Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KIMIA TERAPAN

Nama : Ahmad Tathmainul Q.A.M


Nim : 2002321026
Kelas : 5A

RESUME WATER TREATMENT PLANT (WTP) UNTUK KEBUTUHAN


FEED WATER BOILER

Water treatment plant merupakan suatu unit yang sangat penting pada proses pembangkitan
tenaga listrik. Water treatment plant adalah sistem yang berfungsi untuk mengubah nilai
konduktivitas air tawar melalui proses demineralisasi. Dalam proses pembangkitan listrik
pada PLTU, nilai konduktivitas ini menjadi acuan dalam menentukan kualitas air. Karena
pada PLTU semakin tinggi nilai konduktivitas air maka semakin buruk kualitsanya, karena
dapat mempercepat terjadinya korosi pada peralatan-peralatan pembangkit listrik yang
berbahan logam. Pada proses operasi water treatment plant atau unit pengolahan air apabila
air memiliki nilai konduktivitas >0,2 µS air akan di drain secara manual oleh operator
melalui positive discharge valve. Karena air produk WTP dengan tingkat konduktivitas yang
tinggi dapat mempercepat terjadinya korosi pada peralatan pembangkit apabila air tetap
digunakan pada proses pembangkitan listrik. Dengan penambahan fungsi auto drain ini
diharapkan dapat menjadi sistem pengaman agar demineralized water yang digunakan untuk
proses pembangkitan listrik memiliki kualitas yang baik.

Dalam dunia industri PLTU, penggunaan air bebas mineral (Demineral Water) merupakan
kebutuhan pokok. Air jenis ini dipergunakan sebagai umpan ke boiler dalam
menghasilkan steam sebagai penggerak pompa turbin. Air demin memiliki peranan vital
karena steam dihasilkan melalui proses perubahan fase air menjadi vapour atau uap air.
Air pada alam bebas cenderung bersifat korosif karena banyak mengandung mineral dari
yang sedang hingga mineral berat, seperti misalnya Ca, Mg. Kandungan kalsium dan
magnesium yang tinggi dalam air berpengaruh pada nilai kesadahan air. Kesadahan ini bisa
menyebabkan kerak di ketel uap (boiler) dan akhirnya efisiensi energi akan rendah. Mineral-
mineral tersebut adalah racun yang harus dibuang jika air akan digunakan sebagai
umpan boiler untuk menghasilkan steam guna mencegah korosi pada peralatan, sudu-sudu
kompresor, dan line–pipe logam. Air demin dihasilkan dengan membuang mineral tersebut
melalui beberapa tahapan pada area Water Treatment Plant (WTP).
Water Treatment Plant adalah area yang terdapat pada Power Plant yang tahapan prosesnya
meliputi Adsorpsi Carbon Filter, Adsorpsi Cation Exchanger, Adsorpsi Anion Exchanger,
dan Adsorpsi Mix Bad Exchanger.
Proses Water Treatment
1. Sand Filter & Carbon Aktive filter
Proses pencucian air diawali dengan menyaring air bebas ke dalam Tangki Sand Filter, pada
Tangki ini terdapat beberapa layer pasir yang bertujuan memisahkan air dari serbuk partikel,
lumut, atau kotoran yang tercampur pada air dan selanjunya dialirkan pada Carbon aktif
filter.

Pada Saringan Karbon (Carbon Filter) air suling mengalami proses penjernihan
menggunakan karbon aktif. Karbon aktif bersifat sangat aktif dan akan menyerap apa saja
yang kontak dengan karbon tersebut. Karbon aktif digunakan untuk menjernihkan air,
pemurnian gas, industri minuman, farmasi, katalisator, dan berbagai macam penggunaan lain.
Pada saringan arang aktif ini terjadi proses adsorpsi, yaitu proses penyerapan zat-zat yang
akan dihilangkan oleh permukaan arang aktif, termasuk CaCo3 yang menyebabkan
kesadahan. Apabila seluruh permukaan arang aktif sudah jenuh atau sudah tidak mampu lagi
menyerap, maka kualitas air yang disaring sudah tidak baik lagi. Dengan begitu arang aktif
harus diganti dengan arang aktif yang baru.
Untuk mengurangi kesadahan (hardness) pada air dapat digunakan filtrasi (penyaringan)
dengan media karbon aktif yang memiliki sifat kimia dan fisika. Diantaranya mampu
menyerap zat organik maupun anorganik, dapat berlaku sebagai penukar kation, dan sebagai
katalis untuk berbagai reaksi. Karbon aktif adalah sejenis adsorbent (penyerap), berwarna
hitam, berbentuk granule, bulat, pellet ataupun bubuk. Jenis karbon aktif tempurung kelapa
ini sering digunakan dalam proses penyerap rasa dan bau dari air, dan juga penghilang
senyawa-senyawa organik dalam air.
Air sadah adalah air yang mengandung ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Ion-ion ini
terdapat dalam air dalam bentuk sulfat, klorida, dan hidrogenkarbonat.

Proses yang terjadi, air masuk melalui celah bagian atas dari sebuah vessel berisi karbon aktif
dengan tekanan tertentu dari pompa membuat air masuk kedalam vessel dengan cepat
sehingga air suling kontak dengan permukaan karbon aktif. Terjadi proses penyerapan
mineral dalam air tersebut selama melalui celah atas menuju celah bawah vessel
menuju cation exchanger. Adapun mineral yang dihilangkan dalam proses ini antara lain: Ca,
Mg, Al, Na.
Karbon Aktif yang sudah jenuh akan mengurangi daya serap mineral, sehingga berakibat
lolosnya mineral-mineral tersebut pada proses selanjutnya. Hal ini bisa diatasi dengan cara
mengganti karbon aktif jenuh dengan yang baru. Namun hal ini tentu tidak ekonomis.
Menimbang harga karbon aktif ini relatif mahal. Proses regenerasi karbon aktif dapat menjadi
pilihan yang bijak.
2. Adsorpsi Cation Exchanger ( Penukar ion positif dengan ion H+ )
Pada cation exchanger, ion-ion positif/ion berat akan diserap dengan bantuan resin (granula)
dan HCl. Ion-ion yang akan dihilangakan pada proses ini antara lain: kapur (CaCO3),
Magnesium (Mg), Calsium (Ca). Resin kation biasa digunakan untuk softener (pelembut)
terhadap air dengan tingkat kesadahan tinggi (total hardness). Air dengan kesadahan tinggi
akan menyebabkan fungsi air untuk proses pencucian atau pembersihan menjadi terganggu.
HCl dengan konsentrasi 30-40%, HCl yang akan digunakan sebelumnya ditampung pada
tangki penampungan dan kemudian dikontrol pada pipa instrumen. Pipa instrumen berfungsi
untuk mengontrol keasaman dari HCl yang akan di-inject ke dalam vessel cation exchanger.
Selain itu, pipa instrumen juga terhubung dengan saluran pipa aquades (air hasil dari proses
unit karbon aktif) dengan tujuan pencampuran untuk mengurangi keasaman dari HCl jika
hasil dari sample menunjukan lebih dari 40%.
Pada tekanan 4-6 bar, asam HCl cenderung melepas muatan ion negatif, yaitu Cl-. Pada
proses ini ion positif dari HCL terlepas menjadi H+. Akan tetapi unsur H+ tidak dapat berdiri
sendiri, sehingga akan membentuk ikatan pada H2O (aquades) dan menghasilkan H3O + Cl-
yang selanjutnya didistribusikan pada anion exchanger untuk proses selanjunya.
Adsorpsi Anion ExchangerMix Bad Exchanger
Air keluaran cation exchanger selanjutkan akan melalui anion exchanger guna menukar ion
negatif OH- dari proses pemecahan NaOH pada vessel dengan tekanan 4-6 bar. NaOH
didistribusikan seperti HCl dengan melalui pipa instrumen. Selain itu, pada vessel anion
exchanger terdapat resin yang membantu proses pemecahan ion negatif dan positif. Yang
perlu diperhatikan dalam penggunaan resin adalah tingkat kejenuhannya. Karakter utama dari
resin adalah cepat sekali terjadi kejenuhan dalam hitungan hari atau minggu tergantung dari
tingkat kesadahan air bakunya. Jika resin tersebut sudah jenuh, maka perlu dilakukan
regenerasi menggunakan larutan HCl encer (33%) untuk resin kation yang difungsikan
sebagai cation exchanger (menukar semua kation dengan ion H+) atau menggunakan larutan
HCl encer jika resin kation difungsikan sebagai softener yang hanya menukar ion Ca dan Mg
dengan ion Na+.
4. Mix bad Exchanger
Mix bed exchanger merupakan gabungan antara cation exchanger dan anion
exchanger dalam satu vessel yang terdiri dari dua tingkat, yaitu cation exchanger pada
tingkat atas dan anion exchanger  pada tingkat bawah.
Secara bersamaan dengan resin cation dan resin anion dalam mix bed exchanger untuk
menghasilkan air dengan tingkat mineral sangat minim yang selanjutnya disebut dengan air
demin yang di simpan pada tangki berkapasitas 550 KL.
5. Pengolahan Limbah
Dari keseluruhan media liquid yang digunakan pada proses water treatment, asam-basa yang
terlarut dan tercemar akan ditampung pada tangki penampungan limbah. Pada penampungan
tersebut akan dilakukan pengambilan sampel sebelum limbah dibuang. Untuk menghindari
pencemaran lingkungan, terdapat prosedur khusus dalam pengolahan limbah water treatment
tersebut.

Pada Industri Power Plan, atau khusunya industri yang menggunakan boiler, terdapat area
WTP (Water Treatment Plant) yang dari semua prosesnya melibatkan asam-basa sebagai
media prosesnya. Jika dilihat dari proses pendistribusian dan pengolahnnya, area WTP selalu
menggunakan pipe lining (PTFE/Rubber) dan tank lining sebagai storage &
piping instrumennya. Dengan catatan, hardware yang digunakan harus tahan terhadap korosif
(min. SS 304 Grade).

Anda mungkin juga menyukai