Anda di halaman 1dari 7

MODUL II

DIODA DAN APLIKASI


Arya Dwi Pangga (119400046)
Dosen : Bernadus Galih Dwi Wicaksono
Tanggal Percobaan: 17/5/2021
TT2207-Praktikum Elektronika
Praktikum Teknik Telekomunikasi 2 – Institut Teknologi Sumatera

Abstrak 2.1 SAMBUNGAN P-N


Pada percobaan praktikum Teknik Telekomuniaski II yang
dilakukan pada 17, April 2020 pukul 14:00 WIB yang
dilakukam secara online menggunakan emulator electronik
work bench, praktikum kali ini praktikan akan memahami
sebuah karakteristik dari dioda ideal, mengenal rangkaian
aplikasi dioda dan juga mampu menganalisa dan mengetahu
prinsip dari pada rangkaian pengaplikasin dioda tersebut,
nantinya hasil akan terlihat dari osiloskop yang telah
disambungkan dengan sebuah rangkaian dan diamati
perbedaan rangkaian yang telah terdioda dan juga belum Bahan tipe – p terbentuk dari: muatan intrinsik +
tedioda. Rangkaian rangkain dioda tersebut terdiri dari golongan 3A
karakteristik dioda, dioda sebagai clamper, dioda sebagai Bahan tipe – n terbentuk dari: muatan intrinsik +
clipper, dioda rangkain penuh, dan menjalankan simulasi
golongan 5A.
dioda rangkain penuh yang telah ditambahkan resistor dan
kapasitor.
Hal yang perlu diperhatikan pada persambungan p-n
diantaranya:
1. PENDAHULUAN
1. Saat persambungan pn terbentuk, elektron bebas
pada tipe-n akan berdifusi melalui
Pada praktikum minggu ke II Elektronika praktikan akan
junction, masuk ke dalam tipe-p dan terjadi rekombinasi
melakukan percobaan rangkaian yang dilakukan secara
dengan hole yang ada
daring menggunakan aplikasi emulator Electronik Work
dalam tipe-p.
Bench (EWB) praktikan membuat sebuah rangkaian
2. Sebaliknya, hole dari tipe-p akan berdifusi
yang telah disediakan dimodul menentukan kegunaan
masuk ke dalam tipe-n dan
masing masing diode yang berbeda yang kemudian
berekombinasi dengan elektron yang ada dalam tipe-n.
disambungkan dengan osiloskop, dan mencatat hasil
3. Rekombinasi elektron bebas dengan hole
perbedaan gelombang pada laporan.
disekitar junction saling meniadakan
sehingga tepat pada daerah junction terjadi daerah tanpa
2. STUDI PUSTAKA muatan bebas yang disebut
daerah pengosongan (daerah deplesi).
2.2 PENGERTIAN DIODA 4. Karena muatan positif dan muatan negatif
Dioda adalah devais dua electrode yang berlaku sebagai terpisah maka dalam daerah deplesi
konduktor satu arah dengan terjadi medan listrik, yang melawan proses difusi
tipe dasar adalah dioda sambungan pn, yang terdiri atas selanjutnya. Dengan adanya
bahan tipe p dan n yang dipisahkan medan listrik ini terjadi beda potensial listrik (potensial
oleh junction. Dioda merupakan komponen elektronika barier) antara tipe-p dan
yang dapat mengalirkan arus listrik tipe-n. Sehingga secara tidak langsung difusi elektron
satu arah, alat ini juga bisa digunakan untuk membatasi bebas akan berhenti.
arus yang mengalir dalam suatu 5. Pada suhu ruang, dioda silikon mempunyai
rangkaian. Dioda ialah jenis VACUUM tube yang potensial barier 0.7 volt, dan pada dioda
memiliki dua buah elektroda. germanium 0.3 volt.

1
Laporan Praktikum – Institut Teknologi Sumatera
2.2 PRATEGANGAN/BIAS PADA DIODA Gambar di atas menunjukan dua macam kurva, yakni
1. Prategangan maju ( Forward Bias) dioda germanium (Ge) dan dioda
silikon (Si). Bagian kiri bawah dari grafik pada gambar
di atas merupakan kurva
karakteristik dioda saat mendapatkan bias mundur
(reverse bias). Bagian kanan atas dari
grafik pada gambar di atas merupakan kurva karakteristik
dioda saat mendapatkan bias
maju (forward bias).
3. Metodologi
Prategangan maju pada dioda sambungan pn
didapatkan dengan menghubungkan 3.1 Karakteristik Dioda Ideal
tipe-n dengan kutub negatif baterai dan tipe-p  Dengan menggunakan software EWB, buatlah
dengan kutub positif baterai. Oleh rangkaian seperti gambar
karena itu elektron bebas dari sisi n ditolak berikut:
kearah persambungan demikian juga p.
Dengan demikian, pada sisi n akan penuh
dengan elektron dan sisi p penuh dengan
hole. Elektron-elektron bebas yang
menyeberangi persambungan akan bergabung
kembali dengan hole yang tiba di pesambungan.
Hasilnya, arus yang kontinyu akan
berlangsung di dalam kristal dan kawat-kawat
yang dihubungkan kristal tersebut.
Forward bias menyebabkan daerah deplesi
semakin mengecil.
 Hubungkan titik 1 dan titik 2 menggunakan
2. Prategangan balik (reverse bias) Amperemeter, titik 3 dan titik 4 menggunakan
Voltmeter.
 Naikkan tegangan sumber DC (Vs) secara bertahap
dari 0 – 5 Volt dengan kenaikan 0.5 Volt per
tahapan.
 Screenshoot dan catat nilai arus (Id) dan tegangan
pada diode (Vd) pada setiap tahapan ke dalam
Tabel (lampirkan pada laporan)
Prategangan balik didapatkan dengan  Gambarkan grafik Id terhadap Vd dan lakukan
menghubungkan tipe-p dengan kutub negatif analisis pada laporan.
baterai dan tipe-n dengan kutub positif baterai.  Buatlah rangkaian di bawah ini menggunakan
Hole pada tipe-p dan elektron bebas software EWB.
pada tipe-n akan menjauhi persambungan
sehingga memperlebar lapisan pengosongan
sampai potensial menyamai potensial terpasang.
Dalam keadaan ini pembawa
mayoritas akan berhenti mengalir dan dalam
beberapa nanodetik arus listrik akan
menurun sampai sekitar harga nol.
2.5 KURVA KARAKTERISTIK DIODA

 Lakukan hal yang sama pada Langkah 5 – 8 pada


sub Karakteristik Dioda Ideal.
 Berilah analisis terhadap hasil yang anda peroleh
pada laporan.

3.2 Aplikasi Dioda


Dioda Sebagai Clamper
 Dengan menggunakan software EWB, buatlah
rangkaian seperti gambar
berikut:

2
Laporan Praktikum – Institut Teknologi Sumatera
 Gunakan nilai komponen – komponen sebagai
berikut:  Gunakan nilai komponen – komponen sebagai
- Resistor R : 100 kΩ berikut:
- Dioda D : 1N4001 / 1N4002 - Resistor R1 : 1 kΩ
- Kapasistor C : 10μF - Resistor R2 : 4.7 kΩ
- Tegangan input Vs : 10 V - Dioda D : 1N4001 / 1N4002
- Frekuensi : 50 Hz - Kapasitor C : 10 μF
. - Tegangan input Vs : 10 V
 Hubungkan osiloskop dengan rangkaian clamper, - Frekuensi : 50 Hz
hubungkan pada channel 1 dengan input (sumber  Hubungkan osiloskop dengan rangkaian clamper,
AC), hubungkan pada channel 2 dengan output hubungkan pada channel 1
(positif pada titik 3 dan negatif pada titik 4). dengan input (sumber AC), hubungkan pada channel 2
 Amati dengan menggunakan osiloskop sinyal input dengan output (positif
dan sinyal output yang diperoleh dan gambarkan  Amati dengan menggunakan osiloskop sinyal input
bentuk sinyalnya. dan sinyal output yang diperoleh dan gambarkan
 Screenshoot hasil dan berilah analisis terhadap hasil bentuk sinyalnya. pada titik 3 dan negatif pada titik
yang anda peroleh pada laporan. 4).
 Ulangi percobaan dengan nilai kapasitor 50 μF dan
Dioda Sebagai Rectifier Gelombang Penuh 100 μF.
 Dengan menggunakan software EWB, buatlah  Screenshoot hasil dan berilah analisis terhadap hasil
rangkaian seperti gambar berikut: yang anda peroleh pada laporan.

4. HASIL DAN ANALISIS


 Karakteristik diode ideal

 Gunakan nilai komponen – komponen sebagai


berikut:
- Resistor R1 : 1 kΩ
- Dioda D : 1N4001 / 1N4002
- Tegangan input Vs : 10 V
- Frekuensi : 50 Hz
 Hubungkan osiloskop dengan rangkaian Rectifier No Tegangan Sumber Arus Id Tegangan Vd
Gelombang Penuh, hubungkan pada channel 1
dengan input (sumber AC), hubungkan pada 1 0 0 0
channel 2 dengan output (positif pada titik 3 dan
negatif pada titik 4). 2 0.5v 2.735μA 497.3mV
 Amati dengan menggunakan osiloskop sinyal input
dan sinyal output yang diperoleh dan gambarkan 3 1v 370.6μA 629.4mV
bentuk sinyalnya.
 Screenshoot hasil dan berilah analisis terhadap hasil 4 1.5v 849.1μA 650.9mV
yang anda peroleh pada laporan.\
Rectifer Gelombang Penuh Dengan LPF 5 2v 1.337mA 662.6mV
 Dengan menggunakan software EWB, buatlah
rangkaian seperti gambar berikut:
6 2.5v 1.829mA 670.7mV

7 3v 2.323mA 676.9mV
3
Laporan Praktikum – Institut Teknologi Sumatera
8 3.5v 2.818mA 681.9mV
 Aplikasi Dioda Sebagai Clamper
9 4v 3.314mA 686.1mV

10 4.5v 3.810mA 689.7mV

11 5v 4.307mA 692.9mV

Pada Percobaan yang dilakukan dengan dioda forward


didapati hasil yang meningkat setiap kenaikan Tegangan
sumber akan berdampak pada kenaikan Arus dan
tegangan Pada rangkaian, hal ini dikarnakan dioda
forward ini digunakan sebagai switch salkar ON

N Tegangan Sumber Arus Id Tegangan Vd


o
Pada percobaan diode sebagai clamper hasil yang
1 0 0 0
didapati ketika tegangan input ditambahkan tegangan
DC. Rangkaian clamper akan menggeser sinyal ke level
2 0.5v 0.5μA 499.5mV
DC yang lain dengan demikian rupa konstanta waktu RC
Cukup besar agar terjadi arus pendek saat diode tidak
3 1v 0.999μA 999mV menghantar

4 1.5v 1.499μA 1.499V  Aplikasi Dioda Sebagai Clipper

5 2v 1.998μA 1.998V

6 2.5v 2.498μA 2.498V

7 3v 2.997μA 2.997V

8 3.5v 3.497μA 3.497V

9 4v 3.996μA 3.996V

10 4.5v 4.496μA 4.496V

11 5v 4.995μA 4.995V

Sedangkan pada percobaan yang dilakukan dengan


menggunakan dioda yang ditempatkan secara reverse
hasil pada kenaikan tegangan sumber diiringi oleh
kenaikan Arus dan Voltase juga, tapi yang membedakan
adalah angka voltase dan arus yang dihasilkan
mempunyai nilai yang sama, hal ini dikarnakan dioda
reverse dapat diaplikasikan sebagai switch saklah OFF

4
Laporan Praktikum – Institut Teknologi Sumatera
Percobaan Dioda Sebagai Clipper menemukan hasil
bahwa ada sinyal terpotong, hal ini karena rangkaian
clipper digunakan untuk membatasi suatu tegangan agar
tidak melebihi dari suatu yang telah ditetapkan, pada
gambar yang ditampilkan pada osiloskop juga terlihat
bahwa gelombang pada rangkaian clipper ada 2
gelombang ini bersifat seri dan pararel.
 Dioda Sebagai Rectifer Gelombang Penuh

nilai kapasitor 100 μF.

Rangkaian diode sebagai rectifier penuh menggunakan 4


dioda, rangkaian ini memberikan suatu kinerja yang lebih
stabil daripada rangkain lainnya hal ini dipengaruh oleh
diode yang saling berhubungan satu sama lain, yang
menyebabkan minimnya terjadi tenganan yang berbeda,
hal ini dapat kita lihat pada gambar gelombang yang
ditunjukan pada osiloskop, bahwa gelombang minimal
yang dihasilkan pada rangkaian begitu sedikit tidak
terlalu tajam kebawah, maka rangkaian ini sering
digunakan dalam penyearah tegangan pada Power supply
 Rectiffer Gelombang Penuh Dengan LPF
nilai kapasitor 50 μF

Peningkatan yang bertahap terjadi pada gelombang


penuh dengan LPF ini diakibatkan karena perbedaan
R1 dan R2 serta dipishkan oleh kapasitor, disini
kapasitor berfungsi sebagai penambah arus pada
tegangan pusat berbeda dari rangkain sebelumnya,
gelombang dengan LPF ini dapat disimpulkan
sebagai pensimulasian ketika recftifer penuh
digunakan, makan inilah hasil yang didapati.

5. KESIMPULAN
Setelah dilakukannya praktikum modul II Teknik
telekomunikasi dapat disimpulkan bahwa :
5
Laporan Praktikum – Institut Teknologi Sumatera
 Dioda sebagai Clamper dapat menggeser arus
ketingkat tengangan selanjutnya
 Dioda clipper digunakan untuk pemotongan
arus yang berlebih, agar dapat tetap menjaga
suatu rangkaian elektronik tetap pada porsi
tegangan yang ditentukan
 Dioda gelombang penuh adalah dioda yang
stabil dimana dioda ini paling umum digunakan
pada power supply, karena dari hasil percobaan
gelombang yang dihasilkan dari rangkaian ini
tidak memiliki loss yang terlalu banyak
 Dioda gelombang penuh lpf adalah
pensimulasian ketika gelombang penuh
ditambahkan arus dan nilai kapasitor, maka
kenaikan yang didapti pada sebuah rangkaian
akan terus bertambah
Daftar Pustaka
[1] Modul. 2 (2021). Modul Praktikum
Elektronika Teknik Telekomunikasi II.
Lampung: Program Studi Teknik
Telekomunikasi, ITERA
[2] https://pintarelektro.com/penyearah-
gelombang-penuh/
[3] https://teknikelektronika.com/pengertian-
rectifier-penyearah-gelombang-jenis-
rectifier/#:~:text=Penyearah%20Gelombang
%20Penuh%20dengan
%20menggunakan,Bridge%20Rectifier
%20atau%20Penyearah%20Jembatan.

6
Laporan Praktikum – Institut Teknologi Sumatera
Lampiran
Perhitungan

7
Laporan Praktikum – Institut Teknologi Sumatera

Anda mungkin juga menyukai