Anda di halaman 1dari 4

Nama Kelompok : - Rasna Wati (D1021171055)

- Jamalul Layl (D1021171057)


- M. Reky Alamsyah (D1021171103)
Mata Kuliah : Teknik Tegangan Tinggi
Dosen Pengajar : Ir. YOHANNES M. S. , MT

Apa perbedaan antara kapasitif divider dan resitif divider?

Pengukuran dengan Pemakaian Pembagi Tegangan


Untuk mengukur tegangan arus searah yang tinggi dibutuhkan pembagi tegangan. Alat ini
dipakai untuk menurunkan tegangan yang tinggi menjadi tegangan yang rendah sehinga dapat
disambungkan ke meter atau CRO. Nilai tegangan ini cukup besar sehingga tidak akan
membahayakan alat ukur itu sendiri atau pemakai. Berdasarkan elemen-elemen yang dipakai,
pembagi tegangan ini dapat dibedakan menjadi :

1. Pembagi tegangan kapasitif divider, berisi elemen kapasitor.


2. Pembagi tegangan resistif divider, berisi elemen tahanan

1. Pembagi Tegangan Kapasitif Divider

Pertimbangkan dua kapasitor, C1 dan C2 yang terhubung


secara seri pada supply bolak-balik 10 volt. Sebagai dua
kapasitor secara seri, muatan Q pada mereka adalah sama,
tetapi tegangan mereka akan berbeda dan berkaitan
dengan nilai-nilai kapasitansi mereka, sebagai V = Q/C.

Rangkaiam pembagi tegangan kapasitif ini dapat


di hitung dalam beberapa cara, salah satu cara tersebut
adalah untuk menemukan nilai reaktansi kapasitif dari masing-masing kapasitor, total impedansi
rangkaian dan kemudian di gunakan untuk menghitung penurunan tegangan.
Namun dapat dikembangkan beberapa rangkaian penyearah untuk mengukur puncak
tegangan tinggi bolak balik dengan bantuan pembagi kapasitif. Metode-metode ini lebih
menguntungkan dibanding dengan rangkain Chubb-Furtesque dikarenakan nilai terukur tidak
bergantung pada frekuensi serta membolehkan pengukuran dengan banyak puncak tegangan dalam
setiap setengah periode.
Dalam rangkaian ini kapasitor ukur Cm dimuati hingga bertengangan Û2 yakni nilai puncak
dari u (t). Resistor Rm yang membuang muatan Cm diperlukan untuk mengatasi penurunan pada
tegangan yang diterapkan.
Konstanta waktu yang dipilih bergantung pada respon rangkaian yang dikehendaki,
sehingga resistansi dalam dari perangkat ukur yang digunakan juga harus
diperhitungkan.Umumnya digunakan nilai kosntanta waktu sebagai berikut :

RmCm < 1 detik

Akan tetapi, konstanta waktu tersebut harus jauh lebih besar daripada periode T = 1/f dari
tegangan bolak balik yang diukur sehingga tegangan Um pada Cm tidak cepat menurun dalam
selang waktu pengisian muatan, dalam gambar 4 ditunjukkan nilai-nilai sesaat dari Um
(t).Persyaratan tersebut dapat dinyatakan dengan persamaan berikut :

RmCm >> 1/f

Resistansi R2 yang terpasang paralel dengan C2 diperlukan untuk mencegah pengisian C2


oleh arus yang mengalir melalui penyearah Vm.Nilai R2 harus dipilih sedemikian sehingga jatuh
tegangan pada R2 (yang menyebabkan pengisian C2) adalah sekecil mungkin.Dengan demikian :
R2 << Rm
Pengaruh nilai R2 terhadap perbandingan pembagi kapasitif harus sekecil mungkin :
Re >> 1/(ωC2)
Alat ukur yang digunakan harus memiliki impedansi masukan yang tinggi.Untuk itu dapat
digunakan meter-Volt elektrostatik , alat ukur kumparan putar dengan kepekaan tinggi dan penguat
elektrometer atau penguat resistansi dengan penunjukan dIgital atau analog. Perubahan rentang
ukur biasanya disebabkan oleh pengubahan besar C2.
Ketentuan-ketentuan terhadap nilai-nilai komponen di atas tidak berlaku umum serta
membatasi ketelitian yang diperoleh terutama pada frekuensi rendah.Sifat-sifat tersebut dapat
diperbaiki dengan menggunakan rangkaian yang lebih teliti.
Ketelitian secara keseluruhan tidak hanya bergantung pada sifat-sifat rangkaian ukur pada
sisi tegangan rendah, tetapi juga pada kapasitor tegangan tinggi. Kapasitor ukur untuk tegangan
yang sangat tinggi sering tidak ditapis dengan sempurna sehingga menimbulkan galat tambahan
akibat medan-medan bocor.

Keburukan pada pembagi tegangan kapasitif ini antara lain adalah :

• Hasil pengukuran dipengaruhi oleh kapasitansi kabel ukur


• Kesalahan bisa terjadi karena adanya kapasitansi antara kondensator Ch dan tanah yang
disebut kapasitansi sasar.Kapasitansi sasar dijumpai juga antara kondensator Ch dan
selubung kabel.Hal ini berpengaruh terhadap hasil pengukuran terutama pada saat
pengukuran tegangan tinggi impuls.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pembagi tegangan kapasitif adalah :

• Kabel ukur harus kabel koaksialn yang konduktor luarnya ditanahkan.Hal ini dimaksudkan
untuk mencegah pengaruh induksi dari pembagi tegangan terhadap inti kabel
• Untuk mengurangi pengaruh induksi pembagi tegangan terhadap osiloskop, maka jarak
osiloskop dan pembagi tegangan harus relatif jauh
• Sebaiknya osiloskop diberi perisai (shielding) untuk mencegah pengaruh induksi dari
pembagi tegangan terhadap tampilan osiloskop.

2. Pembagi Tegangan Resistif Divider

Pengukuran dengan resistor tegangan tinggi. Arus yang digunakan untuk pengukuran ini
harus sangat kecil yaitu berkisar 1 mA, dikarenakan batas pembebanan pada sumber tegangan serta
pemanasan pada resistor ukur.Akan tetapi arus yang kecil mudah terganggu oleh arus – arus galat
berupa arus – arus bocor dalam bahan isolasi dan permukaan isolasi serta berupa peluahan korona.
Konstruksi resistor tegangan tinggi dibentuk dengan menhubungkan elemen – elemen resistor
secara seri
Rangkaian semacam ini disebut juga sebagai
rangkaian pembagi potensial (potensial divider). Input ke
sebuah rangkaian pembagi tegangan adalah
tegangan Vin. Tegangan ini menggerakkan arus i untuk
mengalir melewati kedua resistor. Karena kedua resistor
terhubung secara seri , arus yang sama besarnya mengalir
melewati tiap-tiap resistor (aturan arus kedua).

Tahanan efektif dari kedua resistor seri ini adalah R1 + R2.


Jatuh tegangan pada gabungan kedua resistor ini adalah Vin, Menurut hukum ohm, arus yang
mengalir adalah :

Dengan sekali lagi menggunakan hukum ohm, tegangan pada resistor R2 adalah :

Mensubtitusikan i dengan persamaan pertama menghasilkan :

Persamaan ini adalah persamaan untuk menghitung tegangan output yang dihasilkan oleh sebuah
rangkaian pembagi tegangan. Dengan memilih dua buah resistor dengan nilai tahanan yang sesuai,
kita dapat memperoleh nilai tegangan output manapun didalam kisaran 0V hingga Vin.

Anda mungkin juga menyukai