Anda di halaman 1dari 9

MODUL 01

KARAKTERISTIK OP-AMP

Sarah Salsabila
118110053
Program Studi Fisika, Jurusan Sains, Institut Teknologi Sumatera
Email : sarah.118110053@student.itera.ac.id

ABSTRAK : Operational Amplifier (Op-Amp) adalah komponen listrik aktif yang kegunaannya sangat
bervariasi. Seluruh kegunaan tersebut berasal dari karakteristik Op-Amp yang unik dibandingkan
komponen listrik lain. Pada praktikum ini, praktikan mengeksplorasi lima karakteristik Op-Amp yang
paling umum, yaitu arus bias input, tegangan offset, CMRR, Slew Rate (SR), dan Bandwidth. Setiap
karakteristik didapatkan dengan melakukan pengukuran yang relevan pada rangkaian yang berbeda-
beda. Hasil pengukuran ini dibandingkan dengan datasheet dari Op-Amp model LM741 yang
digunakan dengan Op-Amp 741 pada setiap rangkaian. Berdasarkan data percobaan, kedua jenis Op-Amp
yang digunakan memiliki sifat yang hampir sama dan mendekati nilai keadaan ideal.

Kata kunci : Op-Amp, CMRR, Tegangan Offset Input, Slew Rate, Bandwith.

ABSTRACT : Operational Amplifier (Op-Amp) is an active electrical component whose uses vary greatly.
All of these uses stem from the unique characteristics of the Op-Amp compared to other electrical
components. In this practicum, the practitioner explores the five most common characteristics of an op-
amp, namely input bias current, offset voltage, CMRR, slew rate (SR), and bandwidth. Each
characteristic is obtained by making the relevant measurements on a different set. The results of these
measurements are compared with the datasheet of the LM741 Op-Amp model used with the 741 Op-Amp
in each circuit. Based on experimental data, the two types of Op-Amp used have almost the same
properties and are close to ideal state values.

Keywords: Op-Amp, CMRR, Input offset voltage Slew Rate, Bandwidth.


PENDAHULUAN 3. Impedansi keluaran amat rendah,
Amplifier adalah jenis komponen listrik sehingga keluaran penguat tidak
yang dapat memberikan amplifikasi pada sinyal dipengaruh oleh pembebanan
output nya, ketika diberikan sinyal input
kepadanya. Jenis amplifier sederhana seperti Laporan ini terdiri dari beberapa bagian.
rangkaian transistor dapat memberikan Pada bagian Teori Dasar, praktikan menjelaskan
amplifikasi sampai ordo ratusan kali sinyal input. parameter yang menjadi karakteristik dasar dari
Namun, transistor juga dapat digunakan sebagai Op-Amp serta nilainya dalam keadaan ideal dan
komponen dasar untuk mengembangkan jenis kenyataannya. Pada bagian Teori Tambahan,
amplifier dengan amplifikasi yang jauh lebih praktikan menurunkan rumus-rumus tertentu untuk
tinggi lagi. Pada tahun 1968, perusahaan memberikan penjelasan kuantitatif mengenai
Fairchild Semiconductor berhasil rangkaian yang digunakan. Pada bagian Cara Kerja,
mengembangkan jenis amplifier tersebut, yang praktikan menjelaskan lima pengukuran yang
dinamakan sebagai Operational Amplifier (Op- dilakukan untuk mendapatkan parameter
Amp), dengan nama model μA741. Sampai karakteristik Op-Amp yang diinginkan. Pada
sekarang, Op-Amp model μA741 adalah model bagian Hasil, praktikan memberikan penjelasan
yang paling banyak digunakan dalam berbagai singkat mengenai bentuk data hasil pengukuran
hal. yang didapat. Pada bagian Pembahasan, praktikan
Op-Amp adalah solid – state yang mampu mengolah data yang telah didapat untuk
mengindra dan memperkuat sinyal masukan baik mendapatkan nilai parameter karakteristik Op-Amp
DC maupun AC. Op-Amp yang khas terdiri dari yang digunakan, serta membandingkannya dengan
tiga rangkaian dasar, yakni kuat diferensial nilai yang tertera pada datasheet Op-Amp modep
impedansi masukan tinggi,dan penguat keluaran LM741
impedansi rendah (biasanya penguatan emitter
push-pull). Lazimnya Op-Amp memelukan catu
METODA
daya positif dan catu daya negatif. Karena catu
daya demikian, tegangan keluaran dapat berayun Praktikum elektronika lanjut tentang

positif dan negative terhadap bumi. Karakteristik Karakteristik Op-Amp dilaksanakan pada

op-amp yang terpenting adalah : Kamis, 27 April 2023 pukul 13.00 s.d 14.40
WIB di Rumah masing-masing praktikan. Pada
1. Impedansi masukan amat rendah, tinggi
praktikum kali ini menggunakan alat dan bahan
sehingga arus masukan praktis dapat
yang dapat dilihat pada table dibawah ini.
diabaikan.
Tabel 1. Alat dan bahan percobaan.
2. Penguat lup amat tinggi.
No Nama Gamba 1 Sumber
r Tengangan
15 V

2 Osiloskop

3 Multimeter

4 Generator
Fungsi

5 Op-Amp 741

Resistor
6 (100Ω, 1K,
100K,
200K dan
1M) dan
variable
resistor
(5K)

7
Kapasitor
1μF, 10μF
Gambar 2. Rangkaian mengukur CMRR

Prosedur ketiga dengan mengukur tegangan offset


input dengan memberikan tegangan pada pin
Prosedur percobaan untuk praktikum kali ini masukkan Op-Amp. Rangkaian disusun seperti
diawali dengan mengukur Aarus Bias Input, gambar 3 dan memvarisikan resistor variabel pada
mengukur CMRR, mengukur Tegangan Offset pin 1 dan 5. Variasi resistor diatur agar dapat
Input, mengukur Slew Rate dan Mengukur menghasilkan tegangan keluaran sebesar 0 V .
frekuensi Bandwidth. Perlakuan pengukuran arus Ulangi pengukuran pada Op-Amp yang lainnya.
arus input dengan menyusun rangkaian seperti
gambar 1, lalu menghubungkan langsung kedua
resistor yang dipakai kedalam ground. Gunakan
sumber tegangan sebesar 15 V pada tiap pin input
Op-Amp. Arus input bias dapat ditentukan
melalui perhitungan dengan menggunakan nilai
Gambar 3. Rangkaian mengukur tegangan offset
resistansi dan tegangan masukan.
input

Prosedur keempat adalah pengukuran slew rate


dengan memberikan tegangan masukkan pada pin
Op-Amp. Tegangan yang terukur pada pin keluaran
Gambar 1. Skema rangkaian pengukuran arus dicatat dan digunakan untuk menghitung tegangan
bias input masukkan. Skema rangkaian dapat dilihat pada

Pengukuran CMRR dilakukan dengan gambar 4. Pengukuran dilakukan berulang pada

memberikan sinyal input sebesar 1 Vppdengan jenis Op-Amp lainnya.

frekuensi sebesar 1 KHz pada rangkaian gambar


2. Nilai tegangan keluaran yang terukur pada DC
voltmeter diukur dan dicatat. Pengukuran
dilakukan berulang dengan mengganti jenis Op-
Amp lainnya.

Gambar 4. Rangkaian mengukur slew rate

Prosedur percobaan dapat dilihat HASIL


DAN PEMBAHASAN
Percobaan pengukuran arus bias input menghasilkan Tabel 2. Arus bias input pada kedua jenis
nilai tegangan keluaran hampir sama pada tiap jenis op-Amp
Op-Amp yang digunakan, yaitu Op-Amp LM741
dan Op-Amp 741. Skema rangkaian ditampilkan
Op-
pada gambar 6 dan gambar 7 secara berturut-turut V+(V) V-(V) Vout(V) ib
adalah rangkaian Op-Amp LM741 dan Op-Amp 741. Amp
9,45*10-
741 0,01 0,01 378 4

9,45*10-
LM741 0,01 0,01 378 4

Pengukuran CMRR menghasilkan nilai


tegangan CMRR yang berbeda pada kedua jenis Op-
Amp yang digunakan. Kedua jenis Op-Amp tersebut
memiliki karakteristik yang ideal mirip. Skema running
Gambar 6. Rangkaian mengukur arus bias input percobaan ditampilkan gambar 8 dan gambar 9
dengan Op-Amp 741

.Ga
mbar 8. Skema rangkaian mengukur CMRR dengan Op-
Amp 741
Gambar 7. Skema rangkaian mengukur arus bias
input dengan Op-Amp LM741

Nilai-nilai yang terukur adalah


tegangan input inverting, non-inverting,
tegangan keluaran dan arus bias. Nilai akhir
yang dicatat adalah nilai arus bias pada
kedua Op-Amp dengan nilai yang
berdekatan. Data yang dicatat ditampilkan Gambar 9. Skema rangkaian mengukur CMRR
pada tabel 2, yaitu data arus bias. dengan Op-Amp LM 741
Tabel 3. CMRR
Op- offset input dengan Op-Amp LM741
Vin(V) Vout(V) Acm CMRR
Amp
741 0,51 1,03 2,019 15,08162 Berdasarkan data percobaan, tegangan
1,25*10- offset yang dihasilkan adalah nilai tegangan
LM741 7,99 m 0,01m 3 keluaran pada kedua jenis Op-amp. Pada tabel
Nilai yang terukur dari running skema rangkaian 3 menjelaskan data nilai tegangan masukan
adalah tegangan keluaran. Tegangan keluaran dan tegangan keluaran pada kedua jenis Op-
digunakan untuk mencari nilai amplitudo common-
Amp memiliki nilai yang hampir berdekatan.
mode dan CMRR, melalui perhitungan matematis.
Nilai tegangan masukan ditentukan melalui
Nilai data yang dihasilkan pada prosedur ini
ditampikan pada tabel 3. Tegangan keluaran dan nilai perhitungan matematis perbandingan dengan
amplitudo common-mode dari kedua jenis Op-amp negatif tegangan keluaran.
mempunyai nilai yang berbeda.
Tabel 4. Tegangan Offset Input
Op-Amp Vin(mV) Vout(V)
741 0,96 8,97
LM741 28,9 0,02

Pengukuran slew rate, yaitu pengukuran laju perubahan


maksimum dair keluaran Op-Amp dalam merespons
perubahan pada masukan. Skema running pada
pengukuran tersebut ditampilkan pada gambar 12
untuk Op-Amp 741, dan pada gambar 13 untuk Op-
Amp LM741.

Gambar 10. Skema rangkaian mengukur tegangan


offset input dengan Op-Amp 741

Gambar 12. Skema rangkaian mengukur Slew Rate


dengan Op-Amp 741

Gambar 11. Skema rangkaian mengukur tegangan


Gambar 13. Skema rangkaian mengukur Slew Rate Gambar 14. Skema rangkaian mengukur Bandwidth

dengan Op-Amp LM741 Pengukuran frekuensi bandwith pada kedua jenis Op-
Berdasarkan percobaan, hasil pengukuran Amp memiliki nilai tegangan peak yang sama-sama
slew rate terhadap kedua jenis Op-Amp memiliki sifat bernilai 10 Vpp. Bentuk sinyal tersebut adalah
ideal yang mirip. Hal tersebut dibuktikan pada data sinusoidal
tegangan keluaran pada tabel 4, yang menunjukkan Tabel 6. Data bandwith
nilai saling mendekati. Tegangan yang terukur
Op-Amp Frekuensi Tegangan SR
diubah satuannya menjadi milivolt dan digunakan
peak
untuk perhitungan matematis untuk mendapatkan
741 1000 10 62831,8
nilai tegangan masukan.
LM741 1000 10 62831,8

Tabel 5. Slew Rate Nilai tegangan peak pada kedua jenis Op-Amp memiliki
Op-Amp Vin(mV) Vout(mV) nilai yang sama, maka frekuensi bandwith memiliki

741 1,05 1,95 nilai yang sama juga. Hal tersebut dapat dilihat pada
tabel 5, yaitu data bandwith, memiliki nilai tegangan dan
LM741 0,97 0,01
frekuensi sebesar 10 Vpp dan 10 Hz
belakang serta teori percobaan dengan baik.

ANALISIS Karena hal tersebur akan mendasari praktikan

Pada percobaan ini arus bias input yang didapat pada


untuk melakukan dan menganalisis percobaan
Op-Amp 741 ditunjukkan pada Tabel 2 dan dengan maksimal.
mempunyai hasil yang kurang lebih sama untuk Op-
Amp 741 maupun Op-Amp LM741. Sedangkan Nilai
CMRR yang diperoleh pada tabel 3 menghasilkan DAFTAR PUSTAKA
nilai yang relatif berbeda pada Op-Amp 741 dengan [1] Isas, R., Analisis Karakterisasi Op-Amp
Op-Amp LM 741. Untuk nilai ordo V in pada Menggunakan Virtual Instrument, EPIC J. Electr,
percobaan ketiga dan keempat pada tabel 4 juga
Power Instrum. Control, 1(2), 2018
menghasilkan nilai yang berbeda. Nilai Slew Rate
[2] A. P. Malvino and D.J. Bates, Electronic
yang didapat dari skematik tersebut menggunakan
Priciples, New Yok: McGraw-Hill Education,
Op-Amp 741 dan LM741 menghasilkan nilai yang
tidak jauh berbeda. Skema rangkaian mengukur 2016.
bandwidth menghasilkan gelombang yang diukur
menggunakan osiloskop berbentuk sinusoidal.

KESIMPULAN

1. Op-Amp memiliki lima karakteristik utama,


yaitu arus bias input, tegangan offset, CMRR,
Slew Rate (SR), dan Bandwidth.
2. Hasil pengukuran yang didapat menggunakan Op-
Amp 741 dan LM741 menghasilkan nilai yang sama
pada arus bias input dan nilai yang tidak jauh berbeda
pada percobaan lainnya.
3. Pada Op-Amp model LM741 yang digunakan
dalam praktikum ini, praktikan menemukan
bahwa nilai parameter karakteristik tersebut
cenderung lebih dekat ke keadaan idealnya
dibandingkan dengan nilai yang tertera di
datasheet

SARAN

Dalam melalukan percobaan, praktikan harus


mengusai bagaimana konsep fisis, latar

Anda mungkin juga menyukai