG DIGUNAKAN


-

Sumber tegangan 15 V

Osiloskop

Generator fungsi

Op amp 741

Resistor dengan bermacam harga

SIMULASI PERCOBAAN
I. PENGUATAN OP AMP INVERTING
1. Menyusun rangkaian seperti pada gambar 1.1

Gambar 1.1. Rangkaian Inverting Amplifier


2. Membandingkan tegangan input dengan tegangan output
3. Memperbesar output pada generator fungsi

4. Mengukur dan mencatat pada lembar data, tegangan output dan


input pada kondisi ini
5. Menghitung penguatan tegangan dan membandingkan fase
tegangan input dan output

6. Mematikan power op amp dan ganti R1 dengan beberapa harga


yang berbeda dan kemudian mengulangi langkah 1 s/d 5
II. PENGUATAN OP AMP NON INVERTING
1. Menyusun rangkaian seperti gambar 1.2

Gambar 1.2. Rangkaian Non-Inverting Amplifier


2. Melakukan langkah langkah seperti pada percobaan I

III.

OP AMP SEBAGAI PENJUMLAH


1. Menyusun rangkaian seperti gambar 1.3

Gambar 1.3. Op-Amp Sebagai Penjumlah


2. Menutup saklar S1 dan buka S2 lalu mencatat tegangan V1 dan
Vout
3. Membuka saklar S1 dan tutup S2 lalu mencatat tegangan V2 dan
Vout
4. Menutup S1 dan S2 lalu mencatat tegangan Vout

5. Mematikan power op amp dan menukar polaritas V1 dan


melakukan seperti langkah 4
6. Merancang rangkaian penguat seperti pada gambar 1.3 agar
menghasilkan tegangan output sebesar -4,5 V dengan tegangan
input 1,5 V

IV.

DIFFERENSIAL
1. Menyusun rangakaian seperti gambar 1.4

Gambar 1.4. Diferensial Amplifier


2. Memberikan V1 = 0,2 V dan V2 = 0,3 V
3. Mencatat Vout yang terukur
4. Mengubah Rf menjadi 50 k. Mencatat Vout yang terukur

V.

PENGUBAH TEGANGAN KE ARUS


1. Menyusun rangkaian seperti gambar 1.5

Gambar 1.5. Pengubah Tegangan ke Arus

2. Mengatur variable resistor P1 sehingga didapat V3 = 1 V


3. Mencatat arus output Iout
4. Mengubah variable resistorsehingga didapat Vin yang berbeda,
mengulangi langkah 1 s/d 3

VI.

PENGUBAH ARUS KE TEGANGAN


1. Menyusun rangkaian seperti gambar 1.6

Gambar 1.6. Pengubah Arus ke Tegangan


2. Mengatur variable resistor P1 shingga didapat arus input Iin = 0,1
mA
3. Mencatat tegangan output Vout
4. Mengubah variable resistor sehingga didapat Iin yang berbeda,
mengulangi langkah 1 s/d 3

TUGAS PENDAHULUAN
1. Buat persamaan penguatan untuk rangkaian 1.1 , 1.2 , dan 1.3!
Rangkaian 1.1:
(
Rangkaian 1.2:

Rangkaian 1.3:

2. Apa yang dimaksud dengan umpan balik negatif?


Dalam sistem kendali umpan balik sebagian dari output
dikembalikan ke input. Sinyal yang kembali ini bergabung dengan input
asal, yang menghasilkan perubahan besar dalam penampilan dari sistem.
Umpan Balik Negatif, berarti sinyal yang kembali mempunyai fase yang
melawan sinyal input. Keuntungan dari umpan balik negatif adalah
menstabilkan penguatan memperbaiki impedansi input dan output,
mengurangi efek distorsi nonlinear, dan menambah lebar pita. Suatu
penguat umpan balik mempunyai dua bagian yaitu sebuah penguat dan
sebuah rangkaian umpan balik. Tergantung pada hubungan output,
tegangan output atau arus yang menggerakkan rangkaian umpan balik.
Rangkaian

umpan

balik

mengembalikan

sinyal

ke

input

yang

memodifikasi semua gerak dari sistem. Tujuan utama umpan balik adalah
memungkinkan input secara persis mengendalikan output.

Ada empat hubungan umpan balik dasar yakni rangkaian umpan


balik Seri-Paralel (SP), umpan balik Paralel-Paralel (PP), umpan balik
Seri-Seri (SS), dan umpan balik Paralel-Seri (PS). Dari keempat jenis
hubungan tersebut, masing-masing mempunyai sifat-sifat yang khusus
yang secara ideal cocok untuk aplikasi tertentu namun yang paling banyak
dipakai adalah umpan balik SP dan PP.
3. Apa kelebihan dan kekurangan rangkaian penguat op amp dibanding
dengan rangkaian penguat transitor?
Kelebihan penguat operasional (op amp):

Impedansi input yang tinggi sehingga tidak membebani penguat


sebelumnya.

Impedansi output yang rendah sehingga tetap stabil walau dibebani


oleh rangkaian selanjutnya.

Lebar pita (bandwidth) yang lebar sehingga dapat dipakai pada


semua jalur frekuensi audio (woofer, midle, dan tweeter)

Adanya fasilitas offset null sehingga memudahkan pengaturan bias


penguat agar tepat dititik tengah sinyal.

Kerugian Op Amp adalah response op-amp terhadap sinyal input


menjadi lambat. Op-amp ideal memiliki parameter slew-rate yang tak
terhingga. Sehingga jika input berupa sinyal kotak, maka outputnya juga
kotak. Tetapi karena ketidak idealan op-amp, maka sinyal output dapat
berbentuk ekponensial. Sebagai contoh praktis, op-amp LM741 memiliki
slew-rate sebesar 0.5V/us. Ini berarti perubahan output op-amp LM741
tidak bisa lebih cepat dari 0.5 volt dalam waktu 1 us. Parameter
CMRRAda satu parameter yang dinamakan CMRR (Commom Mode
Rejection Ratio). Parameter ini cukup penting untuk menunjukkan kinerja
op-amp tersebut
4. Apa syarat utama sebuah rangkaian differensial amplifier dengan op
amp?
- Memiliki dua input (input + dan input -)
- Memiliki nilai Rf yang sama.
5. Buat skema pengukur arus yang melewati sebuah hambatan dengan
amperemeter dan buat juga skema mengukur tegangan yang jatuh di
sebuah hambatan!

Gambar 1.7. Skema Pengukuran Arus pada suatu Hambatan

Anda mungkin juga menyukai