PENGUAT GANDENGAN RC
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
Eliza ulandari (A 241 12 005)
Adriyansyah (A 241 12 011)
Mistang (A 241 12 017)
Nasar (A 241 12 019)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat dan karunianya bahwa tim penulis telah menyelesaikan
penulisan makalah ini.berbagai upaya telah dilakukan dalam penyelesaian
makalah ini demi proses kelancaran belajar dan pembelajaran.
Tujuan utama dalam penulisan makalah ini yaitu untuk membangkitkan
apresiasi para mahasiswa terhadap berbaga konsep dan penyelesaian tentang
masalah elektronika dan penerapannya dalam kehidupan sehari hari.makalah ini
pula disajikan dalam proses pendekatan pembelajaran secara kontekstual agar
mahasiswa juga mampu membuat peralatan elektronika dengan berbagai konsep
dan cara yang telah di terapkan pada pembelajaran elektronika sebelumnya.
Kedua kalinya penulis mengucapkan terima kasih kepada
Drs.H.Muhammad Ali, M.Si. selaku dosen matakuliah Elektronika Dasar II
yang telah memberikan banyak bimbingan pada mata kuliah ini.selanjutnya
kami berterima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan masukan
dalam penyelesaian makalah ini.
Kami sangat berharap bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca terutama kami sebagai penulis.Kritik dan saran akan selalu diterima
dengan terbuka demi kelancaran penulisan makalah selanjutnya.
PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATA BELAKANG
Enam tahun setelah penemuan audion oleh Lee De Forest,pada tahun 1913
Edwin Howard Armstrong seorang insinyur listrik Amerika Serikat membuat
rangkaian regeneratif yang memberikan penguatan seratus kali lebih besar
dibandingkan dengan penguat yang di temukan oleh De Forest.Amstrong juga
mendapatkan bahwa rangkaiannya itu disetel untuk penguatan maksimum
,rangkaiannya itu dapat berubah fungsi dari penguat menjadi suatu osilasi
( menjadi generator sinyal frekuensi radio ).
B. TUJUAN
1. Memahami secara umum pengertian dari penguat gandengan
2. Menuliskan keuntungan dan kerugian dari gandengan RC
BAB II
PEMBAHASAN
Pada daerah frekuensi rendah, penguat berlaku sebagai tapis lolos tinggi
dengan f1 adalah kutub daripada fungsi alih Gy(). Pada daerah frekuensi
tinggi, yaitu di sekitar f2 dan diatasnya penguat berlaku sebagi suatu tapis lolos
rendah.
1
C
Pada frekuensi tinggi X = untuk kapasitansi ini mempunyai nilai
yang cukup rendah sehingga harus di perhitungkan peranannya dalam
mengurangi arus isyarat yang masuk kedalam basis yang akan diperkuat
menjadi arus kolektor. Pada daerah frekuensi tinggi kapasitansi seri seperti C1,
C2, dan CE boleh dianggap terhubung singkat.
Pada daerah frekuensi tengah kapasitansi seri seperti C1, C2, dan CE
1
C
mempunyai reaktansi X = cukup kecil sehingga dapat dianggap terhubung
singkat. Sedang kapasitansi paralel seperti Cje dan Cjc mempunyai nilai amat
kecil, menghasilkan reaktansi amat tinggi sehingga dapat dianggap terbuka atau
tidak terpasang. Akibatnya pada daerah frekuensi tengah tidak ada komponen
reaktif, sehingga tanggapan amplitudo menjadi tidak bergantung pada frekuensi
(datar).
1
Xc E
C E
reaktansi amat kecil, atau CE. dapat dianggap terhubung singkat.
(a) (b)
1
C je
X = sehingga dalam keadaan tegangan panjar mundur terjadi bocoran
melalui Cje. Dioda pada tegangan mundur dapat dinyatakan sebagai kapasitor
yang nilai kapasitansinya dapat diatur dengan tegang panjar.
Dioda yang khusus untuk maksud ini disebut dioda varaktor atau dioda
varikap. Antara basis dan emitor ada kapasitansi lain lagi yang terjadi, yaitu
yang disebut kapasitansi difusi (Cd). Kapasitansi difusi ini terjadi oleh karena
basis ada dalam keadaan tegangan maju terhadap emitor, sehingga banyak
pembawa muatan bebas dari emitor yang ada dalam basis dalam perjalanan ke
kolektor.
Antara basis dan kolektor tak terjadi kapasitansi difusi oleh karena
sambungan p-n ini tidak berada dalam tegangan maju. Adanya muatan
simpanan ini berpengaruh besar pada penggunaan transistor sebagai saklar
yaitu mempengaruhi barapa cepat tegangan keluaran dapat berubah. Ini berarti
adanya muatan simpanan ini juga membatasi operasi rangkaian logika yang
mengguanakan transistor dwikutub yaitu TTL atau transistor transistor logik.
Dalam rangkaian setara isyarat kecil, suatu baterei atau catu daya dc
dapat digantikan dengan hambatan dalamnya, atau dipandang sebagai
terhubung singkat, oleh karenanya hambatan dalamnya sangat kecil.
Untuk frekuensi tinggi rangkaian setara parameter h tidak digunakan
orang karena parameternya re, rb dan rc tak mudah dari siri statik transistor.
Ini terutama disebabkan dalam rangkaian parameter h kita tidak dapat
memasang kapasitansi Cjc dan C1, oleh karena kapasitansi ini
menghubungkan kolektor dan emitor dengan bagian tengah basis.
Rangkaian setara T untuk transistor pada penguat basis dan emitor yang
ditanahkan adalah sebagai berikut.
Gambar 2.5 Rangkaian setara untuk basis yang ditanahkan, (a) untuk daerah
frekuensi tengah; (b) untuk daerah frekuensi tinggi
Untuk penguat emitor yang ditanahkan masukkan dihubungkan dengan
rb, dan sumber arus harus dinyatakan terhadap arus masukan, ib, seperti pada
gambar berikut:
Gambar 2.65 Rangkaian setara untuk basis yang ditanahkan, (a) untuk daerah
frekuensi tengah; (b) untuk daerah frekuensi tinggi
25
I E (q )( mA)
re mempunyai nilai re = . Parameter rb adalah hambatan melintang
dalam basis, dengan titik b kira-kira ditengah basis dan rb mempunyai nilai rb
300 . Parameter rc adalah hambatan isyarat kecil untuk sambungan p-n
antara basis dan kolektor yang
ic
ie
penguatan arus, = . Untuk transistor basis ditanahkan, mempunyai nilai
antara 0,99 0,998.
Pada penguat emitor ditanahkan isyarat masuk melalui basis dan emitor
dihubungkan dengan tanah, sedangkan keluaran diambil dari kolektor. Penguat
1
1
emitor ditanhkan mempunyai impedansi masukan kali lebih besar dari
pada penguat basis ditanhkan, dan impedansi keluaran transistor (1- ) lebih
kecil dari pada penguat basis ditanahkan. Impedansi masukan yang tak terlelu
besar dan impedansi keluaran yang tak terlalu kecil membuat penguat emitor
ditanahkan sangat baik digandengkan dalam beberapa tahap tanpa banyak
ketaksesuaian impedansi pada alih tegangan dari satu tahap ketahap
berikutnya.
f f f(log)
Dari nilai f dan Cjc yang dibaca dari lembaran data transistor kita dapat
menghitung C1. Hubungan antara f dan C1 dapat diperoleh dengan pemikiran
sebagai berikut. Untuk mendapatkan bagaimana berubah dengan frekuensi
keluaran pada rangkaian serta hibrida - kita hubungkan singkat.
D penguras D
G G
pintu
S sumber S
Yaitu :
RD // RL // r d
Rsh =
1
C
Pada frekuensi tengah, reaktansi Xc = masih mempunyai reaktansi
yang terlalu besar. Oleh karena Cgd dan Cgs mempunyai nilai dalam orde pF.
Frekuensi Tengah
Pada daerah frekuensi tengah kapasitansi yang seri dengan arus isyarat,
yaitu C1, C2, C3, CE1 dan CE2 dapat dianggap terhubung singkat, dan
kapasitansi yang paralel dengan arus isyarat seperti kapasitansi antara basis
kolektor Cjc , dan kapasitansi antara basis emitor Cd + Cjc dapat dianggap
terbuka.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan tujuan yang ditetapkan didalam makalah ini, maka
kesimpulan yang dapat di tulis yaitu :
a) penguat merupakan peralatan yang menggunakan tenaga kecil untuk
mengendalika tenaga yang lebih besar.ada beberapa macam penguat yang
biasa digunakan dalam membedakan berbagai macam penguat beserta
karakteristiknya salah satunya yaitu penguat satu tingkat terdiri atas satu
unsur penguat dan rangkaian pendukungnya.secara umum,apabila beberapa
unsur-unsur semacam itu digabungkan, maka akan mendapatkan penguat
banyak tingkat.
b) Gandengan RC dalam suatu rangkaian memiliki kelebihan dan
kekurangan, yaitu :
* Kelebihan gandengan RC yaitu :
- Catu atau setelan DC antar tahap tidak saling mempengaruhi
- Apabila terjadi kerusakan, maka tidak berpengaruh pada antar tahap trouble
shotting lainnya
- Analisis rangkaian lebih sederhana, karena dapat dianalisis secara pertahap
secra terpisah
* Kekurangan gandengan RC yaitu :
- Lebih banyak menggunakan komponen sehingga rangkaian menjadi lebih
rumit dan tidak ringkas
- Kurang ekonomis
- Hanya menguatkan isyarat AC
DAFTAR PUSTAKA