Disusun oleh:
Nama : Ahmad Tathmainul QulubiMutsanna
Rangga Mahesa
Nadia Aulia Rahman
Muhammad Rasyid Mumtaz
Nandita Nurul Anisa
Kelas : En- 4A
Grup/Kelompok : 4a
Penguji/Pembimbing : Cecep Slamet Abadi, M.T.
A. Latar Belakang
Sebagai mahasiswa/i program studi Teknik Konversi Energi, kami diharapkan untuk
memahami berbagai macam peralatan yang nantinya akan digunakan pada industri seperti
pembangkit, pertambangan dan lain-lain. Salah satualat yang akandigunakan adalah fan, yang
nantinya akan di bagi dalam beberapa macam seperti pompa, kompressor dan lain-lain dan
akan di bahas pada bab II.
B. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa/i diharapkan mampu mengukur kecepatan udara
2. Mahasiswa/i diharapkan mampu mengukur daya motor
3. Mahasiswa/i diharapkan dapat mengetahui distribusi aliran pada saluran
4. Mahasiswa/i diharapkan dapat mengetahui hubungan daya dengan debit aliran dan
kecepatan aliran
BAB II
DASAR TEORI
A. Pengertian Fan
Fan adalah perangkat mekanis yang digunakan untuk membuat aliran gas kontinu seperti
udara. Dalam setiap sistem pendingin, yang menggunakan gas sebagai penghantar, fan adalah
unit wajib yang menciptakan aliran udara dalam sistem. Sistem ini dapat dilihat dalam fan
sederhana yang digunakan di rumah tangga atau kipas pendingin eksternal untuk mesin
pembakaran internal. Ketika membutuhkan tekanan yang lebih tinggi diperlukan blower yang
digunakan sebagai pengganti fan.
Fan biasanya terdiri dari baling-baling atau pisau tetap ke sebuah hub, biasanya disebut
impeller. Mekanisme penggerak seperti motor atau drive belt akan terhubung untuk
menciptakan gerak rotasi impeller. Mekanisme gerak bisa diatur sehingga alirannya bisa
sentrifugal maupun aksial.
Fan aksial meniup gas sepanjang sumbu rotasi, dan biasanya digunakan sebagai
pendingin kipas di rumah tangga, mobil, dan bahkan di komputer. Struktur fan yang lebih
besar digunakan di mesin turbojet, mesin pendingin udara industri, dan dalam terowongan
angin, untuk memberikan aliran volume gas yang besar.
Fan sentrifugal meniup gas radial keluar dari sumbu impeller. Mereka juga dikenal
sebagai Kipas kandang Squirrel, karena tampilannya mirip kandang yang digunakan untuk
latihan tupai. Gas tersedot dari rongga hingga ketengah impeller kemudian didorong keluar
oleh gaya sentrifugal yang bekerja pada gas karena gerak rotasi. Fan sentrifugal adalah jenis
yang paling umum digunakan dalam perangkat HVAC modern.
Daya masukan yang digunakan diperoleh dari motor listrik. Efisiensi fan adalah
perbandingan udara antara daya aliran udara disbanding daya poros untuk menggerakkan fan.
Daya aliran udara yang dihasilkan tergantung pada tekanan dan laju aliran udara.
Pada pengujian ini, pengukuran laju aliran udara dapat dipilih menggunakan nosel,
venturi atau tabung pilot statik
Tabel 2.1 Perbedaan antara Fan, Blower, dan Kompresor
a. Karakteristik sistem
Istilah “resistansi sistem” digunakan bila mengacu tekanan statis. Resistansi sistem
merupakan jumlah kehilangan tekanan statis dalam sistem. Resistansi sistem merupakan
fungsi
pola susunan saluran, pengambilan, lengkungan, dan penurunan tekanan yang melintasi
peralatan, sebagai contoh bag filter atau siklon. Resitansi sistem bervariasi terhadap volume
aliran udara yang memasuki sistem. Untuk udara volume tertentu, fan dalam sistem dengan
saluran sempit dan banyak tikungan dengan radius pendek akan lebih bekerja keras untuk
mengatasi resistansi sistem yang lebih besar daripada sistem dengan saluran yang lebih besar
dan dengan lebih sedikit jumlah belokan dan panjang. Saluran panjang yang sempit dengan
banyak bengkokan dan tikungan akan memerlukan lebih
banyak energy untuk menarik udara untuk dilaluinya. Sebagai akibatnya, untuk kecepatan
fan yang sama, fan akan mampu menarik lebih sedikit melalui sistem ini daripada yang
melalui sistem pendek tanpa ada belokan. Dengan begitu maka resistansi sistem meningkat
jika volum udara yang mengalir ke sistem meningkat.
Sebaliknya, resistansi berkurang jika alirannya berkurang. Untuk menentukan berapa
volume fan yang akan dihasilkan, penting untuk mengetahui karakteristik resistansi sistem
dapat diukur. Pada sistem yang sudah didesain, namun tidak dibangun, resistansi sistem harus
dihitung. Kurva resistansi sistem dihasilkan dengan berbagai laju aliran pad sumbu –x dan
resistansinya pada sumbu –y.
b. Karakteristik sistem
Karakteristik fan dapat dinyatakan dalam bentuk kurva fan. Kurva fanmerupakan kurva
kinerja untuk fan tertentu pada sekumpulan kondisi yang spesifik.Kurva fan merupakan
penggambaran grafik dari sejumlah parameter yang saling terkait. Biasanya sebuah kurva
akan dikembangkan untuk sekumpulan kondisi yang diberikan termasuk: volum fan, tekanan
statis sistem, kecepatan fan,dan tenaga yang diperlukan untuk menggerakan fan pada kondisi
yang diketahui.Beberapa kurva fan jugaa kan melibatkan kurva efisiensi sehingga desainer
systemakan mengetahui kondisi pada kurva fan dimana fan akan beroperasi (lihat Gambar
2.2). Dari banyak kurva yang diketahui pada gambar, kurva tekanan statis(SP)versusaliran
pada merupakan kuva yang sangat penting.
Perpotongan kurva sistem dan tekanan statis merupakan titik operasi. Bila,resistansi sistem
berubah, titik operasi juga berubah. Sekali titik operasiditeta pkan, daya yang diperlukan
dapat ditentukan dengan mengikuti garis tegak lurus yang melintas melalui titik operasi ke
titik potong dengan kurva tenaga(BHP).Sebuah garis lurus yang digambar melalui
perpotongan dengan kurvatenaga akan mengarah ke daya yang diperlukan pada sumbu tegak
lurus sebelahkanan. Pada kurva yang digambarkan, efisiensi kurva juga disuguhkan.
Fan
(sumber: www.energyeffesiensiasia.org)
e. Jenis-jenis fan
Jenis-jenis fan antara lain fan sentrifugal dan fan aksial. Fan sentrifugal menggunakan
impellerberputar untuk menggerakan aliran udara, sedangkan fanaksial menggerakan aliran
udara sepanjang sumbu fan.
B. Persamaan Kontinuitas
A1 . V1 = A2 . V2
V1 = Kecepatanfluidapadadaerah 1 (m/s)
V2 = Kecepatanfluidapadadaerah 2 (m/s)
C. Persamaan Bernoulli
Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang menyatakan
bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan
penurunan tekanan pada aliran tersebut.
P + ρgh + 1ρv 2 = C
2
1ρv1 2
P1 + ρgh1 + = P2 + ρgh2 + 1ρv2 2
2 2
Tabung Pitot atau sering disebut pipa pitot ini merupakan suatu peralatan yang dapat
dikembangkan sebagai pengukur kecepatan gerak pesawat terbang. Digunakan untuk
mengukur tekanan dan kecepatan aliran fluida di suatu titik.
2 (P1− P2)
V=√
𝜌
2. Manometer 1
3. Pitot-tube dengan 1
penggaris ukur
4. Instalasi Fan 1
C. Langkah Kerja
a. Persiapan Percobaan :
1. Menyusun pipa plastik sesuai pengujian yang akan dilakukan atau ditentukan oleh
pembimbing.
2. Menghubungkan ujung-ujung manometer yang pendek pada saluran masukan dan
keluaran peukur laju aliran dengan menggunakan pipa plastik yang tersedia. Cek agar
arahnya tidak terbalik.
3. Menghubungkan manometer dengan saluran pipa pengarah. Dengan
demikian, perbedaan tekanan di dalam saluran dapat diketahui.
4. Menutup ujung saluran keluaran udara (jangan rapat sekali sekali, ini akan
mengakibatkan torsi start yang besar).
5. Percobaan siap dilakukan.
b. Urutan Percobaan :
1. Menyiapkan tabel data pengukuran.
2. Mengkalibrasi pengukur tekanan dan torsi.
3. Menghidupkan catu daya listrik
4. Membesarkan kecepatan motor fan sampai mencapai harga tertentu (1500-3000
rpm). Catatlah besaran-besaran yang diperlukan.
5. - Mengulangi prosedur C1
- Mengulangi prosedur C2
C.1
1. Mempersiapkan alat uji fan test
2. Operasikan motor listrik, agar fan mendapatkan daya
3. Menghidupkan fan dan mengatur putaran pada kecepatan awal yaitu 1500 rpm
4. Dekatkan anemometer dengan putaran fan sehingga dapat terukur kecepatannya.
5. Mengatur bukaan tutup fan test untuk mendapatkan nilai h.
6. Mencatat besarnya tegangan, arus, putaran fan dan bukaan saluran udara pada alat.
7. Mengulangi langkah 4-6 dengan putaran masing-masing
sebesar 1500,2000,2500,3000 rpm
C.2
1. Operasikan motor listrik, agar fan mendapatkan daya.
2. Input kecepatan fan di mulaipada 3000 rpm
3. Ukur ketinggian menggunakan mistar, dengan interval 0 – 13,5 naikkan ketinggian
dengan penambahan 0,5
4. Lihatberapa ΔP, torsi, tegangan, dan arus yang terbaca pada alat.
5. Lakukan step 1-4, dengan kecepatan fan sebesar 1500,2000,2500, dan 3000 (rpm)
BAB IV
HASIL PERCOBAAN
A. Data Percobaan
RPM ΔP Torsi h V I v2 v
RPM ΔP Torsi h V I v v2
RPM ΔP Torsi h V I v v2
RPM ΔP Torsi h V I v v2
13
12
11
10
9
8
7
6
Series1
Poly. (Series1)
5
4
3
2
1
0
0 1 2 3 4 5 6 7
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4 Series1
3 Poly. (Series1)
2
1
0
0123456789
3. Kecepatan aliran pada N = 2500 RPM
13
12
11
10
9
8
7
Series1
6Poly. (Series1)
5
4
3
2
1
0
02468101214
13
12
11
10
9
8
7
6
Series1
Poly. (Series1)
5
4
3
2
1
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
BAB V
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisa
1. Percobaan C.1
Pmekanik = τ ω
Pmekanik = (0,09) (157) = 14,13 Watt
Plistrik = V I
Plistrik = (80) (0,5) = 40 Watt
Q=Av
Q = (0,004) (0) = 0 m3/s
Plistrik
η = Pmekanik x 100%
40
η =14,13 x 100% = 2,831 %
N = 1500 rpm
Pmekanik = τ ω
Pmekanik = (0,09) (209,3) = 18,837Watt
Plistrik = V I
Plistrik = (106) (0,7) = 74,2 Watt
Q=Av
Q = (0,004) (0) = 0 m3/s
Plistrik
η = Pmekanik x 100%
74,2
η =18,837 x 100% = 3,939 %
N = 2000 rpm
209,3 0.03 0.08 106 0.7 4 0.013 16,744 74,2 0,052 4,431
0.04 0.08 106 0.7 5.6568 0.017 16,744 74,2 0,096 4,431
0.05 0.08 106 0.7 6.9282 0.021 16,744 74,2 0,145 4,431
Pmekanik = τ ω
Pmekanik = (0,08) (261,6) = 20,928 Watt
Plistrik = V I
Plistrik = (135) (0,9) = 121,5 Watt
Q=Av
Q = (0,004) (4) = 0,016 m3/s
Plistrik
η = Pmekanik x 100%
121,5 x 100% = 5,806 %
η =20,928
N = 2500 rpm
261,6 0.03 0.08 135 0.9 6.9282 0.013 20,928 121,5 0,09 5,806
0.04 0.08 135 0.9 8 0.017 20,928 121,5 0,136 5,806
0.05 0.08 135 0.9 8 0.021 20,928 121,5 0,168 5,806
Pmekanik = τ ω
Pmekanik = (0,12) (314) = 37,68 Watt
Plistrik = V I
Plistrik = (155) (1,3) = 201,5 Watt
Q=AV
Q = (0,004) (8) = 0,032 m3/s
Plistrik
η = Pmekanik x 100%
201,5
η= x 100% = 5,347 %
37,68
N = 3000 rpm
314 0.03 0.09 155 1,3 8.9442 0.013 28,26 201,5 0,116 7,13
0.04 0.10 155 1,3 9.7979 0.017 31,4 201,5 0,167 6,417
0.05 0.09 155 1,3 11.3137 0.021 28,26 201,5 0,238 7,13
2. Percobaan C.2
Pada N = 1500 rpm, di dapat torsi rata-rata 0,07 Nm
Pada N = 2000 rpm, di dapat torsi rata-rata 0,08 Nm
Pada N = 2500 rpm, di dapat torsi rata-rata 0,08 Nm
Pada N = 3000 rpm, di dapat torsi rata-rata 0,10 Nm
Pada N = 1500 rpm, di dapat Vmax 5,65 m/s
Pada N = 2000 rpm, di dapat Vmax 8 m/s
Pada N = 2500 rpm, di dapat Vmax 11.314 m/s
Pada N = 3000 rpm, di dapat Vmax 15.492 m/s
Torsi
N Vmax Pmekanik N Tegangan Arus Plistrik
Rata-rata
(rpm) (m/s) (Watt) (rpm) (Volt) (Ampere) (Watt)
(N . m)
1500 0.07 5,65 10,99 1500 80 0.5 40
2000 0.08 8 16,76 2000 106 0.7 74,2
2500 0.08 11.314 20,94 2500 135 0.9 121,5
3000 0.10 15.492 31,42 3000 155 1.3 201,5
Sampel perhitungan
Pmekanik = τ ω Plistrik= V I
Pmekanik = τ 2𝜋𝑛
60 Plistrik = (80)(0,5)
2 (3,14)(1500)
Pmekanik = (0,07) ( ) Plistrik = 40 watt
60
201.5
200
150
121.5
Daya
100
74.2
40
50 31.42
16.76 20.94
10.99
0
5.65 8 11.314 15.492
v (m/s)
Kurva di atas menunjukkan bahwa semakin cepat putaran fan, maka kecepatan
putarannya juga akan semakin besar, dan daya yang dihasilkan akan semakin besar pula.
BAB VI
PENUTUP
a. Kesimpulan
1) Perlu dilaksanakannya kalibrasi pada alat ukur manometer pada lab . fan test hal
ini dibuktikan dengan data yang dihasilkan pada praktikum kami.
2) Pada praktikum fan test Plistrik yang dihasilkan lebih besar dibandinkan Pelektrik
yang dihasilkan.
3) Semakin cepat putaran fan, maka nilai torsi dan kecepatan sudutnya semakin besar, sehingga
nilai Pmekanik nya semakin besar.
4) Semakin cepat putaran fan, maka nila tegangan dan arus semakin besar, sehingga nilai Pelektrik
nya semakin besar.
5) Semakin cepat putaran fan, maka kecepatan sudu yang bergerak semakin besar, sehingga
mempengaruhi laju aliran (Q menjadi lebih besar).
6) Untuk perubahan tekanan, torsi dan kecepatan, nilainya akan semakin besar saat mencapai titik
puncaknya, dan nilainya akan kembali turun.
7) Di Lihat dari hubungan debit dan efisiensi, maka :
Pada N = 1500 rpm, di dapat η maksimum berada saat laju alirannya 0,023 m3/s, yaitu
sebesar 31,85 %
Pada N = 2000 rpm, di dapat η maksimum berada saat laju alirannya 0,052 m3/s, yaitu
sebesar 44,31 %
Pada N = 2500 rpm, di dapat η maksimum berada saat laju alirannya 0,016 m3/s , yaitu
sebesar 58,06 %
Pada N = 3000 rpm, di dapat η maksimum berada saat laju alirannya 0,238 m3/s; 0,075 ,yaitu
sebesar 71,03 %
8) Semakin cepat putaran fan, maka kecepatan putarannya juga akan semakin besar