DIODA
NAMA
I NYOMAN SUMARSANA
NIM
H21115702
KELOMPOK
IX (SEMBILAN)
ASISTEN
M. FAUZI M
BAB I
PENDAHULUAN
tersebut.
Kepandaian
yang
beraneka
ragam
mengenai
karakteristik
statik
dioda
dan
dioda
zener
serta
dapat
menggunakannya.
2. Dapat menggunakan dioda untuk clipping, slicing, clamping, dan voltage
doubler dan dapat mengaplikasikannya dalam berbagai rangkaian elektronika.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Semikonduktor
jika
kita
menamakannya
ketakmurnian)
kedalam
kisi
semikonduktor itu, dan proses inilah yang dinamakan doping. Kita menjelaskan
semikonduktor yang dihasilkan sebagai semikonduktor ekstrinsik, untuk
membedakan nya dari bahan murni yang tidak didoping atau bahan intrinsik.
(Halliday, 1986).
Bahan semikonduktor yang didoping dengan atom-atom akseptor
dinamakan semikonduktor tipe p (p-type semiconductor) dimana p adalah
kependekan dari positif karena didalam kasusu ini pengangkut muatan positif
jauh melebihi pengangkut muatan negatif. Didalam semikonduktor tipe-p,
(2.1)
(a)
(b)
Gambar II.3 (a) Arus sama dan (b) arus yang disearahkan
Gambar II.4 melambangkan sebuah dioda penyearah. Sisi p disebut anoda
dan sisi n disebut katoda. Lambang dioda seperti anak panah yang arahnya dari
sisi p ke sisi n. Karenanya ini mengingatkan kepada arus konvensional yang
mudah mengalir dari sisi p ke sisi n (Gunawan, 1992):
Jika diberi tegangan maju (forward biasa), dimana tegangan sisi P lebih
besar dari sisi N, elektron dengan mudah dapat mengalir dari sisi N mengisi
kekosongan elektron (hole) di sisi P (Zaky, 2005).
Dioda yang dibias maju (forward) kondisinya baik dan yang dibias
mundur (reverse) konduksinya buruk. Oleh sebab itu, jika menganalisa rangkaian
dioda, salah satu yang perlu diperhatikan apakah dioda itu dibias maju atau dibias
mundur. Hal ini tidak selalu mudah dikerjakan. Tetapi inilah caranya (Gunawan,
1992).
II.3 Tegangan Knee
Karena sumber dc mendorong arus konvensional searah dengan anak
panah dioda, maka dioda dibias maju. Semakin besar tegangan yang diberikan,
maka besar arus dioda pun akan meningkat. Dengan mengubah-ubah tegangan
yang diberikan, dapat diukur arus dioda menggunakan amperemeter yang
dipasang secara seri dan tegangan dioda menggunakan voltmeter yang dipasang
paralel dengan dioda. Dengan menggambarkan antara arus dan tegangan, dapat
ditinjau dari hasil pengamatan mengenai grafik arus dioda terhadap tegangan
dioda (Gunawan, 1992).
Misalkan tegangan masuk boleh berubah, maka prosedur untuk menarik
garis beban harus diulangi beberapa kali untuk setiap kali nilai perubahan
tegangan. Suatu grafik dari arus terhadap tegangan masuk disebut karakteristik
dinamik. Sedangkan lengkungan yang menghubungkan tegangan keluar dengan
tegangan masuk dari setiap rangkaian disebut karakteristik transfer (alih) atau
transmisi (penerusan). Perlu ditentukan bahwa apapun bentuk dari karakteristik
volt-ampere meter atau multimeter bersifat statik atau bentuk gelombang dari
sinyal kemudian masuk, bentuk gelombang yang dihasilkan akan selalu dapat
diperoleh dari kurva karakteristik transfer sinyal secara grafik (pada frekuensi
rendah) (Barmawi, 1992).
II.4 Resistansi Bulk
untuk
bias
misalkan: x=2, y=3 berarti Vz=2,3V atau 2v3. Daya zener maksimal. Pada saat
VR=Vz, diode zener akan menghantar arus Iz yang disebut arus zener. Besaran Iz
harus dibatasi agar tidak muncul disipasi yang tidak berlebihan (power) karena
hal ini dapat merusak diode zener. Nilai Iz terbesar, tanpa diode mengalami
kerusakan memenuhi relasi Pz=VzIz disebut Pz maks dan Iz maks (Ahmad,
2007):
kemudian
dapat
menambah
kecepatan
cukup tinggi
untuk
membebaskan elektron valensi yang lain. dengan cara ini dapat diperoleh
longsoran elektron bebas. Longsoran terjadi untuk tegangan reverse yang lebih
berat dari 6 volt atau lebih (Gunawan, 1992).
(2.2)
II.6 Clipper
Pada radar, komputer digital dan sistem elektronik lainnya kadang-kadang
ingin membuang tegangan sinyal yang di atas atau di bawah level tegangan
tertentu. Salah satu cara adalah dengan clipper dioda atau pemotong (Gunawan,
1992).
Clipper dioda seri, bentuk keluaran Vo adalah untuk dioda ideal, yaitu bila
arus saturasi dan tegangan cut-in diabaikan. Pada resistor RL dan dioda D pada
rangkaian clipper dioda sejajar memebentuk suatu pembagi tegangan, perlu
diperhatikan bahwa pada saat anoda positif, arus sebesar Vi/R L seluruhnya melalui
dioda. Pada dioda zener,kita dapat membuat biased clipper serupa batere (Arifin,
2015):
II.7 Clamper
RL
(2.3)
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
III. 1 Waktu dan Tempat
Praktikum dilakukan pada hari Kamis, 26 November 2015. Dimulai pada
pukul 13.00-15.30 WITA. Dilakukan di ruang Laboratorium Elektronika Dasar
Universitas Hasanuddin, Makassar.
III. 2 Alat dan Bahan
III. 2. 1 Alat Beserta Fungsinya
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Papan Rangkaian
3. Osiloskop
F dan diodaseperti
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 HASIL
IV.1.1 Tabel Data
IV.1.1.1 Karakteristik Statik Dioda
Tabel 4.1 Karakteristik Statik Dioda
No
R ()
VR (V)
VD (V)
1000
9,53
0,68
10000
9,65
0,56
100000
9,76
0,46
VDD = 10,23 V
IV.1.1.2 Karakteristik Statik Dioda Zener
Tabel 4.2 Karakteristik Statik Dioda Zener
No
R ()
VR (V)
VD (V)
560000
-0,01
-0,13
1000000
-0,01
-0,09
1500000
9,65
0,52
VDD = -8,99 V
IV.1.2 Pengolahan Data
IV.1.2.1 Karakteristik Statik Dioda
I=
V DD V D
RL
I=
10,230,68
=0,00955 A=9,55 mA
1000
I=
10,230,56
=0,000967 A=0,97 mA
10000
I=
10,230,46
=0,0000977 A=0,098 mA
100000
V DD V D
RL
I=
8,99(0,13 )
=0,000016 A=0,016 mA
560000
I=
8,99(0,09 )
=0,0000089 A=0,0089mA
1000000
I=
8,990,52
=0,0000063 A=0,0063 mA
1500000
(a)
(b)
Gambar IV.4 (a) Isyarat Masukan dan (b) Isyarat Keluaran Rangkaian Clipper
(Penggunting)
IV.1.3.4 Rangkaian Clipper Dioda Sejajar
1. Gambar
(a)
(b)
Gambar IV.6 (a) Isyarat Masukan dan (b) Isyarat Keluaran pada Rangkaian
Clipper Dioda Sejajar
IV.1.3.5 Rangkaian Clipper Dioda Zener
1. Gambar
(a)
(b)
Gambar IV.8 (a) Isyarat Masukan dan (b) Isyarat Keluaran pada Rangkaian
Clipper Dioda Zener
IV.1.3.6 Rangkaian Clamp Dioda
1. Gambar
(a)
(b)
Gambar IV.10 (a) Isyarat Masukan dan (b) Isyarat Keluaran pada Rangkaian
Clamp Dioda
IV.2 Pembahasan
Dari percobaan yang telah dilakukan diketahui bahwa tegangan pada diode
saat diberi tagangan masuk (VDD
dan 100 K, masing-masing adalah 0,68 V; 0,56 V dan 0,46 V , dan diperoleh I sat
pada diode 9,55 mA, 0,97 mA, dan 0,098 mA. Sehingga diketahui bahwa
semakin besar resistansi yang digunakan maka semakin kecil arus saturasi yang
diperoleh. Arus saturasi sendiri merupakan kadaan yang menunjukan daerah jenuh
pada diode. Dari percobaan yang telah diakukan diketahui bahwa hasil yang
diperoleh sesuai dengan teori.
Percobaan terhadap rangkaian diode zener didapatkan VDD = -8,99 V, dan
untuk tegangan diode
VD
jumlah arus yang mengalir pada diode diperoleh 9,55 mA, 0,97 mA, dam 0,098
mA.Karakteristik dioda zener juga sama seperti dioda biasa, namun pada dioda
zener adanya daerah breakdown dimana pada saat bias mundur mencapai
tegangan breakdown maka arus dioda naik dengan cepat. Pada percobaan ini
diketahui grafik karakteristik diode zener menggambarkan keadaan reverse bias
(bias mundur).
Pada percobaan rangkaian Clipper digunting menggunakan diode biasa
dan didapatkan bentuk isyarat keluaran untuk clipper diode seri yaitu bersifat
positif. Sedangkan pada rangkaian clipper sejajar bersifat negative. Untuk
rangkaian clipper diode zener didapatkan bentuk isyarat keluaran yang memiliki
puncak sedikit lebih kecil dan datar dari gelombang isyarat masukannya. Untuk
rangkaian clamping diode diberi isyarat masukan persegi dan didapatkan bentuk
isyarat keluaran yang lebih kecil dari bentuk gelombang isyarat masukannya.
BAB V
PENUTUP
V. 1 Kesimpulan
1. Kesimpulan pada praktikum Komponen dan arus listrik sebagai berikut:
2. Mampu membuat karakteristik statik dioda dan dioda zener serta dapat
menggunakannya.
3. Mampu menggunakan dioda untuk clipping, slicing, clamping, dan voltage
doubler dan dapat mengaplikasikannya dalam berbagai rangkaian
elektronika.
V. 2 Saran
V. 2. 1 Saran untuk Praktikum
Dilakukan perbaikan pada alat-alat praktikum agar memudahkan
melakukan percobaan.
V. 2. 2 Saran untuk Asisten
Pendampingan dan pengarahan pada praktikan tetap dipertahankan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Jayadin. 2007. Ilmu elektronika ELDAS. Jayadin: Jakarta.
Arifin. 2015. Penuntun Praktikum Elektronika Dasar I. Jurusan Fisika Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin:
Makassar.
Barmawi, M. 1997. Rangkaian dan sistem analog dan digital. PT Gelora Aksara:
Jakarta
Gunawan, Hanapi. 1992. Prinsip-Prinsip ELEKTRONIK Edisi Kedua. PT Gelora
Aksara: Jakarta.
Halliday. 1986. Fisika Modern. Erlangga: Jakarta.
Haque, Imtaiyazul, Haque Mobassir 2012, Unique Behaviour Documentation on
IN4007 Diode, Departement of Electronics Engineering m.h.s.s
institution of engg.and technology vol 2, 861.
Kasap, Safa 2001, pn Junction Devices and Light Emitting Diodes, Electrical
Engineering Departement University of Saskatchewan Canada vol 7,4.
Shadrivov, Ilya V, Vassili A Fedotov dkk 2011, Electromagnetic Wave Analogue
of an Electronic Diode, IOP Publishing Ltd and Deutsche Physikalische
Gesellschaft,1.
Zaki M. 2005. Cara Mudah Belajar Merangkai Elektronika Dasar. Absolut:
Yogyakarta.