Anda di halaman 1dari 13

JEMBATAN SCHERING

Nama Kelompok :
1 Firsta Hanif
2 Moch Rohman
3 Arsito
4 Ghosyiya Aisisar
PENGERTIAN JEMBATAN SCHERING
Jembatan Schering adalah jembatan arus bolak-
balik yang paling penting, di pakai secara luas
untuk pengukuran kapasitor. Jembatan schering
memberikan beberapa keuntungan nyata atas
jembatan pembanding kapasitansi. Walaupun
jembatan Schering digunakan untuk pengukuran
kapasitansi dalam pengertian yang umum.
Jembatan schering sangat bermanfaat untuk
mengukur sifat-sifat isolasi yakni pada sudut-
sudut fasa yang sangat mendekati 90o.
Susunan rangkaian dasar ditunjukkan pada
gambar disamping, dan pemeriksaan
rangkaian menunjukkan suatu kemiripan
yang kuat terhadap jembatan pembanding.
Perhatikan bahwa lengan 1 mengandung
suatu kombinasi paralel dari sebuah
tahanan dan sebuah kapasitor, dan lengan
standar hanya berisi sebuah kapasitor.
Kapasitor standar adalah sebuah kapasitor
mika bermutu tinggi dalam pemakaian
pengukuran yang umum atau sebuah
kapasitor udara untuk pengukuran isolasi.
Sebuah kapasitor mika bermutu tinggi
mempunyai kerugian yang sangat rendah
(tidak ada tahanan) dan arena itu
mempunyai sudut fasa yang mendekati 90o.
Sebuah kapasitor udara yang dirancang
secara cermat memiliki nilai yang sangat
stabil dan medan listrik yang sangat kecil.
Bahan isolasi yang akan diuji dapat dengan
mudah dihindari dari setiap medan yang
kuat.
PRINSIP JEMBATAN SCHERING

Jembatan Schering adalah cara yang paling


banyak digunakan untuk mengukur kehilangan
daya dan faktor daya dielektrik. Semua cara yang
memakai prinsip jembatan terdiri dari rangkaian
jembatan Wheatston yang baterainya diganti oleh
sumber AC pada frekuensi rendah atau frekuensi
lain yang lebih tinggi. Detektornya tergantung pada
frekuensi yang dipakai; galvanometer vibrasi
dipakai untuk frekuensi rendah dan telepon untuk
frekuensi lain yang lebih tinggi (800-1000 Hz).
C1 adalah kapasitor yang factor dayanya hendak diukur dan
R1 adalah tahanan ekivalen yang menyatakan komponen
kehilangan daya dielektriknya. C2 adalah kapasitor
standar yang tidak mempunyai kehilangan daya. R3 dan
R4 adalah resistansi variabel atau tahanan yang non-
induktip. C4 adalah kapasitor variabel. Tabir digunakan
untuk menghindarkan kesalahan yang disebabkan
karena kapasitansi antara bagian-bagian tegangan tinggi
dan rendah dari jembatan tersebut. G adalah
galvanometer khusus yang harus mempunyai kepekaan
yang tinggi karena impedansi cabang 3 dan 4 yang
biasanya jauh lebih kecil dibandingkan dengan cabang 1
dan 2. Galvanometer dan tahanannya mempunyai
potensial rendah sekali (beberapa volt lebih tinggi
daripada potensial rendah), meskipun tegangan yang
dipakai tinggi sekali (kira-kira 100 kV), kecuali apabila
terjadi kegagalan pada kapasitor pada cabang 1 dan 2.
Jembatan menjadi seimbang dengan cara merubah R3
dan C4 sehingga galvanometer menunjukan angka nol.
Dalam keadaan seimbang Z4= impedansi cabang ke-4 Sehingga persamaan
harus dipenuhi syarat : (7) dapat ditulis
sebagai

Dengan merasionalisasi
persamaan (1) diperoleh :
Dengan Z1 = impedansi Dengan menggambar
seluruh diagram vector
cabang ke-1
dari rangkaian
jembatan dalam
Dan dengan menyamakan keadaan seimbang
suku riil diperoleh : dapat dilihat bahwa :
V = tegangan pada
Z2 = impedansi cabang ke-2
seluruh jembatan,
V1= tegangan pada
cabang ke-1 dan ke-2,
Dengan memperhatikan V2= tegangan pada
Gambar 2. Diperoleh : cabang ke-3 dan ke-4,
Z3 = impedansi cabang ke-3 V1 + V2=V
I1 = arus dalam cabang
ke-1 dan ke-2,
I2 = arus dalam cabang
ke-3 dan ke-4.
JEMBATAN SCHERING BERPERISAI (SHIELDED)

Jembatan Scering pada tegangan tinggi atau


untuk pengukuran berketerlitian yang pada
tegangan rendah effek kapasitansi sasaran
antara elemen-elemen jembatan perlu sekali
ditiadakan. Hal ini dapat dilakukan dengan
menutupi bagian-bagian yang mungkin terkena
shield elektrostatik pada potensial yang sesuai
JEMBATAN SCERING PRESISI
Besarnya masing-masing elemen pada konstruksi dari sebuah meja
jembatan Scering presisi adalah :
R3 sebesar 11,111 Ohm, terdiri dari 5 buah tombol; untuk pengaturan
halus dipakai tombol tambahan S=0,13 Ohm sebagai variabel.
C4 terdiri dari 4 buah tombol variabel sebesar 1,111 mikrofarad.
R4 adalah tahanan tak induktif berharga 318,32 Ohm.
Sebuah shunt (Ni) terdiri dari 0,3;1;3;10;d dan 30 Ohm.
R5 sebesar 4450 Ohm, terdiri dari 3 tombol.
L5 dapat dirubah dari 5 sampai 500 milihenry dengan hubungan seri-
pararel.
C5 dapat dirubah dari 10.000 piko-farad sampai 2 mikrofarad, terdiri
dari 1 tombol.
Kapasitor standarnya C2 berharga 100 pikofarad dan mempunyai
tegangan kerja 200 kV AC, berisi gas CO2 yang bertekana 12 kg/cm2.
Aplikasi Jembatan Schering:
Untuk pengukuran kapasitor dgn persamaan
setimbang : Zx = Z2 Z3 Y1
Rx j(1/Cx) = [R2][j/C3][(1/R1)+j/C1]
Dengan menghilangkan tanda kurung ;
Rx j/Cx = R2 C1/C3 jR2 / C3 R1

Bagian nyata Rx = R2 C1/C3


Bagian khayal Cx = C3 R1/R2
Oleh karena arus yang mengalir kecil sekali (100
A) dan factor daya yang hendak diukur sangat
rendah (sin 10-5), maka jembatan ini dilengkapi
dengan sebuah penguat (amplifier) elektronik dan
alat penunjuk untuk keperluan deteksi. Data dari
detector yang dipakai adalah :
Frekwensi : 50-3000 cps
Voltage gain : > 100 db
Arus : 0 - 100 A
Sumber DC : 2 x 6 volt
RANGKAIAN
PENGUKURAN KAPASITOR
Sirkuit kapasansi meter ini yang dapat digunakan untuk mengukur ukuran
kapasitas kapasitor. Sirkuit ini mungganakan transistor pnp, anda dapat
menggunakan hampir semua transistor pnp dengan pita frekuensi dari
100MHz dan colektor kemampuan penangan arus 100 mA untuk
menggantikan transistor jika anda dapat menemukan jenis yang tepat
sepert yang di tunjukkan dalam diagram skematis

Anda mungkin juga menyukai