Anda di halaman 1dari 34

FUNDAMENTAL ELECTRICAL MACHINE

ELECTRICAL MACHINE adalah term umum dipakai untuk generator dan motor listrik

Mesin listrik digunakan untuk performance ELECTROMECHANICAL ENERGY


CONVERSION ( merubah energi listrik kedalam energi mekanis atau sebaliknya )

Motor listrik - mengkonversi energi listrik ke energi mekanis


Generator listrik - mengkonversi energi mekanis ke energi listrik

Mesin listrik diperlukan karena dengan alat yang sama dapat dioperasikan sebagai motor
atau generator. Setiap mesin listrik mempunyai komponen diam (stationary) dan komponen
bergerak (moving) . Gerakan dari komponen mesin yang bergerak dapat linear, osilasi , atau
berputar . Umumnya kebanyakan type gerakan berputar

ELECTROMAGNETISM AND ELECTROMECHANICAL ENERGY CONVERSION

Perangkat konversi energi elektromekanis mentransfer energi antara sisi input dan sisi output,
seperti yang ditunjukkan pada gambar .1 Dalam sebuah motor listrik, input adalah energi
listrik diambil dari sumber pemasok dan output adalah energi mekanik disuplai ke beban,
yang mungkin pompa, kipas angin, hoist, atau beban mekanis lainnya. Sebuah generator
listrik mengubah energi mekanik yang disupply oleh Prime Mover (penggerak mula).

1
Gambar 1 Functional block diagram of electromechanical energy conversion devices as
(A) motor, and (B) generator

RANGKAIAN MAGNIT (MAGNETIC CIRCUITS)

Dalam mesin listrik , rangkaian magnit bisa dibentuk hanya oleh bahan ferromagnetic
(seperti dalam transformator) atau dengan bahan ferromagnetic dalam hubungannya dengan
media udara (seperti dalam mesin berputar ). Kebanyakan dalam mesin listrik , kecuali
mesin magnit permanen , medan magnit (or flux) diproduksi dengan melewatkan arus
listrik melalui belitan kumparan pada bahan ferromagnetic .

HUBUNGAN i − H
Pertama yang akan dipelajari bagaimana arus dalam sebuah kumparan adalah berhubungan
dengan intensitas medan magnit (atau flux) yang dihasilkan. Bila sebuah konduktor dialiri
arus, menghasilkan medan magnit disekelilingnya.

2
Arah dari garis flux atau intensitas medan magnit H dapat ditentukan oleh apa yang dikenal
sebagai aturan ibu jari , yang menyatakan bahwa jika konduktor dipegang dengan tangan
kanan dengan ibu jari menunjukan arah arus i dalam konduktor , maka ujung jari akan
mengindikasikan arah intensitas medan magnit H. hubungan antara arus dan intensitas medan
dapat diperoleh dengan menggunakan hokum rangkaian ampere, yang menyatakan bahwa
integral garis dari disekeliling intensitas medan H sebuah lintasan tertutup sama dengan arus
total digandeng oleh contour

Illustration of Ampère’s circuit law.

Pada setiap titik contour melingkar , H dan dl adalah arahnya sama , bahwa θ=0. Sebab
symmetry, H akan sama pada semua titik contour ini.

Determination of magnetic field intensity H due to a current carrying conductor.

3
HUBUNGAN B−H

Intensitas medan magnit H memproduksi rapat fluksi magnit B dimana-mana itu ada.
Besaran ini secara fungsional terkait dengan .

Dimana μ adalah suatu karakteristik dari medium dan disebut permeability dari medium
−7
μ0 adalah permeability dari ruang bebas dan 4π10 henry/meter

μr adalah relative permeability dari medium untuk ruang bebas atau penghantar

listrik (seperti alumunium atau tembaga) atau insulator, nilai μr iadalah satu .

Namun , untuk material ferromagnetic seperti besi, cobalt, dan nickel, nilai dari μr

bervariasi dari beberapa ratus sampai beberapa ribu. Untuk materials yang digunakan dalam

mesin listrik, μr bervariasi dalam range dari 2000 sampai 6000.

Nilai besar dari μr menyiratkan bahwa suatu arus kecil dapat memproduksi kerapatan

(density) flux besar dalam mesin .

MEDAN MAGNIT
Enegi diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya dalam motor, generator, dan transformator
oleh aksi medan magnit. Ada empat dasar yang menjelaskan bagaimana medan magnit yang
digunakan dalam perangkat ini :
1. Sebuah kawat penghantar yang dialiri arus memproduksi medan magnit diarea
sekelilingnya.
2. Waktu medan magnit berubah ubah menginduksikan tegangan dalam suatu kumparan
kawat jika melewati melalui kumparan itu, (ini adalah basis dari transformer action )
3. Sebuah kawat penghantar yang dialiri arus dihadapan medan magnit mempunyai
suatu lnduksi gaya pada kawat. (ini adalah basis dari motor action)
4. Sebuah kawat penghantar bergerak dihadapan medan magnit mempunyai suatu
tegangan induksi pada kawat. (ini adalah basis dari generator action)

4
Magnetic field around a current-carrying wire.

. Magnetic force law. From PSSC Physics, 7th edition, by


Haber-Schaim, Dodge, Gardner, and Shore, published by Kendall/Hunt, 1991

With the direction of B perpendicular to the wire, the strength (magnitude) of the magnetic
induction field B is defined to be

5
where Fmagnetic is the magnetic force, i is the current, and C is the length of wire perpendicular
to the magnetic field carrying the current. That is, B is the proportionality constant so that
Fmagnetic = i C B. As illustrated in
Figure above

or, in scalar terms, Fmagnetic = is the component


of B perpendicular to the wire.'

FIGURE 1.2. Only the component BI of the magnetic field which is perpendicular to the wire
produces a force on the current.
'Motors are designed so that the conductors are perpendicular to the external magnetic field.

An electromagnetic wave

6
Fleming’s left hand rule

Faraday's Law
shows a magnet moving upwards into a wire loop producing achanging magnetic flux in the loop.

7
FIGURE A magnet moving upwards produces a changing flux in the loop which in turn
results in an induced emf and current in the loop.
Recall that a changing flux within a loop produces an induced electro motive force (emf) ε in
the loop according to Faraday’s law

Types dari mesin putar


1 Synchronous machines
2 Induction ( asynchronous) machines
3 DC machines
mesin putar terdiri dari dua bagian dasar stationary (sisi luar) porsi dari mesin disebut
stator. Rotating (didalam) porsi dari mesin disebut rotor.antara stator dan rotor adalah celah
udara ( air gap) . rotornya terpasang pada batang baja disebut poros (shaft)

8
Poros dihubungkan langsung dengan ke rotor .kecepatan putar dari mesin dengan istilah
“machine speed,”rotor speed,” dan “shaft speed” adalah synonymous. Setiap rotor dan stator
terdiri dari tiga komponen

Komponen Rotor/Stator
1. Inti (core)
2. Belitan (winding)
3. Isolasi (insulation

Inti dari rotor atau stator adalah bahan ferromagnetic digunakan untuk penghantar effectif
medan magnit melalui belitan (kumparan) . Arus belitan adalah sumber dari medan magnit
dimesin. Disini ada dua type arus belitan dan tiga type belitan

Arus Belitan

1.Arus beban - suatu arus belitan dengan variasi beban


2.Arus Magnitisasi (exciting) - suatu arus belitan penyedia medan magnit

Type-type Belitan
1 Jangkar (Armature) - hanya membawa arus beban
2 Belitan medan - hanya membawa arus magnittisasi
3 Belitan primer - membawa kedua arus beban dan magnitisasi

Daya yang diperlukan dari suatu belitan medan relatip kecil dibandigkan kebelitan yang harus
membawa arus beban . Typical daya input untuk belitan medan dimana antara 0,5% sampai
2% dari rating daya mesin. Konductor belitan adalah typical tembaga atau alumunium dan
bisa terdiri kumparan atau batang (heavy bars) ,tergantung dari arus yang diperlukan.

Systim isolasi dari mesin putar terdiri dari tiga komponen.

Komponen isolasi
1. Isolasi penghantar – mengisolasi conductor belitan,typical natural
atau synthetic varnish
2. Isolasi kumparan (coil insulation) – mengisolasi belitan kumparan
dari penghantar inti, biasanya tape.

9
3. Slot liner – untuk mesin dengan lokasi kumparan dalam slot
Berikut informasi basic operasi sekitar typical mesin putar yang dilengkapi pada name plate
alat
1. Device type ( induction motor, DC motor , etc)
2. Name of manufacturer
3. Rated voltages and frequency
4. Rated currents and VA
5. Rated speed and horse power

D C MAHINE
Mesin DC dapat dioperasikan sebagai motor atau generator . jenis mesin ini bisanya
dalam realisasinya rotor sebagai internal /kutub external mesin . Rumah dari mesin juga
digunakan sebagai magnetic yoke untuk medan magnit melalui jangkar (armature) dan kutub
(pole)
Belitan medan ( excitation winding) lokasinya langsung pada kutub utama dari stator. Arus
mengalir dibelitan membangkitkan medan utama .karena mesin dioperasikan dengan arus
DC, medan magnit distator adalah constant dan semua bagian besi dari stator dapat dibuat
dari massive material ,
Prinsip generator
Sebuah generator listrik didasarkan pada prinsip bahwa setiap kali fluks dipotong oleh
konduktor, sebuah e.m.f. diinduksi yang akan menyebabkan arus yang mengalir jika
konduktor sirkuit tertutup. Arah tegangan induksi e.m.f. diberikan oleh kaidah tangan kanan
Fleming. Oleh karena itu, komponen penting generator adalah:

(a) medan magnet


(b) konduktor atau sekelompok konduktor
(c) gerak atau putaran

10
A conductor moving inside a magnetic field

Electricity and magnetism often work together to produce motion. In an electric motor ,
current flowing in a conductor placed inside a magnetic field produces motion. A generator ,
on the other hand, produces a voltage when a conductor is moved inside a magnetic field.
These two effects are, as you might suspect,closely related to one another

11
komutator ini dipasang pada poros rotor namun terisolasi dari.Ujung-ujung kumparan sisi AB
dan CD yang terhubung ke segmen C1 dan C2 masing-masing seperti yang ditunjukkan pada
Gambar. 2 diatas

A simple DC generator and its output voltage

12
Dua karbon sikat terpasang stasioner dikomutator dan penghantar berarus kebeban luar .
Dengan. susunan ini , maka komutator setiap saat menghubungkan sisi kumparan dibawah
kutub S ke sikat + ve dan di bawah kutub N kesikat -ve.
Jadi tegangan arus bolak balik (AC) yang dibangkitkan dalam loop akan muncul sebagai
tegangan arus searah DC . Hal ini dengan menggunakan komutator ,komutator adalah
penyearah mekanis yang mengubah tegangan E (emf) AC yang dihasilkan armature melalui
sikat menjadi tegangan DC. komutator terbuat dari segmen tembaga terisolasi dari satu sama
lain dengan lembaran mika dan terpasang pada poros mesin.
Tujuan sikat hanya untuk menghantar arus dari loop putar atau belitan kebeban stasioner luar

Meratakan gelombang keluaran arus searah DC:

Gambar diagram schematic dari generator DC Tegangan antar sikat lebih merata
Empat kumparan dan empat batang komutator

Zona neutral
zona netral tersebut pada lokasi permukaan angker dimana kepadatan fluks adalah nol.Ketika
generator beroperasi tanpa beban, zona netral terletak persis di antara kutub. Tidak ada
tegangan induksi dalam kumparan yang memotong zona netral.diusahakan untuk mengatur
sikat sehingga kontak dengan kumparan yang sesaat dalam zona netral.

13
Diagram schematic armature dan tegangan induksi dalam 12 kumparan

Kutub utama dan kutub komutasi sering dibentuk lamel – lamel , bagian berputar dari mesin
terpasang pada poros armature dengan komutator. Karena flux bolak balik mengalir melalui
armature , bagian besi harus dibentuk lamel-lamel ,sama-sama terisolasi dan alur –alur
(slotted) lembar magnit baja , kumparan dari belitan armature terletak dialurnya , ujungnya
dihubungkan pada segment komutator . Arus mengisi ke komutator oleh sikat carbon (carbon
brushess). Sebagai rotor berputar conductor berputar dengannya. kontak sikat dengan
segment komutator berurutan .bila beban mesin bertambah, medan armature tidak bisa
diabaikan dan menyebabkan pergeseran bidang netral(neutral zone) disebabkan dari
superposisi medan utama dan medan armature Interupsi tiba-tiba arus induktif
membangkitkan tegangan tinggi,tegangan tinggi menghasilkan loncatan api (flashover) dan
busur api (arcing) antara segment komutator dan sikat

KONTRUKSI MESIN DC

14
15
Kontruksi mesin listrik DC lengkap A two – pole machine with salient stator poles

Schematic connection diagram of dc machine

KONTRUKSI ROTOR MESIN DC

16
Armature of a dc machine

Motor DC enam kutub mempunyai belitan kompensasi didistribusikan dalam alur kutub
utama.mesin ,juga mempunyai 6 kutub komutasi (Courtesy of General Electric Company)

17
Kutub baja padat Sikat(brush) terpasang

Ciri umum dari belitan armature Mesin DC.


(i) mesin DC (generator atau motor) pada umumnya menggunakan gulungan
didistribusikan dalam slot atas lingkar inti armature. Setiap konduktor terletak di sudut
kanan ke fluks magnetik dan ke arah gerakan Oleh karena itu, tegangan induksi e.m.f.
dalam konduktor diberikan oleh;
e = Bℓv volt

dimana B = kerapatan fluks magnetik di Wb/m2


ℓ = panjang konduktor dalam meter
v = kecepatan (dalam m / s) dari konduktor

Untuk semua mesin gaya pada kawat koduktor .

f = iw l × B

18
dimana iw arus dalam konduktor , l adalah vector sepanjang arah konduktor , dan ×
menunjukkan produk silang dari dua vektor. Kemudian torsi untuk kumparan multililit
menjadi
T = KBiw sin α

Dimana B = kerapatan (density) flux magnit disebabkan oleh medan stator


K = konstanta bergantung pada geometry kumparan
α = sudut antara B dan bidang normal dari kumparan

(ii) konduktor armature tersambung membentuk kumparan. Komponen dasar semua jenis
belitan adalah kumparan armature .gambar bawah menunjukkan kumparan satu belitan
. armature memiliki dua konduktor atau sisi kumparan terhubung di belakang dari
armature.gambar bawah b menunjukan kumparan 4 lilitan yang memiliki 8 konduktor

Gambar kumparan

Sisi kumparan dari beberapa kumparan ditempatkan pada rentang kutub terpisah yaitu,
satu sisi kumparan berada di bawah kutub N dan sisi kumparan lainnya berada di bawah
kutub S berikutnya pada posisi yang sesuai seperti ditunjukkan pada Gambar kumparan
Akibatnya tegangan induksi e.m.f. dari sisi kumparan menambahkan bersama. Jika e.m.f.
diinduksi dalam satu konduktor adalah 2,5 volt, maka e.m.f. dari satu belitan akan menjadi
2 x 2,5 = 5 volt. Untuk fluks dan kecepatan yang sama , e.m.f. dari gulungan 4lilitan akan
menjadi 8 x 2.5 = 20 V.

(iii) Sebagian besar belitan armature DC adalah belitan dua lapis (double layer) yakni, ada
dua sisi
kumparan per alur seperti yang ditunjukkan pada Gambar. Salah satu sisi kumparan
19
terletak di atas slot dan yang lainnya sisi kumparan terletak di bagian bawah dari beberapa
lain slot. koil berakhir berdampingan. Sisi kumparan diberi nomor seperti ditunjukkan pada
Gambar.
Sisi kumparan diberi nomor yang diperlukan disekeliling armature.

A multiloop armature for a DC motor

20
FIGURE Commutator for the rotor

Fig. . Schematic description of the commutator armature. 1 commutating coil, 2 brush,


3 commutator, 4 stator, 5 excitation winding, 6 armature (rotating),7 cross section of
the unwinding, 8 commutator section

21
Lap winding wave winding

one side of the coil is connected to commutator segment 1 and the other side connected to
commutator segment 2. Therefore, the number of commutator segments spanned by the coil
is 1 i.e., YC = 1. one side of the coil is connected to commutator segment 1 and the other
side to commutator segment 8.
Number of coils = Number of commutator segments

22
a. Armature – Lap winding

23
b. Armature - Wave winding

24
25
When a conductor passes a pair of poles, one cycle of voltage is generated.
We say one cycle contains 360 electrical degrees. Suppose there are P poles in a generator. In
one revolution, there are 360 mechanical degrees and 360 x P/2 electrical degrees.

26
Beberapa jenis mesin DC dan banyak cara untuk mengklasifikasinya . salah satu cara
klasifikasi adalah cara memperoleh medan magnit . Disini ada empat dasar pendekatan untuk
penyedia medan :

1) Penguat terpisah ( separately excited ) - Belitan medannya disuply dari sebuah power
supply terpisah dan tidak bergantung
(independent) dari power supply jangkar
(armature)

2) Shunt – penguatan sendiri (self excited) - Medannya ditempatkan parallel dengan


armaturnya yang menghasilkan emf balik (back
emf) oleh armature penyedia tegangan melintas
medannya.

3) Serie – Self excited - Belitan medannya ditempatkan seri dengan


armature jadi bahwa ketika arus armaturenya
mengalir, medannya dihasilkan . Disini
menyediakan medan yang kuat dalam kondisi
beban yang berat dan sebenarnya tidak ada medan
dalam kondisi beban yang ringan.

4) Compound machine - Kombinasi dari 2 dan 3 (tersedia kedua belitan


shunt dan serie).

27
Field-circuit connections of dc machines: (a) separate excitation,(b) series,(c) shunt,(d) compound.

Long compound short compound

Reaksi jangkar (armature reaction)

28
(1) Main field of the currentless rotor, (2) Armature transverse field, (3) Resultant overall field

flux density increases in one half of the pole and decreases in the other half of the pole.
saturation - > reduction of flux per pole

29
Reactance voltage and commutation

Current in coil α must completely reverse [fig a and c ] by the time the brush moves from
segment 2 to segment 3. The ideal situation is represented by the straight line in fig ; it may

30
be termed straight line commutation . Because coil α has some inductance L, the change of
current, ΔI. In a time Δt induces a voltage L(Δ I/ Δt) in the coil. According to Lenz’s law , the
direction of this voltage, called reactance voltage, is opposite to the change (Δ I) which is
causing it. As a result, the current in the coil does not completely reverse by the time the
brush moves from one segment to segment to the other. The balance of the ‘’unreversed’’
current jumps over as a spark from the commutator to the brush, with the result that the
commutator wear out from pitting

Functions of Interpoles

The machines fitted with interpoles have their brushes set on geometrical neutral axis (no
lead). The interpoles perform the following two functions:
(i) As their polarity is the same as the main pole ahead (for a generator), they induce an
e.m.f. in the coil (undergoing commutation) which opposes

31
reactance voltage. This leads to sparkless commutation. The e.m.f. induced by compoles is
known as commutating or reversing e.m.f. Since the interpoles carry the armature current and
the reactance voltage is also proportional to armature current, the neutralization of reactance
voltage is automatic.

(ii) The m.m.f. of the compoles neutralizes the cross-magnetizing effect of armature reaction
in small region in the space between the main poles. It is because the two m.m.f.s oppose
each other in this region.

EDDY CURRENT AND CORE LOSSES

If the core is subject to a time-varying magnetic field (sinusoidal input was assumed), energy
is extracted from the source in the form of hysteresis losses. There is another loss mechanism
that arises in connection with the application of time-varying magnetic field, called eddy-
current loss. A rigorous analysis of the eddy-current phenomenon is a complex process but
the basic model can be explained in simple terms on the basis of Faraday’s law.

32
The change in flux will induce voltages in the core material which will result in currents
circulating in the core. The induced currents tend to establish a flux that opposes the original
change imposed by the source. The induced currents, which are essentially the eddy currents,
will result in power loss due to heating of the core material. To minimize eddy current losses,
the magnetic core is made of stackings of sheet steel laminations, ideally separated by highly
resistive material. It is clear that this effectively results in the actual area of the magnetic
material being less than the gross area presented by the stack. To account for this, a stacking
factor is employed for practical circuit calculations.

Typically, lamination thickness ranges from 0.01 mm to 0.35 m with associated stacking
factors ranging between 0.5 to 0.95. The eddy-current power loss per unit volume can be
expressed by the empirical formula

The eddy-current power loss per unit volume varies with the square of frequency f, maximum
flux density Bm, and the lamination thickness t1. Ke is a proportionality constant. The term
core loss is used to denote the combination of eddy-current and hysteresis power losses in
the material. In practice, manufacturer-supplied data are used to estimate the core loss Pc for
given frequencies and flux densities for a particular type of material.

33
Losses and efficiency

34

Anda mungkin juga menyukai