Akan tetapi, konstanta waktu tersebut harus jauh lebih besar daripada periode T = 1/f dari
tegangan bolak balik yang diukur sehingga tegangan Um pada Cm tidak cepat menurun dalam
selang waktu pengisian muatan, dalam gambar 4 ditunjukkan nilai-nilai sesaat dari Um
(t).Persyaratan tersebut dapat dinyatakan dengan persamaan berikut :
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pembagi tegangan kapasitif adalah :
• Kabel ukur harus kabel koaksialn yang konduktor luarnya ditanahkan.Hal ini dimaksudkan
untuk mencegah pengaruh induksi dari pembagi tegangan terhadap inti kabel
• Untuk mengurangi pengaruh induksi pembagi tegangan terhadap osiloskop, maka jarak
osiloskop dan pembagi tegangan harus relatif jauh
• Sebaiknya osiloskop diberi perisai (shielding) untuk mencegah pengaruh induksi dari
pembagi tegangan terhadap tampilan osiloskop.
Pengukuran dengan resistor tegangan tinggi. Arus yang digunakan untuk pengukuran ini
harus sangat kecil yaitu berkisar 1 mA, dikarenakan batas pembebanan pada sumber tegangan serta
pemanasan pada resistor ukur.Akan tetapi arus yang kecil mudah terganggu oleh arus – arus galat
berupa arus – arus bocor dalam bahan isolasi dan permukaan isolasi serta berupa peluahan korona.
Konstruksi resistor tegangan tinggi dibentuk dengan menhubungkan elemen – elemen resistor
secara seri
Rangkaian semacam ini disebut juga sebagai
rangkaian pembagi potensial (potensial divider). Input ke
sebuah rangkaian pembagi tegangan adalah
tegangan Vin. Tegangan ini menggerakkan arus i untuk
mengalir melewati kedua resistor. Karena kedua resistor
terhubung secara seri , arus yang sama besarnya mengalir
melewati tiap-tiap resistor (aturan arus kedua).
Dengan sekali lagi menggunakan hukum ohm, tegangan pada resistor R2 adalah :
Persamaan ini adalah persamaan untuk menghitung tegangan output yang dihasilkan oleh sebuah
rangkaian pembagi tegangan. Dengan memilih dua buah resistor dengan nilai tahanan yang sesuai,
kita dapat memperoleh nilai tegangan output manapun didalam kisaran 0V hingga Vin.