Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS GELOMBANG DALAM METAMATERIAL

Penyusun: Ali Rapsanjani [3215086773] Rezki M.Saputra [3215086775] Ari Wibowo [3225081848] Aprianto [3225081854] Abdul Rahman [3215086784]

Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Jakarta 2010

A. Pendahuluan Saat gelombang elektromagnetik melewati dua buah bahan yang memiliki kerapatan berbeda, maka untuk bahan yang tembus cahaya, gelombang tersebut akan terbiaskan, dan indeks bias dari benda tersebut bernilai positif. Dalam perambatannya gelombang elektromagnetik ini dapat dikaji dengan persamaan Maxwell.

Pertanyaan yang muncul: bagaimana indeks bias negative dari analisis gelombang yang melewati bahan tersebut? Bagaimana sifat fisis bahan tersebut? Bagaimana mengkaji bahan dengan indeks bias negative ini (meta material) dan apa saja akibat-akibatnya? Hal ini akan dibahas dalam makalah ini. B. Pembahasan 1. Persamaan Maxwell dalam Bahan Keseluruhan fenomena elektromagnetik dapat dideskripsikan oleh persamaan yang dipublikasikan oleh James C Maxwell (1860). Ia menghubungkan antara besaran medan listrik dan medan magnetic [Maxwell], [Jackson], [Born], dimana persamaan tersebut diekspresikan dalam bentuk partial differential.

(Faradays Law)

(1.1.a)

= = =

(Amperes Law) (Electric Gausss Law) (Magnetic Gausss Law)

(1.1.b) (1.1.c) (1.1.d)

Masing-masing besaran pada persamaan ini dalam satuan SI adalah: E adalah vector dari medan listrik (V/m), H adalah vector dari medan magnetic (A/m), D adalah vector pergeseran medan listrik (As/m2), B adalah vector dari pergeseran medan magnetic (Tesla), J adalah vector dari rapat arus (A/m2), e adalah rapat muatan scalar (As/m2), m adalah rapat muatan magnetic (fiksi). Jika mediumnya bersifat linier ( dan tidak bergantung pada dan

) dan tidak dispersive ( dan tidak bergantung pada ), dan vector dalam bagian [ , ] dan [ , ] dapat dihubungkan oleh persamaan kontinuitas:

(1.2) (1.3) Dimana magnetic. Sedangkan dan dan dan adalah masing-masing polarisasi listrik dan adalah susceptibilitas listrik dan magnetic, dan adalah nilai dari permitivitas dan permeabilitas bahan.

Susceptibilitas listrik dan magnetic (e,m) (r,) dapat didefinisikan sebagai: (e,m) (r,) = (1.4)

Faktanya, nilai susceptibilitas adalah fungsi dari frekuensi () yang menyatakan bahwa medium memiliki memori. Dengan kata lain, kerapatan polarisasi tidak hanya sebanding terhadap amplitude medan sesaat, tetapi juga bergantung kepada nilai amplitude pada saat sebelumnya.

Dari sifat keoptikannya, suatu bahan metamaterial mempunyai sifat keoptikan yang dapat dikatakan LH material, dimana LH (Left Hand) adalah suatu bahan material yang mempunyai susceptibilitas kurang dari -1 ( < -1).

Solusi dari persamaan (e,m) (r,) menghasilkan permitivitas dan permeabilitas bahan sebagai berikut.

1. > 0 dan > 0 2. < 0 dan > 0 3. > 0 dan < 0 4. < 0 dan < 0

Gambar 1. Ragam nilai dan , beserta grafiknya terhadap material bahan.

2. Persamaan Maxwell dalam Left-Handed Material Jika menganggap fungsi gelombangnya sebagai f(r,t) dengan melakukan pemisahan variable, maka dapat diperoleh: f (r,t) = R (r) T (t) Jika diasumsikan T(t) = e
jt

(2.1)

, maka dapat diperoleh: f (r,t) = R (r) e


jt

(2.2)

Sehingga persamaan Maxwell dapat dinyatakan menjadi: = = = = (2.3.a) (2.3.b) (2.3.c) (2.3.d)

Berdasarkan persamaan Maxwell, dengan hanya memperhitungkan bagian ruangnya, maka diperoleh: = = (2.4) (2.5)

Dengan = | | / | | , yang merupakan impedansi gelombang, dan adalah vector bilangan gelombang yang mengarah kepada arah rambat gelombang. Sehingga diperoleh hubungan: (2.6) 2.a. Arah Rambat Gelombang terhadap Vektor Poynting dalam Left-Handed Material Jika vector poynting tidak terdapat sumber, maka hubungan antara , yang dapat dinyatakan sebagai berikut. (2.a.1) (2.a.2) , dan dapat diperoleh

Sedangkan vector poynting dinyatakan dengan persamaan: (2.a.3) Sehingga dapat disimpulkan bahwa arah rambat gelombang dalam LH material berlawanan arah terhadap arah vector poyntingnya.

Gambar 2. (a) Right-Handed (RH) medium, dimana , > 0, (b) Left-Handed medium, dimana , < 0 3. Indeks Bias pada Left-Handed Material Kecepatan fase gelombang dinyatakan dengan persamaan:

(3.1)

Karena selalu bernilai positif, dan arah rambat gelombang berlawanan dengan , maka haruslah bernilai negative. Sehingga vp < 0 dan k < 0. Jika gelombang merambat melalui dua medium yang berbeda, maka akan memenuhi persamaan: (3.2) Dan jika berasumsi bahwa medium yang pertama kali dilewati oleh gelombang adalah ruang hampa udara (n1 = 1, v1 = c), maka diperoleh hubungan: (3.3) Karena v2 adalah kecepatan gerak gelombang dalam LH material, maka diperoleh indeks bias pada LH material adalah: (3.4) Karena k bernilai negative, maka n < 0, atau didalam bentuk lainnya indeks bias dapat dinyatakan sebagai: (3.5) Sehingga dapat diperoleh kesimpulan, bahwa pada LH material indeks biasnya bernilai negative.

Gambar 3. Gambar diatas mendemonstrasikan pembiasan negative antara pembiasan Snellius pada medium yang berindeks bias positif (bagian putih), dan LH material (bagian abu-abu). Vector poynting dan vector gelombang masing-masing S1 , S2 dan k1, k2.

Pembiasan negative terbentuk dari kontinuitas komponen dari vector gelombang, yang tegak lurus satu sama lainnya, dan sinar dating yang menyebar searah dengan energynya. Sehingga vector gelombang tersebut harus tegak lurus terhadap vector poyntingnya. Aplikasi persamaan Maxwell dalam Metamaterial Sifat-sifat alamiah dalam metamaterial tentulah bersifat baru dan bersifat tidak biasa yang muncul pada saat skala makroskopik. Karakteristik suatu medium secara kualitatif berbeda dari komponen penyusunnya. Sifat-sifat ini muncul karena kombinasi struktur partikel dalam skala terkecil dari material tersebut. Secara bersamaan, semua ini saling mempengaruhi sifat material dan efek dari bentuk geometrinya, yang juga akan membuat dari tampilan suatu metamaterial pada skala makroskopik. Aplikasi Metamaterial dalam teknologi Banyak perhatian yang dihabiskan untuk bahan metamaterial ini. Maerial ini didesain untuk memiliki karakteristik yang tidak umum, dimana ia memiliki struktur buatan yang disebut inclusion. Sifat material ini dapat diaplikasikan dibidang optic. Perkembangan dalam bidang ini dibatasi oleh kesulitan yang mendasar dalam mendeskripsikan karakteristik yang muncul dari material yang tidak biasa ini. Peneliti mendeskripsikan prilaku gelombang elektromagnetik dalam bentuk bahan yang tidak biasa. Karena sifat material yang tidak biasa ini, maka metamaterial disebut juga Left-Handed Material. Jika dikonstruksikan dengan benar, metamaterial dapat mencapai indeks refraksi negatif. Saat gelombang elektromagnetik seperti cahaya bergerak dari indeks medium yang rendah ke indeks medium yang lebih tinggi, gelombang tersebut belok menuju garis perpendikuler ke permukaan. Namun, juka cahaya memasuki material berindeks negatif, gelombang berbelok ke arah yang berlawanan, seolah-olah dipantulkan diluat garis perpendikuler. Sehingga, memungkinkan suatu material menjadi tidak terlihat oleh mata.

C. Kesimpulan Sifat optic dari metamaterial menyebabkan metamaterial tersebut disebut juga Left Handed (LH) material, karena vector arah rambat terhadap dan mengikuti kaidah

tangan kiri, yang mengakibatkan arah vector poyntingnya berlawanan terhadap arah

rambatnya. Indeks bias dari LH material ini sendiri bersifat negative. Karena indeks biasnya negative maka berkas sinar dating akan berada pada bagian yang sama dan memenuhi hokum Snellius.

D. Tinjauan Pustaka Tjia, May On. Gelombang. Dabara Publisher.1994 Griffiths, David J. Introduction to Eledtrodynamics. Prentice-Hall of India. New Delhi. 2000 Christophe Caloz, Tatsuo Itoh. Electromagnetic Metamaterials: Transmission Line Theory and Microwave Applications. Wiley-Interscience. Canada. 2006 Ricardo Marques, Ferrn Martin, Mario Sorolla. Metamaterials with Negative Parameters: Theory, Design, and Microwav Applications. Wiley-Interscience. Canada. 2007 Anthony Lai, Kevin M.K.H Leong, Tatsuo Itoh. Leaky-Wave in a Two Dimensional Metamaterials Structure Using Wave Interaction Excitation. University of California. 2005 De Baas, Anne F. Nanostructured Metamaterials: Exchange Between Experts in Electromagnetics and Materials Science. Brussels. 2010 Yang Hao, Raj Mittra. FDTD Modelling of Metamaterials: Theory and Applications. Artech House. London. 2009 Capolino, Fillipo. Theory and Phenomena of Metamaterials. Taylor and Francis Group,LLC. New York. 2009 Sihvola, Ari. Metamaterials: A Personal View. Helsinki University of Technology. Finland. 2009 Tie Un Cui, David R.Smith, Ruopeng Liu. Metamaterials: Theory, Design, and Applications. Springer. New York. 2010 Pui Yang, Yongjun Xie. The Nature of Electromagnetics Waves in Metamaterials. University of London. UK. 2010 John F. OHara, Antoinette J.Taylor. Complementary Planar Terahaertz Metamaterials. Boston University. Boston. 2007

Anda mungkin juga menyukai