Anda di halaman 1dari 11

Nama : EKA PUTRIANI

Stambuk : 09220190133
Kelas : C2 Teknik Kimia

Falkutas Teknologi Industri


UNIVERSITAS MUSLIM INDODESIA

START!
AIR LAUT
Utilitas
DIAGRAM ALIR
PROSES
PENGOLAHAN AIR
SANITASI DARI
SUMBER AIR TANAH
DAN AIR LAUT
Proses pengolahan air laut

1. Air baku (air laut) dipompa ke tangki reaktor (kontaktor), sambil diinjeksi dengan larutan klorin atau Kalium
Permanganat agar zat Besi atau Mangan yang larut dalam air baku dapat dioksidasi menjadi bentuk senyawa
oksida Besi atau Mangan yang tak larut dalam air serta untuk membunuh mikroorganisme yang dapat
menyebabkan biofouling (penyumbatan oleh bakteri) di dalam membran Osmosa Balik.
2. Dari tangki reaktor, air dialirkan ke saringan pasir cepat agar senyawa Besi atau Mangan yang telah
teroksidasi dan juga padatan tersuspensi (SS) yang berupa partikel halus, plankton dan lainnya dapat
disaring. Air yang keluar dari saringan pasir selanjutnya dialirkan ke filter Mangan Zeolit.
3. Dengan adanya filter Mangan Zeolit ini, zat Besi atau Mangan yang belum teroksidasi di dalam tangki reaktor
dapat dihilangkan sampai konsentrasi < 0,1 mg/l. Zat Besi dan Mangan ini harus dihilangkan terlebih dahulu
karena dapat menimbulkan kerak (scale) di dalam membran Osmosa Balik.
4. Air dialirkan ke filter penghilangan warna. Filter ini mempunyai fungsi untuk menghilangkan senyawa warna
dalam air baku yang dapat mempercepat penyumbatan membran Osmosa Balik. Setelah melalui filter
penghilangan warna, air dialirkan ke filter cartridge yang dapat menyaring partikel dengan ukuran 0,5 µm
5. air dialirkan ke unit Osmosa Balik dengan menggunakan pompa tekanan tinggi sambil diinjeksi dengan zat
anti kerak (antiskalant) dan zat anti biofouling. Air yang keluar dari modul membran Osmosa Balik yakni air
tawar dan air buangan garam yang telah dipekatkan. Selanjutnya air tawarnya dipompa ke tangki
penampung sambil dibubuhi dengan klorine dengan konsentarsi tertentu agar tidak terkontaminasi kembali
oleh mikroba, sedangkan air garamnya dibuang lagi ke laut.
AIR TANAH (SUMUR) 1. Pada gambar disamping, alur pertama adalah air dari
sumur di pompa menggu nakan jet pump, sambal diinjeksi
kaporit (klorin). lalu dialirkan menuju tangki reactor.
2. Setelah ditampu ng pada tangki reaktor, air kemudia n
disaring melalui tiga tabung filter dimana pada filter
pertama berisi pasir untuk menyaring kandungan oksida
besi dan oksida mangan yang terbentu k dari proses
pencam puran air dengan kaporit di tangki reaktor
sebelum nya. setelah itu air kembali dialirkan ke tabung filter
yang berisi mangan zeolit dimana hal ini dilakuka n untuk
mengura ngi zat besi dan mangan yang gagal teroksida si di
tangki reaktor. langkah selajutnya adalah mengalirkan air
ke tabung filter karbon untuk menghilangkan pollutan yang
tersisa seperti zat organik, detergen , logam berat dan
lainnya.
3. Tahap selanjutn ya adalah mengalirkan air menuju filter air
minum yang berguna sebagai penyarin g sisa sisa partikel
sehingga air lebih jernih. Air yang sudah jernih ini kemudia n
bisa segera ditampu ng. Setelah proses penampungan ini
ada 2 skenario lanjutan yang bisa digunakan. Pertama air
siap digunakan untuk masak, cuci dan kegiatan lainnya.
kedua menambahkan sterilisator ultraviolet jika ingin air
yang dihasilka n bebas dari bakteri dan mikroorganisme
sehingga bisa langsun g diminum .
Sistem Kerja Filter

1. Penambahan kaporit bertujuan untuk mengoksidasi zat besi dan mangan yang ada pada air.
Bukan hanya itu saja kaporit juga berguna untuk membunuh kuman dan bakteri E.Coli yang
biasa ada pada air. Adapun gambaran Reaksi oksidasi besi dan mangan bisa dilihat pada
rumus reaksi berikut ini:
2 Fe2+ + Cl2 + 6 H2O ==> 2 Fe(OH)3 + 2 Cl- + 6 H+
Mn2+ + Cl2 + 2 H2O ==> MnO2 + 2 Cl- + 4 H+
Khlorine, Cl2 dan ion hipokhlorit, (OCl)- merupakan bahan oksidator yang dikenal
cukup kuat sehingga walaupun kondisi Ph air rendah dan oksigen yang terlarut
dalam air itu sedikit masih tetap bisa teroksidasi dengan cepat. berdasarkan dari
rumus diatas maka didapatkan hitungan:
setiap 1 mg/l zat besi maka dibutuhkan 0,64 mg/l khlorine
setiap 1 mg/l mangan dibutuhkan 1,29 mg/l chlorine
Akan tetapi hitungan ini tidak serta merta bisa langsung digunakan.
pemakaian kaporit sendiri biasanya juga tergantung dari reaksi sampingan yang
dihasilkan. sehingga bisa menggunakan takran yang sama, lebih sedikit atau
1. Filter pertama berisi saringan pasir, pada proses ini oksida besi dan
oksida mangan yang terbentuk di dalam tangki reaktor akan disaring
sebelum akhirnya dialirkan ke dalam filter kedua yang berisi mangan
zeolite.
3. Karbon aktif memang sangat berguna untuk menyerap logam berat,
bau, detergen dan polutan lainnya. namun yang perlu diketahui, proses
penyerapan (adsorpsi) polutan itu juga membuat permukaan karbon
menjadi penuh dengan polutan sehingga seiring berjalannya waktu
kemampuan adsorpsi karbon pun terus menurun bahkan berhenti. Oleh
karena itu penggantian karbon aktif secara reguler pun perlu dilakukan
agar proses tetap maksimal.
4. Dari filter mangan zeolit air selanjutnya dialirkan ke filter karbon aktif.
Filter karbon aktif ini berfungsi untuk menghilangkan polutan mikro
misalnya zat organik, deterjen, bau, senyawa phenol serta untuk
menyerap logam berat dan lain-lain. Pada saringan arang aktif ini terjadi
proses adsorpsi, yaitu proses penyerapan zat-zat yang akan dihilangkan
oleh permukaan arang aktif.
Metode Reverse Osmosis

1. Osmosis terbalik (RO) adalah metode penyaringan yang menyaring molekul besar dan ion-ion
dengan cara memberi tekanan pada larutan ketika berada di salah satu sisi membran seleksi
(lapisan penyaring).
2. Menjadikan zat terlarut terendap di lapisan yang dialiri tekanan sehingga zat pelarut murni bisa
mengalir ke lapisan berikutnya.
3. Membran seleksi harus selektif :memilah zat pelarut yang dapat dilewati (atau bagian lebih kecil dari
larutan) tapi tidak bisa dilewati zat terlarut seperti molekul berukuran besar dan ion-ion.

4. Membran semipermeabel yang digunakan pada osmosis terbalik disebut membran osmosis terbalik
(membran RO). Membran RO memiliki ukuran pori <1 nm (disebut juga membran tidak berpori)

5. Digunakan untuk pengolahan air, seperti pengolahan air minum, desalinasi air laut, dan pengolahan
limbah cair. Saat ini membran RO juga banyak digunakan pada proses pengolahan air isi ulang.
Metode dan Proses Reverse Osmosis

1. Pretreatment
Air umpan disesuaikan dengan membran dengan cara memisahkan padatan
tersuspensi, menyesuaikan pH, dan menambahkan inhibitor.
2. Pressurization
Pompa meningkatkan tekanan dari umpan yang sudah melalui proses pretreatment
hingga tekanan operasi sesuai dengan membran dan salinitas air umpan.
3. Membrane separation
Membran permeable menghalangi aliran garam terlarut dan memperbolehkan air produk
terdesalinasi melewatinya. Efeknya menimbulkan aliran air bersih dan aliran
terkonsentrasi
4. Post treatment stabilization.
Air produk dari membran membutuhkan penyesuaian pH sebelum dialirkan ke sistem
distribusi untuk dapat digunakan sebagai air minum. pH akan ditingkatkan dari
Tentang Sistem RO

 Syarat penting yang harus diperhatikan adalah kualitas air yang masuk ke dalam
elemen membran harus bebas dari besi, mangan dan zat organik (warna organik).
 Air baku yang mengandung Fe dan Mn dialirkan ke suatu filter yang medianya
mengandung MnO2.nH2O
 sistem RO dilengkapi dengan pretreatment yang untuk menghilangkan unsur-
unsur pengotor, seperti besi, mangan dan zat warna organik.
 Air baku yamg mengandung besi dan mangan dialirkan melalui suatu filter bed
yang media filternya terdiri dari mangan-zeolite (K2Z.MnO.Mn2O7).
THANKS

Anda mungkin juga menyukai